4.pdf

  • Uploaded by: yusup supriadi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 32,045
  • Pages: 147
TAHUN

KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP)

2017

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………........................................…………….

i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..........................................

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………….….........................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..……....................................

1

1.1

Gambaran Umum Organisasi………………………………….…...........................................

1

1.2

Issue Strategis yang sedang dihadapi OPD……….........................................................

6

1.3

Landasan Hukum.........................…………………………………...............................................

7

BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA …..................………….……................................

10

2.1.

Tujuan dan Sasaran………………………………………………….............................................

11

2.2.

Strategi dan Kebijakan OPD………………………………………............................................

16

2.3

Indikator Kinerja Utama……………………………………..…………….................................

26

2.4

Perjanjian Kinerja.............……………………………………..…………….................................

28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………………….............................

31

3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama....……………………………………..................................

31

3.2

Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja.....................................................

38

3.2.1

Tujuan 1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat............................................

42

3.2.2

Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna..............................

67

3.2.3

Tujuan 3 Meningkatnya kualitas sumber daya..............................................................

103

3.2.4

Tujuan 4 Tujuan lainnya..........................................................................................................

111

3.3

Realisasi Anggaran......................................................................................................................

112

3.4

Prestasi.............................................................................................................................................

126

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………........................................

127

LAMPIRAN

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pembangunan kesehatan pada dasarnya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan 2011-2016 telah dilewati dan saat ini RPJMD Kota Tangerang Selatan telah memasuki periode tahun 2016-2021, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, kebutuhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005 – 2025. Tahun 2017 Walikota merupakam tahun kedua untuk mewujudkan mimpi dan janji pada saat kampanye yang dituangkan dalam RPJMD yang kemudian disahkan dalam Peraturan Daerah dan kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan jangka menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, pada tahun 2017 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan yang mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Sebagai penjabaran visi kota Tangerang Selatan yakni “Terwujudnya Tangerang Selatan Kota Cerdas, Berkualitas dan Berdaya Saing Berbais Tekhnologi dan Inovasi” . untuk menerjemahkan keterkaitan visi dan misi merupakan yang yang tidak dapat dipisahkan, yang tercantum dalam Misi pertama yakni mengembangkan sumberdaya manusia yang handal dan berdaya saing, hal ini merupakan tantangan bagi Kesehatan

Kota

Tangerang

Selatan

dalam

upaya

meningkatan

kualitas

Dinas dan

keterjangkauan pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat kota Tangerang Selatan yang direalisasikan oleh Dinas Kesehatan. Capaian target kinerja yang di sajikan merupankan cerminan dari Rencana Strategis dinas kesehatan 2016- 2021 dan RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 20162021. Dimana dalam kurun waktu 6 tahun Dinas Kesehatan telah meningkatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas yaitu di awal 2011 jumlah puskesmas dengan tempat perawatan hanya berjumlah 7 puskesmas kemudian pada tahun 2012 ditambah menjadi 18 puskesmas dan

terakhir pada tahun 2013 ditingkatkan menjadi 21 unit

puskesmas dengan tempat perawatan, 1 puskesmas beroperasi di Kelurahan Sawah Baru

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

iii

pada awal tahun 2016 dan 3 puskesmas lagi beroperasi pada tahun 2017 yaitu Puskesmas Lengkong Wetan, Puskesmas Bambu Apus dan Puskesmas Pondok Cabe Ilir sehingga sampai dengan tahun 2017 terdapat 29 puskesmas yang telah beroperasi. Selain itu Dinas Kesehatan juga berhasil mengembangkan inovasi keterjangkauan pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu dengan meluncurkan kebijakan pembebasan retribusi bagi masyarakat yang memiliki KTP kota Tangerang Selatan pada tahun 2012. Pembangunan RSUD Kota Tangerang Selatan juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Bersama DPRD Kota Tangerang Selatan juga Dinas Kesehatan menginisiasi terbitnya Peraturan Daerah tentang Sistem Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Dalam pencapaian kinerja di tahun 2017 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dilakukan pengukuran kinerja terhadap 3 tujuan urusan kesehatan dengan 15 sasaran strategis dan 5 tujuan non urusan kesehatan dengan 5 sasaran strategis dengan jumlah indikator kinerja sebanyak 39 indikator yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2017. Dari 39 indikator tersebut sebanyak 20 indikator (51,28%) melampaui target, 14 indikator (35,90%) sesuai dengan target dan 5 indikator (12,82%) belum mencapai target. Dalam upaya pencapaian tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017, masih ditemui adanya permasalahan dan hambatan. Namun demikian permasalahan dan hambatan yang ditemukan tersebut senantiasa selalu diusahakan untuk dicarikan upaya pemecahan masalahnya. Adapun Permasalahan yang dihadapi sehingga 5 indikator tidak tercapai adalah karena: 1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup a) Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal. b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya 2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup a) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) masih kurang. b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

iv

3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional a) Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian kesehatan b) Sarana dan prasana program yang belum optimal c) Dukungan pembiayakan yang belum memadai d) Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin dan berkesinambungan. e) Adanya program baru di tahun 2018 4) Jumlah puskesmas BLUD a) Penetapan puskesmas BLUD baru dapat diketahui pada tahun 2018, namun pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan melakukan pendampingan kepada 4 puskesmas yaitu Puskesmas Ciputat, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Benda barudan Puskesmas Pamulang 5) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS a) Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah serta penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah Sakit Se Kota Tangerang Selatan Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka tindak lanjut yang akan dilakukan adalah: 1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup a) Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir melalui pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka menekan angka kematian ibu. 2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

v

3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional a) Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat puskesmas yang sesuai dengan kondisi masing b) Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi masalah yang telah terindetifikasi diatas` c) Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg menemui permasalahan d) Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal e) Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada pimpinan untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi tercapainya sasaran dan target program yg belum tercapai pada tahun berikutnya. f) seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan pada kegiatan yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun anggaran 2018. 4) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS a) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah. b) Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan pembiayaan darah c) Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit SeKota Tangerang Selatan d) Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah Adapun prestasi yang diraih oleh Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan selama tahun 2017 adalah penghargaan Kota Sehat Wiwerda tingkat, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, Juara 3 lomba PPGD Saka bakti Husada dan Inovasi Program Penanggulangan Demam Berdarah. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan kepada pihak-pihak terkait yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Tangerang Selatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

bahwa

Pembangunan

kesehatan diselenggarakan

dengan

berasaskan

perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut Pemerintah bertanggung jawab

merencanakan,

mengatur, menyelenggarakan,

membina,

dan

mengawasi

penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah bahwa Dinas Kesehatan dibentuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan. Dalam rangka memberi pedoman pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas maka ditetapkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan nomor 51 tahun 2011 tentang Kedudukan, Susunan Organisas, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan sebagai berikut: 1.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kesehatan

2.

Untuk melaksanakan tugas tersebut dinas kesehatan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat b. pelaksanaan pelayanan pencegahan, pengendalian penyakit dan penangulangan krisis

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

1

c. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin rumah sakit kelas C dan D d. pelaksananan pelayanan penerbitan rekomendasi izin fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Kota e. pelaksanaan pemantauan dan peningkatan mutu dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Kota f. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin usaha mikro obat tradisional g. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin makanan minuman di tempat pengolahan makanan h. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin tempat umum i. pelaksanaan pelayanan penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu j. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga k. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin optikal, apotik,toko obat, alat kesehatan l. pelaksanaan pengawasan post market produksi makanan minuman produksi rumah tangga m. penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji n. pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya kesehatan o. pelaksanaan pelayanan penerbitan ijin praktek dan ijin kerja tenaga kesehatan warga negara asing dan warga negara indonesia p. pelaksanaan pembinaan organisasi profesi bidang kesehatan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku q. pelaksanaan pengelolaan pembiayaan dan masyarakat rentan

jaminan kesehatan bagi keluarga miskin

Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam melaksanakan tugas fungsinya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

2

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

SEKSI KESEHATAN KELUARGA

SEKSI GIZI SEKSI PROMKES, KESLING & KESJA OR

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN

BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI SURVEILANS, IMUNASI

SEKSI FARMASI ALKES & OBAT PUBLIK & PENGAWASAN PANGAN

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI PRIMER PELAYANAN KESEHATAN SEKSI MUTU DAN RUJUKAN AKREDITASI FASYANKES

& PENANGGULANGAN KRISIS

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESWA

SEKSI PEMBIAYAAN & JAMKESMAS SEKSI SDM KESEHATAN

UPT

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

3

Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Kesehatan terdiri dari Pegawai eselon II sebanyak 1 orang yaitu Kepala Dinas Kesehatan. Pegawai Eselon III sebanyak 5 orang yaitu 1 orang Sekretaris dan 4 Orang Kepala Bidang. Eselon IV sebanyak 73 orang yaitu terdiri dari 12 orang Kepala Seksi, 3 orang Kepala Sub Bag , 29 orang Kepala UPT dan 29 Kepala Subbag Tata Usaha. Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas SDM Kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No

Nama UPT

Dokt er Umu m

Dokt er Gigi

Pera wat

Pera wat Gigi

Bida n

Apot eker

Asist en Apot eker

Anali s

Gizi

Sanit arian

Fisiot erapi s

Skm

Reka m Medi k

dr. dgn Keah lian Khus us

JML

1

Pamulang

6

3

6

1

13

1

0

1

1

1

1

0

1

35

2

Rawa Buntu

4

2

6

1

12

1

0

1

1

1

1

1

1

32

3

Pondok Aren

6

2

8

1

10

1

1

1

1

1

1

1

1

35

4

Pisangan

2

2

5

1

7

1

1

1

0

1

0

0

21

5

Parigi

5

2

6

0

10

1

0

1

1

1

0

1

28

6

Ciputat

3

2

6

1

6

1

1

2

1

1

1

1

26

7

Setu

2

1

6

1

7

1

1

1

1

1

1

0

23

8

Benda Baru

4

1

7

1

11

1

0

1

1

1

1

1

1

31

9

Serpong 2

5

2

7

0

11

1

1

1

1

1

0

0

1

31

10

Pondok Betung

4

1

7

1

10

1

0

1

1

1

0

1

1

29

11

Pondok ranji

5

2

7

0

9

1

0

1

1

1

0

1

1

29

12

Serpong 1

5

2

6

1

10

1

1

1

1

1

0

1

30

13

Situ Gintung

2

1

5

1

7

1

1

0

1

1

0

1

21

14

Bakti jaya

5

2

8

0

12

1

1

1

1

0

0

1

32

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

4

No

Nama UPT

Dokt er Umu m

Dokt er Gigi

Pera wat

Pera wat Gigi

Bida n

Apot eker

Asist en Apot eker

Anali s

Gizi

Sanit arian

Fisiot erapi s

Skm

Reka m Medi k

1

dr. dgn Keah lian Khus us

JML

15

Jombang

5

2

7

1

10

1

1

1

1

1

0

1

16

Keranggan

5

1

6

0

9

1

0

1

1

1

0

0

25

17

Pondok Kacang Timur

4

1

7

1

10

1

1

1

1

1

0

1

29

18

Pondok Benda

4

2

7

1

9

1

0

1

1

1

0

0

1

28

19

Kampung Sawah

4

2

8

0

10

1

1

1

1

1

0

1

1

31

20

Pondok jagung

5

2

7

1

14

1

1

1

1

1

0

1

1

36

21

Ciputat timur

5

2

7

0

10

1

0

1

1

1

1

0

1

30

22

Pondok Pucung

4

2

6

1

8

1

1

1

1

1

0

0

1

27

23

Rengas

4

2

6

1

8

1

0

2

1

1

0

1

1

28

24

Paku alam

4

1

6

1

11

1

0

1

0

1

0

1

27

25

Jurang mangu

5

2

7

1

10

1

0

1

1

1

0

1

30

26

Sawah Baru

2

2

3

0

4

1

1

1

1

1

0

1

17

27

Lengkong Wetan

2

1

3

0

5

1

0

1

0

1

0

1

15

28

Bambu Apus

2

1

3

0

6

1

1

0

0

0

0

0

14

29

Pondok Cabe Ilir

2

1

4

0

5

1

1

1

1

1

0

0

17

30

Labkesda

1

0

1

0

0

0

0

10

0

0

0

0

31

Farmasi

0

0

0

0

0

1

2

0

0

0

0

1

32

SPGDT

33

Dinkes

12

1

15

0

16

2

1

1

2

5

1

22

1

TOTAL

128

50

204

18

280

32

19

40

27

32

8

42

15

32

1

13

4

11

11

79

1

Jumlah tenaga kesehatan strategis di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada tahun 2017 sebanyak 896 orang dengan proporsi terbesar adalah tenaga bidan sebanyak 280

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

5

896

orang (31,25%) dengan rasio 17,57 per 100.000 penduduk. Kemudian tenaga Perawat 204 (22,77%) dengan rasio 12,80, dokter umum 128 orang (14,29%) dengan rasio 8,03. Untuk melihat jumlah tenaga kesehatan dan rasio per 100.000 penduduk keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.2 Jenis Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

No

Jenis Tenaga kesehatan

Jumlah

Persentase

Rasio

1

Dokter Umum

128

14,29

8,03

2

Dokter Gigi

50

5,58

3,14

3

Perawat

204

22,77

12,80

4

Perawat Gigi

18

2,01

1,13

5

Bidan

280

31,25

17,57

6

Apoteker

32

3,57

2,01

7

Asisten Apoteker

19

2,12

1,19

8

Analis

40

4,46

2,51

9

Gizi

27

3,01

1,69

10

Sanitarian

32

3,57

2,01

11

Fisioterapis

8

0,89

0,50

12

Skm

42

4,69

2,64

13

Rekam Medik

15

1,67

0,94

dr. dgn Keahlian Khusus

1

0,11

0,06

896

100

56,22

14

Jumlah

1.2. Issue Strategis yang sedang dihadapi OPD Berdasarkan analisa dan survey di tataran pelayanan maka Dinas Kesehatan telah menentukan isu-isu strategisnya yaitu :  Masih relatif tingginya angka kesakitan  Aksesibiltas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu masih kurang.  PHBS masyarakat masih kurang.  Peran serta segenap stakeholder terhadap peningkatan kesehatan belum optimal.  Target Universal Coverage program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2019

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

6

1.3. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan LKIP OPD Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1.

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan;

4.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7.

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemda; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

7

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor

6 Tahun

2008

tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 18. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19. Permendagri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan 22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 23. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tanggal 1 Desember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 24. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 1211). 25. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tangerang Selatan 2005–2025.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

8

26. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah 27. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJMD) 2016–2021.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Rencana Strategis Dinas Kesehatan mengacu kepada visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan terpilih yaitu :“Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas dan Berdaya Saing berbasis Teknologi dan Inovasi” Dalam upaya mewujudkan visi tersebut Walikota merancang misi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021, tetap berada dalam kerangka melanjutkan dan meningkatkan, memperkuat serta memantapkan pencapaian pembangunan periode sebelumnya. Upaya perwujudan visi pembangunan jangka menengah tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) Misi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021 sebagai berikut: 1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing; 2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional; 3. Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan; 4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan; 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi. Berdasarkan dari visi dan misi tesebut Dinas Kesehatan sebagai pelaku dan penanggung jawab pembangunan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan, dalam upaya mencapai visi pembangunan Kesehatan Nasional ”Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan” serta dengan memperhatikan Isu Strategis dan dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan 2005-2025 tersebut yaitu : 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan Kemandirian, 3) Adil dan Merata dan 4) Pengutamaan dan Manfaat maka ditetapkan 3 (tiga) Tujuan Strategis Dinas Kesehatandalam rangka mewujudkan Paradigma Sehat melalui Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Modern dan Berdaya Saing menuju Masyarakat Tangerang Selatan Sehat dan Mandiri.Dinas Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dalam pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kota Tangerang Selatan menyadari, mau dan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

10

mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Sebagai penjabaran dari Misi Walikota Tangerang Selatan yaitu misi pertama maka Dinas Kesehatan memiliki tujuan yang akan dicapai antara lain: 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya kesejahteraan keluarga b. Meningkatnya kualitas gizi masyarakat c. Menurunnya angka kejadian penyakit 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a.

Meningkatnya masyarakat yang miskin yang memiliki jaminan kesehatan

b.

Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan

c.

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan yang berstandar dan berkualitas

3. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal b. Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar c. Terselenggaranya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

11

Tabel 2.1 Misi Kota Tangerang Selatan, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

No

Misi

1

Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing

Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sasaran 1.1

Indikator sasaran

 Meningkatnya kesejahteraan keluarga   

1.2

1.3

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

Menurunnya angka kejadian penyakit

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan kesehatan balita Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD/setingkat

Kondisi Awal 2015 (Eksisting)

Target Akhir 2021

49

32

1,2

1

97% 100%

97% 100%

0



Cakupan pelayanan lansia



Cakupan pelayanan kesehatan remaja

80%

32 puskesmas santun lansia 80%



Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

100%

100%



Persentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan

38%

95%



Persentase Remaja putri yang mendapat TTD

20%

40%



Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional

77,7%

100%



Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang

90%

94%

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

12

No

Misi

Tujuan

Kondisi Awal 2015 (Eksisting)

Target Akhir 2021

Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

68%

92%

Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan

n.a

77%

26,5%

40%

Sasaran

Indikator sasaran mendapat imunisasi dasar lengkap 

Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna

2.1

2.2

 Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan 

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapat kanpelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk. I dan Rujukan



Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN

47%

70%

 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan  lingkungan

Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif

50 kelurahan

54 kelurahan

Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

47%

100%

38,68%

60%



Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

13

No

Misi

Tujuan

Sasaran

Indikator sasaran

Kondisi Awal 2015 (Eksisting)

Target Akhir 2021

Terhadap Air Minum Berkualitas

2.3

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas



Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

27,30%

62%



Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

20%

80%



Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar

74%

100%



Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM

0 kelurahan

54 kelurahan



Jumlah Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

0 puskesmas

58 puskesmas



Persentase akreditasi unit Labkesda



Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan Cakupan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer

0% 100%

60% 100%

75% 30,8%

80% 72%

0%

85%

0 puskesmas

10

  



Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Jumlah puskesmas BLUD

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

14

No

Misi

Tujuan

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan

Sasaran

3.1

3.2

3.3

Indikator sasaran

Meningkatnya  kompetensi tenaga kesehatan yang optimal Tersedianya obat essensial dan alat kesehatandasar

Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi

Kondisi Awal 2015 (Eksisting)

Target Akhir 2021

35%

puskesmas 90%

Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih



Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda

97%

95%



Persentase ketersediaan obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya

60%

99%



Persentase alat kesehatan sesuai standar

60%

85%

100%

100%



Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

15

2.2 Strategi dan Kebijakan OPD Untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran dari Dinas Kesehatan pada tahun 20162021 dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Tangerang Selatan, maka dalam periode 2016-2021 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi dan kebijakan sebagai berikut : Tujuan 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka strategi yang disusun adalah: 1.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga Sesuai dengan tujuan pertama yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka

sendi

utama

dalam

masyarakat

haruslah terpelihara

kesehatannya. Keluarga sebagai satuan terkecil dari masyarakat harus dilindungi dari segala ancaman yang berpotensi pada meningkatnya angka kesakitan maupun kematian pada keluarga. Dengan strategi ini diharapkan pelayanan kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kebijakan yang diambil adalah pemantapan akses pelayanan kesehatan bagi keluarga, dengan arah kebijakan antara lain: 1.1.1.Setiap ibu hamil, bersalin dan pasca melahirkan dilindungi kesehatannya, 1.1.2. Setiap bayi baru lahir dan anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, 1.1.3. Setiap anak sekolah dan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan rutin, 1.1.4. Setiap lansia mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas.

1.2. Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Strategi kedua dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah meningkatnya kualitas gizi masyarakat, di mana angka kecukupan gizi yang tinggi secara tidak langsung akan meningkatkan perlindungan terhadap kesehatan masyarakat. Dengan gizi yang baik maka daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit akan lebih kuat dan angka kesakitan menjadi lebih kecil, selain itu dengan kualitas gizi masyarakat yang baik dapat menghindarkan sebab terjadinya kasus kematian yang disebabkan malnutrisi pada ibu hamil, melahirkan maupun bayi baru lahir dan balita sehingga angka kematian ibu, bayi dan balita

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

16

dapat ditekan.Kebijakan yang diambil adalah peningkatan pelayanan gizi masyarakat,dengan arah kebijakan antara lain : 1.2.1. Setiap balita gizi buruk harus diintervensi, 1.2.2. Setiap ibu hamil diperiksa kecukupan gizi, 1.2.3. Setiap remaja putri diberikan suplemen gizi.

1.3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit Sistem surveilans sangat penting dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit, dengan adanya sistem ini maka diharapkan penyebaran penyakit dapat dicegah dan dikendalikan sehingga masyarakat terlindungi dari paparan penyakit baik itu penyakit menular langsung maupun penyakit bersumber binatang. Pengendalian penyakit menular maupun tidak menular dilakukan melalui beberapa metode yang didalamnya mencakup upaya peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dan penaggulangan penyakit. Kebijakan yang diambil adalah peningkatan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, dengan arah kebijakan antara lain : 1.3.1. Pemetaan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, 1.3.2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi, 1.3.3. Peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit

Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna maka strategi yang disusun adalah : 2.1. Meningkatkan cakupan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu Meskipun masyarakat miskin dan kurang mampu terbilang cukup rendah di kota Tangerang Selatan namun pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan terbilang relatif mahal maka masyarakat miskin dan kurang mampu akan rentan terhadap ketidakmampuan mengobati penyakitnya. Oleh karena itu pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkomitmen dalam rangka memberikan jaminan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

17

kesehatan bagi penduduknya. Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemerintah daerah telah mengalokasi anggaran premi asuransi kesehatan. Kebijakan yang diambil masyarakat miskin dan kurang mampu mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah,dengan arah kebijakan antara lain: 2.1.1

Setiap masyarakat miskin dan kurang mampu serta

masyarakat yang

beresiko berdampak sosial memiliki Jaminan asuransi kesehatan 2.1.2

Setiap penduduk miskin dan kurang mampu

serta

masyarakat yang

beresiko berdampak sosial berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan 2.1.3

Jaminan kesehatan terintegrasi melalui program JKN

2.2. Meningkatkan promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat Promosi kesehatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, dengan paradigma sehat yang menjadi jargon pembangunan kesehatan masa kini melalui GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) maka peran promosi kesehatan sangat penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Promosi tidak hanya terbatas pada penyuluhan maupun penyebaran informasi kesehatan melalui media namun intervensi langsung kepada masyarakat melalui peran kader diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, dengan arah kebijakan antara lain : 2.2.1

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh wilayah

2.2.2

Bekerjasama dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

2.3.

Meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan Kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan merupakan bagian dari

upaya peningkatan derajat kesehatan karena sesuai hukum keseimbangan ekologi bahwa penyakit akan timbul jika lingkungan tidak higienis. Oleh karena itu upaya peningkatan kesehatan lingkungan dibutuhkan dalam rangka menciptakan kondisi

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

18

sanitasi bersih dari suatu daerah terutama kota Tangerang Selatan yang merupakan daerah padat penduduk dengan tingkat kesadaran yang masih kurang. Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan, dengan arah kebijakan antara lain : 2.3.1

Penduduk Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas

2.3.2

Tempat umum harus memenuhi syarat kesehatan

2.3.3

Setiap rumah memenuhi syarat kesehatan

2.3.4

RS Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar

2.3.5

Kelurahan Melaksanakan STBM

2.4.

Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus memiliki standar mutu

serta jenis pelayanan yang sesuai dengan Permenkes No. 75 tahun 2014. Layanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, memenuhi kriteria sesuai dengan standar WHO dan mengimplementasikan pelayanan sesuai SPM bidang kesehatan. Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, dengan arah kebijakan antara lain : 2.4.1. Setiap puskesmas harus di Akreditasi 2.4.2. Unit Labkesda diakreditasi 2.4.3. Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ditingkatkan 2.4.4. Pelayanan kesehatan rujukan ditingkatkan 2.4.5. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer ditingkatkan 2.4.6. Peningkatan Pelayanan pengelolaan Darah 2.4.7. Puskesmas menjadi BLUD

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

19

Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatanmaka strategi yang disusun adalah : 3.1.

Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan yang optimal SDM Kesehatan merupakan garda terdepan dari pelayanan kesehatan

puskesmas, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai jika pelaku kesehatannya terlatih dan memiliki kompetensi sesuai standar profesi. Tenaga kesehatan memerlukan pengembangan ilmu pengetahuan disebabkan ilmu kesehatan semakin maju dan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebijakan yang diambil adalah peningkatan kompetensi SDM kesehatan secara berkala, dengan arah kebijakannya antara lain : 3.1.1. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dengan memberikan pelatihan kepada SDM Kesehatan sesuai kompetensinya 3.2.

Meningkatkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan sesuai standar Ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan sangat

fundamental karena pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dan berhasil guna tanpa didukung ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan. Kebijakan yang diambil adalah memenuhi obat, alat kesehatan dan perbekkes di puskesmas, labkesda dan jaringannya, dengan arah kebijakan 3.2.1. Menyediakan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda 3.2.2. Menyediakan obat dan perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya 3.2.3. Menyediakan alat kesehatan di puskesmas, labkesda dan jaringannya 3.3.

Mengembangkan sistim informasi kesehatan secara komprehensif Dalam pelayanan kesehatan di masa yang akan datang, maka peran sistim

informasi akan semakin penting, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Komprehensif adalah melingkupi seluruh pusat kesehatan masyarakat dan jaringannya Kebijakan yang diambil adalah peningkatan sistim informasi kesehatan sesuai standar, dengan arah kebijakan antara lain : 3.3.1. Setiap fasilitas kesehatan Pemerintah memiliki sistim informasi

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

20

3.3.2. Setiap jejaring fasilitas kesehatan sudah terintegrasi dengan sistim informasi pada Dinas Kesehatan Dan sesuai dengan tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang bertanggungjawab untuk perencanaan dan pengembangan Sistem Kesehatan di wilayahnya dan pelaksanaan program kesehatan mengacu pada SKN (Sistem Kesehatan Nasional) sebagai supra sistemnya. Ada 4 (empat) pelaku utama dalam sistem kesehatan, yaitu : 1. Pemerintah; 2. Institusi Pelayanan Kesehatan; 3. Masyarakat; 4. Stake Holders (pemangku kepentingan) Dalam menjalankan 3 (tiga) peran Dinas Kesehatan sebagai regulator (stewardship), pemberi dana dan pelaksana (penyedia layanan kesehatan), maka perlu penegasan misi dan tanggungjawab dari masing-masing pelaku utama diatas melalui pengembangan Sistem Kesehatan Daerah. Sistem Kesehatan Daerah Kota Tangerang Selatanyang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang SelatanNo. 4 tahun 2013 tentang Sistem Kesehatan Kota terdiri atas 7 (tujuh) Sub Sistem, yaitu 1. Sub sistem upaya kesehatan; 2. Sub sistem pembiayaan kesehatan; 3. Sub sistem Sumber Daya Kesehatan; 4. Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan; 5. Sub sistem pemberdayaan masyarakat 6. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan (pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan IPTEK serta pengaturan hukum kesehatan) 7. Sub sistem kesehatan lingkungan Kinerja pembangunan kesehatan tidak dapat terlepas dari hasil interaksi komponen yangberperan dalam sistem kesehatan, termasuk sektor non kesehatan dan pihak swasta. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kemitraan yang setara, terbuka dan saling menguntungkan dengan berbagai potensi yang mendukung pembangunan kesehatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

21

Tabel. 2.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Arah Kebijakan, dan Program No 1

Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Arah Kebijakan

Program Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga

1.1

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga

Pemantapan akses pelayanan kesehatan bagi keluarga

Setiap ibu hamil, bersalin dan melahirkan dilindungi kesehatannya Setiap bayi baru lahir dan anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Setiap anak sekolah dan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan rutin Setiap lansia mendapatkan pelayanan kesehatan bekualitas

1.2

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat

Peningkatan pelayanan gizi masyarakat

Setiap balita gizi buruk harus diintervensi

Perbaikan Gizi Masyarakat

Setiap ibu hamil diperiksa kecukupan gizi Setiap remaja putri diberikan suplemen gizi 1.3

Menurunnya angka kejadian penyakit

Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit

Peningkatan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Pemetaan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular Pencegahan penyakit melalui imunisasi Peningkatan sistem kewaspadaan dini

22

Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

No

Tujuan Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna

Sasaran 2.1

2.2

Meningkatnya masyarakat miskin memiliki yang jaminan kesehatan

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan

Strategi Meningkatkan cakupan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu

Meningkatkan promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat

Meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan

Kebijakan Masyarakat miskin dan kurang mampu mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah

Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan promosi kesehatan Meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Arah Kebijakan penyakit Setiap masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak social memiliki Jaminan asuransi kesehatan Setiap penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak social berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan Jaminan kesehatan terintegrasi melalui program JKN Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh wilayah

Program Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan komplementer

Pelayanan jaminan kesehatan nasional Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Bekerjasama dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat Penduduk Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Tempat umum harus

23

Pengembangan dan pengendalian lingkungan sehat

No

Tujuan

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

2.3

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas

Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

3.1

Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal

Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan yang optimal

Peningkatan kompetensi SDM kesehatan secara berkala

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Arah Kebijakan memenuhi syarat kesehatan Setiap rumah memenuhi syarat kesehatan RS Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Kelurahan Melaksanakan STBM Setiap puskesmas harus di Akreditasi Unit Labkesda diakreditasi Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ditingkatkan Pelayanan kesehatan rujukan ditingkatkan Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer ditingkatkan Peningkatan Pelayanan pengelolaan Darah Puskesmas menjadi BLUD Memberikan pelatihan kepada SDM Kesehatan sesuai kompetensinya

24

Program

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan komplementer

Pengembangan SDM kesehatan

No

Tujuan

Sasaran 3.2

3.3

Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar

Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi

Strategi Meningkatkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan sesuai standar

Mengembangkan sistim informasi kesehatan secara komprehensif

Kebijakan Memenuhi obat, alat kesehatan dan perbekkes di puskesmas, labkesda dan jaringannya

Peningkatan sistim informasi kesehatan sesuai standar

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Arah Kebijakan Menyediakan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Menyediakan obat dan perbekalan Kesehatan Puskesmasdan Jaringannya Menyediakan alat kesehatan di puskesmas, labkesda dan jaringannya Setiap fasilitas kesehatan Pemerintah memiliki sistim informasi Setiap jejaring fasilitas kesehatan sudah terintegrasi dengan sistim informasi pada Dinas Kesehatan

25

Program Penyediaan dan pengawasan obat , makanan dan perbekalan kesehatan

Pengembangan, pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Pengembangan Komunikasi, system informasi dan Media Massa

2.3

Indikator Kinerja Utama Dalam Permenpan PER/09/M. PAN/5/2007 tentang pedoman umum penetapan

indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah, indikator kinerja utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Tujuan penetapan indikator kinerja utama ini adalah Untuk memperoleh inforrnasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan melakukan review terhadap capaian keberhasilan indikator kinerja sasaran strategis dengan memperhatikan dan membandingkan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang mempengaruhi keberhasilan maupun kelemahan organisasi. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerag Selatan telah ditetapkan pada tabel dibawah ini: Tabel. 2.3. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan No

Sasaran Strategi

1

2

1

2

3

4

Menurunnya angka kejadian penyakit

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan

Indikator Kinerja

Sumber Data

3

4

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan anak balita Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat Cakupan Pelayanan lansia

Renstra

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif

Renstra Renstra

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra

26

No 1

Sasaran Strategi 2

kesehatan lingkungan

5

6

7

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas

Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan

Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar

Indikator Kinerja 3

Sumber Data 4

Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

Renstra

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan Jumlah puskesmas BLUD Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS

Renstra

Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan

Renstra

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan

Renstra

Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Prosentase alat kesehatan sesuai standar

Renstra

Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

Renstra

Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra Renstra

Renstra

Renstra

Renstra

Indikator Kinerja Utama diatas adalah hasil revisi dari IKU yang telah ditandatangani oleh Kepada Dinas Kesehatan dengan Walikota Tangerang Selatan pada Januari Tahun 2017. Revisi IKU ini berdasarkan hasil arahan dan bimbingan dari Narasumber KemenpanRB di Inspektorat Provinsi Banten.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

27

2.4

Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengacu kepada

Rencana Stategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Tahun 2017, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 diuraikan dalam 14 sasaran stategis dan 39 indikator kinerja yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan No

Sasaran Strategi

1

2

1

2

3

Menurunnya angka kejadian penyakit

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

Indikator Kinerja 3

4

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

100%

Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan anak balita Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat Cakupan Pelayanan lansia

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

4

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan

Target

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

75% 92% 100% 65% 20% 38 1.2 97% 100% 9 Puskesmas Santun Lansia 80% 52 kelurahan 53%

54% 65% 85% 10 kel 40%

28

No

Sasaran Strategi

1

2

5

6

7

8 9

10

11

12

13

14

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas

Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan

Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar

Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah daerah Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem informasi disemua pelayanan

Indikator Kinerja 3

Target 4

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

100%

Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan Jumlah puskesmas BLUD Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

80% 1 puskesmas 11 puskesmas 30% 50%

Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan

47%

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan

32%

Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Prosentase alat kesehatan sesuai standar Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

52%

Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih

60%

Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD

100%

Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan

100%

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

100%

Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan

100%

Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD

100%

Cakupan data dan informasi SKPD

100%

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

62%

70% 95% 90%

29

No 1

Sasaran Strategi

Indikator Kinerja

Target

2

3

4

publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city

Perjanjian kinerja diatas adalah hasil revisi dari PK yang telah ditandatangani oleh Kepada Dinas Kesehatan dengan Walikota Tangerang Selatan pada Januari Tahun 2017. Revisi PK ini berdasarkan hasil arahan dan bimbingan dari Narasumber KemenpanRB di Inspektorat Provinsi Banten.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

30

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran

kinerja

secara

khusus

merupakan kegiatan

memantau, menilai

dan

membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana, atau target kegiatan. Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Dinas Kesehatan selama tahun 2017.

3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2017 menunjukan hasil sebagai berikut : Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

Keterangan

1

2

3

4

5

6

100%

69%

69%

75%

100%

133%

92%

97,9%

106%

1 2 3

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

31

No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

Keterangan

1

2

3

4

5

6

100%

100%

100%

65%

88%

135%

20%

21%

105%

38

48

79%

1.2

1.5

80%

97%

97,20%

100%

100%

100%

100%

9 Puskesmas Santun Lansia 80% 52 kelurahan

9 puskesmas santun lansia 87,64% 54 kelurahan

53%

53%

100%

54%

85%

157%

65%

80%

124%

85%

100%

118%

10 kel

16 kel

160%

40%

67%

168%

100%

100%

100%

80% 1 puskesmas 11 puskesmas 30%

79% 0 puskesmas 11 puskesmas 30%

99%

50%

0

0%

47%

47%

100%

62%

91,59%

148%

4 5 6 7 8 9 10

Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan anak balita Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat

11

Cakupan Pelayanan lansia

12

21

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan

22

Jumlah puskesmas BLUD

23

Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

24

Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan

13 14 15 16 17 18 19 20

25 26

27

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

100% 110% 104%

0% 100% 100%

32

No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

Keterangan

1

2

3

4

5

6

32%

55,78%

174%

52%

55,9%

115%

70%

70%

100

95%

95%

100

90%

100%

111%

28

29 30 31 32

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Prosentase alat kesehatan sesuai standar Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari 32 indikator terdapat 16 indikator melebihi target (50,0%), 11 indikator sesuai target (34,4%), dan 5 indikator tidak mencapai target ( 15,6%). Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun 2016, dapat dilihat pada tabel berikut ; Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 dan Tahun 2017 No 1

1 2 3 4 5 6

7

Indikator Kinerja 2

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

Target

Satuan

Realisasi

Ket.

Capaian Kinerja 2016 2017

Ket.

2016

2017

2016

2017

3

5

4

6

7

8

9

10

11

%

100

100

70

69



70

69



%

70

75

98

100



140

133



%

92

92

100

97,9



109

106



%

100

100

100

100

=

100

100

=

%

50

65

50

88



100

135



%

20

20

15

21



75

105



per 100.000 kelahiran hidup

40

38

48

48

=

83

79



LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

33

Target

Realisasi

Ket.

Capaian Kinerja 2016 2017

No

Indikator Kinerja

Satuan

2016

2017

2016

2017

1

2

3

5

4

6

7

8

per 1.000 kelahiran hidup

1.2

1.2

1.4

1.5



85,7

9

10

Ket. 11

8

Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup

9

Cakupan pelayanan anak balita

%

97

97

97

97

=

100

100

=

10

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat

%

100

100

96

100



96

100



11

Cakupan Pelayanan lansia

Puskesmas Santun Lansia

0

9

1

9



N/A

100



%

80

80

88

88

=

110

110

=

kelurahan

51

52

51

54



104

100



%

50

53

7

53



14

100



%

52

54

52

84,8



100

157



%

60

65

60

80,49



100

124



%

80

85

80

100



100

118



kelurahan

10

10

10

16



100

118



%

35

40

35

67



100

167



%

100

100

75

100



75

100



%

75

80

55

79



73

100



Puskesmas

0

1

0

0

=

0

0

=

Puskesmas

7

11

7

11



100

100

=

%

15

30

0

30



0

100



%

0

50

0

0

=

0

0

=

%

38

47

38

47



100

100

=

%

0

62

0

91,6



0

148



12 13

14

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

26

27

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan Jumlah puskesmas BLUD Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

80

34

=

Target

Realisasi

Indikator Kinerja

Satuan

2016

2017

2016

2017

1

2

3

5

4

6

7

8

9

10

11

%

30

32

0

55,8



0

174



%

50

52

59,9



0

115,2



%

65

70

65

70



100

100

=

%

95

95

95

95

=

100

100

=

%

90

90

90

100



100

111



28

29 30 31

32

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Prosentase alat kesehatan sesuai standar Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

Ket.

Capaian Kinerja 2016 2017

No

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa untuk realisasi dari 32 indikator ada 22 indikator (68,7%) meningkat, 7 indikator (21,9%) tetap, 3 indikator (9,4%) menurun, sedangkan untuk capaian dari 32 indikator ada 17 indikator (53,1%) meningkat, 10 indikator (31,3%) tetap, 5 indikator (15,6%) menurun. Karena Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sama dengan Indikator kinerja yang ada pada Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, maka untuk penjelasan sasaran dan indikator, instrumen/cara pengukuran indikator, kinerja nyata banding dengan rencana, kinerja nyata banding tahun sebelumnya, faktor pendukung dan penghambat serta solusi akan dibahas secara mendalam pada Sub 3.2 yaitu Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja. Bila dilihat realisasi tahun 2017 dengan target jangka menengah Renstra Dinas kesehatan adalah sebagai berikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

35

Ket.

Tabel 3.3 Capaian Indikator Utama dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Target

Realisasi

Th. 2021

Th. 2017

Capaian Kinerja

Kesenjan gan

3

4

5

6

7

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional

%

100

69

69,0

31

2

Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

%

92

100

108,7

-8

3

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

%

94

97,9

106,4

-3,9

4

Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan

%

100

100

100,0

0

%

95

88

92,6

7

%

40

21

52,5

19

7

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

per 100.000 kelahiran hidup

32

48

66,7

16

8

Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup

per 1.000 kelahiran hidup

1

1.5

66,7

0,5

%

97

97

100,0

0

%

100

100

100,0

0

Puskesmas Santun Lansia

32

9

28,1

23

No

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

1

5 6

9 10

Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Presentase Remaja putri yang mendapat TTD

Cakupan pelayanan anak balita Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat

11

Cakupan Pelayanan lansia

12

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja

%

80

88

110,0

-8

13

Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif

kelurahan

54

54

100

0

14

Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan

%

100

53

53,0

47

15

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan

%

62

84,4

136,1

-22

%

80

80,49

100,6

0

%

100

100

100,0

0

kelurahan

54

16

29,6

38

%

60

67

111,7

-7

16 17 18 19

Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

36

Target

Realisasi

Th. 2021 4

%

Th. 2017

Capaian Kinerja

Kesenjan gan

5

6

7

100

100

100,0

0

%

80

79

100,0

1

Jumlah puskesmas BLUD

Puskesmas

10

0

0,0

10

23

Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

Puskesmas

58

11

19,0

47

24

Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer

%

60

30

50,0

30

%

85

0

0,0

85

%

72

47

65,3

25

%

77

91,6

148

-14,6

%

40

55,8

174

-15.8

%

70

59,9

85,6

10

%

85

70

82,4

15

%

95

95

100,0

0

%

99

100

101,0

-1

No

Indikator Kinerja

Satuan

1

2

3

20

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

21

Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan

22

25

26

27

28

29 30 31

32

Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Prosentase alat kesehatan sesuai standar Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 9 indikator (28,13%) melampaui target, 8 indikator (25%) sesuai dengan target dan 15 indikator (46,87%) belum mencapai target akhir Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

37

3.2

Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pada awal tahun 2017, Dinas Kesehatan telah melakukan perjanjian kinerja sebagai

pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan dalam mengemban visi dan misi Walikota Tangerang Selatan. Dokumen perjanjian kinerja tersebut memuat 32 (tiga puluh dua) Indikator Kinerja Utama untuk mencapai 7 (tujuh) sasaran strategis dan 7 (tujuh) Indikator Kinerja untuk mencapai 7 (tujuh) sasaran program/kegiatan yaitu Pengembangan SDM Kesehatan, Pengembangan komunikasi, sistem informasi dan media massa, Pelayanan administrasi dan sarana prasarana perkantoran, Pengembangan Sistem Manajemen sumberdaya

aparatur,

Pengembangan

pengelolaan

keuangan

daerah,

Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Pengembangan data dan informasi. Sasaran program/kegiatan ini mendukung tercapaianya sasaran strategis Dinas Kesehatan, beserta target yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Berikut disampaikan rekap hasil capaian Tujuan dan Sasaran tahun 2017, sebagai berikut : Tabel 3.4 Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 Tingkat Pencapaian No

Tujuan

1

Tujuan 1

2

Tujuan 2

3

Tujuan 3

4

Tujuan Lainnya

Jumlah

Sasaran

Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 Sasaran 5

Jumlah Indikator Sasaran

6 3 3 3 7 7 1 3 1 1 1 1 1 1 39

Melampaui Target

Sesuai Terget

(>100%) Jumlah % 1 17% 2 67% 2 67% 3 100% 6 86% 5 71% 0% 1 33% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 20 51%

100% Jumlah % 3 50% 1 33% 0% 0% 1 14% 0% 1 100% 2 67% 1 100% 1 100% 1 100% 1 100% 1 100% 1 100% 14 36%

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % 2 33% 0% 1 33% 0% 0% 2 29% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 5 13%

38

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk pencapaian Tujuan 1 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 6 indikator : 1 indikator (17%) melampaui target, 3 indikator (50%) sesuai target dan 2 indikator (33%) belum mencapai target. Pencapaian Tujuan 1 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 3 indikator : 2 indikator (67%) melampaui target dan 1 indikator (33%) sesuai target. Pencapaian Tujuan 1 sasaran 3 sebanyak 3 : 2 indikator (67%) melampaui target dan 1 indikator (33%) belum mencapai target. Pencapaian Tujuan 2 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 3 : 3 indikator (100%) melampaui target. Pencapaian Tujuan 2 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 7 indikator : 6 indikator (86%) melampaui target dan 1 indikator sesuai dengan target. Pencapaian Tujuan 2 sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 7 indikator : 5 indikator (71%) melampaui target dan 2 indikator (29%) belum mencapai target. Pencapaian Tujuan 3 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan 3 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 3 indikator : 1 indikator (33%) melampaui target dan 2 indikator (67%) sesuai dengan target. Pencapaian Tujuan 3 sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 4 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 5 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan pada tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

39

Grafik 3.1 Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Dari grafik tersebut dapat dilihat sebanyak 51% indikator kinerja telah melampaui target sedangkan 36% indikator kinerja telah sesuai dengan target dan 13% indikator kinerja belum mencapai target. Untuk melihat perbandingan Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tingkat Pencapaian

No

1

2

3

4

Tujuan

Tujuan 1

Tujuan 2

Tujuan 3

Tujuan Lainnya

Sasaran

Jumlah Indikator Sasaran

Sasaran 1

6

Sasaran 2

3

Sasaran 3

3

Melampaui Target

Sesuai Terget

Belum Mencapai Target

(>100%)

100%

(<100%)

Jumlah

%

Jumlah

%

Jumlah

%

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2

1

33%

17%

1

3

17%

50%

3

2

50%

33%

2

0%

67%

2

1

67%

33%

1

0

33%

0%

2

67%

67%

0

0

0%

0%

1

1

33%

33%

1

0

33%

0%

2

0

67%

0%

86%

14%

1

0

14%

0%

2 0

3

0%

100 %

7

0

6

0%

86%

6

1

7

1

5

14%

71%

3

0

43%

0%

3

2

43%

29%

Sasaran 1

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 2

3

0

1

0%

33%

3

2

100%

67%

0

0

0%

0%

Sasaran 3

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 1

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 2

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 1

3

Sasaran 2 Sasaran 3

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

40

Tingkat Pencapaian

No

Tujuan

Sasaran

Jumlah Indikator Sasaran

Melampaui Target

Sesuai Terget

Belum Mencapai Target

(>100%)

100%

(<100%)

Jumlah

%

Jumlah

%

Jumlah

%

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

2016

2017

Sasaran 3

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 4

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

Sasaran 5

1

0

0

0%

0%

1

1

100%

100%

0

0

0%

0%

13%

51%

23

14

59%

36%

11

28%

13%

Jumlah

39

5

20

5

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk Tujuan 1 sasaran 1 indikator yang melampaui target turun dari 2 menjadi 1 indikator. Indikator yang sesuai target meningkat sebanyak 2 indikator sedangkan indikator yang belum mencapai target berkurang dari 3 menjadi 2 indikator. Tujuan 1 sasaran 2 indikator yang melampaui target meningkat dari 0 menjadi 2 indikator. Indikator yang sesuai target menurun dari 2 indikator menjadi 1 indikator, sedangkan yang belum mencapai target berkurang dari 1 indikator menjadi menjadi tidak ada. Tujuan 1 sasaran 3 indikator yang melampaui target sama dari 2 indikator. Indikator yang sesuai target sama yaitu tidak ada atau 0 indikator sedangkan indikator yang belum mencapai target tetap 1 indikator. Tujuan 2 sasaran 1 indikator yang melampaui target meningkat sebanyak 3 indikator dari tadinya tidak ada, yang sesuai target menurun dari 1 menjadi tidak ada dan belum mencapai target menurun juga dari 2 indikator menjadi tidak ada. Tujuan 2 sasaran 2 indikator yang melampaui target meningkat dari tidak ada indikator menjadi 6 indikator. Sedangkan indikator yang sesuai target menurun dari 6 indikator menjadi 1 indikator dan belum mencapai target menurun dari 1 indikator menjadi tidak ada. Tujuan 2 sasaran 3 yang melampaui target meningkat dari 1 indikator menjadi 5 indikator sedangkan yang sesuai dan belum menjacapai target menurun yaitu dari 3 indikator menjadi tidak ada dan 3 indikator menjadi 2 indikator. Tujuan 3 sasaran 1 indikator yang sesuai target tetap sebanyak 1 indikator. Tujuan 3 sasaran 2 indikator yang melampaui target tetap dari tidak ada menjadi 1 indikator. Sedangkan yang sesuai dengan target menurun dari 3 indikator menjadi 2 indikator. Tujuan 3 sasaran 3 indikator yang sesuai target tetap yaitu 1 indikator sedangkan yang melampaui dan belum mencapai target sama-sama tidak ada baik tahun 2016 maupun tahun 2017.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

41

Sedangkan Tujuan Lainnya terdiri dari 5 sasaran yang semuanya tetap sesuai target yaitu 1 indikator ditahun 2016 maupun tahun 2017. Untuk

perbandingan

Pencapaian

Tujuan

Dinas

Kesehatan

Kota Tangerang

Selatan Tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 3.2 Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2016 dan Tahun 2017

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator yang melampaui target mengalami kenaikan dari 15% menjadi 51% indikator, sesuai target menurun dari 59% indikator menjadi 36% indikator, sedangkan yang tidak tercapai target juga turun dari 28% menjadi 13% indikator. Berikut di uraikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017. 3.2.1. Tujuan 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Jumlah sasaran pada Tujuan 1 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah indikator kinerja yang digunakan 12 indikator. Sebanyak 4 (33%) indikator melebihi target, 4 indikator (42%) sesuai target dan 3 Indikator (25%) belum mencapai target seperti pada grafik dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

42

Grafik 3.3 Pencapaian Tujuan 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 1 adalah sebagai berikut :

3.2.1.1. Sasaran 1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan 6 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini: : Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

1

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

38

48

2

Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup

1.2

1.5

3

Cakupan pelayanan anak balita

97%

97,20%

79% 80% 100%

4

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat

100%

100%

100%

5

Cakupan Pelayanan lansia

6

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja

9 Puskesmas Santun Lansia 80%

9 puskesmas santun lansia 87,64%

Rata-rata

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

100% 110% 94,8%

43

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 6 indikator yang ada

: 1 indikator (17%)

melampaui target, 3 indikator (50%) sesuai target dan 2 indikator (33%) belum mencapai target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 1 dari ke 6 indikator ini adalah 94,8%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 1 adalah sebagai berikut : 1.

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Dengan demikian angka kematian ibu merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. Angka Kematian ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Angka yang menunjukan banyaknya kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6 minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun tempat melekatnya janin, oleh sebab apa pun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan. Cara Perhitungan : Angka Kematian Ibu adalah Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan dalam wilayah dan periode tertentu dibandingkan dengan jumlah lahir hidup dalam waktu dan periode yang sama dikali 100.000 kelahiran hidup. Untuk Indikator kinerja Angka kematian Ibu realisasinya 48 dari target 38 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 79% yang berarti belum mencapai target. Namun bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan yakni sebesar 306/100.000 Kelahiran Hidup, Tangerang Selatan masih rendah untuk Angka Kematian Ibu dan bila dibandingkan dengan AKI tahun 2015 Tangerang Selatan mengalami penurunan AKI. Angka tersebut didapat dari Renstra Kemenkes RI Tahun 2015-2019 di bab II tujuan dan sasaran strategis. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada dibawah target.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

44

Grafik 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Tangerang Selatan periode tahun 2013-2017

Berikut grafik Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa : a. Perbedaan target yang jauh antara Kota Tangerang Selatan dengan Target Kementerian Kesehatan. b. Target yang terlampau rendah dari Target tahun 2015 sebesar 80/100.000 kelahiran hidup c. Angka Kematian Ibu tahun 2016 dengan 2017 tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan Angka.

2.

Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

45

merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. Angka Kematian Bayi adalah Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). Cara Perhitungan : Jumlah kematian bayi dibawah usia 1 Tahun dalam suatu wilayah dan periode tertentu dibandingkan dengan jumlah lahir hidup dalam waktu dan periode yang sama dikali 1.000 kelahiran hidup. Untuk Indikator kinerja Angka kematian Bayi realisasinya 1.5 dari target 1.2 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 80% yang berarti belum mencapai target. Namun bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan yakni sebesar 24/1.000 Kelahiran Hidup, Tangerang Selatan masih rendah untuk Angka Kematian Bayi. Angka tersebut didapat dari Renstra Kemenkes RI Tahun 2015-2019 di bab II tujuan dan sasaran strategis. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada dibawah target. Grafik 3.5 Angka Kematian Bayi Kota Tangerang Selatan Periode Tahun 2015-2017

Berikut grafik Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa: a. Perbedaan target yang jauh antara Kota Tangerang Selatan dengan Target Kementerian Kesehatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

46

b. Target yang terlampau rendah dari Target tahun 2015 sebesar 12/1000 kelahiran hidup menjadi 1,2/1000 kelahiran hidup sebanding dengan 1:10. 3.

Cakupan Pelayanan Anak Balita Setiap anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan anak balita kepada semua balita di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Lima Tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasaan dimana terbentuk dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara, serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ balita. Pelayanan kesehatan Anak Balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 12-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. Pelayanan kesehatan, meliputi : Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun, pemantauan SDIDTK minimal 2 kali setahun, dan pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun. Cara Perhitungan : Jumlah anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan palayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan sasaran anak balita (12-59 bulan) disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikali 100%. Untuk Indikator kinerja Cakupan Pelayanan Anak balita 97,2% dari target 97%, presentase ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatas target.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

47

Grafik 3.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Tangerang Selatan Periode Tahun 2014-2017

Berikut grafik cakupan pelayanan anak balita Kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa: c. Peningkatan target yang cukup signifikan dari tahun 2015 dengan tahun 2016. d. Capaian pelayanan anak balita stabil dari tahun ketahunnya dan meningkat pada setiap tahunnya. 4.

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan kepada anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota tersebut. Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 yang dilakukan oleh Puskesmas. Standar pelayanan penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi : Penilaian status gizi, Penilaian tanda vital, Penilaian kesehatan gigi dan mulut, Penilaian ketajaman indera penglihatan, Penilaian ketajaman indera pendengaran. Cara Perhitungan : Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan siswa SD dan setingkat dalam kurun waktu dibagi dengan jumlah seluruh puskesmas yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu 1 tahun ajaran dikali 100%. Untuk Indikator kinerja Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat 100% dari target 100%, presentase ini menunjukan bahwa

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

48

capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatasa atau sama dengan target. Grafik 3.7 Penjaringan Sekolah dan Siswa Kelas 1 Tahun Ajaran 2017/2018 Kota Tangerang Selatan

Dari seluruh puskesmas yang melaksanakan penjaringan terdapat 392 (100%) sekolah yang dijaring dan 25.785 (100%) siswa yang dijaring. Dari target renstra 2016-2021 untuk Indikator kinerja Cakupan Penjaringan Siswa SD/Setingkat yakni mencapai 100% siswa yang dijaring. 5.

Cakupan Pelayanan Lansia Meningkatnya jumlah lansia akan menimbulkan berbagai permasalahan yang komplek bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat, secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia mengalami kemunduran fisik dan mental. Makin lanjut usia seseorang makin banyak mengalami permasalahan terutama fisik,mental,spiritual,ekonomi dan social.Salah satu permasalahyan yang mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok pra lansia dan lanjut usia. Untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi lanjut usia maka puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar perlu diperkuat. Untuk itu kementrian Kesehatan telah menetapkan kebijakan pelaksanaan pelayanan yang ramah terhadaf lanjut usia di puskesmas melalui Strategi Puskesmas Santun Lansia. Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pra lanjut usia dan lanjut usia meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan lebih menekankan kepada unsur pro aktif, memberikan kemudahan, santun,

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

49

pelayanan oleh tenaga profesional dan melaksanakan pelayanan dengan standar yg berlaku. Cara Perhitungan : untuk menjadi puskesmas santun lansia. Puskesmas harus memenuhi syarat antara lain memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas dengan memiliki Petugas terlatih atau memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatric, memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses, melakukan pelayanan secara pro-aktif minimal 50% kelurahan mempunyai Posyandu Lansia dan melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup. Untuk Indikator kinerja Cakupan Puskesmas santun lansia adalah 9 puskesmas santun lansia dari target 9 puskesmas santun lansia, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatasa atau sama dengan target. Adapun informasi mengenai puskesmas santun lansia adalah : -

Kegiatan Seni dan Budaya

-

Pemberdayaan Lansia (Pelatiha keterampilan kerajinan seperti menyulam anyaman bambu, tasbih, asesoris monte).

-

Pendampingan (Dana dan peningkatan keterampilan) terhadap usaha mandiri kelompok lansia melalui usaha peternakan (ayam, bebek) perikanan (lele ,nila , belut, ikan mas, serta pertanian ( apotik hidup, kebun sayur)

-

6.

Refresing lansia (Rekreasi, Ziarah)

Cakupan pelayanan kesehatan remaja Kelompok usia remaja merupakan kelompok yang cukup besar dan kelompok ini merupakan asset atau modal utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Kelompok remaja yang berkualitas memegang peranan penting didalam mencapai kelangsungan serta keberhasilan Tujuan Pembangunan Nasional. Sejalan dengan derasnya arus globalisasi yang melanda berbagai sektor, berkembang pula masalah Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang terjadi. Masalah tersebut baik fisik, psikis dan psikososial yang mencakup perilaku sosial seperti kehamilan usia muda, penyakit akibat hubungan seksual dan aborsi, maupun masalah akibat pemakaian narkotik, zat adiktif, alkohol dan merokok. Masalah tersebut apabila tidak ditanggulangi

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

50

dengan sebaik-baiknya, bukan hanya menyebabkan masa depan remaja yang suram, akan tetapi juga dapat menghancurkan masa depan bangsa. Pelayanan kesehatan remaja adalah Jumlah remaja (10-19 tahun) yang mendapatkan pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan melalui penyuluhan atau konseling baik di puskesmas, sekolah dan sarana swasta dibagi jumlah estimasi remaja. Cara Perhitungan: Jumlah remaja (10-19 tahun) yang mendapatkan pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan melalui penyuluhan atau konseling baik di puskesmas, sekolah dan sarana swasta dibagi jumlah estimasi remaja dalam kurun waktu tertentu dibagi sasaran remaja (10-19 tahun) disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikali 100%. Untuk Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan remaja 87.64% dari target 80%, presentase ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 110% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatas target. Untuk indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan remaja realisasinya 101.908 remaja laki-laki dan 104.981 remaja perempuan total 206.889 remaja yang terlayani kesehatannya baik di puskesmas, sekolah dan sarana swasta pada tahun 2017. Angka tersebut menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan remaja mencapai 87,64% pada tahun 2017 melebihi target 80% per tahun. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2017 No 1

1

Sasaran Strategi

Indikator Kinerja

2

3

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan anak balita Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat

Tahun 2017

Tahun 2017 %

Target

Realisasi

4

5

6

38

48

79

1.2

1.5

80

97%

97,20%

100

100%

100%

100

Pagu

Realisasi

7

8

4.569.515.250

4.145.146.250

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

%

Efisiensi

9

10

90,7

51

No 1

Tahun 2017

Tahun 2017

Sasaran Strategi

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

2

3

4

5

6

Cakupan Pelayanan lansia

9 Puskesmas Santun Lansia

9 puskesmas santun lansia

100

Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja

80%

87,64%

110

%

Efisiensi

9

10

90,7

4,1

%

Jumlah

94,8

Pagu

Realisasi

7

8

4.569.515.250

4.145.146.250

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 1 adalah sebesar 94,8% , sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 90,7%

sehingga dapat

diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 4,1% (94,8% - 90,7% ) . Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut : 1) Cakupan pelayanan anak balita i. Upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, OJT dan Bimtek ii. Evaluasi berkala cakupan program iii. koordinator lintas sektor dan lintas program 2) Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat i. Adanya kerjasama dengan lintas sektor dan program ii. Dilakukannya sweeping ke siswa/siswi kelas 1 yang pada saat penjaringan tidak hadir. 3) Cakupan Pelayanan lansia i. Semua puskesmas untuk pelayanan terhadap lansia sudah ada Loket lansia yang sudah terpisah, Ruang khusus pemeriksaan lansia, Ruang tunggu lansia, Nomor panggilan khusus 4) Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja i. Cakupan pelayanan kesehatan remaja didapat dari data di Puskesmas, Sekolah dan sarana swasta sehingga sangat membantu tercapainya target ii. Semua Puskesmas rutin melakukan penjaringan kesehatan remaja di semua sekolah binaan wilayah masing-masing

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

52

Sedangkan faktor penghambat dan pemecahan masalah dari agregat- agregat yang belum mencapai target adalah sebagai berikut : 1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup c) Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal. d) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah : a) Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir melalui pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka menekan angka kematian ibu. 2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup e) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) masih kurang. f) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya. Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah : a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat

3.2.1.2. Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini: Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

1

2

Target Th. Realisasi Th. 2017 2017

Capaian Kinerja

3

4

5

100% 146% 105%

1

Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan

100%

100%

2

Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan

65%

94,68%

3

Presentase Remaja putri yang mendapat TTD

20%

21,24%

RATA-RATA

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

117%

53

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada

: 2 indikator (75%)

melampaui target, dan 1 indikator (25%) sesuai target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 2 dari ke 3 indikator ini adalah 117%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 2 adalah sebagai berikut : 1.

Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan Gizi buruk merupakan kondisi dimana seseorang kekurangan energi protein dalam waktu yang lama. Faktor penyebab terjadinya kasus gizi buruk ini didasari 2 hal, yaitu : penyebab langsung seperti tidak adekuatnya asupan makanan, menderita penyakit infeksi, adanya cacat bawaan. Penyebab tidak langsung yaitu kurangnya atau tidak adanya ketersediaan pangan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lain di luar masalah kesehatan yang juga merupakan faktor utama terjadinya gizi buruk yaitu kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja. Pendekatan secara medis terhadap pasien gizi buruk yaitu dengan dilakukannya tatalaksana balita gizi buruk di puskesmas maupun di rumah sakit. Balita gizi buruk dengan komplikasi dirawat di puskesmas maupun di rumah sakit, sedangkan balita gizi buruk tanpa komplikasi dapat rawat jalan di puskesmas. Perawatan balita gizi buruk di puskesmas yaitu dengan cara pemberian Formula 75 maupun Formula 100, konseling gizi dan edukasi kepada orang tua pasien, dan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Cara Perhitungan : Jumlah gizi buruk mendapat perawatan disarana pelayanan kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan satu wilayah yang sama x 100%. Untuk Indikator kinerja Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan realisasinya 100% dari target 100%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai target.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

54

Tabel 3.8 Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 Jumlah Balita Gizi Buruk No

Puskesmas

Jumlah Kasus

Mendapat perawatan N

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Pamulang Pondok Benda Benda Baru Ciputat Situ Gintung Jombang Kp.Sawah Sawah Baru Ciputat Timur Pondok Ranji Pisangan Rengas Pondok Jagung Paku Alam Pondok Aren Pondok Pucung

4 3 3 7 4 1 2 2 11 0 7 1 8 5 0 2

4 3 3 7 4 1 2 2 11 0 7 1 8 5 0 2

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Pondok Betung Jurang Mangu Parigi Pdk Kac. Timur Serpong I Serpong II Rawa Buntu Setu Karanggan Bhakti Jaya Jumlah

3 2 9 10 3 2 8 2 5 5 109

3 2 9 10 3 2 8 2 5 5 109

% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah urbanisasi, oleh karena itu perlu dilakukan pendataan balita gizi buruk menurut status kependudukannya. Dari segi penatalaksanaan tidak ada perbedaan, semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan maupun bukan tetap ditangani dan mendapatkan perawatan. Pendataan ini dilakukan sebagai bentuk kelengkapan data jika diperlukan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

55

2.

Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah keadaan dimana ibu hamil

mempunyai

kecenderungan

menderita

KEK.

Kurang

Energi

Kronis

menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dilaksanakan oleh petugas kesehatan untuk mengetahui seorang ibu hamil menderita KEK. Seorang ibu hamil dikatakan menderita KEK jika LiLA kurang dari 23,5 cm (< 23,5 cm). Cara Perhitungan : Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat PMT di suatu wilayah dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang ada disuatu wilayah x 100%. Untuk Indikator kinerja Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan realisasinya 94,68% dari target 65%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah melebihi target.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

56

Tabel 3.9 Rekapitulasi Laporan Ibu Hamil KEK Mendapat PMT Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

3.

NAMA PUSKESMAS

JUMLAH SASARAN IBU HAMIL KEK (S)

Pamulang Pondok benda Benda baru Ciputat Situ Gintung Jombang Kampung Sawah Sawah Baru Ciputat Timur Pondok Ranji Pisangan Rengas Pondok Jagung Paku Alam Pondok Aren Pondok Pucung Pondok Betung Jurang Mangu Parigi Pondok Kacang Timur Serpong 1 Serpong 2 Rawa Buntu Setu Keranggan Bakti jaya Jumlah

118 64 121 33 52 43 44 45 37 24 40 13 14 5 18 23 35 34 27 30 16 32 68 30 17 50 1,033

JUMLAH IBU HAMIL KEK YANG MENDAPAT PMT (N) (%) 118 64 121 33 52 39 44 28 37 24 40 13 14 5 18 23 35 34 27 30 16 32 60 30 17 24 978

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 90.70 100.00 62.22 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 88.24 100.00 100.00 48.00 94.68

Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Pemantauan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri merupakan salah satu sasaran pokok rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019 adalah meingkatnya status kesehatan, gizi dan anak. Tujuan pemberian tablet tambah darah adalah meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

57

mata-rantai terjadinya stunting, mencegah anemia dan mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas dan produktif. Cara Perhitungan : Jumlah remaja putri yang mendapat TTD di suatu wilayah dibagi jumlah seluruh remaja putri yang ada di suatu wilayah x 100%. Untuk Indikator kinerja Presentase Remaja putri yang mendapat TTD realisasinya 21,24% dari target 20%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya melebihi target. Table 3.10 Hasil Pemantauan Tablet Tambah Darah Tiap Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

PUSKESMAS Pondok Benda Pamulang Benda Baru Situ Gintung Jombang Sawah Baru Kampung Sawah Ciputat Pisangan Ciputat Timur Pondok Ranji Parigi Pdk. Kac. Timur Pondok Pucung Pondok Aren Jurang Mangu Pondok Betung Pondok Jagung Paku Alam Rawa Buntu Serpong 1 Serpong 2 Keranggan Setu Bakti Jaya Rengas Jumlah

JUMLAH SASARAN

N

%

2744 7668 5871 1750 3337 1768 1760 2140 3320 2723 1959 1919 3437 1970 2350 4730 3888 4643 3033 9571 3164 4144 1612 1120 1146

T 6843 18276 15600 14400 9000 5100 5100 12908 9000 7200 4800 14400 9600 4728 12600 12000 9600 13200 8400 24000 9000 11400 4800 3600 3600

M 6600 15415 14114 9826 6822 4110 4090 9928 7902 6801 4800 3605 8943 3878 10495 11239 9499 11293 8044 22979 7268 10875 4360 2755 2729

T 20,78 19,86 22,14 68,57 22,48 24,04 24,15 50,26 22,59 22,03 20,42 62,53 23,28 20,00 44,68 21,14 20,58 23,69 23,08 20,90 23,70 22,92 24,81 26,79 26,18

M 20,04 16,75 20,03 46,79 17,04 19,37 19,37 38,66 19,83 20,81 20,42 15,65 21,68 16,40 37,22 19,80 20,36 20,27 22,10 20,01 19,14 21,87 22,54 20,50 19,84

80621

249155

208370

25,39

21,24

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

58

Berdasarkan tabel diketahui bahwa hampir seluruh puskesmas tidak memiliki masalah mengenai pemberian tablet tambah darah hanya puskesmas rengas yang masih tidak memiliki sekolah menengah untuk mengkonsumsi tablet tambah darah. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.11 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2017 No 1

2

Tahun 2017

Sasaran Strategi

Indikator Kinerja

2

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

Tahun 2017 %

Efisiensi

8

9

10

3.163.355.200

3.037.910.600

96,0

3.163.355.200

3.037.910.600

96,0

% Target

Realisasi

3

4

5

6

Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan

100%

100%

100

Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan

65%

88%

135

Presentase Remaja putri yang mendapat TTD

20%

21%

105

Jumlah

113,5

Pagu

Realisasi

7

17,4

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 adalah sebesar 113,5%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 96,0%

sehingga dapat

diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 17,4% (113,5% - 96,0% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut : 1)

Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan i.

Semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan maupun bukan tetap ditangani dan mendapatkan perawatan.

ii.

Terdapat kenaikan jumlah gizi buruk dibandingkan tahun kemarin karena sudah mulai jalannya surveilans di Puskesmas.

iii.

Hampir 70% penemuan kasus gizi buruk tahun 2017 yang mendapat perawatan meningkat berat badan minimal 3 bulan setalah perawatan.

2)

Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan i.

Ada permintaan pada saat Musrenbang

ii.

Adanya bantuan PMT Ibu Hamil dari Kemenkes

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

59

iii.

Peningkatan Surveilans Ibu Hamil KEK dengan memberikan PMT secara langsung kepada Ibu Hamil KEK.

3)

Presentase Remaja putri yang mendapat TTD i.

Sudah ada pencanangan minum TTD secara simbolis bersama wakil walikota tangsel

ii.

Roadshow ke Sekolah perwakilan di seluruh 7 Kecamatan

iii.

Adanya pemilihan Duta remaja anti anemia

iv.

Puskesmas sebelum pemberian TTD ke sekolah selalu mengadakan penyuluhan terlebih dahulu tentang pentingnya minum tablet tambah darah.

3.2.1.3. Sasaran 3 Menurunnya angka kejadian penyakit Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini: Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Menurunnya angka kejadian penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

100%

69%

69%

75%

100%

133%

92%

97,9%

106%

1 2 3

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Rata-rata

102,7%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada : 1 indikator (69%) belum mencapai target, 2 indikator melebihi target (133%) dan (106%). Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 3 dari 3 indikator ini adalah 102,7%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 3 adalah sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

60

1.

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional, Cakupan dan indikator program telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada masing2 program sesuai dengan kriteria dan perhitungan program masing2. Pada upaya mencapaian program dilakukan bertahap sesuai dengan tahapan yang telah ditetapakan atau distandarisasikan setiap tahunnya. Sebagai contoh target indikator pencapaian program TB berupa CDR sejumlah 70% setiap tahunnya sehingga prevalensi progrsm TB di Kota Tangerang Selatan akan turun pada tahun ke 5. Sasaran Penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional adalah kondisi yang akan dicapai sesuai dengan target kementrian kesehatan masing-masing program. Cara Perhitungan : Jumlah indikator program yang mencapai target sesuai tahapan nasional dibagi seluruh indikator program. Untuk Indikator Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional realisasinya 69% dari target 100%, dimana ada program yang tidak mencapai target sehingga capaian kinerja 69% adalah capaian dari target 100%, semua ada 13 program, yang mencapai target 9 program, yang tidak mencapai ada 4 program. Angka tersebut didapat dari Jumlah program yang mencapai target dibagi dengan dengan jumlah program x 100 persen. Rincian cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.13 Capaian Program Penyakit Menular dan Tidak Menular Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Program

Target

1

Penemuan jumlah kasus TB (semua

Realisasi

Capaian

Keterangan

80%

136,8%

171%

Tercapai

91%

80%

88%

Belum

kasus) CNR 2

Angka Bebas Jentik DBD

Tercapai 3

Presentasi

ODHA

mendapatkan

47%

67%

143%

Tercapai

7%

4%

57%

Belum

pengobatan ARV 4

Penanganan Kasus Pneumonia

Tercapai 5

Presentasi puskesmas yg memiliki

20%

17%

layanan rehidrasi oral aktif LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

85%

Belum Tercapai

61

No

Program

Target

Realisasi

Capaian

Keterangan

6

Screening hepatitis pada ibu hamil

40%

40%

100%

Tercapai

7

Pengelola

10%

0%

0

Belum

kantin

sekolah

yang

dilakukan pemeriksaan typoid 8

Sediaan darah positif microfilaria

Tercapai <1%

1%

10%

Belum Tercapai

9

Prevalensi Kusta

<1%

0,393%

39%

Belum Tercapai

10

Penurunan angka kematian akibat

15%

15%

100%

Tercapai

12%

12%

100%

Tercapai

25%

25%

100%

Tercapai

Presentase perempuan usia 30-50 30%

30%

100%

Tercapai

PJPD 11

Penurunan angka kematian akibat Diabetes Melitus

12

Penurunan

penggunaan

tembakau

penduduk >15 tahun 13

tahun yang dideteksi dini kankes servik

2.

Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon dijadikan indikator sasaran di Renstra Kota Tangerang Selatan karena mengacu pada RENSTRA yang disusun oleh Kemenkes RI. Selain itu sinyal kewaspadaan dini yang direspon merupakan upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit guna menekan angka kesakitan dan angka kematian. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon adalah semua sinyal kewaspadaan dini yang muncul langsung di respon kurang dari 24 jam. Cara Perhitungan : semua sinyal kewaspadaan dini yang muncul langsung di respon kurang dari 24 jam. Untuk indikator sinyal kewaspadaan dini yang direspon realisasinya adalah 100% dari target 75%, yang berarti capaian kinerja adalah 100%. Angka tersebut didapat dari Jumlah program yang mencapai target dibagi dengan dengan jumlah program x 100 persen. Rincian capaian sinyal kewaspadaan dini yang direspon oleh 26 puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

62

Tabel 3.14 Situasi Sistem Pendataan Dini Penyakit Potensial KLB Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

N O

PUSKESMAS

JUMLAH PERINGATA N DINI M52 2017

ALERT YANG DIRESPON

JUMLAH

TOT *

PUS K.

PUS K.

KETEPAT AN* (%)

KELENGKA PAN *(%)

JML

KL B

<24 JAM

1

PKM. BHAKTI JAYA

3

1

1

100,0

100,0

3

2

PKM. KRANGGAN

2

1

1

100,0

100,0

2

3

PKM. SETU

9

1

1

100,0

100,0

9

9

4

PKM. RAWA BUNTU

1

1

100,0

100,0

5

PKM. SERPONG I

1

1

100,0

100,0

3

3

6

PKM. SERPONG II

1

1

100,0

100,0

7

PKM. BENDA BARU

1

1

100,0

100,0

8

PKM. PAMULANG

11

1

1

100,0

100,0

11

3

11

6

1

1

100,0

100,0

6

1

6

1

1

1

100,0

100,0

1

2

1

1

100,0

100,0

2

2

2

4

1

1

100,0

100,0

4

1

4

9 10 11 12

3

PKM. PONDOK BENDA PKM. CIPUTAT PKM. JOMBANG PKM. KAMPUNG SAWAH

3 1

2

1

13

PKM. SITU GINTUNG

1

5

1

1

100,0

100,0

5

1

5

14

PKM. SAWAH BARU

2

21

1

1

100,0

100,0

21

2

21

18

1

1

100,0

100,0

18

2

18

10

1

1

100,0

100,0

10

2

10

1

1

1

100,0

100,0

1

1

1

1

100,0

100,0

1

3

1

1

100,0

100,0

3

3

1

1

100,0

100,0

3

1

1

1

100,0

100,0

1

2

1

1

100,0

100,0

2

1

2

1

1

1

100,0

100,0

1

1

1

18

1

1

100,0

100,0

18

1

18

6

1

1

100,0

100,0

6

6

1

1

100,0

100,0

6

1

6

137

26

7

100,0

100,0

137

21

137

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

PKM. CIPUTAT TIMUR PKM. PISANGAN

1

PKM. PONDOK RANJI PKM. RENGAS PKM. JURANG MANGU

1

PKM. PARIGI PKM. PONDOK AREN PKM. PONDOK BETUNG PKM. PONDOK KACANG TIMUR PKM. PONDOK PUCUNG PKM. PAKU ALAM PKM. PONDOK JAGUNG JUMLAH

5

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

1 1

1 3

1

3 1

6

63

3.

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dijadikan indikator sasaran di Renstra karena mengacu pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional) yang disusun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, Imunisasi Dasar Lengkap merupakan upaya untuk menurunkan Angka Kesakitan / kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Imunisasi Dasar Lengkap adalah Jumlah anak 0 sampai 11 bulan yang mendapatkan imunisasi HB 0 1 kali, BCG 1 Kali, DPT-HB-Hib 3 Kali, Polio 4 Kali dan Campak 1 kali. Cara Perhitungan : Jumlah anak 0 sampai 11 bulan yang mendapatkan imunisasi HB 0 1 kali, BCG 1 Kali, DPT-HB-Hib 3 Kali, Polio 4 Kali dan Campak 1 Kali dibagi dengan jumlah bayi pada tahun yang sama dikali 100 persen. Untuk indikator Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap realisasinya adalah 97,9% dari target 92%, yang berarti capaian kinerja adalah 106,7%. Rincian capaian Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.15 Cakupan Imnisasi Dasar Lengkap Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 NO

DESA / KELURAHAN

Sasaran

Cakupan IDL

Bayi Baru Lahir

Surviving Infant

Abs

%

1

Serpong 1

635

609

641

105,3

2

Serpong 2

764

733

712

97,1

3

Rawabuntu

1859

1785

1570

88,0

4

Setu

485

466

446

95,7

5

Keranggan

619

594

466

78,5

6

Bakti Jaya

438

420

419

99,8

7

Pamulang

3034

2913

2800

96,1

8

Benda Baru

2313

2220

2449

110,3

9

Pondok Benda

1007

967

967

100,0

10

Ciputat

899

863

814

94,3

11

Situgintung

737

707

653

92,4

12

Jombang

1288

1237

1177

95,1

13

Kampung Sawah

730

701

724

103,3

14

Ciputat Timur

1068

1025

993

96,9

15

Pisangan

1399

1344

1248

92,9

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

64

NO

DESA / KELURAHAN

Sasaran

Cakupan IDL

Bayi Baru Lahir

Surviving Infant

Abs

%

16

Rengas

550

528

548

103,8

17

Pondok Ranji

844

810

978

120,7

18

Pondok Aren

916

879

888

101,0

19

Jurangmangu

1799

1727

1543

89,3

20

Pondok Betung

1644

1579

1463

92,7

21

Pondok Kacang Timur

1257

1207

1164

96,4

22

Pondok Pucung

688

661

659

99,7

23

Parigi

690

662

646

97,6

24

Sawah Baru

657

631

616

97,6

25

Pondok Jagung

1871

1796

1706

95,0

26

Paku Alam

1254

1203

1389

115,5

Jumlah

29445

28267

27679

97,9

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.16 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3 Tahun 2017 No 1

1

Sasaran Strategi 2

Menurunnya angka kejadian penyakit

Tahun 2017 Indikator Kinerja

Tahun 2017 %

Target

Realisasi

3

4

5

6

Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar nasional

100%

69%

69

Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

75%

100%

133

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

92%

97,9%

106

Jumlah

102,8

Pagu

Realisasi

7

8

7.930.827.144

6.898.339.079

7.930.827.144

6.898.339.079

%

Efisiensi

9

10

87,0

15,8

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 adalah sebesar 102,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 87,0%

sehingga dapat

diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah sebesar 15,8% (102,8% - 87,0% ).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

65

Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut : 1) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional i. Program yg telah mencapai sasaran atau target disebabkan karena dalam kegiatan pelaksana tahapan program telah sesuai dengan pedoman kegiatan masing2 program yg telah ditetapkan oleh kementrian kesehatan 2) Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon i. Pertemuan penguatan surveilans dengan Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik ii.

Optimalisasi kesiapsiagaan pelaksana surveilans dalam melakukan penyelidikan epidemiologi secara langsung dan segera ketika menerima informasi dalam kurun waktu < 24 jam sesuai dengan SOP, Juknis dan Juklak.

3) Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap i. Pertemuan Penguatan pelayanan Imunisasi di Posyandu, Puskesmas maupun Pelayanan Kesehatan lain ii.

Optimalisasi List Tracking

iii.

Sweeping IDL (Imunisasi Dasar lengkap)

iv.

Drop Out Follow Up (DOFU) Program yang tidak tercapai disebabkan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya,

antara lain : 1) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional i. Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian kesehatan ii.

Sarana dan prasana program yang belum optimal

iii.

Dukungan pembiayakan yang belum memadai

iv.

Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin dan berkesinambungan.

v.

Adanya program baru di tahun 2018

Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah : i.

Melaksanakan strategi dalam upaya pencapaian program sesuai target yang di Tetapkan, strategi tersebut adalah :

ii.

Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat puskesmas yang sesuai dengan kondisi masing

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

66

iii.

Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi masalah yang telah terindetifikasi diatas`

iv.

Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg menemui permasalahan

v.

Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal

vi.

Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada pimpinan untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi tercapainya sasaran dan target program yg belum tercapai pada tahun berikutnya.

vii.

seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan pada kegiatan yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun anggaran 2018.

3.2.2. Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna. Jumlah sasaran pada Tujuan 2 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah indikator kinerja yang digunakan 17 indikator. Sebanyak 14 (82%) indikator melebihi target dan 3 Indikator (18%) belum mencapai target seperti pada grafik dibawah ini : Grafik 3.8 Pencapaian Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 2 adalah sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

67

3.2.2.1. Sasaran 1 Meningkatnya Masyarakat Miskin Yang Memiliki Jaminan Kesehatan Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya Masyarakat Miskin Yang Memiliki Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

1

2 Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas

1

2

3

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

3

4

5

62%

91,59%

147%

32%

55,78%

174%

52%

59,95%

115%

Rata-rata

145%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada, 3 (100%) indikator yang ada sudah melampaui target yang ditetapkan. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 1 dari ke 3 indikator ini adalah 145%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 1 adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial, yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan. Angka cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya. Dengan demikian angka cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan merupakan tolok ukur yang sensitif dari upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

68

Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan juga sejalan dengan program Pemerintah Pusat yang menetapkan bahwa setiap Pemerintah Daerah wajib memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakatnya. Cara Perhitungan : Kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu serta PMKS (penyandang masalah kesejahtaraan sosial) yang memiliki asuransi kesehatan dibagi jumlah masyarakat miskin dan dan tidak mampu serta PMKS yang belum memiliki asuransi kesehatan. Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan realisasinya adalah 91,59% dari target 62%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah melampaui dari target yang ditentukan. Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN PBI yaitu sebanyak 117.419 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan) dibagi angka penduduk miskin di Kota Tangerang Selatan yaitu sebanyak 128.199 jiwa (sumber : Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan).

2.

Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Angka cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya. Dalam hal ini dapat dilihat keseriusan Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan dengan melihat ketersediaan fasilitas kesehatan baik itu tingkat dasar maupun rujukan dan pemberian pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan tersebut bagi masyarakat khususnya penduduk miskin dan kurang mampu.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

69

Cara Perhitungan : Pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan tidak mampu serta kelompok masyarakat yang beresiko khusus yang mendapat pelayan kesehatan di faskes tk.I (FKTP) dan rujukan dibagi seluruh masyarakat kota tangerang selatan yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan realisasinya adalah 58,39% dari target 32%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah melampaui dari target yang ditentukan. Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN di Puskesmas yaitu sebanyak 71.506 kunjungan (sumber : LB3 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan) dibagi angka jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang Selatan yaitu sebanyak 128.199 jiwa (sumber : Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan). 3.

Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN di FKTP Puskesmas. Angka Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN di FKTP Puskesmas merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya. Dalam hal ini dapat dilihat jumlah penduduk tangsel peserta JKN yang memanfaatkan Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar. Cara Perhitungan : Jumlah peserta JKN yang menggunakan Puskesmas sebagai FKTP dibagi jumlah Peserta JKN. Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan realisasinya adalah 59,95% dari target 32%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah melampaui dari target yang ditentukan. Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN di Puskesmas yaitu sebanyak 409.191 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan) dibagi jumlah peserta JKN yaitu sebanyak 682.588 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan). Rincian peserta jaminan kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel beikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

70

Tabel 3.18 Data Peserta JKN Kota Tangerang Selatan NO 1 1.1 1.2 1.3 1.4

JENIS JAMINAN KESEHATAN 2 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN PBI APBD (Jamkesda Premi) Pekerja penerima upah (PPU) Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri

1.5 Bukan pekerja (BP) JUMLAH

L 3

PESERTA JAMINAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P 4 5 6 7

L+P 8

55.547

54.249

109.796

50,59%

49,41%

100%

3.161

4.462

7.623

41,47%

58,53%

100%

145.674

125.807

271.481

53,66%

46,34%

100%

136.633

137.863

274.496

49,78%

50,22%

100%

8.492

10.700

19.192

44,25%

55,75%

100%

349.507

333.081

682.588

51,20%

48,80%

100% S

umber : BPJS Kesehatan (per Desember 2017)

Sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN di Kota Tangerang Selatan dapat diihat pada grafik dibawah ini: Grafik 3.9 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan JKN Kota Tangerang Selatan

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

71

Tabel 3.19 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2017 No 1

1

Sasaran Strategi

Tahun 2017 Indikator Kinerja

2

3

Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan

Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN diFKTP Puskesmas Jumlah

Tahun 2017 %

Target

Realisasi

4

5

6

62%

91,59%

148

32%

55,78%

174

52%

60,0%

115

145,8

Pagu

Realisasi

7

8

43.903.837.602

31.108.734.553

43.903.837.602

31.108.734.553

%

Efisiensi

9

10

70,9

74,9

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 1 adalah sebesar 145,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 70,9% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 74,9% (145,8% - 70,9% ). Adapun faktor pendorong agregat-agregat dari ke-3 indikator kinerja yang telah mencapai maupun melebihi target adalah sebagai berikut : i.

Penerbitan produk hukum atau peraturan oleh Daerah yang mendukung program JKN.

ii.

Sosialisai integrasi JKN yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada penduduk tentang pentingnya program JKN dan bagaimana tata cara kepesertaan JKN.

iii.

Kegiatan Kredensialing yaitu peninjauan/uji kompetensi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang akan bekerjasama dengan BPJS yang bertujuan untuk menghindari penerimaan fasyankes yang tidak bermutu dan tidak memenuhi standar.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

72

3.2.2.2. Sasaran 2 Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 7 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.20 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

1

2

1 2 3 4 5 6 7

Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

3

4

5

52 kelurahan

54 kelurahan

104%

53%

53%

100%

54%

84,8 %

157,0%

65%

80,49 %

123,8%

85%

100 %

117,6%

16 kel

16 kel

160%

40 %

67 %

167,5 %

Jumlah Rata-rata

132,8%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 7 indikator yang ada, 6 indikator yang ada sudah melampaui target (85,7%) dan 1 indikator sesuai dengan target yang ditetapkan (14,3%). Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 2 dari ke 7 indikator ini adalah 132,8%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 2 adalah sebagai berikut : 4.

Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Desa siaga/Kelurahan Siaga adalah Kelurahan/Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehubungan dengan kondisi tersebut, Kementerian Dalam Negeri sangat mendukung upaya revitalisasi pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga yang akan bertumpu pada proses pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan otonomi daerah guna

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

73

mengakselerasi pencapaian target desa siaga aktif 80 % pada tahun 2015 oleh Menteri Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang

standar

pelayanan

Minimal

(SPM)

Bidang

Kesehatan

Nomor

828/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di kabupaten dan kota. Dengan diterbitkanya Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif ini dapat dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan pemerintahan dalam upaya Pengembangan desa dan kelurahan Siaga Aktif. Dengan terwujudnya desa dan kelurahan siaga aktif pada setiap wilayah, maka akan terwujud pula desa dan kelurahan sehat, Kabupaten dan Kota Sehat serta Provinsi Sehat yang pada akhirnya menuju Indonesia Sehat. Dan secara tidak langsung upaya ini turut mendukung pencapaian target MDG’s. Dengan dilakukan Kelurahan/Desa Siaga aktif,

Percepatan terwujudnya

masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalaha kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajak kesehatan meningkat. Untuk Indikator persentase Kelurahan sehat/Kelurahan siaga aktif yang telah dilakukan pada tahun 2017 mencapai 54 Kelurahan sehat/kelurahan siaga aktif dari target 54 Kelurahan sehat/Kelurahan siaga aktif berarti 100 % Kelurahan/Desa di Tangerang Selatan telah Masuk kategori Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif. Target Dicapai dan 100 %. Rincian cakupan keluarga sehat atau kelurahan siaga aktif dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.21 Cakupan Keluarga Sehat/Kelurahan Siaga Aktif Kota Tangerang Selatan tahun 2017 No

Kecamatan

Kelurahan Siaga Aktif

1

Ciputat

Ciputat & Cipayung

2

Jombang

Jombang & Serua Indah

3

Kp. Sawah

Sawah

4

Situ Gintung

Serua

5

Ciputat Timur

Cempaka Putih & Rempoa

6

Rengas

Rengas

7

Pisangan

Pisang & Cirendeu

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

74

No

5.

Kecamatan

Kelurahan Siaga Aktif

8

Pondok Ranji

Pondok Ranji

9

Setu

Setu & Muncul

10

Bakti Jaya

Bakti Jaya & Babakan

11

Kranggan

Kranggan & Kademangan

12

Pondok Aren

Pondok Aren & Pondok Jaya

13

Jurangmangu

Jurangmanggu barat & timur

14

Pondok Betung

Pondok Betung & Pondok Karya

15

Pondok Pucung

Pondok Pucung

16

Parigi

Parigi & Parigi baru

17

Pondok Kacang Timur

Pondok kacang timur & barat

18

Pamulang

Pondok Cabe Ilir, Pondok Cabe udik, Pamulang barat & Pamulang timur

19

Pondok Benda

Pondok benda

20

Benda Baru

Kedaung, bambu apus, dan benda baru

21

Pakualam

Pakujaya, Pakulonan & Pakualam

22

Pondok Jagung

Pondok Jagung timur, Pondok Jagung, Jelupang, dan Lengkong karya

23

Rawa Buntu

Rawa buntu, Rawa mekar jaya, ciater,

24

Serpong 2

Lengkong gudang timur, Lengkong Gudang dan Lengkong Wetan

25

Serpong 1

Serpong & Cilenggang

26

Sawah Baru

Sawah Baru

Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Organisasi kemasyarakatan merupakan kelompok potensial untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat karena mereka memiliki sumberdaya sampai di grass root. Pusat promosi kesehatan menggalang peran serta ormas baik ormas keagaman, kepemudaan, dan wanita untuk meningkatkan jangkauan akses informasi kesehatan dan pemberdayaan program kesehatan prioritas terhadap masyarakat luas. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan adalah organisasi kemasyarakatan yang telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program kesehehatan. LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

75

Kerjasama yang dimaksud adalah organisasi kemasyarakatan melakukan perjanjian kerja sama sebagai tindak lanjut MoU dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah binaan yang telah disepakati. Adapun sumberdaya ormas yang dimanfaatkan meliputi sumber daya manusia/jejaring/sarana prasarana/dana pendamping. Untuk Indikator Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan pada tahun 2017 mencapai 53 % dari target 53 %. Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai target. Mitra yang sudah menjalin (8) kerjasama Dibagi dengan Mitra yang ada (15) dikali 100 %. Ukuran keberhasilan Cakupan organisasi kemasyarakat yang memanfaatkan sumber dayanya harus mencapai target. Tabel berikut ini adalah mitra yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan: Tabel 3.22 Lampiran Mitra yang telah menjalin kerja sama No

6.

Mitra/LSM/Organisasi

1

Forum Kader Posyandu

2

Forum Kota Sehat

3

Gerakan Pramuka Kwarcab Tangsel (SBH)

4

Karang Taruna

5

DMI

6

Yayasan Kangker Indonesia

7

Fatayat NU

8

Aisyah

Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

76

Cara Perhitungan : Jumlah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TTU yang ada dikali 100 %. Untuk Indikator persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan realisasinya 84,8% dari target 54%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 100% bahkan lebih yang berarti sudah mencapai target. Rincian tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

77

Tabel 3.23 Tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Tangang Selatan Tahun 2017 TEMPAT-TEMPAT UMUM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

JUMLAH (KAB/KOTA)

4

-

0

4 19 20 14 13 15 5 7 10

3 5 9 6 4 4 3 3 5

100,0 100,0

1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2

22

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

4

23

24

1 -

25

26

100,0

0 100,0

-

%

21

TEMPATTEMPAT UMUM

JUMLAH

20

JUMLAH

19

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

NON BINTANG

%

18

JUMLAH

17

100,0 66,7 100,0 100,0 83,3 83,3

BINTANG

%

16

JUMLAH

15

100,0 1 83,3 2 100,0 12 100,0 5 80,0 5 66,7 5 75,0 0 100,0 2 100,0 2

HOTEL

RUMAH SAKIT UMUM

%

14

JUMLAH

13

100,0 82,6 100,0 100,0 81,3 71,4 62,5 100,0 100,0

PUSKESMAS

%

12

9 35 44 27 71 34 15 13 24

JUMLAH

11

1 -

SLTA

%

10

-

JUMLAH

9

2 2 2 2 0 2

SARANA KESEHATAN

SLTP

%

8

1 1 1 1 1 1 1 1 1

SD JUMLAH

7

NON BINTANG

6

3 1 6 3 9 12 6 5 5 6 6 6 4 0 3 2 5 2

BINTANG

5

4 23 20 14 16 21 8 7 10

RUMAH SAKIT UMUM

4

PUSKESMAS

3

Bakti Jaya Benda Baru Ciputat Ciputat Timur Jombang Jurang Mangu Kampung Sawah Keranggan Paku Alam Pamulang Parigi Pisangan Pondok Aren Pondok Benda Pondok Betung Pondok Jagung Pondok Kacang Timur Pondok Pucung Pondok Ranji Rawa Buntu Rengas Sawah Baru Serpong I Serpong II Setu Situ Gintung

SLTA

2

Setu Pamulang Ciputat Ciputat Timur Ciputat Pondok Aren Ciputat Setu Serpong Utara Pamulang Pondok Aren Ciputat Timur Pondok Aren Pamulang Pondok Aren Serpong Utara Pondok Aren Pondok Aren Ciputat Timur Serpong Ciputat Timur Ciputat Serpong Serpong Setu Ciputat

HOTEL

PUSKESMAS

SLTP

1

KECAMATAN

SD

NO

SARANA PENDIDIKAN

SARANA KESEHATAN

JUMLAH TTU

SARANA PENDIDIKAN

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

%

YANG ADA

27

9 29 44 27 23 25 11 13 24

100,0 82,9 100,0 100,0 79,3 73,5 73,3 100,0 100,0

46

18

10

4

4

4

0

86

37

80,4

15

83,3

9

90,0

4

100,0

4

4

0

73

84,9

16 16 13 10 15 29 14 11 4 33 2 6 11 14 8 14

6 4 8 7 7 5 7 3 6 15 3 6 7 5 7

9 5 7 4 4 5 4 4 15 2 7 7 6 6

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

3 1 2 1 2 3 1 -

1 4 -

1 1 -

32 29 31 24 27 42 26 15 15 67 3 12 26 35 21 28 0

16 16 13 6 15 29 14 11 2 23 1 4 6 8 5 14

100,0 100,0 100,0 60,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 69,7 50,0 66,7 54,5 44,4 62,5 100,0

6 4 8 4 7 5 7 3 2 11 2 3 6 2 7

100,0 100,0 100,0 57,1 100,0 100,0 100,0 100,0 33,3 73,3

100,0 100,0 100,0 50,0 100,0 100,0 100,0

66,7 50,0 40,0 40,0 100,0

9 5 7 2 4 5 4 1 12 1 2 3 4 6

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

1 1

100,0 100,0

3 1 2 1 2 3 1 -

1 -

1 -

32 29 31 15 27 42 26 15 6 49 2 8 13 17 21 28

100,0 100,0 100,0 62,5 100,0 100,0 100,0 100,0 40,0 73,1 66,7 66,7 50,0 25,4 61,9 100,0

385

161

132

29

27

13

3

750

327

84,9

134

83,2

108

81,8

29 100,0

27

636

84,8

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

25,0 80,0 50,0 28,6 42,9 66,7 100,0

100,0 100,0 100,0 100,0

100,0

100,0 100,0

100,0

78

9

100,0

-

69,2

2

100,0

-

66,7

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

79

7.

Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk kesehatan. Cara Perhitungan : Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah rumah yang ada dikali 100 %. Untuk Indikator persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan realisasinya 80,49 % dari target 65%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 100% yang berarti sudah mencapai target. Angka tersebut didapat dari jumlah rumah dari keseluruhan yang telah di Inspeksi dan Memenuhi syarat di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya diatas target atau melebihi jadi sudah mencapai. Rincian Presentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

80

Tabel 3.24 Presentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 2017 NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH SELURUH RUMAH

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH

1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

2

Setu Pamulang Ciputat Ciputat Timur Ciputat Pondok Aren Ciputat Setu Serpong Utara Pamulang Pondok Aren Ciputat Timur Pondok Aren Pamulang Pondok Aren Serpong Utara Pondok Aren Pondok Aren Ciputat Timur Serpong Ciputat Timur Ciputat Serpong Serpong Setu Ciputat

JUMLAH (KAB/KOTA)

%

JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT

RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT SYARAT (RUMAH SEHAT)

RUMAH DIBINA JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Bakti Jaya Benda Baru Ciputat Ciputat Timur Jombang Jurang Mangu Kampung Sawah Keranggan Paku Alam Pamulang Parigi Pisangan Pondok Aren Pondok Benda Pondok Betung Pondok Jagung Pondok Kacang Pondok Pucung Pondok Ranji Rawa Buntu Rengas Sawah Baru Serpong I Serpong II Setu Situ Gintung

6778 32687 10045 13807 15725 13951 6850 6565 12345

4052 24231 4830 13020 14291 12194 5665 3480 10901

59,8 74,1 48,1 94,3 90,9 87,4 82,7 53,0 88,3 81,2 88,8 99,7 99,6 7,3 81,5 64,6 87,9 84,8 91,3 91,1 64,5 82,4 79,8 88,9 78,2 86,4

2726 8456 5215 787 1434 1757 1185 3085 1444

4458 28468 7215 11013 14291 13251 5020 6400 783

65,8 87,1 71,8 79,8 90,9 95,0 73,3 97,5 6,3 64,1 88,8 100 70,6 7,7 11,9 28,6 12,1 80,7 95,2 100,0 69,9 5,7 5,4 88,5 85,3 57,5

4052 24231 5463 3308 13887 12066 4603 4906 783

59,8 74,1 54,4 24,0 88,3 86,5 67,2 74,7 6,3 56,3 65,9 99,3 68,5 7,7 9,3 28,6 11,0 80,7 91,3 93,4 64,5 79,9 50,4 81,5 78,2 54,5

4052 24231 4830 13020 13887 12194 5665 3480 10901

59,8 74,1 48,1 94,3 88,3 87,4 82,7 53,0 88,3 81,2 88,8 99,7 99,6 77,6 81,5 64,6 87,9 84,8 91,3 91,1 64,5 82,4 79,8 88,9 78,2 86,4

39711

32240

12456 33403 9946 13202 16349 65896 11383 4790 8636 21064 5048 3525 5173 8438 5853 6447

11062 33310 9904 958 13328 42538 10005 4060 7886 19192 3256 2903 4127 7500 4577 5570

390.073

305.080

78,21

7471

25454

1394 93 42 12244 3021 23358 1378 730 750 1872 1792 622 1046 938 378 877

11062 33403 7020 1010 1950 18853 1378 3866 8222 21064 3531 200 279 7465 4995 3707

84095,00

244.358

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

62,64

22358

8204 33170 6815 1010 1524 18853 1250 3866 7886 19665 3256 2815 2609 6880 4577 3514

221551

90,67

81

32240

11062 33310 9904 10244 13328 42538 10005 4060 7886 19192 3256 2903 4127 7500 4577 5570

313.962

80,49

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

82

8.

Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Limbah rumah sakit serta Puskesmas dianggap sebagai mata rantai penyebaran penyakit menular. Limbah bisa menjadi tempat tertimbunnya organisme penyakit dan menjadi sarang serangga juga tikus. Disamping itu di dalam sampah juga mengandung berbagai bahan kimia beracun dan benda-benda tajam yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan cidera. Partikel debu dalam limbah dapat menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebarkan kuman penyakit dan mengkontaminasi peralatan medis dan makanan (Depkes RI, 1997). Limbah medis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang sejenis, penelitian, pengobatan, perawatan atau pendidikan 3 yang menggunakan

bahan-bahan

yang

beracun,

infeksius,

berbahaya

atau

bisa

membahayakan, kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu (Adisasmito, 2007). Limbah medis berasal dari setiap proses tindakan medis maupun hasil dari tindakan medis yang timbul dari setiap kegiatan. Oleh karna itu pengelolaan yang dilakukan harus sesuai prosedur mulai dari pemilahan, pewadahan, pegumpulan dan pengangkutan harus dilakukai sesuai supaya meminimalisir resiko terjadinya penularan. Untuk Indikator RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar pada tahun 2017 mencapai 100% dari target 85%. Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai target. Ukuran keberhasilan RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar harus sesuai target tidak boleh kurang. Rincian Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

83

Tabel 3.25 Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS JUMLAH

%

RUMAH SAKIT UMUM

1

2

3

20

21

Bakti Jaya Benda Baru Ciputat Ciputat Timur Jombang Jurang Mangu Kampung Sawah Keranggan Paku Alam Pamulang Parigi Pisangan Pondok Aren Pondok Benda Pondok Betung Pondok Jagung Pondok Kacang Timur Pondok Pucung Pondok Ranji Rawa Buntu Rengas Sawah Baru Serpong I Serpong II Setu Situ Gintung KAB/KOTA

0 2 2 0 2 0 2 0 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Setu Pamulang Ciputat Ciputat Timur Ciputat Pondok Aren Ciputat Setu Serpong Utara Pamulang Pondok Aren Ciputat Timur Pondok Aren Pamulang Pondok Aren Serpong Utara Pondok Aren Pondok Aren Ciputat Timur Serpong Ciputat Timur Ciputat Serpong Serpong Setu Ciputat TOTAL

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

100 100 100 100 100

4

0 3 1 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 3 1 0 27

100 100 100 100

100

100 100 100

84

9.

Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan

untuk mengubah perilaku higienis

dan saniter melalui pemberdayaan

masyarakat dengan cara pemicuan. Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujud-kan

perilaku masyarakat

yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 5 Pilar tersebut meliputi : Stop BABS, Cuci tangan pakai sabun, Pengolahan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengolahan limbah cair rumah tangga. Untuk Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM pada tahun 2017 mencapai 16 dari target 16 Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai target. Ukuran keberhasilan Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM seharusnya Desa/Kelurahan seharusnya semua dapat dilaksanakan pelaksanaannya, meskipun mencapai target tapi harus dilakukan di semua keseluruhan. Rincian Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.26 Jumlah Desa yang Melaksanakan STBM Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Desa yang Melaksanakan STBM

1

Serua Indah

2

Sawah Baru

3

Rawa Buntu

4

Ciater

5

Buaran

6

Jombang

7

Parigi

8

Pamulang Barat

9

Lengkong Wetan

10

Cirendeu

11

Serua

12

Jurangmangu Timur

13

Jurangmangu Barat

14

Pamulang Timur

15

Bakti Jaya

16

Kranggan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

85

10. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Air merupakan kebutuhan dasar yang paling utama bagi keberlangsungan aktivitas ekonomi

sehari-hari. Perbandingankebutuhan air secara

internasional

menunjukkan kebutuhan konsumsi air secara normal per orang sekitar 20 liter per hari dengan perincian 4 liter untuk konsumsi dan sisanya untuk aktivitas yang lainya ( Fogden and Wood, 2009). Kebutuhan akan air minum yang layak merupakan salah satu masalah dasar di Indonesia. Di level kabupaten, rata-rata dari persentase penduduk dengan akses air bersih baru mencapai 49 persen dengan rentang distribusi antara 1 persen sampai dengan 100 % (BPS, 2015). pemenuhan akses air minum dan sanitasi melalui peningkatan dan optimasi pembiayaan yang ada. Hal ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah pembiayaan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan komitmen stakeholders pembangunan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, dalam mencapai 100 persen akses sanitasi dan air minum di 2019 dan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Develompent Goals (TPB/SDGs). Cara penghitungan : Total keseluruhan penduduk yang menggunakan akses air minum dibagi dengan jumlah penduduk yang ada dikali 100 %. Untuk Target Jumlah Presentase penduduk dengan akses air minum pada tahun 2017 mencapai 67 % dari target 40 % Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai dan melebihi target. Ukuran Penduduk dengan akses air minum sudah mencapai target bahkan melebihi harapanya ditiap tahunya mengalami kenaikan/peningkatan akses air minum.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

86

Tabel 3.27 Presentase penduduk yang memiliki akses pada air minum SUMBER AIR MINUM KELUARGA

NO

1

KECAMATAN

2

PUSKESMAS

KELURAHAN

3

JUMLAH PEND

JML KK

JML KK DIPERIKSA

% KK DIPERIKSA

AIR KEMASAN

AIR ISI ULANG

LEDING METERAN

LEDENG ECERAN

10

11

MATA AIR SUMUR MATA AIR SUMUR TAK SUMUR BOR TAK TERLINDUN TERLINDUN AIR HUJAN TERLINDUN / JET PUMP TERLINDUN G G G G 12

13

14

15

16

17

AIR SUNGAI

LAINNYA

18

19

JUMLAH

%

AKSES AIR MINUM

% AKSES AIR MINUM

4

5

6

7

8

9

20

21

22

23

Pamulang Barat

59916

15078

1980

13,13

792

653

535

1980

13,13

9900

16,52

Pamulang Timur

42511

10410

1060

10,18

424

265

371

1060

10,18

5300

12,47

Pondok Cabe Ilir

39314

9777

1020

10,43

153

204

663

1020

10,43

5100

12,97

Pondok Cabe udik

26985

6597

1000

15,16

370

180

450

1000

15,16

5000

18,53

Benda Baru

42496

9054

7819

86,36

4468

2558

793

7819

86,36

39095

92,00

Bambu Apus

31907

6367

5478

86,04

2613

1965

900

5478

86,04

27390

85,84

Kedaung

46807

17266

12898

74,70

8054

3755

1089

12898

74,70

38694

82,67

Pondok Benda

44756

14352

11615

80,93

2258

678

5443

11615

80,93

34845

77,86

Setu

16629

3695

3250

87,96

-

985

2265

3250

87,96

14625

87,9

Muncul

8854

2213

1928

87,12

957

971

1928

87,12

7712

87,1

Bakti Jaya

15525

3670

2556

69,65

513

346

1512

185

2556

69,65

12780

82,3

Babakan

9559

2875

1902

66,16

315

451

809

327

1902

66,16

9510

99,5

Keranggan

15592

1.755

1.401

79,83

260

316

62

-

390

356

17

-

-

-

-

-

1.401

16,57

5.604

Kademangan

18985

8.524

3.011

35,32

1.242

858

164

-

606

119

22

-

-

-

-

-

3.011

14,41

12.044

Serpong

17778

5470

Pamulang

1

Pamulang Benda Baru

Pondok Benda

-

3236

Setu

Setu

Bakti Jaya 92

Kranggan 3538

64,7

917

533

828

0

828

432

0

0

0

785

163

0

573

189

0

63

0

0

0

0

3538

64,7

14152

79,6

0

0

0

0

0

2650

92,0

7950

86,7

0

18

0

0

0

2074

61,2

8296

79,7

Serpong 1

Serpong 2 3

Serpong

Cilenggang

9166

2881

2650

92,0

691

465

546

Lengkong Gudang

10404

3387

2872

84,8

598

533

163

Lengkong Gudang Timur

9945

3302

2855

86,5

690

545

0

0

382

421

0

0

0

0

0

2038

61,7

8152

82,0

Lengkong Wetan

8982

2962

2546

86,0

658

457

0

0

438

365

0

0

0

0

0

1918

64,8

7672

85,4

Rawa Buntu

31451

7225

2734

37,8

3729

1316

882

363

6290

87,1

25160

80,0

Ciater

24103

5738

2575

44,9

1683

945

521

561

3710

64,7

14840

61,6

Buaran

18550

4509

2476

54,9

1846

1519

729

416

4510

100,0

11275

60,8

Rawa Mekar Jaya

18150

5978

2665

44,6

1986

989

442

213

3630

60,7

14520

80

Pondok jagung

14690

3963

3145

79,4

481

2064

600

3145

79,4

6290

42,8

Rawa Buntu 0

Lengkong Karya

6497

1940

1920

99,0

101

1143

754

1920

99,0

3840

59,1

Jelupang

23973

12125

12091

99,7

641

10019

1431

12091

99,7

18137

75,7

Pondok Jagung Timur

14243

4194

4117

98,2

1156

1549

1412

4117

98,2

8234

57,8

Paku Alam

18771

4903

3593

73,3

485

2555

553

3593

73,3

17965

95,7

Paku Jaya

34095

4933

3310

67,1

446

2336

528

3310

67,1

16550

48,5

Pakulonan

17163

4769

2852

59,8

402

1945

505

2852

59,8

14260

83,1

Pondok Jagung 4

Serpong Utara

Paku Alam

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

87

Ciputat

27104

5103

1266

24,8

871

395

1266

24,8

6330

23,4

Cipayung

25644

5047

131

2,6

96

35

131

2,6

655

2,6

Jombang

44.854

12.930

10.041

77,7

550

650

10730

1000

12930

100

38790

86,5

Serua Indah

19.307

5.401

4.555

84,3

470

800

3381

750

5401

100

16203

83,9

Kampung Sawah

Sawah

30996

6850

5020

73,3

640

626

3754

5020

73,3

25100

81,0

Sawah Baru

Sawah Baru

36721

5775

4460

77,2

1580

2638

242

4460

77,2

22300

60,7

Situ Gintung

Serua

27953

6447

6447

100

1451

2545

2445

6447

100

25788

92,3

Rempoa

31119

10884

8986

82,6

6

8089

8095

74,3

24285

78,0

Cempaka Putih

24779

5969

5192

87,0

1

6861

6862

11,49

20586

83,1

Pisangan

39231

8100

7296

90,1

18233

19117

37350

98

28766

95

31416

84,2

27344

90

5150

62,6

25750

75,5

Ciputat

Jombang 5

Ciputat

6

Ciputat Timur

6

Ciputat Timur

Pisangan Cirendeu

31416

8827

8302

94,1

15221

16195

Pondok Ranji

Pondok Ranji

34100

8222

5150

62,6

536

689

3799

126

Rengas

Rengas

24071

6733

730

10,8

254

196

83

0

197

0

0

0

0

0

0

0

730

10,8

2920

12,1

Pondok Aren

38685

9671

9421

97,4

2407

2122

0

0

4892

0

0

0

0

0

0

0

9421

97,4

37684

97,412434

Pondok Jaya

12471

1782

1745

97,9

514

344

0

0

887

0

0

0

0

0

0

0

1745

97,9

12215

97,9

Pondok Betung

44483

9750

2534

26,0

729

928

0

0

877

0

0

0

0

0

0

0

2534

26,0

12670

28,5

599

525

632

1756

26,6

8780

18,5

1960

1960

14,8

9800

25,5

Pondok Aren

Pondok Betung Pondok Pucung 7

Pondok Aren

Pondok Karya

47383

6599

1756

26,6

pondok Pucung

38450

13220

1960

14,8

Pondok Kacang Timur

37646

10215

9100

89,1

1000

8010

0

0

90

0

0

0

0

0

0

0

9100

89,1

36400

96,7

120

0

0

0

0

0

0

0

6100

88,9

24400

97,6

0

0

0

0

0

0

0

0

3058

31,4

15290

77,3

0

0

0

0

0

0

0

0

Pondok Kacang Timur Pondok Kacang Barat

25012

6864

6100

88,9

920

5060

0

0

Parigi

19788

9752

3058

31,4

2043

1015

0

0

0

0

Parigi Parigi Baru

10245

2704

1596

59,0

791

805

1596

59,0

7980

77,9

Jurang Mangu Barat

41028

7218

2660

36,9

682

856

1122

2660

36,9

13300

32,4

Jurang mangu Timur

37623

6733

2650

39,4

633

721

1296

2650

39,4

13250

35,2

1.383.745

352.377

208.417

52.359

93.109

Jurang Mangu

JUMLAH

64

1.846

-

125.424

13.425

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

39

-

18

-

-

88

-

286.142

63

881.478

67

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

89

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.28 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2017 No 1

2

Sasaran Strategi

Tahun 2017

Tahun 2017

Indikator Kinerja

2

3

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan

Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas

% Target

Realisasi

4

5

6

52 kelurahan

54 kelurahan

104

53%

53%

100

54%

85%

157,0

65%

80%

123,8

85%

100%

117,6

10 kel

16 kel

160,0

40%

67%

168

Jumlah

132,8

Pagu

Realisasi

7

8

11.378.569.500

10.621.016.200

11.378.569.500

10.621.016.200

%

Efisiensi

9

10

93,3

39,5

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 adalah sebesar 132,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 93,3%

sehingga

dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 2 adalah sebesar 39,5% (132,8% - 93,3% ).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

90

Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut : 1. Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif i. Penduduk dapat mengakses mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana kesehatan lainya. ii. Penduduk mengembangkan UKBM dan Melaksanakan survailans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan masyarakatnya menerapkan perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2. Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan i. Penggalangan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan ii. Bimbingan teknis pelaksanaan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan iii. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan fasilitasi ormas. iv. Penyebarluasan hasi fasilitasi ormas dalam program kesehatan prioritas. 3. Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan i. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi ke setiap sarana tempat tempat umum yang ada di wilayah tangsel ii. Melakukan sosialisasi dan pembinaan sarana tempat-tempat umum yang telah dilakukan Inspeksi sanitasi 4. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan i. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi ke setiap rumah rumah warga yg belum memenuhi syarat kesehatan ii. Sosialisasi pada warga dan pembinaan kepada pemilik rumah yang telah diinspeksi.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

91

5. Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar i. Tempat sampah Medis atau wadah sesuai persyaratan untuk tempat limbah medis dan diberikan plastik kuning sebagai tanda sampah medis/infeksius. ii. Pengangkutan atau Pemusnahan yang dilakukan untuk sampah medis yang dihasilkan Rumah sakit 6. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM i. Kegiatan sosialisasi STBM di Desa/Kelurahan ii. Pelaksanaan Pemicuan (memicu) agar masyarakat tau, mau dan mampu serta peduli hingga merubah perilaku terhadap Pilar-Pilar STBM 7. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas i. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Minum ii. Pengambilan sampel air minum dan dilakukan pemeriksaan secara fisik dan bakteriologis.

3.2.2.3. Sasaran 3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan

7 indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.29 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

1

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

100%

100%

2

Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan

80%

79,4%

3

Jumlah puskesmas BLUD

1 puskesmas

0 puskesmas

4

Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

11 puskesmas

11 puskesmas

5

Persentase akreditasi unit Labkesda Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer

30%

30%

100% 99,25% 0% 100% 100%

50%

0

0%

47%

47%

100%

6 7

Rata-rata

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

71,32%

92

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 7 indikator yang ada : 5 indikator (71,43%) sesuai target Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan 2 indikator belum mencapai target (28,57%). Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 3 dari ke 7 indikator ini adalah 71,32%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 3 adalah sebagai berikut: 11. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat

untuk

meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. Khususnya dibidang kesehatan. Cara Perhitungan : Jumlah dan jenis pelayanan yang ada di puskesmas dibagi jumlah dan jenis pelayanan diPuskesmas sesuai standar (basic six). Untuk indikator Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas realisasinya 100% dari target 100%, angka ini menunjukan bahwa capainya sudah terlaksana 100%. Pelayanan kesehatan dasar sudah dilakukan semaksimal mungkin oleh puskesmas. 12. Cakupan Pelayanan Rujukan. Pelayanan Kesehatan Rujukan meliputi 3 kegiatan utama yaitu pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana kesehatan swasta, pelaksanaan penerbitan rekomendasi/ kajian teknis perizinan sarana kesehatan, dan fasilitasi pelayanan rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut melalui Call Center 119 / SPGDT Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Cara perhitungan : Jumlah pasien rujukan yang tertangani pada faskes strata 2 dan 3 di bagi jumlah pasien yang dirujuk x 100%. Indikator ini dicapai dengan menjumlahkan rujukan di RSUD Tangerang Selatan ditambah rujukan ke RS. Swasta yaitu 1.261 pasien dibagi jumlah pasien yang di rujuk yang sebanyak 1.588 pasien dikali 100 dengan hasil 79,4%. Rincian pasien yang dirujuk berdasarkan puskesmas yang memberikan rujukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

93

Tabel 3.30 Rekapitulasi Rujukan Dinas Kesehatan Tahun 2017

JUMLAH PASIEN DI RUJUK

NO

PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Pamulang Pondok Benda Benda Baru Cabe Ilir Bambu Apus Ciputat Situ Gintung Jombang Kampung Sawah Ciputat Timur Pondok Ranji Pisangan Rengas Pondok Aren Pondok Pucung Pondok Betung Juramangu Parigi Pondok Kacang Timur Serpong 1 Serpong 2 Rawa Buntu Pondok Jagung Paku Alam Setu Kranggan Bakti Jaya Lekong Wetan Sawah Baru

270 105 133 4 1 13 7 56 97 37 72 5 31 47 54 47 80 45 63

JUMLAH

1588

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

71 31 94 9 18 12 135 48 3 44

JUMLAH PASIEN TERTANGANI PADA FASKES STRATA 2 DAN 3 RUJUK DI RUJUK KE RSUD RS SWASTA TANGSEL 233 17 49 17 78 16 4 1 9 1 2 32 10 68 13 30 4 45 6 5 26 30 2 36 9 27 5 43 9 26 6 48 46 27 60 9 6 12 90 31 3 31 1107

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

4 5 2 4

LAIN LAIN

20 25 39

3 5 14 16 3 21 5 15 9 15 28 13

5

11 20 2 30 5 7

12 6

33 11

1 154

12 362

94

13. Jumlah puskesmas BLUD Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD Puskesmas berguna untuk merencanakan, melaksanakan persiapan, mengarahkan, membentuk puskesmas BLUD. Setelah ditetapkan ketentuan BPJS, maka peran puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi semakin vital. Puskesmas menjadi ujung tonggak pelayanan kesehatan, sehingga BPJS memandang perlu untuk mentransfer dana kapitasi langsung ke rekening Puskesmas. Diharapkan dengan disusunnya kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD Puskesmas sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran berjalan sehingga target yang sudah direncanakan dapat tercapai. Cara Perhitungan : Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas BLUD. Untuk Indikator kinerja Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD Puskesmas

realisasinya 0 puskesmas dari target 1 puskesmas, namun pelaksanaan

kegiatan telah dilakukan dengan melakukan pendampingan dengan 4 puskesmas dan hasil penilaian akan diumumkan pada tahun 2018. Ke 4 puskesmas tersebut adalah Puskesmas Pamulang, Puskesmas Benda Baru, Puskesmas Pondok Aren dan Puskesmas Ciputat 14. Akreditasi Puskesmas Akreditasi adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian eksternal oleh Komisioner Akreditasi terhadap suatu fasilitas pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akreditasi puskesmas merupakan indikator yang penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat, karena dapat dijadikan sebagai tolok ukur apakah penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut sudah sesuai standar atau tidak. Dengan demikian akreditasi puskesmas merupakan bagian yang sangat penting dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. Akreditasi Puskesmas

menunjukkan besarnya kualitas standar mutu

pelayanan kesehatan yang diselenggerakan oleh Puskesmas, dimana standar pencapaian akreditasi terdiri dari 4 capaian : Terakreditasi Dasar, Terakreditasi Madya, Terakreditasi Utama dan Terakreditasi Paripurna.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

95

Berikut daftar 11 Puskesmas yang dilakukan Akreditasi pada Tahun 2017 : 1) Puskesmas Paku Alam 2) Puskesmas Pondok Benda 3) Puskesmas Jurangmangu 4) Puskesmas Puskesmas Serpong 2 5) Puskesmas Keranggan 6) Puskesmas Ciputat Timur 7) Puskesmas Pisangan 8) Puskesmas Pondok Ranji 9) Puskesmas Pondok Betung 10) Puskesmas Parigi 11) Puskesmas Bhakti Jaya Cara Perhitungan : Jumlah

puskesmas yang mendapat pendampingan

akreditasi dan Jumlah puskesmas yang mendapat pendampingan re-akreditasi. Untuk Indikator kinerja Akreditasi Puskesmas Tahun 2017 realisasinya yaitu 11 Puskesmas dari target 11 Puskesmas, angka ini menunjukan bahwa capaiannya 100% yang berarti sudah mencapai target. Tabel berikut ini 11 puskesmas yang telah mendapat hasil akreditasi dan menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi: Tabel 3.31 Puskesmas dengan Hasil Keputusan Komisi Akreditasi NO

PUSKESMAS

HASIL AKREDITASI

1

Paku Alam

Madya

2

Pondok Benda

Madya

3

Jurangmangu

Madya

4

Keranggan

Madya

5

Ciputat Timur

Dasar

6

Pisangan

Dasar

7

Serpong 2

Menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi

8

Pondok Ranji

Menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

96

NO

PUSKESMAS

HASIL AKREDITASI

9

Pondok Betung

Menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi

10

Parigi

Menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi

11

Bakti Jaya

Menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi

15. Akreditasi Labkesda Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah dinilai oleh Komisi Akreditasi Nasional (KAN). Standard ISO adalah suatu instrumen penting bagi produk, jasa dan sistem yang ingin bersaing secara global. Standard ISO adalah salah satu standar internasional dalam sebuah Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang digunakan untuk mengukur mutu organisasi. Standard ISO memegang peranan penting dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing secara global dan juga adalah salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya. ISO 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Penerapan standar ISO 17025 pada umumnya dihubungkan dengan proses akreditasi yang dilakukan oleh laboratorium. ISO17025 merupakan sebuah standar yang diakui secara internasional, sehingga hasil pengujian dan kalibrasi yang dilakukan oleh laboratorium yang telah memiliki sertifikasi ISO/IEC 17025 dapat dengan mudah diakui oleh berbagai pihak diseluruh dunia. ISO 15189 merupakan standar sistem manajemen mutu yang dirancang khusus untuk akreditasi laboratorium medis. Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan kompetensi khusus laboratorium medis. ISO 15189 digunakan oleh laboratorium medis dalam mengembangkan sistem manajemen mutu dan menilai kompetensinya. Standar pencapaian akreditasi labkesda terdiri atas 1 dokumen akreditasi Cara Perhitungan : Jumlah dokumen akreditasi labkesda. Untuk Indikator kinerja Akreditasi Labkesda Tahun 2017 realisasinya yaitu 1 Dokumen Akreditasi.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

97

Angka ini menunjukan bahwa capaiannya 30% yang berarti sudah mencapai target Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota TAngerang Selatan Tahun 2016-2021. Tabel 3.32 berikut adalah Target Tahapan Akreditasi Labkesda dalam periode 5 tahun sebagai beikut: Indikator Sasaran Program Presentase Akreditasi Unit Labkesda

Target 2016

Target 2017

Target 2018

Target 2019

Target 2020

Target 2021

15 %

30 %

45 %

50 %

55 %

60 %

16. Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan pelayanan pengelolaan darah yang tidak di tanggung BPJS Pelayanan pengelolaan darah bagi masyarakat kota Tangerang Selatan adalah salah satu upaya pemerintah kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan angka harapan hidup bagi masyarakat kota Tangerang Selatan. Pelayanan pengelolan darah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pembebasan Biaya Pengganti Pengolahan Darah. Untuk

melaksanakan pelayanan

kesehatan

pengelolaan darah maka

dibutuhkan aturan aturan tentang standar operasional prosedur, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan pembebasan biaya. Selama tahun 2017, kinerja seksi pelayanan kesehatan rujukan difokuskan untuk menyusun aturan-aturan pelaksanaan pelayanan kesehatan pengolahan darah. Pelaksanaan pembiayaan pelayanan kesehatan pengolahan darah akan mulai dilaksanakan pada tahun 2018. 17. Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 teng puskesmas pada pasal 3 ayat (1) huruf c, prinsip kemandirian masyarakat mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Puskesmas juga berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas yang ada diwilayah binaan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

98

puskesmas. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional

yang

berorientasi

pada

upaya

menyehakan

yang

sakit

dan

mempertahankanyang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang. Diharapkan masyarakat dapat melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk konsultasi masalah kesehatannya dalam rangka meningkatkan upaya promotif dan preventif. Indikator yang dibuat terbatas untuk meningkatkan jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dengan mengangkat kearifan lokal yang ada diwilayah masing-masing. Cara Perhitungan: Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan tradisional / Jumlah puskesmas dikali 100% Untuk indikator Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer realisasinya 47% dari target 47%, angka ini menunjukan bahwa capainya sudah terlaksana 100%. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.32 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3 Tahun 2017 No 1

5

Sasaran Strategi 2

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas

Indikator Kinerja

Tahun 2017

Tahun 2017 %

Target

Realisasi

4

5

6

100%

100%

100

80%

79%

99,2

Jumlah puskesmas BLUD

1 puskesmas

0 puskesm as

0

Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas

11 puskesmas

11 puskesm as

100

Persentase akreditasi unit Labkesda

30%

30%

100

3

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan

Pagu

Realisasi

7

8

20.349.234.550

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

%

Efisi ensi

9

10

13.937.173.774

99

Sasaran Strategi

No 1

2

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Target

Realisasi

4

5

6

50%

0

0

47%

47%

100

3

Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Tradisional dan Komplementer

Tahun 2017 %

Efisi ensi

8

9

10

13.937.173.774

68,5

%

Jumlah

71,3

Pagu

Realisasi

7

20.349.234.550

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 adalah sebesar 71,3%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 68,5%

sehingga

dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah sebesar 2,8% (71,3% - 68,5% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut : 1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas i.

Pelayanan kesehatan dilapangan (P3K) undangan dan baksos;

ii.

Monitoring pelayanan kesehatan dilapangan dan evaluasi;

iii.

Monitoring, pematauan dan evaluasi puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai standar;

iv.

Adanya pertemuan tindak lanjut hasil dari monitoring puskesmas dan pemberian advokasi kepada petugas puskesmas.

v.

Pembiayaan kepada puskesmas.

2) Cakupan Pelayanan Rujukan i. Adanya pertemuan rumah sakit se-Kota Tangerang Selatan ii. Adanya Monev dan verifikasi sarana iii. Adanya Kegiatan RAKOR Evaluasi Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Dasar dan Penunjang di Tangerang Selatan iv. Adanya Kegiatan Penyusunan Raperwal Perizinan Sarana Kesehatan, Pembebasan Biaya Pengelolaan Pelayanan Darah, Sistem Kegawat Daruratan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

100

2,8

Terpadu, Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Pelayanan Kesehatan, Jasa Pelayanan Kesehatan v. PSC (Public Safety Center) 119 vi. Adanya On Job Training ( OJT ) Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) 3) Jumlah puskesmas BLUD i.

Adanya sosialisasi langkah-langkah BLUD

ii.

Adanya Workshop tata kelola BLUD

iii.

Adanya Workshop Renstra Bisnis

iv.

Adanya Workshop penyusunan sistem pelayanan minimum

v.

Adanya workshop penyusunan unit cost

4) Akreditasi Puskesmas i. Dokumen Akreditasi terpenuhi sesuai Elemen Penilaian ii. Sarana dan Prasarana termasuk SDM terpenuhi sesuai Elemen Penilaian iii. Kaidah PDCA (Plan, Do, Check, Action) dilakukan dan terpenuhi iv. Terbentuknya budaya dan etos akreditasi di lingkungan kerja, (Tulis apa yang dikerjakan, kerjakan apa yang ditulis) sehingga akreditasi bukan menjadi beban, melainkan suatu kebutuhan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan. 5) Akreditasi Labkesda i.

Konsultan Akreditasi yang profesional

ii.

Dokumen ISO 17025 dan ISO 15189 terpenuhi

iii.

Implementasi ISO 17025 dan ISO 15189 dilakukan

6) Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer i.

Sosialisasi tentang Asuhan Mandiri pemanfaatan Toga (sasaran kader dan pemegang program);

ii.

Sosialisasi tentang Asuhan Mandiri pemanfaatan Akupresur (sasaran kader dan pemegang program);

iii.

Pelatihan asuhan madiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur bagi fasilitator kesehatan;

iv.

Pembiaaan kepada puskesmas. Sedangkan faktor penghambat dan pemecahan masalah dari agregat- agregat

yang belum mencapai target adalah sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

101

1) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS i.

Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah serta penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah Sakit Se Kota Tangerang Selatan Solusi untuk permasalahan tersebut adalah:

i.

Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah.

ii.

Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan pembiayaan darah

iii.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit SeKota Tangerang Selatan

iv.

Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah

3.2.3. Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan. Jumlah sasaran pada Tujuan 3 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah indikator kinerja yang digunakan 5 indikator. Sebanyak 1 (20%) indikator melebihi target dan 4 Indikator (80%) sesuai target seperti pada grafik dibawah ini : Grafik 3.10 Pencapaian Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

102

Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 3 adalah sebagai berikut : 3.2.3.1. Sasaran 1 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.34 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

60%

60%

100% 100%

1

Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih

Rata-rata

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas merupakan ujung tombaknya kesehatan masyarakat, dengan berbekal ilmu dan kemampuan yang dilatih petugas puskesmas mempunyai keahlian-keahlian yang khusus. Dari data yang ada di Dinas Kesehatan jumlah Tenaga Kesehatan yang telah mengikuti pelatihan di tahun 2015 sebanyak 75 orang dengan rincian 10 dokter umum, 15 dokter gigi, 25 perawat, 25 bidan dan di tahun 2016 dilakukan pelatihan untuk 10 analis kesehatan. Untuk indicator di tahun 2017 target 60% yaitu 20 dokter umum, 7 tim puskesmas PONED dan pada tahun 2017 realisasinya 60% dengan itu capaian kinerjanya telah tercapai. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya sama dengan target. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1

maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

103

Tabel 3.35 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2017 Tahun 2017

Sasaran Strategi

Indikator Kinerja

1

2

3

1

Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal

No

Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih

Tahun 2017 %

Efisiensi

8

9

10

812.780.646

80,0

% Target

Realisasi

4

5

6

60%

60%

100

Pagu

Realisasi

7

1.015.439.300

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk sasaran 1 adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 80%

sehingga dapat diperoleh

nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 20% (100% - 80% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai target adalah sebagai berikut : i.

Adanya pengiriman seminar tenaga kesehatan fungsional

ii.

Adanya bimtek peningkatan kapasitas SDM kesehatan

iii.

Adanya bimtek komunikasi kesehatan

iv.

Adanya seleksi/pemilihan tenaga kesehatan teladan

v.

Adanya penilaian dupak/jabatan fungsional

vi.

Adanya verifikasi perizinan tenaga kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

104

20,0

3.2.3.2. Sasaran 2 Tersedianya Obat Essensial dan Alat Kesehatan Dasar Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.36 Analisis Pencapaian Sasaran 2 Tersedianya Obat Essensial dan Alat Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

1 1

2 Prosentase alat kesehatan sesuai standar Prosentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya Rata-rata

2 3

Target Th. 2017 3 70%

Realisasi Th. 2017 4 70%

Capaian Kinerja 5 100%

95%

95%

100%

90%

100%

111% 103,7%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada : 2 indikator (66,7%) sesuai target dan 1 indikator (33,3%) melampaui target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 2 dari ke 3 indikator ini adalah 103,7%. Adapun capaian

masing-masing

indikator dari sasaran 2 adalah sebagai berikut : 1. Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar merupakan indikator yang penting dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, dengan tersedianya peralatan dan sarana prasarana yang bermutu, merata, dan terjangkau dapat menunjang pelayanan di Puskesmas dan Jaringannya. Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar adalah Prosentase Pemenuhan Kebutuhan alat kesehatan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya dimana pemantauan dilaksanakan pada Prosentase alat laboratorium, Prosentase Alat Kesehatan Puskesmas, Prosentase Sarana Perlengkapan Posyandu sebagai indicator sasaran. Cara Perhitungan : Jumlah peralatan kesehatan yang tersedia dibagi jumlah alat kesehatan sesuai standar.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

105

Untuk Indikator kinerja Prosentase Alat Kesehatan Sesuai Standar realisasinya menunjukan bahwa capaiannya 70% dari target 70% yang berarti memenuhi target. Jumlah Alat Kesehatan Puskesmas sesuai standar di kolom Rencana Target Selama 5 Tahun adalah Jumlah alat kesehatan Puskesmas sesuai standar pada kolom kondisi awal RPJMD (tahun 2015) ditambah estimasi standar jenis alkes per puskesmas rawat inap di kali 5 puskesmas baru. Tabel 3.37 Jumlah Alat kesehatan Puskesmas Rumusan Indikator Jumlah Alat Kesehatan Puskesmas

Jumlah Th. 2015

Satuan

Jumlah Th. 2017

Satuan

9179

unit

18166

unit

%

70% Jumlah Alat Kesehatan Puskesmas sesuai standar

23727

unit

25952

unit

2. Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda Prosentase Ketersediaan Reagen dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya sesuai standar merupakan indikator yang penting dalam menunjang pelayanan kesehatan di Labkesda dan Puskesmas, dengan tersedianya Reagen dan BMHP Laboratorium yang bermutu, merata, dan terjangkau dapat menunjang pelayanan di Laboratorium puskesmas dan Labkesda. Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda

adalah

Prosentase

Pemenuhan

Kebutuhan

Reagen

dan

BMHP

Laboratorium standar di Puskesmas dan Labkesda, dimana pemantauan dilaksanakan pada alat laboratorium yang menggunakan reagen dan BMHP

standar sebagai

indikator. Cara Perhitungan : Jumlah reagen dan bmhp laboratorium yang tersedia DIBAGI jumlah reagen dengan alat laboratorium standar. Untuk Indikator kinerja Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda realisasinya menunjukan bahwa capaiannya 95% dari target 95% yang berarti memenuhi target.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

106

Tabel 3.38 Jumlah Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda Indikator Sasaran

Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda

Rumusan Jumlah Reagen dan BMHP Laboratorium yang tersedia

Jumlah

Satuan

190

Item

DO

95% Jumlah Reagen dan BMHP Laboratorium Standar

200

Item

Tabel 3.39 Pemeriksaan Standar/Reagen Stadar di Laboratorium No

Panel Pemeriksaan Standar

Ketersediaan Reagen

Ketersediaan BMHP

1

Hematologi





2

Kimia Klinik





3

Serologi





4

Toksikologi





5

Urinalisa





6

Parasitoogi dan Mikrobiologi





3. Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya sesuai standar merupakan indikator yang penting dalam menunjang pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, dengan tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau di pelayanan kesehatan puskesmas dan jaringannya. Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya adalah Prosentase Ketersediaan Obat dan BMPH di UPT Puskesmas dan Jaringannya untuk program pelayanan kesehatan dasar dimana pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n) Puskesmas di bagi Jumlah (n) Puskesmas yang melapor dikali jumlah total item obat indikator.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

107

Untuk Indikator kinerja Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya realisasinya 20 item obat standar dari 20 juga angka ini menunjukan bahwa capaiannya 100% dari target 90% yang berarti melampaui target. Tabel 3.40 Daftar Obat Indikator NO

NAMA OBAT

BENTUK SEDIAAN

1

Albendazol

Tablet

2

Amoxicillin 500 mg

Tablet

3

Amoxicillin

Syrup

4

Deksametason

Tablet

5

Diazepam 5 mg/mL

Injeksi

6

Epinefrin (Adrenalin)0,1%(sebagai HCL)

Injeksi

7

Fitomenadion (Vitamin K)

Injeksi

8

Furosemid 40 mg

Tablet

9

Garam Oralit

Serbuk

10

Glibenklamid

Tablet

11

Kaptopril

Tablet

12

Magnesium Sulfat 20%

Injeksi

13

Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml

Injeksi

14

Obat Anti Tuberculosis Dewasa

Tablet

15

Oksitosin

Injeksi

16

Paracetamol 500 mg

Tablet

17

Tablet Tambah Darah

Tablet

18

Vaksin BCG

Injeksi

19

Vaksin TT

Injeksi

20

Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib

Injeksi

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

108

Tabel 3.41 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2017

No 1

2

Sasaran Strategi

Tahun 2017 Indikator Kinerja

2

3

Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar

Prosentase alat kesehatan sesuai standar Persentase ketersediaan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya

Tahun 2017 %

Efisie nsi

8

9

10

53.913.789.600

47.559.602.487

88,2

53.913.789.600

47.559.602.487

88,2

% Target

Realisasi

4

5

6

70%

70%

100

95%

95%

100

90%

100%

Jumlah

Pagu

Realisasi

7

111

103,7

15,5

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 adalah sebesar 103,7%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 88,2%

sehingga

dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 2 adalah sebesar 15,5% (103,7% - 88,2% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: 1) Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar i. Terlaksananya pengadaan alat kesehatan puskesmas ii. Terlaksananya penagadaan alat laboratorium puskesmas dan labkesda iii. Teraksananya pengadaan alat kesehatan di 4 puskesmas dengan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) 2) Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda i. Terlaksananya pengadaan reagen ii. Terlaksananya pengadaan BMHP iii. Adanya pemeriksaaan NAPZA bagi pegawai Pemerintah Kota Tangerang Selatan 3) Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya i. Adanya belanja BMHP e-katalog ii. Adanya belanja BMHP non e-katalog

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

109

iii. Adanya belanja obat non e-katalog iv. Adanya belanja obat pelayanan dasar v. Adanya belanja obat e-katalog dengan dana bersumber DAK (Dana Alokasi Khusus) 3.2.3.3. Sasaran 3 Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.42 Analisis Pencapaian Sasaran 3 Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

100%

100%

100%

1

Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD

Rata-rata

100%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran ketiga ini adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan membuat suatu aplikasi untuk puskesmas yang akan terintegrasi dengan Dinas Kesehatan, Labkesda dan Gudang Farmasi (obat). Aplikasi yang dibuat ini di sebut dengan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS), Simpus ini merupakan aplikasi yang digunakan mulai dari pendaftaran sampai ke apotik dan juga terintegrasi dengan kasir (retribusi) yang sesuai dengan PERDA yang ada. Seiring berjalannya waktu di tahun 2015 dengan target 5 puskesmas menggunakan SIMPUS dengan versi 1 berjalan dengan berbagai masalah yang ada di puskesmas, hanya 1 puskesmas dijadikan pilot projeknya. Pada tahun 2016 indikator target sebanyak 7 puskesmas,dan capaian sebanyak 7 puskesmas yang telah dilatih untuk menggunakan SIMPUS. Di tahun 2017 di targetkan seluruh puskesmas menggunakan SIMPUS, terdapat 20 puskesmas menggunakan pengembangan SIMPUS dengan aplikasi Versi2. Aplikasi tersebut merupakan pengembangan dari

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

110

Versi 1 dengan masukan dan masalah-masalah yang ada di puskesmas. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya sama dengan target. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3 maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.43 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3 Tahun 2017 Tahun 2017 No

Sasaran Strategi

Tahun 2017

Indikator Kinerja

%

Efisie nsi

8

9

10

352.988.979

64,2

35,8

% Target

Realisasi

1

2

3

4

5

6

3

Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi

Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD

100%

100%

100

Pagu

Realisasi

7

550.100.000

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 64,2%

sehingga

dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah sebesar 35,8% (100% - 64,2% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: i.

Puskesmas se Kota Tangerang Selatan telah menggunakan SIMPUS

ii.

Adanya Bimtek sistem informasi puskesmas

iii.

Adanya pengembangan jejaring sistem informasi kesehatan

iv.

Adanya pengembangan jejaring sistem informasi labkesda

3.2.4. Tujuan Lainnya Non Urusan Kesehatan Tujuan Lainnya Non Urusan Kesehatan yaitu tujuan yang tidak terdapat dalam tujuan dan sasaran Rentra Dinas Kesehatan. Tujuan dan sasaran lainnya ini ada dalam setiap program dan kegiatan disemua OPD yaitu program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Sekretariat untuk urusan perencanaan, keuangan, kesekretariatan, aparatur dan statistik. Tujuan lainnya ini terdiri dari 5 sasaran yang masing-masing mempunyai 1 indikator dan ke lima Indikator (100%) telah sesuai target seperti pada grafik dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

111

Grafik 3.11 Pencapaian Tujuan Lainnya Non Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan lainnya adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sasaran 1 Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan

indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.44 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

2

3

4

5

100%

100%

100%

1

1

Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan

Rata-rata

100%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

112

1.

Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan Sub

Bagian

Perencanaan

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan

pengendalian kegiatan Sub Bagian Perencanaan, membantu Sekretaris Dinas melaksanakan koordinasi penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi perencanaan dan pelaporan serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Bagian Perencanaan mempunyai indikator kinerja setiap tahunnya yaitu Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan sebesar 100% yang tertuang dalam lampiran matrik Renstra Dinas kesehatan. Cara perhitungan ini adalah Jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian yang tersedia dibagi jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian sesuai standar Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 22 dokumen pada tahun 2017 yang terealisasi sebanyak 22 dokumen sehingga capaianya sebesar 100%. Rincian kegiatan yang menghasilkan dokumen perencanaan dan pengendalian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.45 Kegiatan dengan Keluaran Dokumen Perencanaan dan Pengendalian No 1

Hasil Dokumen

3

Kegiatan Penyusunan Laporan Bulanan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah Dinkes Penyusunan RENJA DINKES 2018

4

Penyusunan IKU PERKIN

Dokumen

5

Penyusunan Laporan SPM

Dokumen

6

Penyusunan DRPK 2018

Dokumen

7

Penyusunan RKA Dinas Kesehatan 2018

Dokumen

8

Penyusunan DPA Dinas Kesehatan 2018

Dokumen

9

Penyusunan DRPK Perubahan 2017

Dokumen

10

Penyusunan RKAP 2017

Dokumen

11

Penyusunan DPAP 2017

Dokumen

12

Penyusunan Evaluasi Triwulan Rumpun Asda

Dokumen

13

Penyusunan Laporan SDGs

Dokumen

14

Penyusunan Evaluasi Triwulan DPRD

Dokumen

15

Penyusunan Perencanaan Bersumber APBN

Dokumen

16

Penyusunan Perencanaan Bersumber APBD Provinsi

Dokumen

2

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Dokumen Dokumen

113

No 17

Hasil Dokumen

18

Kegiatan Penyusunan Laporan Bulanan Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Penyusunan Laporan Mingguan Time Table Kegiatan

19

Penyusunan RUP APBD Murni 2017

Dokumen

20

Penyusunan Laporan APBN dan APBD Provinsi

Dokumen

21

Penyusunan usulan Standar Belanja Dinas Kesehatan

Dokumen

22

Evaluasi Capaian Renja SKPD

Dokumen

Dokumen

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.46 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini Tahun 2017 Tahun 2017 No

Sasaran Strategi

1

2

1

Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan

Indikator Kinerja 3

Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan

Tahun 2017 %

Efisie nsi

8

9

10

559.674.260

83,6

16,4

%

Target

Realisa si

4

5

6

100%

100%

100

Pagu

Realisasi

7

669.243.000

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 83,6% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah sebesar 16,4% (100% - 83,6% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: i.

Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan dan pengendalian tahun 2017

ii.

Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan tahun 2018

iii.

Adanya kegiatan-kegiatan yang menunjang penyusunan dokumen perencanaan dan pengendalian tahun 2017 dan tahun 2018 seperti Forum OPD Gabungan, Sosialisasi, Fasilitasi dan Bimbingan Teknis.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

114

3.2.2.2. Sasaran 2 Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem informasi disemua pelayanan publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan

indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.47 Analisis Pencapaian Sasaran Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem informasi disemua pelayanan publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

100%

100%

100% 100%

1

Cakupan data dan informasi SKPD

Rata-rata

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan data dan informasi SKPD Indikator ini merupakan indikator kinerja yang ada pada Sub Bagian Perencanaan selain indikator kinerja Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan dan nilai target kinerjanya sama yaitu sebesar 100%. Indikator ini tercapai dengan melaksanakan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan. Profil Kesehatan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi baik sektor kesehatan sendiri maupun sektor non kesehatan, terutama dalam proses manajemen yang meliputi perencanaan, penggerakan, pengendalian dan monitoring serta evaluasi pembangunan kesehatan. Untuk itu dilakukan desiminasi informasi melalui distribusi Buku Profil Kesehatan ke berbagai unit/sektor yang berkaitan dengan Bidang Kesehatan seperti Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, Badan Perencanaan Daerah.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

115

Cara perhitungan ini Jumlah data dan informasi kesehatan yang tersedia. Dlaam hal ini adalah Jumlah dokumen profil kesehatan tersusun dan targetnya sebanyak 1 dokumen/buku . Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 1 dokumen profil kesehatan pada tahun 2016 yang terealisasi sebanyak 1 dokumen sehingga capaiannya sebesar 100%. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.48 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini Tahun 2017 No

Sasaran Strategi

1

2

2

Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem informasi disemua pelayanan publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Target

Realisasi

4

5

6

100%

100%

100

3

Cakupan data dan informasi SKPD

Tahun 2017 % Pagu

Realisasi

7

8

81.253.000

72.237.200

%

Efisie nsi

9

10

88,9

11,1

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 88,9% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah sebesar 11,1% (100% - 88,9% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: i. Adanya Penyusunan Profil Kesehatan ii. Adanya Sinkronisasi data SDMK iii. Adanya Pengembangan dan Pengintegrasian Data Kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

116

3.2.2.3. Sasaran 3 Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan

indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.49 Analisis Pencapaian Sasaran Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

100%

100%

100%

1

Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan

Rata-rata

100%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan Indikator

Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan berguna

untuk merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pelaporan keuangan dan aset. Dan salah satu kegiatan untuk tupoksi tersebut adalah penyusunan laporan kinerja keuangan dan neraca aset. Diharapkan dengan disusunnya penyusunan laporan kinerja keuangan ini sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran berjalan sehingga target yang sudah direncanakan dapat tercapai. Cara perhitungan ini Jumlah dokumen keuangan yang tersedia dibagi jumlah dokumen keuangan sesuai standar. Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 4 dokumen laporan keuangan yang terealisasi sebanyak 4 dokumen sehingga capaiannya sebesar 100%. Dokumen tersebut adalah laporan keuangan administrasi persediaan dan aset, laporan keuangan prognosis, laporan keuangan akhir tahun dan laporan pajak namun ada juga laporan dana kapitasi JKN dan laporan keuangan BOK.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

117

Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.50 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini Tahun 2017 No

3

Sasaran Strategi

Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

Indikator Kinerja Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan

Tahun 2017

Tahun 2017 %

Target

Realisasi

100%

100%

100

% Pagu

Realisasi

551.440.000

548.030.000

99,4

Efisiensi

0,6

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 99,4% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah sebesar 0,4% (100% - 99,4% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: i.

Adanya Laporan Keuangan Administrasi Persediaan dan Aset

ii.

Adanya Laporan Keuangan Prognosis

iii.

Adanya Laporan Keuangan Akhir Tahun

iv.

Adanya Laporan Pajak

v.

Adanya Laporan Dana Kapitasi JKN

vi.

Adanya Rekonsiliasi, Bimbingan Teknis dalam Penyusunan Laporan Keuangan

vii.

Adanya Inventarisasi Aset Dinas Kesehatan

viii.

Adanya Persiapan Pemeriksaan Keuangan Reguler

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

118

3.2.2.4. Sasaran 4 Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan

indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.51 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

4

Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD

100%

100%

100%

Rata-rata

100%

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut : 2.

Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD Cakupan Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan tingkat kepuasan pegawai terhadap Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD Dinas Kesehatan dan UPT dalam mengelola Pengembangan Sumber Daya Aparatur, didukung dengan selalu meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan sasaran Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT. Karena Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD yang baik sangat berhubungan erat terhadap kinerja para karyawan di setiap OPD. Kemajuan yang dicapai dalam kegiatan Pembinaan, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur akan tercermin secara jelas dengan meningkatnya kualitas SDM di Dinas Kesehatan dan UPT. Cara perhitungan ini Jumlah aparatur yang dibina dibagi jumlah aparatur yang ada.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

119

Indikator kinerja ini didapat dari jumlah aparatur yang dibina target 20 orang yang terealisasi sebanyak 20 orang sehingga capaiannya sebesar 100%. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.52 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini Tahun 2017 No 1

4

Sasaran Strategi 2

Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan

Indikator Kinerja

Tahun 2017

Tahun 2017 %

Efisiensi

8

9

10

322.050.000

98,1

% Target

Realisasi

3

4

5

6

Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD

100%

100%

100

Pagu

Realisasi

7

328.188.000

1,9

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 98,1% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah sebesar 1,9% (100% - 98,1% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: i.

Adanya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur

ii.

Adanya fasilitasi administrasi kepegawaian

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

120

3.2.2.5. Sasaran 5 Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah daerah Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan

indikator kinerja seperti tabel

dibawah ini : Tabel 3.53 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah daerah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Indikator Kinerja

Target Th. 2017

Realisasi Th. 2017

Capaian Kinerja

1

2

3

4

5

100%

100%

100% 100%

4

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

Rata-rata

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut (100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini adalah sebagai berikut : 1.

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran di Dinas Kesehatan dan UPT dalam mengelola sarana dan prasarana, didukung dengan selalu meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan sasaran mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT. Karena sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran yang baik sangat berhubungan erat terhadap kinerja para karyawan di setiap OPD. Kemajuan yang dicapai dalam kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran akan tercermin secara jelas dengan meningkatnya kepuasan OPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran. Cara perhitungan ini Jumlah dan jenis pelayanan administrasi perkantoran yang disediakan dibagi jumlah dan jenis pelayanan administrasi perkantoran sesuai standar. Indikator kinerja ini didapat dari jumlah dan jenis pelayanan administrasi perkantoran dengan target 6 jenis yang terealisasi sebanyak 6 jenis pelayanan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

121

sehingga capaiannya sebesar 100%. Ke enam jenis pelayanan ini adalah belanja pegawai non PNS, belanja pakai habis perkantoran, belanja pemeliharaan sarana perkantoran, Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.54 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini Tahun 2017 No 1

4

Sasaran Strategi 2

Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan

Tahun 2017

Tahun 2017

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

3

4

5

6

Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD

100%

100%

100

%

Efisiensi

8

9

10

322.050.000

98,1

% Pagu

Realisasi

7

328.188.000

1,9

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 98,1% sehingga dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah sebesar 1,9% (100% - 98,1% ). Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang melebihi target adalah sebagai berikut: iii.

Adanya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur

iv.

Adanya fasilitasi administrasi kepegawaian

3.3

Realisasi Anggaran Selama tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan

tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang Selatan dan Anggaran Pendapatan dan Beanja Nasional yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK).

Ringkasan realisasi anggaran

Dinas

Kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

122

Tabel 3.55 Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 URAIAN

JUMLAH (Rp.)

REALISASI

%

SURPLUS/DEFISIT

PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Hasil Pajak Daerah

33.996.700.000 33.996.700.000

31.209.160.092 31.209160.092

91,80 91,80

2.787.537.908

Hasil Retribusi Daerah Lain-Lain PAD yang Sah Lainnya )* DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya JUMLAH PENDAPATAN

2.563.660.000 31.433.040.000

3.102.991.850 28.106.168.242

121,04 89,42

SURPLUS DEFISIT

33.996.700.000

0

0

0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

0

0

0

0

31.209.160.092

91,80

2.787.539.908

Dari tabel tersebut dapat dijabarkan bahwa realisasi pendapatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp 31.209.160.092 (91,80%), yang terdiri dari pendapatan hasil retribusi daerah sebesar Rp 3.102.991.850 (121,04%) dan pendapatan lain-lain PAD yang sah lainya (JKN) sebesar Rp 28.106.168.242 (89,42%) dan terjadi total defisit sebesar Rp 2.787.539.908 (8,20%). Tabel 3.56 Ringkasan Realisasi Anggaran Belanja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 URAIAN BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota, dan Partai Politik Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG

JUMLAH (Rp.)

REALISASI

%

SISA ANGGARAN

238.578.636.095

206.935.953.594

86,74

31.642.682.501

39.311.840.949

39.089.620.385

99,43

222.220.564

39.311.840.949 0 0

39.089.620.385

99,43

222.220.564

167.846.333.209

84,23

31.420.461.937

0 0

199.266.795.146

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

123

URAIAN

JUMLAH (Rp.)

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal JUMLAH BELANJA DAERAH

REALISASI

%

34.918.150.000 118.039.040.669 46.309.604.477

33.255.851.000 95.015.807.588 39.574.674.621

238.578.636.095

206.935.953.594

SISA ANGGARAN

95,24 80,50 85,46 86,74

1.662.299.000 23.023.233.081 6.734.929.856 31.642.682.501

Secara keseluruhan anggaran belanja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah Rp. 238.578.636.095 yang terdiri dari belanja langsung Rp. 199.266.795.146 dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 39.311.840.949 sedangkan realisasinya belanja langsung menjadi Rp. 167.846.333.209 (84,23%) dan realisasi belanja tidak langsung Rp. 39.089.620.385 (99,43%) sehingga jumlah realisasi belanja menjadi Rp. 206.935.953.594 (86,74%) sehingga terdapat sisa anggaran belanja sebesar Rp. 31.642.682.501. Untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan efektivitas dan efesiensi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, perlu disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka mencapai kinerja tahun 2017. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.57 Realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada tahun 2017 Tahun 2017 No

Tujuan

1

1

No

Sasaran Strategi

1

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2

1

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

2

Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat

3

Menurunnya angka kejadian penyakit Jumlah

2

Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna

% Pagu

Realisasi

3

4

4.569.515.250

4.145.146.250

3.163.355.200

3.037.910.600

7.930.827.144

6.898.339.079

15.663.697.594

14.081.395.929

1

Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan

43.903.837.602

31.108.734.553

2

Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan

11.378.569.500

10.621.016.200

3

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas

20.349.234.550

13.937.173.774

75.631.641.652

55.666.924.527

Jumlah

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

5

90,71 96,03 87,0 89,9

70,86

93,34

68,49

73,6

124

Tahun 2017 No

Tujuan

1

No 1

7 3

Sasaran Strategi 2

Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal

Realisasi

3

4

5

80,04

1.015.439.300

812.780.646

Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar

53.913.789.600

47.559.602.487

Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi

550.100.000

352.988.979

55.479.328.900

48.725.372.112

669.243.000

559.674.260

81.253.000

72.237.200

551.440.000

548.030.000

328.188.000

322.050.000

50.862.003.000

47.870.649.181

Jumlah

52.492.127.000

49.372.640.641

94,06

Jumlah Keseluruhan

199.266.795.146

167.846.333.209

84,23

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan

Jumlah

4

% Pagu

1

Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan

2

Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem informasi disemua pelayanan publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city

3

Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

4

Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan

5

Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah daerah

88,21 64,17 87,83 83,63

88,9

Tujuan Lainnya 99,38

98,13

94,12

Dari tabel tersebut dapat diketahui pencapaian realisasi keuangan untuk urusan kesehatan yaitu tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah 89,9% dari pagu anggaran sebesar Rp. 15.663.697.594. Sedangkan tujuan 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna dengan pagu anggaran Rp. 75.631.641.652, terealisasi sampai akhir tahun 2017 sebesar Rp. 55.666.924.527 (73,6%). Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan dengan pagu anggaran Rp. 55.479.328.900 terealisasi sebesar Rp. 48.725.372.112 atau 87,8%. Yang terakhir tujuan lainnya dengan pagu anggaran Rp. 52.492.127.000 terserap sebesar 94,06% atau Rp. 49.372.640.641. Jumlah keseluruhan penyerapan tujuan dan sasaran tersebut dengan pagu anggaran sebesar Rp. 199.266.795.146 terealisasi sebesar Rp. 167.846.333.209 (84,23%)

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

125

3.4

Prestasi Prestasi yang diraih Dinas Kesehatan kota Tangnerang Selatan selama tahun 2017

adalah sebagai berikut: Tabel 3.58 Prestasi yang Diraih Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No

Penghargaan Kota Sehat Wiwerda

Tempat Kementrian Dalam Negeri

Pemberi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan

Penerima Walikota Tangerang Selatan

Unit Kerja Dinas Kesehatan

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Kementrian Kesehatan

Dirjen. P2P Kementrian Kesehatan

Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan

Juara III PPGD Saka Bakti Husada

Bumi Perkemahan Cikujang Tanjung Lesung Dinas Kesehatan Provinsi Banten

Kepala Kwarda Provinsi Banten

Saka Bakti Husada Kwarcab Tangerang Selatan

Dinas Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten

Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan

1

2

3

4

Inovasi Program Penanggulanga n Demam Berdarah

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

126

BAB IV PENUTUP

Pada bab terakhir ini diuraikan beberapa simpulan utama, kendala yang dihadapi serta langkah perbaikan yang akan dilaksanakan berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan utama terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2017, adalah sebagai berikut : 1. LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tanggal 1 Desember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi

Pemerintah.

LKIP

merupakan bentuk pengejawantahan

akuntabilitas capaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian sasaran yang ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Kerja Dinas Kesehatan (Renja) atau Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017. 2. Sesuai target kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017,dalam menjalankan misi ke 1 Walikota Tangerang Setalan terdapat 3 Tujuan dan 9 sasaran stratejik yang ditetapkan. Secara rinci pencapaian tujuan dan sasaran dapat dijelaskan pada tabel berikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

127

Tabel 4.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Seletan Tahun 2017 Tingkat Pencapaian

Misi

Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing

Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan

Sasaran

Jumlah Indikator Sasaran

Sasaran 1

6

Sasaran 2

3

Sasaran 3

3

Sasaran 1

3

Sasaran 2

7

Sasaran 3

7

Sasaran 1

1

Sasaran 2

3

Sasaran 3

1

Jumlah

34

Melampaui Target

Sesuai Terget

Belum Mencapai Target

(>100%)

100%

(<100%)

JML

%

JML

%

JML

1

17%

3

50%

2

2

67%

1

33%

2

67%

3

100%

6

86%

5

71%

1 20

1 -

0% 0% 14% 0%

0%

1

100%

33%

2

67%

0%

1

100%

59%

9

26%

1 2 5

% 33% 0% 33% 0% 0% 29% 0% 0% 0% 15%

Dari 34 indikator ada 20 indikator yang melampaui target, 9 indikator sesuai dangan target dan 5 indikator belum mencapai target 3. Adapun Permasalahan yang dihadapi sehingga 5 indikator tidak tercapai adalah karena: 1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup a)

Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal.

b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya 2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup a) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) masih kurang. b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya. 3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional a) Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

128

b) Sarana dan prasana program yang belum optimal c) Dukungan pembiayakan yang belum memadai d) Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin dan berkesinambungan. e) Adanya program baru di tahun 2018 4) Jumlah puskesmas BLUD a) Penetapan puskesmas BLUD baru dapat diketahui pada tahun 2018, namun pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan melakukan pendampingan kepada 4 puskesmas yaitu Puskesmas Ciputat, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Benda barudan Puskesmas Pamulang 5) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS a)

Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah serta penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah Sakit Se Kota Tangerang Selatan

4. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka tindak lanjut yang akan dilakukan adalah: 1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup a)

Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir melalui pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka menekan angka kematian ibu.

2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat 3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar Nasional a) Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat puskesmas yang sesuai dengan kondisi masing b) Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi masalah yang telah terindetifikasi diatas`

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

129

c) Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg menemui permasalahan d) Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal e) Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada pimpinan untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi tercapainya sasaran dan target program yg belum tercapai pada tahun berikutnya. f) seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan pada kegiatan yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun anggaran 2018. 4) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS a)

Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah.

b) Penyusunan

Standar

Prosedur

Operasional

(SPO)

pelaksanaan

pembiayaan darah c)

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit SeKota Tangerang Selatan

d) Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan kepada pihak-pihak terkait yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Tangerang Selatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

130

LAMPIRAN

KEGIATAN PEMBAHASAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI MELALUI KEGIATAN AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS DALAM PENATALAKSANAAN SDIDTK

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS DALAM PENATALAKSANAAN SDIDTK

KEGIATAN LOMBA BALITA SEHAT TINGKAT KOTA TANGERANG SELATAN

`

KEGIATAN KOMPETISI KONSELOR SEBAYA PKPR TINGKAT KOTA TANGERANG SELATAN

KEGIATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) LANSIA DAN PRA LANSIA

-

PENYULUHAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

-

KEGIATAN VISITASI APOTIK RAKYAT

-

RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN OBAT DAN PEREDARAN OBAT DI MASYARAKAT BERSAMA BNN,SATPOL PP DAN INDAG

-

-

ss

KEGIATAN OPERASI PASAR

VISITASI PIRT

-

-

SURVEI HPS

-

SOSIALISASI GEMA CERMAT

PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN ALKES DAN UJI FUNGSI

-

KEGIATAN PEMERIKSAAN NAPZA PEGAWAI PEMKOT TANGSEL

-

KEGIATAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN OBAT

-

KEGIATAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN REAGEN

FOTO KEGIATAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2017

KEGIATAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FKTP PUSKESMAS CIPUTAT

Penyuluhan pada kegiatan Prolanis bagi pasien peserta Prolanis

Home visit pasien OA oleh fisioterapis

KEGIATAN PENYELENGGARAAN OPERASIONAL UPT PUSKESMAS CIPUTAT

Staff meeting Puskesmas Ciputat

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Ciputat

More Documents from "yusup supriadi"