4.4-4.5.docx

4.4 Pertimbangan Umum dalam Penugasan Asurans

Penugasan asurans membutuhkan cakupan perencanaan, kecukupan bukti, risiko penugasan yang dapat diterima, dan tingkat asurans suatu opini akan bergantung dari tipe penugasan asurans. Auditor harus mengurangi risiko penugasan asurans sampai ketingkat terendah yang dapat diterima dalam kasus penugasan terkait laporan keuangan historis • Unsur-Unsur Dasar Laporan Asurans Laporan asurans harus dinyatakan secara tertulis dan memuat pernyataan terkait kesimpulan praktisi atas informasi pokok tugas secara jelas. ISAE tidak mengharuskan adanya format yang terstandarisasi untuk laporan asurans. Unsur-unsur dasar laporan asurans:

JUDUL PIHAK YANG DITUJU SEBAGAI PENERIMA LAPORAN PENJELASAN TERKAIT POKOK TUGAS IDENTIFIKASI PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB

IKHTISAR PEKERJAAN YANG DILAKUKAN

PERNYATAAN BAHWA PENUGASAN DILAKUKAN BERDASARKAN INTTERNASIONAL STANDARD OF ASSURANCE ENGANGEMENTS (ISAE)

IDENTIFIKASI KRITERIA

TANGGAL

KESIMPULAN NAMA PRAKTISI BESERTA LOKASI KEBERADAAN

• Pokok Tugas Bagian isi laporan merupakan penjelasan mengenai tugas pokok, misalnya identifikasi pokok tugas terkait karakteristik pokok tugas. Penjelasan pokok tugas memberikan informasi mengenai nama entitas yang mana pokok tugas tersebut terkait, serta periode waktu yang dicakup dalam penugasan. • Identifikasi Kriteria Laporan asurans mengidentifikasi kriteria, sehingga pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran penugasan dapat memahami dasar bagi kesimpulan auditor. Pengungkapan sumber kriteria, metode pengukuran yang digunakan, dan interpretasi penting yang dibuat adalah hal-hal penting bagi pemahaman tersebut. Auditor mempertimbangkan (UU,Regulasi, Badan Ahli yang Terkemuka, Metode Pengukuran yang digunakan, dan Interpretasi).

• Ikhtisar Pekerjaan yang Dilakukan Ikhtisar penugasan asurans yang terbatas menyatakan bahwa prosedur-prosedur pengumpulan bukti lebih terbatas daripada untuk penugasan asurans yang memadai, dan oleh karena itu lebih sedikit asurans yang diperoleh daripada yang didapatkan dari penugasan asurans yang memadai.

• Pernyataan Khusus di Laporan Asurans Terkait keterbatasan bawaan, pernyataan yang membatasi penggunaan karena kriteria pokok tugas tidak tersedia secara luas. Penjelasan dan keterbatasan bawaan yang penting terkait dengan evaluasi atau pengukuran pokok tugas terhadap kriteria merupakan sebuah kebutuhan dalam laporan asurans.

• Kesimpulan Praktisi Kesimpulan praktisi dinyatakan dala bentuk positif, negatif atau dapat berupa keberatan atau penolakan atas kesimpulan tersebut. Hal ini terkait dengan situasi-situasi aspek pokok tugas dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. • Kesimpulan Wajar dengan Pengecualian, Kesimpulan Tidak Wajar, dan Tidak Memberikan Kesimpulan Praktisi tidak harus menyatakan kesimpulan wajar tanpa pengecualian jika terdapat: 1. Keterbatasan dalam ruang lingkup pekerjaan praktisi. 2. Kesimpulan praktisi dinyatakan terkait asersi pihak yang bertanggung jawab dan tidak dinyatakan secara wajar. • Komunikasi dengan Komite Audit Audit mengomunikasikan permasalahan-permasalahan relevan yang muncul dari penugasan asurans kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola (misalnya komite audit).

4.5 Audit Informasi Keuangan Historis

• Penugasan Audit atas Laporan Keungan Tujuan umum dari audit atas laporan keuangan adalah untuk memperoleh asuransi yang memadai terkait apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material. Auditor juga perlu memberikan laporan atas laporan keuangan tersebut berdasarkan temuantemuannya dan mengomunikasikannya sebagaimana yang diatur dalam ISA. Pernyataan kesimpulan oleh auditor dirancang untuk memperbesar tingkat keyakinan yang dimiliki pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran penugasan atas laporan keuangan historis.