4. Pengembangan-obat-herbat-ptt.ppt

  • Uploaded by: IndriyantiWidya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4. Pengembangan-obat-herbat-ptt.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 2,247
  • Pages: 44
HARYOTO SEKOLAH PASCASARJANA UMS 2018

Penggunaan pengobatan herbal tidak hanya sekedar mengganti obat kimia dengan tanaman alami, tetapi termasuk sebuah pendekatan berbeda dalam rangka peningkatan kesehatan dan memperbaiki tidakseimbangan dalam tubuh. (Herbal Remedies)

SEMUA BAHAN ATAU RAMUAN BAHAN BERUPA, BAHAN TUMBUHAN, HEWAN, MINERAL, SEDIAAN SARIAN (GALENIK), ATAU CAMPURAN DARI BAHAN-BAHAN TERSEBUT YANG SECARA TURUN TEMURUN TELAH DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN SECARA PENGALAMAN.

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (UU RI NO 36 THN 2009 TENTANG KESEHATAN)

PASAL 61: (1)

MASYARAKAT DIBERI KESEMPATAN YG SELUAS-2NYA UTK MENGEMBANGKAN, MENINGKATKAN & MENGGUNAKAN PELAYANAN KES TRADISIONAL YG DPT

DI PERTANGGUNG-JAWABKAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA. (2)

PEMERINTAH MENGATUR DAN MENGAWASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL SEBGMN DIMAKSUD PADA AYAT (1) DG DIDASARKAN PADA KEAMANAN, KEPENTINGAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (UU RI no 36 Thn 2009 tentang KESEHATAN)

PASAL 1 BUTIR 16: PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL ADALAH PENGOBATAN DAN ATAU PERAWATAN DG CARA DAN OBAT YG MENGACU PADA PENGALAMAN DAN KETERAMPILAN TURUN TEMURUN SECARA EMPIRIS YG DPT DIPERTANGGUNG JAWABKAN DAN DITERAPKAN SESUAI DG NORMA YG BERLAKU DI MASYARAKAT

PASAL 47: UPAYA KESEHATAN DISELENGGARAKAN DLM BENTUK KEGIATAN DG PENDEKATAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF YG DILAKSANAKAN SECARA TERPADU, MENYELURUH DAN BERKESINAMBUNGAN

PASAL 59: (1) Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi: a. Pelayanan Kestrad yg menggunakan ketrampilan &, b. Pelayananan Kestrad yg menggunakan ramuan

(2) Pelayanan Kestrad dimaksud pd ayat (1) dibina & diawasi oleh Pemerintah, agar dpt dipertanggung jwbkan manfaat & keamanannya serta tidak bertentangan dg norma agama (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara & jenis pelayanan kestrad sebgmn dimaksud pd ayat (1) diatur dg Peraturan Pemerintah

TERSELENGGARANYA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONALYANG DAPAT

DIPERTANGGUNGJAWABKAN MANFAAT DAN KEAMANANNYA SERTA TIDAK BERTENTANGAN DG NORMA AGAMA

TAHAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN NORMATIF INFORMATIF (Pola Toleransi) RAMUAN KETRAMPILAN

FORMATIF •TERBUKTI SCR ILMIAH (Bermanfaat, Aman dan Dapat dipertggjwbkan) •STANDAR BAKU •(Obat, Cara Pengobatan, Kurikulum Pelatihan, Fasilitas Kesehatan

•AMAN •MANFAAT •RASIONAL (Uji Coba dlm Jar. Yankes) •TRANSFE RABALE (scr empiris)

(Dinkes Kab/Kota) – STPT Standar keluaran : - Efek samping - Komplikasi - Kematian

(Dinkes Kab/Kota) – STPT/SIPT Standar proses: - Tindakan sesuai dengan standard Standar keluaran: - Efek samping - Komplikasi - Kematian

DIKEMBANGKAN TERSENDIRI (Pola Tersendiri)

IZIN

IZIN WAJIB DAFTAR

INTEGRASI DLM SISTEM YANKES (Pola Intergrasi)

9

•Standar masukan (tenaga, sarana yg aman dan bersih serta dana) •Standar proses : -Tindakan sesuai dengan standar •Standard keluaran - Efek samping - Komplikasi - Kematian

PRINSIP PENYELENGGARAAN YANKESTRAD •

Aman, bermanfaat dan dapat dipertanggung jawabkan



Tidak bertentangan dgn norma, etika dan agama



Setiap battra harus terdaftar dan Dinkes Kab/Kota



Battra wajib membuat pencatatan & melaporkan kegiatannya setiap 3 bulan ke Dinkes Kab/Kota



Battra hanya dapat memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dgn tempat pelayanan, jam praktik, metode pelayanan, keahlian dan gelar yg sesuai dg STPT dan SIPT yg dimilikinya



Battra wajib meningkatkan keilmuan, keterampilan dan pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan



Sanksi: teguran lisan, tertulis, pencabutan STPT/SIPT, pidana

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

JENIS BATRA, ALTERNATIF , KOMPLEMENTER AKUPUNTUR TABIB SINSHE DUKUN TERLATIH DUKUN BAYI BELUM TERLATIH BATRA PATAH TULANG TUKANG PANGGUR GIGI TUKANG JAMU GENDONG BATRA URUT PIJAT BATRA SUNAT

JML 12 245 3 1176 394 294 69 296 1478 44

NO 11 12 13 14 15 16 17

JENIS BATRA, ALTERNATIF , KOMPLEMENTER BATRA RAMUAN BATRA DGN PENDEKATAN AGAMA BATRA PARANORMAL BATRA TENAGA DALAM BATRA TUSUK JARI BATRA PIJAT REFLEKSI BATRA MATA JUMLAH

JML 996 107 229 45 2 27 10 5.427

FAKTA DAN DATA • 10 % dari Obat kimia sintetis yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit menyebabkan efek samping (side effect)” (Dr. Paavo USA) • Banyak kerusakan yang serius pada individu yang menggunakan obat sintetis (Limits to Medicine; 1926)” (Dr. Ivan Illich) • Pengobatan modern dengan obat sintetis bukanlah pengobatan yang mengandung cara yang baik dalam mengobati suatu penyakit” (Andrew Well USA) • Tidak bisa di pungkiri bahwa obat sintetis yang digunakan untuk menyembuhkan, dalam jangka panjang menimbulkan kerusakan pada tubuh manusia.” (Dr. David Palmer Kanada)

15

PERSENTASE PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN YANG MEMPUNYAI KEBIASAAN MENGKONSUMSI JAMU MENURUT KARAKTERISTIK, RISKESDAS 2010

SETIAP HARI

KADANGKADANG

SEBELUM NYA PERNAH

TIDAK KERJA

5.49

43.76

10,93

60.18

SEKOLAH

1,47

27,74

10,48

39,69

TNI/POLRI

2,84

42,74

11,14

56,72

PEGAWAI /PNS PELAYAN JASA/DAGANG BURUH/TANI/ NELAYAN

3,82

43,96

13,47

61,25

4,94

48,22

9,49

62,65

3,57

47,48

7,65

58,7

LAINNYA

5,51

46,32

11,39

63,22

PERNAH

SETIAP HARI

KADANGKADANG

SEBELUM NYA PERNAH

PERNAH

3,37 5,33

43,82 46,23

9,14 10,31

56,33 61,87

5,44 3,16

47,99 41,74

10,86 8,47

64,29 53,37

4,74 4,51 4,60 3,97 4,33 3,86

47,82 48,26 47,63 42,20 43,03 39,38

7,59 8,78 8,68 9,52 11,21 14,06

60,15 61,55 60,91 55,69 58,57 57,30

JENIS KELAMIN LAKI LAKI PEREMPUAN

TEMPAT TINGGAL PERKOTAAN PERDESAAN

PENDIDIKAN TIDAK SEKOLAH TIDAK TAMAT SD TAMAT SD TAMAT SMP TAMAT SMA TAMAT PT

JENIS TANAMAN TEMULAWAK JAHE KENCUR MENIRAN PACE LAIN LAIN

SUMBAR

NASIONAL

21.60 40.85 18.64 6.20 5.52 76.19

39.65 50.36 48.77 13.93 11.17 72.51

JENIS TANAMAN KAPSUL/PIL/TABLET SEDUH/ SERBUK REBUSAN/RAJANGAN CAIRAN

SUMBAR

NASIONAL

5.26 47.10 15.61 48.88

11.6 44.1 20.3 55.3

NO

JENIS BATRA, ALTERNATIF , KOMPLEMENTER

JML

1 2

AKUPUNTUR TABIB

3 4 5 6

SINSHE DUKUN TERLATIH DUKUN BAYI BELUM TERLATIH BATRA PATAH TULANG

3 1.176 394 294

7 8 9

TUKANG PANGGUR GIGI TUKANG JAMU GENDONG BATRA URUT PIJAT

69 296 1.478

10

BATRA SUNAT

12 245

44

NO 11 12 13 14 15 16 17

JENIS BATRA, ALTERNATIF , KOMPLEMENTER BATRA RAMUAN BATRA DGN PENDEKATAN AGAMA BATRA PARANORMAL BATRA TENAGA DALAM BATRA TUSUK JARI BATRA PIJAT REFLEKSI BATRA MATA JUMLAH

JML 996 107 229 45 2 27 10 5.427

KEBIJAKAN 0BAT TRADISIONAL NASIONAL (KOTRANAS) 2007 KepMenkes No. 381/MENKES/SK/III/2007 Tujuan: 1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan 2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia agar memiliki daya saing 3. Tersedianya obat tradisional 4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul

Standarisasi Simplisia

Ekstrak / Krud / Isolat

Standarisasi : Pasca Panen

- Proses - Kimia - Fisika - Mikrobiologi

Budidaya

Produk Bahan Alam Terstandar

Obat dari Bahan Alam

1. JAMU

2. OBAT HERBAL TERSTANDAR 3. FITOFARMAKA

KRITERIA JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA Jamu adalah sedian obat herbal Indonesia (Indonesian Herbal Medicines) yang keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun menurun berdasarkan pengalaman (empiris). Bentuk sediaan Jamu sebagaimana asalnya yaitu berupa serbuk, pil, cairan, dan sejenisnya. Obat Herbal Terstandar adalah sedian obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah yaitu dengan uji pra-klinik. Bentuk sediaan Obat Herbal Terstandar biasanya berupa bentuk sediaan modern seperti kapsul atau tablet. Fitofarmaka adalah sedian obat herbal Indonesia yang sudah dilakukan uji klinik secara lengkap. Sesuai persyaratan untuk melakukan uji klinik, sebelumnya harus dilakukan standarisasi.

1.

KELOMPOK JAMU HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN JAMU

2. LOGO BERUPA :  RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN  DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR. 3. WARNA LOGO :  HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH  ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO 4. TULISAN “JAMU” HARUS :  JELAS DAN MUDAH DIBACA,  DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH  ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “JAMU”.

1. OBAT HERBAL TERSTANDAR HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” 2.

LOGO BERUPA :  JARI – JARI DAUN ( 3 PASANG ) TERLETAK DALAM LINGKARAN,  DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR.

3.

WARNA LOGO :  HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU  WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO.

4. TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” HARUS :  JELAS DAN MUDAH DIBACA  WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU  WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” .

1. KELOMPOK FITOFARMAKA HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “FITOFARMAKA” 2. LOGO BERUPA :  JARI-JARI DAUN MEMBENTUK BINTANG TERLETAK DALAM LINGKARAN  DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR 3. WARNA LOGO :  HIJAU DI ATAS DASAR PUTIH ATAU  WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO.

4. TULISAN “FITOFARMAKA” HARUS :  JELAS DAN MUDAH DIBACA  DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “FITOFARMAKA”.

KEAMANAN PRODUK

JAMU

OBAT HERBAL TERSTANDAR

FITOFARMAKA

•Tidak mengandung bahan yang dilarang

•Tidak mengandung bahan yang dilarang

•Tidak mengandung bahan yang dilarang

•POM TR

•Uji Preklinik

•Uji Preklinik

•Uji Teknologi Farmas

•Uji Teknologi Farmasi

•POM TR

•Uji Klinik •POM FF

FITOFARMAKA Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiat secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi FITOFARMAKA HARUS MEMENUHI KRITERIA : • Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan • Klaim khasiat dibuktikan secara uji klinik • Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi • Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Memiliki mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi tinggi.

5 FITOFARMAKA YG TERCATAT DI BADAN POM

1. 2. 3. 4. 5.

Nodiar Rheumaneer Stimuno Tensigard Agromed X-gra

1. Nodiar (POM FF 031 500 361) Komposisi: Attapulgite 300 mg Psidii Folium ekstrak 50 mg Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak 7,5 mg

2. Rheumaneer (POM FF 032 300 351) Komposisi: Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg 3. Stimuno (POM FF 041 300 411, POM FF 041 600 421) Komposisi: Phyllanthi Herba ekstrak 50 mg

4. Tensigrad Agromed ( POM FF 031 300 031, POM FF 031 300 041) Komposisi: Apii Herba ekstrak 95 mg

5. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031 300 021) Komposisi: Ganoderma lucidum 150 mg Eurycomae Radix 50 mg Panacis ginseng Radix 30 mg Retrofracti Fructus 2,5 mg Royal jelly 5 mg

OBA DIGUNAKAN DENGAN ALASAN-ALASAN : • Menjaga kesehatan, estetika dan perawatan kecantikan. • Sebagai alternatif jika tindakan medis sudah tidak mampu lagi mengobati penyakitnya. • Sebagai alternatif jika tindakan medis dirasakan lebih menakutkan dan menimbulkan banyak resiko, misalnya operasi, kemoterapi. • Karena alasan ekonomi, terutama pada pengobatan jangka panjang yang diduga akan membutuhkan biaya yang tinggi jika menggunakan pengobatan modern. • Karena mudah diperoleh, tidak membutuhkan resep dokter dan harganya relatif lebih murah.

DAFTAR PERUSAHAAN IKOT DI SUMATERA BARAT NO

1.

KAB/KOTA

KOTA PADANG ( 6 )

NAMA PERUSAHAAN

PT.MEDINA ADI FARMA ( Jl. Semarang Wisma Indah I/3 Siteba Padang ) CV. ANNISA ( Jl Perum Mutiara Putih Blok U No 8 Kt.Tangah ) CV HIDAYATULLAH ( Sei Lareh Lubuk Munturun )

PT.LAMINDO KARYA UTAMA ( Jl. Jhoni Anwar III No 2 CV. JAYA HERBAL ( Jl. Arang Perahu No. 35 ) CV. FITRAH & CO ( Jl. Ambon F/2 Ulak Karang ) 2.

KOTA PAYAKUMBUH (1 )

PERUSAHAAN KERIS SAKTI ( Jl Batu Hampar )

NO

KAB/KOTA

NAMA PERUSAHAAN

3.

KAB. PDG PARIAMAN

PT. ARGO VICO ( Ds Lantak Mangkudu )

4.

KAB. PES.SELATAN ( 1 )

CV. HARAPAN SEJAHTERA ( Jl. Barung-Barung Belanati )

5.

KOTA SOLOK ( 1)

PT. KEBUN INTI TANAMAN ATSIRI ( Komp Balitri Laing )

6.

KAB. AGAM ( 1)

NAIBURA ( Jl. Blkg Pasar Inpres Padang Luar )

7.

KOTA PARIAMAN (1)

CV. BINA UMMAT ( Jl. Samauan Bakri No 5 Kurai Taji )

8.

KAB. PASAMAN ( 1)

CV. DE MBE DALIMA FARMA ( Jl. Syahruddin Lubuk Sikaping )

9.

KAB. TANAH DATAR (1)

JAMU CAP PANAH TIGA ( Batu Sangkar )

PERANAN DINKES PROVINSI 1. PERENCANAAN & EVALUASI TINGKAT PROVINSI/KB/KOTA

PROGRAM YANKESTRAD

2. ADVOKASI DAN SOSIALISASI PROGRAM TINGKAT PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA

YANKESTRAD

3. PENINGKATAN PENGEMBANGAN UKBM /BATTRA BAGI MITRA KERJA DAN LP & LS 4. BIMTEK DINKES PROV KE KAB/KOTA, PUSK BINAAN DLM RANGKA IDENTIFIKASI BERBAGAI POTENSI YAN-KESTRAD & PENINGKATAN PEMANFAATAN TOGA DI UKBM 5. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN YANKESTRAD

TERPADU

TERHADAP

6. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN YANKESTRAD

PELUANG POSISI OBAT BAHAN ALAM • Dimana obat sintetik serupa belum begitu banyak ragamnya, misalnya sebagai antiviral, imunomodulator, antihiperurisemia dan anti-gout, serta urolitas, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa dirasa sangat mahal, misalnya antikanker, antihiperlipidemia, anti-diare, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa banyak mempunyai efek samping yang tidak dikehendaki, misalnya antikanker, antiinflamasi, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa harus dikonsumsi secara terusmenerus, misalnya untuk mencegah penyakit asma bronkiale, diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa dirasa belum mampu menyelesaikan secara tuntas dalam mengeradikasi penyakit tertentu

LANGKAH2 YANG PERLU DIAMBIL • Peningkatan keamanan, mutu dan khasiat OBA untuk pengobatan sendiri dan pengembangan OBA untuk pelayanan kesehatan formal • Peningkatan mutu produk dan mutu bahan baku dalam negeri melalui budidaya tanaman obat, menggunakan prosedur standar, standardisasi ekstrak dalam hal kadar bahan aktifnya. • Pengembangan pengaturan tata cara distribusi bahan baku tanaman obat dan OBA • Pengembangan pasar OBA dalam negeri dan luar negeri

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

2010 1

KAB.AGAM

1. 2.

2

KOTA PATAKUMBUH

3

KAB.SIJUNJUNG

4

KAB.PESISIR SELATAN

5

1.

2.

2011

SUNGAI PUAR IV KOTO

1.

PADANG KARAMBIA Payolansek

2012

SUNGAI PUAR IV KOTO

1.

1.

PADANG KARAMBIA

2.

Payolanse k

2.

1. Tj.Ampalu 2. Sijunjung

2013

2014

SUNGAI PUAR IV KOTO

1. 2.

SUNGAI PUAR IV KOTO

1. 2.

SUNGAI PUAR IV KOTO

1.

PADANG KARAMBIuA

1.

PADANG KARAMBIA

1.

PADANG KARAMBIA

2.

Payolanse k

2.

Payolansek

2.

Payolansek

2.

1. Tj.Ampalu 2. Sijunjung

1. Tj.Ampalu 2. Sijunjung

1. Tj.Ampalu 2. Sijunjung

1.Saliido 2. Pasar Baru

1.Saliido 2. Pasar Baru

1.Saliido 2. Pasar Baru

KAB.SOLOK SELATAN

1. Pakan Rabaa 2. Muara labuh

1. Pakan Rabaa 2. Muara labuh

6

KOTA SAWAHLUNTO

1.Kampung Teleng 2. Silungkang

1.Kampung Teleng 2. Silungkang

7

KOTA PADANG

1. Lb Kilangan 2. Kuranji

Related Documents

4:4
June 2020 76
4-4
December 2019 120
4
December 2019 37
4
November 2019 31
4
November 2019 44
4
November 2019 47

More Documents from ""