GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIDAHU
Oleh : Dr. Hj. Dian Mardiani
UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU KECAMATAN CIDAHU KABUPATEN KUNINGAN 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas untuk kenaikan pangkat dengan Judul βGambaran Pengetahuan Ibu terhadap Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cidahu Periode Pebruari 2017β. Selama proses penyusunan laporan ini, saya banyak mendapatkan bantuan, dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak memiliki kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun semua pihak. Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha yang sudah kita lakukan. Aamiin. Kuningan, Pebruari 2017 Peneliti
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii BAB I .................................................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.4.1
Bagi Peneliti................................................................................................. 4
1.4.2
Bagi Tenaga Kesehatan ............................................................................... 4
1.5
Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 6 2.1
Landasan Teori .................................................................................................... 6
2.1.1
Konsep Dasar Imunisasi .............................................................................. 6
2.1.2
Konsep Dasar Vaksin ................................................................................. 13
2.1.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Imunisasi Dasar........... 15
2.1.4
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ........................... 16
2.1.5
Pedoman Pemberian Imunisasi ................................................................ 20
BAB III ................................................................................................................................ 22 3.1
Subjek dan Bahan Penelitian............................................................................. 22
3.1.1
Subjek Penelitian....................................................................................... 22
3.1.2
Populasi ..................................................................................................... 22
3.1.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi................................................................................ 22 3.1.3 Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel .................................................. 23 3.2
Metode Penelitian ............................................................................................ 23
iii
3.2.1
Rancangan Penelitian ................................................................................ 23
3.2.2
Definisi Operasional .................................................................................. 24
3.2.3
Prosedur dan Alur Penelitian .................................................................... 24
3.2.4 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 25 3.2.5 Aspek Etik Penelitian ........................................................................................ 25 BAB IV................................................................................................................................ 26 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 26 4.1 PROFIL KOMUNITAS UMUM ................................................................................... 26 4.2 DATA GEOGRAFIS .................................................................................................... 26 Luas Wilayah dan Batas-batas .................................................................................. 26 4.3 DATA DEMOGRAFIS ................................................................................................ 27 4.4 HASIL ....................................................................................................................... 28 BAB V................................................................................................................................. 35 5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 35 5.2 Saran ....................................................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 36 LAMPIRAN ......................................................................................................................... 38
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi
dengan memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya juga akan ikut berkurang.1 Strategisnya imunisasi sebagai alat pencegahan, menjadikan imunisasi sebagai program utama suatu negara. Bahkan merupakan salah satu alat pencegahan penyakit yang utama di dunia. Di Indonesia, imunisasi merupakan andalan program kesehatan.2 Angka cakupan imunisasi sering dipakai sebagai indikator pencapaian pelayanan kesehatan.3 Ratusan anak-anak dan orang dewasa setiap tahun di seluruh dunia meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah, hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pentingnya imunisasi. Semua golongan usia memiliki risiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular yang mematikan. Imunisasi menjadi salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar bayibayi, anak-anak muda,dan orang dewasa terlindungi.3,4 Orang tua yang baik dan bijaksana akan selalu memberikan prioritas utama untuk melindungi dan memberikan kesehatan yang terbaik bagi anaknya. Pemberian imunisasi sejak bayi lahir, akan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya. Memberi imunisasi bayi tepat pada waktunya
1
adalah faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan imunisasi dan kesehatan bayi.4 Imunisasi rutin secara global perlu diprioritaskan di negara-negara yang merupakan rumah bagi jumlah tertinggi anak-anak yang tidak divaksinasi. Diperkirakan di seluruh dunia, pada tahun 2013, satu dari lima anak atau sekitar 21,8 juta anak tidak mendapakan imunisasi yang sebenarnya bisa menyelamatkan nyawa mereka.5 Indonesia menjadi salah satu negara prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dalam pencapaian target 100% UCI. Universal Child Immunization (UCI) adalah suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun). Berdasarkan rencana jangka panjang menengah nasional (RPJMN) pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100% UCI pada tahun 2014.5 Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan 2013, presentase pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) mencapai 86,8%, dan perlu ditingkatkan hingga mencapai target 93% di tahun 2019. Universal Child Immunization (UCI) desa yang kini mencapai 82,9% juga perlu ditingkatkan hingga mencapai 92% pada tahun 2019.6 Di UPTD Puskesmas Cidahu sendiri sampai bulan Desember 2016 ini terdapat 819 bayi yang berumur 0-11 bulan. Dan data terakhir pada tahun 2016, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap yang didapat untuk Hb0 adalah 92,3% (target yang ditetapkan 80%), imunisasi BCG 93,7% (target yang ditetapkan 95%), DPTHb-Hib I 92,6% (target yang ditetapkan 95%),
Polio I 93,7% (target yang
2
ditetapkan 95%), DPT-Hb-Hib II 94,5% (target yang ditetapkan 95%), Polio II 92,6% (target yang ditetapkan 95%), DPT-Hb-Hib III 94,7% (target yang ditetapkan 90%), Polio III 94,5% (target yang ditetapkan 90%), Polio IV 94,7% (target yang ditetapkan 90%) dan campak 94,5% (target yang ditetapkan 90%).8 Di berbagai negara di dunia, kurangnya persediaan vaksin, akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya pengetahuan masyarakat serta kecilnya dukungan politis dan financial menjadi penyebab kesenjangan cakupan imunisasi. Kondisi geografis Indonesia juga merupakan tantangan bagi program imunisasi, selain kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya informasi tentang imunisasi. Pemerintah juga telah menggiatkan program promosi kesehatan dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya imunisasi. Adanya berbagai hambatan dalam hal pemberian Imunisasi Dasar Lengkap terjadi hampir di seluruh puskesmas di Indonesia. Semakin tingginya tingkat kematian anak dan balita serta ancaman bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak dilakukannya imunisasi, mendorong peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017?
3
2) Bagaimana gambaran karakteristik mengenai tingkat pengetahuan masyarakat tentang Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017? 1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017. 2) Mengetahui gambaran
karakteristik tentang Imunisasi Dasar Lengkap di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017. 1.4
Manfaat Penelitian Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1.4.1
Bagi Peneliti
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti dalam meneliti secara langsung di lapangan. 2) Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti sebagai persyaratan kenaikan pangkat 1.4.2
Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data terbaru bagi UPTD
Puskesmas Cidahu, Kabupaten Kuningan dalam rangka memenuhi target cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.
4
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) yang
berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1.1 Pengertian Imunisasi Dasar Imunisasi merupakan` salah satu cara pencegahan penyakit serius yang paling efektif untuk bayi dari segi biaya.10,11 Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.12 Secara khusus, antigen merupakan bagian protein kuman atau racun yang jika masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh harus memiliki zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh manusia disebut antibodi. Zat anti terhadap racun kuman disebut antitoksin. Dalam keadaan tersebut, jika tubuh terinfeksi maka tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan bibit penyakit yang menyebabkan terinfeksi. Tetapi antibodi tersebut bersifat spesifik yang hanya bekerja untuk bibit penyakit tertentu yang masuk ke dalam tubuh dan tidak terhadap bibit penyakit lainnya.13 2.1.1.2 Tujuan Imunisasi Secara umum tujuan imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian serta kecatatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).14,15
6
Sedangkan tujuan khusus imunisasi adalah: 1) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% bayi secara merata di seluruh desa atau kelurahan. 2) Tervalidasinya eliminasi tetanus maternal dan neonatal 3) Eradikasi polio 4) Tercapainya eliminasi campak 5) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis. 2.1.1.3 Sasaran Imunisasi Sasaran pelayanan imunisasi rutin diantaranya adalah bayi, anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 3, serta wanita usia subur (wanita usia 15-39). Penjabaran mengenai imunisasi berdasarkan tingkatan usia, akan dijelaskan pada tabel-tabel yang terdapat di bawah ini. 1) Bayi Tabel 2.1. Imunisasi untuk Bayi Jenis Imunisasi
Usia Pemberian
Jumlah Pemberian
Interval Minimal
0-7 hari
1
-
< 2 bulan
1
-
Polio atau IPV
1,2,3,4, buan
4
4 minggu
DPT-HB-Hib
2,4,6 bulan
3
4 minggu
9 bulan
2
-
Hepatitis B BCG
Campak
Semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan sampai dengan usia 11 bulan.
7
2)
Pemberian imunisasi pada anak batita
Tabel 2.2. Imunisasi untuk Anak Batita Jenis imunisasi
Usia pemberian
Jumlah pemberian
DPT-HB-Hib
18 bulan
1
Campak
24 bulan
1
3) Anak kelas 1 SD Sederajat Tabel 2.3. Imunisasi untuk Anak Kelas 1 Sekolah Dasar Sederajat Jenis imunisasi
Usia pemberian
Jumlah pemberian
Campak
Bulan Agustus
Bulan
DT
Bulan November
Sekolah (BIAS)
Imunisasi
Anak
4) Anak kelas 2 dan 3 SD Sederajat Tabel 2.4. Imunisasi untuk Anak Kelas 2 dan 3 Sekolah Dasar Sederajat Jenis imunisasi
Usia pemberian
Jumlah pemberian
TD
Bulan November
BIAS
5) Wanita Usia Subur (WUS) Yang dimaksud dengan WUS adalah wanita usia 15-39 tahun baik yang hamil maupun tidak hamil. Pemberian imunisasi TT pada WUS disesuaikan dengan hasil skrining terhadap status T.
8
Tabel 2.9. Imunisasi untuk Wanita Usia Subur Jenis imunisasi
Usia pemberian
Jumlah pemberian
TT 1
-
-
TT 2
1 bulan setelah TT 1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
TT 4
12 bulan setelah TT 3
10 tahun
TT 5
12 bulan setelah TT 4
25 tahun
Status TT1 dan TT2 dicapai melalui pemberian imunisasi dasar ketika bayi. Status TT3 dicapai pada saat balita atau pada saat anak kelas 1 SD melalui kegiatan BIAS> TT4 dan TT5 daat dicapai pada saat anak kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar, Calon Pengantin atau saat kehamilan. Oleh karena itu setia WUS harus dilakukan skrining statu TTnya sebelum pemberian imunisasi TT berikutnya. Apabila statusnya sudah lengkap atau TT5 maka imunisasi TT tidak perlu diberikan lagi. 2.2.1.4 Klasifikasi Imunisasi Imunisasi diklasifikasikan dalam imnisasi wajib dan pilihan A. Imunisasi Wajib Imunisasi Wajib diberikan kepada sasaran bayi, batita, anak Sekolah Dasar Sedeerajat dan Wanita Usia Subur atau WUS terdri dari imunisasi rutin dan imunisasi tambahan.11,14,15 1) Imunisasi Rutin Pada kegiatan imunisasi rutin terdapat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi rutin pada bayi, batita dan WUS seperti kegiatan 9
sweeping pada bayi dan kegiatan akselerasi maternal neonatal tetanus elimination (MNTE) pada WUS. 2) Imunisasi tambahan Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi tambahan adalah: a) Backlog Fighting Adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur dibawh 3tahun. Kegiatan ini diprioritaska untuk dilaksanakan di desa yang selama 2 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI b) Crash Program Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Kriteria emilihan daerah yang akan dilakukan untuk program adalah angka kematian bayi akibat PD3I tiggi, infrastuktur (tenaga, sarana, dana) kurang dan desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI. Program ini dapat dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi, misalnya campak, atau campak terpadu dengan polio. c) PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara serentak di suatu negara dalam waktu yang singkat. PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran suatu penyakit. Imunisasi yang diberikan ada PIN diberikan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. d) Sub PIN
10
Merupakan suatu upaya untuk memutuskan rantai penularan suau penyakit dalam wilayah terbatas. e) Catch Up Campaign Campak Merupakan suatu upaya untuk memutuskan trasnmisi penularan virus campak pada anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian imunisasi campak secara serenta pada anak sekolah dasar dari kelas satu hingga kelas enam SD atay uang sederajat, serta anak usis 6-12 tahun yang tidak sekolah, tanpa memepertimbangkan statsu imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi campak pada waktu Catch up campaign campak di samping untuk memutus rantai penularan, juga berguna untuk sebagai booster atau imunisasi ulangan f) Imunisasi dalam Penanganan KLB (Kejadian Luar Biasa) Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan situasi epidermiologis penyakit masing-masing. B. Imunisasi Pilihan 1) Program imunisasi meningitis meingokokus 2) Program imunisasi Yellow Fever 3) Program imunisasi rabies 2.1.1.4 Jenis Imunisasi A. Imunisasi Aktif Imunisasi aktif adalah tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan selama bertahun-tahun.16 Adapun tipe vaksin yang dibuat βhidup dan matiβ. Vaksin yang hidup mengandung bakteri atau virus (germ) yang tidak
11
berbahaya, tetapi dapat menginfeksi tubuh dan merangsang pembentukan antibodi. Vaksin yang mati dibuat dari bakteri atau virus, atau dari bahan toksit yang dihasilkannya yang dibuat tidak berbahaya dan disebut toxoid.16 Imunisasi dasar yang dapat diberikan kepada anak adalah BCG untuk mencegah penyakit TBC. DPT untuk mencegah penyakit-penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Polio untuk mencegah penyakit poliomilitis. Campak untuk mencegah penyakit campak. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis. B. Imunisasi Pasif Imunisasi pasif adalah pemberian antibodi kepada resipien, dimaksudkan untuk memberikan imunitas secara langsung tanpa harus memproduksi sendiri zat aktif tersebut untuk kekebalan tubuhnya. Antibodi yang diberikan ditujukan untuk upaya pencegahan atau pengobatan terhadap infeksi, baik untuk infeksi bakteri maupun virus.13 Imunisasi pasif dapat terjadi secara alami saat ibu hamil memberikan antibodi tertentu ke janinnya melalui plasenta, terjadi di akhir trimester pertama kehamilan dan jenis antibodi yang ditransfer melalui plasenta adalah immunoglobulin G (LgG). Transfer imunitas alami dapat terjadi dari ibu ke bayi melalui kolostrum (ASI), jenis yang ditransfer adalah immunoglobulin A (LgA). Sedangkan transfer imunitas pasif secara didapat terjadi saat seseorang menerima plasma atau serum yang mengandung antibodi tertentu untuk menunjang kekebalan tubuhnya. Kekebalan yang diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama, sebab kadar zat-zat anti yang meningkat dalam tubuh anak bukan sebagai hasil produksi tubuh sendiri, melainkan secara pasif diperoleh karena pemberian dari luar tubuh.
12
Salah satu contoh imunisasi pasif adalah Inmunoglobulin yang dapat mencegah anak dari penyakit campak (measles).16
2.1.2
Konsep Dasar Vaksin
2.1.2.1 Pengertian Vaksin Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang.15
2.1.2.2 Sifat Vaksin Vaksin dapat digolongkan menurut sensitivitas terhadap suhu. Ada dua golongan yaitu:15 1) Vaksin yang sensitif terhadap beku (Freeze Sensitive atau FS), yaitu Vaksin DT, TT, Td. Hepatitis B dan DPT/HB/Hib 2) Vaksin yang sensitif terhadap panas (Heat Sensitive atau HS) yaitu Vaksin Campak, Polio dan BCG.
2.1.2.3 Jenis-Jenis Vaksin Imunisasi Dasar Dalam Program Imunisasi 1) Vaksin BCG ( Bacillius Calmette Guerine ) Vaksin
BCG
Mycobacterium
merupakan bovis
vaksin
hidup
yang
beku
kering
dilemahkan
yang
mengandung
(Bacillus
Calmette
Guerine),strain paris.
13
2) Hepatitis B Vaksin
hepatitis
B
adalah
vaksin
virus
rekombinan
yang
tekag
diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan. 3) DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu ) dengan interval 4-8 minggu. 4) Polio Diberikan segera setelah lahir sesuai pedoman program pengembangan imunisasi ( PPI ) sebagai tambahan untuk mendapatkan cakupan yang tinggi. 5) Campak Dianjurkan dalam satu dosis 0,5ml secara sub-kutan, pada umur 9 bulan. 2.1.2.4 Vaksin Kombinasi / Kombo Vaksin Kombinasi adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Misalnya vaksin kombinasi DPT/ Hb adalah gabungan antigen-antigen D-P-T dengan antigen Hb untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, tetanus, dan Hb.15 Alasan utama pembuatan vaksin kombinasi adalah : a) Kemasan vaksin kombinasi lebih praktis dibandingkan dengan vaksin monovalen,
sehingga
mempermudah
pemberian
maka
dapat
lebih
meningkatkan cakupan imunisasi b) Mengurangi frekwensi kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga mengurangi biaya pengobatan
14
c) Mengurangi biaya pengadaan vaksin d) Memudahkan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi yang telah ada e) Untuk mengejar imunisasi yang terlambat f. Biaya lebih murah 2.1.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Imunisasi Dasar Keberhasilan pemberian imunisasi kepada bayi memerlukan kerja sama
dan dukungan dari semua pihak terutama kesadaran ibu-ibu yang mempunyai bayi untuk membawa bayinya ke pelayanan imunisasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi imunisasi dasar pada bayi yaitu: a) Tingkat pengetahuan Seorang ibu akan membawa bayinya untuk diimmnisasi bila seorang ibu mengerti apa manfaat immnunisasi tersebut bagi bayinya, pemahaman dan pengetahuan seorang ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar terhadap bayi akan memberikan pengaruh terhadap imunisasi bayinya b) Jumlah anak Keluarga yang memiliki hanya satu orang anak biasanya akan mampu memberikan perhatian penuh kepada anaknya, segala kebutuhan baik fisik maupun mental mereka berikan secara baik. Akan tetapi perhatian kepada anak akan terbagi bila lahir anak yang berikutnya, perhatian ibu akan terbagi sejumlah anak yang dilahirkannya. Hal ini sering kali mengakibatkan pemberian imunisasi tidak sama untuk semua anaknya. Hasil SDKI 1997 terlihat bahwa anak yang tidak pernah di imunisasi terbesar adalah anak bungsu. c) Urutan kelahiran Dari hasil SDKI 1997 terlihat bahwa berdasarkan urutan kelahiran yang diimunisasi lengkap adalah anak I sebesar 56,6%, anak ke 2-3
15
sebesar 62,1%, anak ke 4-6 sebesar 42,3%, sedangkan anak ke > 7 hanya 32,4%. d) Jenis efek samping imunisasi Pemberian imunisasi mempunyai beberapa efek samping yang berbeda untuk setiap jenis imunisasi, sering kali ibu bayi tidak percaya bahwa reaksi yang timbul setelah bayi diimunisasi hanya sebagai pertanda reaksi vaksin dalam tubuh bayi. Jika tingkat pengetahuan ibu rendah akan menyerbabkan ketakutan pada ibu untuk membawa bayinya imunisasi. e) Penilaian pelayanan imunisasi Dalam hal ini pelayanan kesehatan pemberian imunisasi pada bayi sangat penting, karena apabila pelayanan yang diberikan kurang memuaskan maka si ibu merasa enggan membawa bayinya untuk imunisasi. f) Jarak pelayanan Jarak antara pelayanan kesehatan dengan rumah ibu biasanya menjadi pertimbangan untuk membawa bayinya imunisasi. Apabila jaraknya jauh dari rumah, transportasi yang sulit maka ibu merasa enggan membawa bayinya imunisasi ke tempat pelayanan imunisasi.13 2.1.4
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
2.1.4.1 Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa disebut juga batuk darah. Penyakir ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus-menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah. gejala lain
16
tergantung pada organ yang diserang. Tuberkulosa dapat menyebabkan kelemahan dan kematian.13,15
2.1.4.2
Difteri Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria. Penyebarannya melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat kematian.
2.1.4.3
Tetanus Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang
menghasilkan neurotoksin. Peyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam. Gejala awal penyakir adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat juga gejala berhenti menetek antara 3 sampai dengan 28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian.15
17
2.1.4.4 Pertusis atau Batuk Rejan Disebut juga batuk rejan ata batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyebaran pertusis adalah melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang lama-kelamaan batuk menjadi parah menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bakterialis yang dapat menyebabkan kematian.15
2.1.4.5 Campak (Measles) Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles. Disebabkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjunctivitis (mata merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran napas (pneumonia).15
2.1.4.6 Polio Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1,2 atau 3 secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah usisa 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut atau AFP (acute flaccid paralysis). Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan
18
kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot-otot pernafasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.15
2.1.4.7 Hepatitis-B Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatits B yang merusak hati. Penularan penyakit adalah secara horizontal yaitu dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak aman melalui transfusi darah dan melalui hubungan seksual. Sedangkan penularan secara vertikal yaitu dari ibu ke bayi selama proses persalinan. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati atau sirosis hepatis, kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan menimbulkan kematian.16
2.1.4.8 Hemofilus influenza tipe b Hemofilus influenza tipe b (Hib) adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di beberapa organ seperti meningitis, epiglotitis, pneumonia, arthritis dan selulitis. Penularan penyakit secara droplet melalui nasofaring. Sebagian besar bakteri bertahan sampai beberapa bulan di tubuh (asymptomatis carrier). Secara epidemiologis Hib banyak menyerang dibawah usia 5 tahun, terutama pada usia 6 bulan hingga 1 tahun. Gejala yang ditimbulkan tergantung
19
organ tubuh mana yang diserang, pada organ selaput otak akan timbul gejala meningitis (demam, kaku kuduk, kehilangan kesadaran), pada organ paru akan menyebabkan pneumonia (demam, sesak, retraksi otot pernafasan) terkadang menimbulkan gejala sisa berupa kerusakan alat pendengaran.15
2.1.5
Pedoman Pemberian Imunisasi Umur yang tepat untuk mendapatkan imunisasi adalah sebelum bayi
mendapat infeksi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, berilah imunisasi sedini mungkin segera setelah bayi lahir dan usahakan melengkapi imunisasi sebelum bayi berumur 1 tahun.13 Urutan pemberian jenis imunisasi, berapa kali harus diberikan serta jumlah dosis yang dipakai juga sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi. Untuk jenis imunisasi yang harus diberikan lebih dari sekali juga harus diperhatikan rentang waktu antara satu pemberian dengan pemberian berikutnya. Untuk lebih jelasnya sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 2.10. Vaksin
Pedoman Pemberian Imunisasi Pemberian
Selang Waktu
Umur
Keterangan
Imunisasi
Pemberian
BCG
1X
-
0-11 BULAN
Untuk bayi yang
DPT
3X
4 MINGGU
2-11 BULAN
lahir di Rumah
POLIO
4X
4 MINGGU
0-11 BULAN
Sakit/ Puskesmas
CAMPAK
1X
-
9-11 BULAN
Hep-B, BCG dan
HEP-B
3X
4 MINGGU
0-11 BULAN
Polio dapat segera diberikan
20
Dari tabel diatas, bahwa pemberian imunisasi pada bayi usia 0-11 bulan diberikan dengan selang waktu pemberian 4 minggu dengan variasi pemberian vaksin yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan tentunya sesuai dengan tingkat usia bayi yang akan diberikan imunisasi.
21
BAB III SUBJEK DAN DAN METODOLOGI 3.1
Subjek dan Bahan Penelitian
3.1.1
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan yang
bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017.
3.1.2
Populasi Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan
yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Februari 2017.
3.1.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi 3.1.3.1 Kriteria Inklusi 1) Ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan. 2) Ibu yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas. 3) Ibu yang bersedia menjadi responden penelitian
3.1.3.2 Kriteria Eksklusi 1) Ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan namun tidak datang saat pelaksanaan posyandu di masing-masing rukun warga atau saat imunisasi di KIA.
22
3.1.3 Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Sampel penelitian ini merupakan sebagian dari populasi yang diteliti. Besar sampel ditentukan berdasarkan formula Sample Cross Sectional dan didapatkan total besar sampel sebanyak 58 orang.
π 2 1- πΌβ2 p (1 β p) N n= 2 π (N β 1) + π 2 1- πΌβ2 p (1 β p)
Keterangan: n
: Jumlah sample minimal yang diperlukaan
p
: proporsi anak yang diberi imunisasi
q
: 1-p (proporsi anak yang tidak diberi imunisasi dasar lengkap)
d
: limit dari erorr atau presisi absolut 0,05
N jumlah populasi
Cara pengambilan sampel dilakukan secara consecutive admission, yaitu berdasarkan urutan datang responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif potong
lintang (cross sectional).
23
3.2.2
Definisi Operasional
1) Pengetahuan Hasil tahu dari pengindraan manusia terhadap suatu objek melalui indra yang dimilikinya.17 Pengukuran pengetahuan pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur seberapa tinggi tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar. 2) Imunisasi Suatu cara untuk memberikan kekebalan kepada seseorang secara aktif terhadap penyakit menular.19 Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar antigen yang serupa tidak pernah terjadi penyakit.20 3.2.3
Prosedur dan Alur Penelitian
3.2.3.1 Pre-Penelitian Pada tahapan awal penelitian, dilakukan beberapa prosedur pre-penelitian seperti membuat kuesioner disertai inform consent untuk diisi oleh responden. 3.2.3.2 Penelitian Data diambil dari subjek yang bersedia mengisi kuisioner penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil Subjek
Sampel
Pengumpulan
Penelitian
Data
Gambar 3.1 Alur Penelitian
24
3.2.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.4.1 Tempat Penelitian dilaksanakan di Posyandu dan ruang KIA yang termasuk ke dalam ruang lingkup Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan.
3.2.4.2 Waktu Rangkaian waktu penelitian berjalan selama Pebruari 2017. 3.2.5 Aspek Etik Penelitian Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada subjek. Data yang didapatkan dari subjek merupakan masalah etik dalam penelitian ini, sehingga diperlukan izin dari subjek untuk pengambilan data. Tujuan dari penelitian ini adalah bidang keilmuan, sehingga terdapat persyaratan yang harus diperhatikan : 1) Informed consent (lembar persetujuan) Diberikan kepada responden dengan pemberia penjelasan mengenai tujuan penelitian dan proses pengambilan data. 2) Anonimity (tanpa nama) Dengan tidak mencantumkan nama pasien pada hasil penelitian yang akan disediakan. 3) Confidentiality (kerahasiaan) Memberikan jaminan kerahasiaan pada informasi yang telah dikumpulkan.
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL UPTD Puskesmas Cidahu UPTD Puskesmas Cidahu merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan. Tepatnya berada di wilayah Desa Cidahu Kecamatan Cidahu, letaknya berada di sebelah Timur Kabupaten Kuningan. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu merupakan Puskesmas Rawat Inap, yang memiliki UGD 24 jam dan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar). 4.2 DATA GEOGRAFIS
Gambar 1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu Kabupaten Kuningan Luas Wilayah dan Batas-batas a. Luas wilayah :
Darat
: 3,758,27 Ha
Sawah
:
655 Ha
26
b. Batas-Batas 1. Sebelah utara
: Kab. Cirebon
2. Sebelah Timur
: Kab. Cirebon
3. Sebelah Bara
: Kec.Kalimanggis
4. Sebelah Selatan
: Kecamatan Luragung
c. Jumlah Desa dan Wilayah Administrasi Jumlah Desa pada wilayah kerja Puskesmas Cidahu berjumlah 12 desa yang terdiri dari : - Desa Cihidenggirang - Desa Cihideunghilir - Desa Nanggela - Desa Cidahu - Desa Kertawinangun - Desa Cikeusik
- Desa Datar - Desa Bunder - Desa Cieurih - Desa Cibulan - Desa Legok - Desa Jatimulya
Tabel 1 Data wilayah dan fasilitas pelayanan UPTD Puskesmas DTP Cidahu
4.3 DATA DEMOGRAFIS Kecamatan Cidahu pada tahun 2017 mempunyai Jumlah penduduk sebanyak 45.805 orang, terdiri dari 23.716 laki laki dan 22.089 orang perempuan,
27
dengan jumlah KK sebnayak 13.176 kk. Kepadatan penduduk di kecamatan Cidahu 0,013 jiwa/Km2. 4.4 HASIL Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan usia dapat dijelaskan pada tabel 1 berikut ini. Tabel 2 Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan usia Usia
Responden (n)
11 β 20 21 β 30 31 β 40 41 β 50
(%)
6 24 24 4 58
Total
10,34 41,38 41,38 6,90 100,0
Kelompok responden berdasarkan usia paling sedikit pada tabel 2, yaitu pada kelompok usia 41 β 50 tahun (6,90%) sedangkan yang paling banyak yaitu pada kelompok usia 21 β 30 tahun (41,38%) dankelompok usia 31β 40 tahun (41,38).
Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan pendidikan terakhir dapat dijelaskan pada tabel 2 berikut ini. Tabel 3 Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan terakhir
Responden (n)
(%)
SD SMP SMA
26 23 9
44,83 39,66 15,52
Total
58
100.0
Kelompok responden berdasarkan pendidikan terakhir pada tabel 3, paling sedikit yaitu SMA (15,52%) sedangkan yang paling banyak yaitu SD (44,83%).
28
Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan pekerjaan dapat dijelaskan pada tabel 3 berikut ini. Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai imunisasi dasarlengkap dapat dijelaskan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Karakteristik responden di puskesmas Cidahu pada bulan Pebruari 2017 berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai tuberculosis Tingkat Pengetahuan Baik Cukup kurang Total
Responden (n) 4 27 27 58
(%) 6,90 46,55 46,55 100
Pada table 4 diatas menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap antara tinkat pengetahuan cukup dan tingkat pengetahuan kurang memiliki nilai yang sama yaitu dengan nilai 46,55%. dan paling sedikit memiliki tingkat pengetahuan baik dengan nilai 6,90%. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai imunisasi dasar lengkap dapat dijelaskan pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5 Karakteristik pengetahuan ibu tentang pengetahuan imunisasi dasar lengkap berdasarkan jawaban di puskesmas Cidahu periode Pebruari 2017 No 1
2
Pengetahuan (n) Tentang Imunisasi pada anak yang diketahui a. 1 jawaban 35 b. 2 jawaban 20 c. Jawaban salah semua 3 d. Tidak tahu Tempat mendapatkan imunisasi untuk anak A. Satu jawaban 34 B. Dua jawaban 22 C. Tiga jawaban 1 D. Empat jawaban 1 E. Tidak tahu 0
(%) 60.3 34.5 5.2
58.6 37.9 1.7 1,7 0
29
3
4
5
6
7
8
9
Apa sajakah imunisasi dasar pada anak a. 1 jawaban 22 b. 2 jawaban 10 c. 3 jawaban 6 d. 4 jawaban 12 e. 5 jawaban 8 f. Tidak tahu 0 Imunisasi BCG untuk pencegahan penyakit a. TBC 20 b. Difteri dan tetanus 16 c. Polio 13 d. Campak 2 e. Infeksi hati 1 f. Tidak tahu 6 Kapan imunisasi BCG diberikan a. < 2 bulan 55 b. 8 bulan 1 c. 1 thun 6 bulan 1 d. 10 bulan 1 e. Tidak tahu 0 Imunisasi DPT untuk perlindungan penyakit a. TBC 4 b. Difteri dan tetanus 32 c. Polio 6 d. Campak 3 e. Infeksi hati 1 f. Tidak tahu 12 Kapan Imunisasi DPT diberikan a. 2, 4, dan 6 bulan 47 b. 8 bulan 4 c. 10 bulan 2 d. 1 tahun 6 bulan 5 e. Tidak tahu 0 Imunisasi hep B diberikan untuk a. TBC 1 b. Difteri dan tetanus 3 c. Polio 2 d. Campak 42 e. Infeksi hati 10 f. Tidak tahu 0 Kapan imunisasi Hep B pertama kali diberikan a. 2 bulan 10 b. 8 bulan 3 c. Sejak lahir 29
37.9 17.2 10.3 20.7 13.8 0 34.5 27.6 22.4 3.4 1.7 10.3 94.8 1.7 1.7 1.7 0 6.9 55.2 10.3 5.2 1.7 20.7 81.0 6.9 3.4 8.6 0 1.7 5.2 3.4 72.4 17.2 0 17.2 5.2 50.0
30
10
11
12
13
14
d. 10 bulan 0 e. Tidak tahu 16 Imunisasi polio diberikan untuk a. TBC 0 b. Difteri dan tetanus 3 c. Polio 46 d. Campak 2 e. Infeksi hati 1 f. Tidak tahu 6 Kapan imunisasi Polio-0 diberikan a. 9 bulan 6 b. 8 bulan 3 c. Sejak lahir 24 d. 10 bulan 2 e. Tidak tahu 23 Imunisasi polio diberikan untuk a. TBC 0 b. Difteri dan tetanus 2 c. Polio 2 d. Campak 30 e. Infeksi hati 3 f. Tidak tahu 21 Kapan imunisasi campak pertama kali diberikan a. 2 bulan 4 b. 8 bulan 2 c. Sejak lahir 4 d. 9 bulan 37 e. Tidak tahu 11 Apakah anda mengetahui tentang imunisasi lain?Bila ya, sebutkan a. (disebutkan) 0 b. (tidak disebutkan) 58
0 27.6 0 5.2 79.3 3.4 1.7 10.3 10.3 5.2 41.4 3.4 39.7 0 3.4 3.4 51.7 5.2 36.2 6.9 3.4 6.9 63.8 19.0
0 58
Pada tabel 5 menunjukkan karakteristik berdasarkan pengetahuan. Jawaban responden terbanyak mengenai tentang Imunisasi pada anak yang diketahui paling banyak yaitu reponden dapat menyebutkan 1 jawaban (60,3%) dan paling sedikit yaitu pada jawaban tidak tahu (0%) Jawaban responden terbanyak mengenai Tempat mendapatkan imunisasi untuk anak yaitu responden dapat menyebutkan satu jawaban (58,6%) sedangkan
paling sedikit responden menyebutkan tidak tahu (0%).
31
Jawaban responden terbanyak mengenai apa saja imunisasi dasar pada anak yaitu responden dapat menjawab satu (37,9%) dan paling sedikit responden menjawab tidak tahu (0%). Jawaban responden terbanyak mengenai gejala tambahan TB yaitu responden dapat menyebutkan 1 jawaban (34,5%) sedangkan paling sedikit responden menyebutkan lima dan enam jawaban (0%) Jawaban responden terbanyak mengenai kapan imunisasi BCG diberikan yaitu kurang dari dua bulan (94,8%) sedangkan 0% untuk jawaban tidak tahu. Jawaban responden terbanyak mengenai Imunisasi DPR diberikan untuk perlindungan penyakit adalah untuk penyakit difteri dan tetanus(55,2%) sedangkan
paling sedikit menyebutkan untuk Infeksi hati (1,7%). Jawaban responden terbanyak mengenai kapan imunisasi DPT diberikan yaitu 2,4, dan 6 bulan (81,0%) dan paling sedikit menjawab tidak tahu (0%). Jawaban responden terbanyak mengenai imunisasi hep B diberikan untuk pencegahan penyakit yaitu untuk campak(72,2%). Responden paling sedikit menjawab tidak tahu (0%). Jawaban responden mengenai kapan imunisasi hep B pertama kali diberikan , reponden menjawab terbanyak yaitu sejak lahir (50%) dan paling sedikit 10 bulan (0%). Jawaban responden mengenai tujuan pemberian imunisasi polio yaitu terbanyak menjawab polio (79,3%) dan paling sedikit menjawab infeksi hati(1,7%). Jawaban responden terbanyak mengenai kapan imunisasi polio0 diberikan yaitu responden terbanyak menyebutkan sejak lahir (58,3%) dan paling sedikit responden menyebutkan 10 bulan (2%).
Jawaban responden terbanyak mengenai tujuan imunisasi polio diberikan untuk pencegahan penyakit yaitu campak (63,9%) sedangkan dan yang paling sedikit menjawab TBC (0%) Jawaban responden terbanyak mengenai kapan imunisasi campak pertama kali diberikan adalah 9 bulan (63,8%) dan paling sedikit menwajab 8 bulan (3,4%)
32
Tidak ada responden yang mengetahui imunisasi yang lain selain imunisasi dasar.
4.5
Pembahasan Dari penelitian ini, didapatkan bahwa pengetahuan responden mengenai imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu masih sangat sedikit yang memiliki pengetahuan dengan tingkat yang baik, sebagian besar cakupan imunisasi dasar lengkap sudah mencapai target. Berikut ini, peneliti akan menampilkan cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu, Kabupaten Kuningan pada tahun 2015. Tabel 6.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cidahu, Kabupaten Kuningan Tahun 2016 8
Jenis Imunisasi
Cakupan (%)
Target (%)
Hb0
92,3
80
BCG
93,7
95
DPT-Hb-Hib I
92,6
95
Polio I
93,7
95
DPT-Hb-Hib II
94,5
95
Polio II
92,6
95
DPT-Hb-Hib III
94,7
90
Polio III
94,5
92
Polio IV
94,7
90
Campak
94,5
90
33
Dari tabel 6 diatas, setengah cakupan imunisasi dasar masih belum mencapai target. Hal ini mungkin dipengaruhi faktor pengetahuan ibu dan peran para tenaga kesehatan yang masih kurang dalam menjelaskan tujuan dari pemberian imunisasi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bukenya GB, dkk. yang mengatakan bahwa kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi serta berbahayanya penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi, dan juga buruknya interaksi antara ibu dan tenaga kesehatan dapat mempengaruhi kesadaran ibu akan imunisasi.21 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soegijanto S, dkk. peran Posyandu sangat penting untuk mengajak para ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, wanita karir, ibu yang memiliki pengalaman kurang menyenangkan berhubungan dengan tindakan medis agar lebih aktif bertanya mengenai jenis dan manfaat pemberian imunisasi pada anaknya.22 Penelitian mengenai hal ini juga dilakukan oleh Vonasek BJ, dkk. yang menyebutkan bahwa faktor yang mengakibatkan cakupan imunisasi rendah yaitu ketakutan akan efek samping imunisasi dan ketidakpatuhan ibu atau ibu yang malas membawa anaknya ke posyandu.23 Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan, didapatkan pengetahuan responden yang
masih belum mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak sepenuhnya memahami manfaat dari masing masing pemberian imunisasi.
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Pengetahuan responden mengenai imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Kuningan Pebruari 2017 masih kurang 2) Sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui manfaat dari setiap imunisasi
5.2 Saran Adapun saran peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1) Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan manfaat dari setiap imunisasi yang diberikan. 2) Perlu dilakukan
intervensi untuk meningkatkan pengetahuan responden
mengenai manfaat pemberian masing-masing imunisasi.
35
DAFTAR PUSTAKA
1
Cahyono SB. Vaksinasi Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisisus. 2010.
2
Achmadi UF. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Buku Kompas. 2006.
3
Marimbi H. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.
4
Suririnah. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008.
5
Depkes RI. Bersama Tingkatkan Cakupan Imunisas Agara Anak Tetap Sehat. Jakarta: Depkes RI. 2015.
6
BPPK. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2013. Jakarta: Depkes RI, Balitbangkes. 2013.
7
Pusdatin. Rangkuman Eksekutif Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat: Ditjen PPPL, Kemenkes RI. 2014.
8
Puskesmas Cidahu. Laporan Bulanan Hasil Cakupan Imunisasi Dasar Bayi. Kuningan: Puskesmas Cidahu. 2016.
9
Puskesmas Cidahu. Laporan Tahunan Puskesmas Cidahu Tahun 2015. Kuningan: Puskesmas Cidahu. 2015.
10 Samik WA. Sistem imun, imunisasi, dan penyakit imun. Jakarta: Widya Medika. 2002. 11 Muslihatun W. Imunisasi Pada Neonatus Bayi dan Balita. Dalam : Dra. Wiwin Erni, ed. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya. 2010. 12 Hidayat A. Imunisasi Pada Anak. Dalam : Dr. Dripa Sjabana, ed. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika. 2005.
36
13 Hariyono S. dkk. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Jakarta : Satgas Imunisasi IDAI. 2008. 14 Depkes R.I. Modul 1 Kebijakan Program Imunisasi. Jakarta: Depkes RI. 2013. 15 Depkes R.I. Modul 2 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Jakarta: Depkes RI. 2013. 16 Markum AH. Imunisasi. Ed 3. Fakultas Kedokteran UI Press. Jakarta. 2002. 17 Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. 18 Notoatmodjo S. Pengetahuan dan Sikap Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. 19 Arif, Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran, Ed 3. Jakarta: Medica Aescalpalus, FKUI. 2000. 20 Ranuh, Hariyono S, Rejeki S, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Jakarta: Satgas Imunisasi IDAI. 2001. 21 Bukenya GB, Freeman PA. Possible reasons for non-completion of immunization in an urban settlement of Papua New Guinea. P N G Med J. 34 (1):22. 1991. 22 Soegijanto S, dkk. The role of PKK in the immunization programme. Paediatr Indonesia. 29 (7-8):133. 1989. 23 Vonasek BJ. Do Maternal Knowledge and Attitudes towards Childhood Immunizations
in
Rural
Uganda
Correlate
with
Complete
Childhood Vaccination?. PLos One.11 (2). 2016.
37
LAMPIRAN KUESIONER PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK DI PUSKESMAS CIDAHU KABUPATEN KUNINGAN PERIODE PEBRUARI 2017 I.
II.
Identitas Responden 1. Nama 2. Alamat 3. Tempat, tanggal lahir 4. Pendidikan 5. Pekerjaan 6. Jumlah anak 7. Penghasilan per bulan
: ................................................................. : ................................................................. : ................................................................. : ................................................................. : ................................................................. : ................................................................. : .................................................................
Pengetahuan 1. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi pada anak? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang b. Pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu c. Jawaban salah semua d. Tidak tahu 2. Di manakah anda bisa mendapatkan imunisasi untuk anak anda? (jawaban boleh lebih dari satu) a. POSYANDU b. PUSKESMAS c. RS bersalin d. RS umum e. Tidak tahu 3. Imunisasi apa sajakah yang termasuk dalam imunisasi dasar pada anak? (jawaban boleh lebih dari satu) a. BCG b. DPT 38
c. d. e. f.
Polio Campak Hep B Tidak tahu
4. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi BCG? a. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit TBC b. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit difteri dan tetanus c. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit polio d. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit campak e. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit infeksi hati f. Tidak tahu 5. Kapan imunisasi BCG diberikan? a. < 2 bulan b. 8 bulan c. 1 tahun 6 bulan d. 10 bulan e. Tidak tahu 6. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi DPT? a. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakitTBC b. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit difteri dan tetanus c. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit polio d. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit campak e. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit infeksi hati f. Tidak tahu 7. Kapan saja imunisasi DPT dasar diberikan? f. 2, 4, dan 6 bulan g. 8 bulan h. 10 bulan i. 1 tahun 6 bulan j. Tidak tahu 8. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi Hep B? a. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit TBC b. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit difteri dan tetanus c. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit polio 39
d. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit campak e. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit hepatitis B f. Tidak tahu 9. Kapan imunisasi Hep B pertama kali diberikan? f. 2 bulan g. 8 bulan h. Sejak lahir i. 10 bulan j. Tidak tahu 10. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi polio? a. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit TBC b. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit difteri dan tetanus c. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit polio d. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit campak e. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit infeksi hati f. Tidak tahu 11. Kapan imunisasi Polio-0 diberikan? f. 9 bulan g. 8 bulan h. Sejak lahir i. 10 bulan j. Tidak tahu 12. Apa yang anda ketahui tentang imunisasi campak? a. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit TBC b. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit difteri dan tetanus c. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit polio d. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit campak e. Imunisasi yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit infeksi hati f. Tidak tahu 13. Kapan imunisasi campak pertama kali diberikan? f. 2 bulan g. 8 bulan h. Sejak lahir i. 9 bulan j. Tidak tahu 40
14. Apakah anda mengetahui tentang imunisasi lain? Bila ya, sebutkan a. .......................................................... b. .......................................................... c. .......................................................... d. .......................................................... e. .......................................................... f. ..........................................................
Statistik kuisoner P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Valid
58
58
58
58
58
58
58
Missing
0
0
0
0
0
0
0
Mode
2
2
2.00
1.00
1.00
2.00
1.00
Range
2
3
4.00
5.00
4.00
5.00
4.00
Minimum
0
1
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Maximum
2
4
5.00
6.00
5.00
6.00
5.00
N
Statistics P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
Valid
58
58
58
58
58
58
0
Missing
0
0
0
0
0
0
58
Mode
5.00
3.00
3.00
3.00
4.00
4.00
Range
5.00
4.00
4.00
4.00
4.00
4.00
Minimum
1.00
1.00
2.00
1.00
2.00
1.00
Maximum
6.00
5.00
6.00
5.00
6.00
5.00
N
41
Frequency Table P1 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
SALAH SEMUA
3
5.2
5.2
5.2
2 JAWABAN
20
34.5
34.5
39.7
1 JAWABAN
35
60.3
60.3
100.0
Total
58
100.0
100.0
P2 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
4 JAWABAN
1
1.7
1.7
1.7
1 JAWABAN
34
58.6
58.6
60.3
2 JAWABAN
22
37.9
37.9
98.3
3 JAWABAN
1
1.7
1.7
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P3 Cumulative Percent
Valid
5 JAWABAN
8
13.8
13.8
13.8
1 JAWABAN
22
37.9
37.9
51.7
2 JAWABAN
10
17.2
17.2
69.0
3 JAWABAN
6
10.3
10.3
79.3
4 JAWABAN
12
20.7
20.7
100.0
42
58
Total
100.0
100.0
P4 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
A
20
34.5
34.5
34.5
B
16
27.6
27.6
62.1
C
13
22.4
22.4
84.5
D
2
3.4
3.4
87.9
E
1
1.7
1.7
89.7
F
6
10.3
10.3
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P5 Cumulative Percent
Valid
A
55
94.8
94.8
94.8
B
1
1.7
1.7
96.6
C
1
1.7
1.7
98.3
E
1
1.7
1.7
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P6 Cumulative Percent Valid
A
4
6.9
6.9
6.9
43
B
32
55.2
55.2
62.1
C
6
10.3
10.3
72.4
D
3
5.2
5.2
77.6
E
1
1.7
1.7
79.3
F
12
20.7
20.7
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P7 Cumulative Percent
Valid
A
47
81.0
81.0
81.0
B
4
6.9
6.9
87.9
D
2
3.4
3.4
91.4
E
5
8.6
8.6
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P8 Cumulative Percent
Valid
A
1
1.7
1.7
1.7
B
3
5.2
5.2
6.9
C
2
3.4
3.4
10.3
E
42
72.4
72.4
82.8
F
10
17.2
17.2
100.0
44
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P9 Cumulative Percent
Valid
A
10
17.2
17.2
17.2
B
3
5.2
5.2
22.4
C
29
50.0
50.0
72.4
E
16
27.6
27.6
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P10 Cumulative Percent
Valid
B
3
5.2
5.2
5.2
C
46
79.3
79.3
84.5
D
2
3.4
3.4
87.9
E
1
1.7
1.7
89.7
F
6
10.3
10.3
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P11 Cumulative Percent
45
Valid
A
6
10.3
10.3
10.3
B
3
5.2
5.2
15.5
C
24
41.4
41.4
56.9
D
2
3.4
3.4
60.3
E
23
39.7
39.7
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P12 Cumulative Percent
Valid
B
2
3.4
3.4
3.4
C
2
3.4
3.4
6.9
D
30
51.7
51.7
58.6
E
3
5.2
5.2
63.8
F
21
36.2
36.2
100.0
Total
58
100.0
100.0
Frequency
Percent
Valid Percent
P13 Cumulative Percent
Valid
A
4
6.9
6.9
6.9
B
2
3.4
3.4
10.3
C
4
6.9
6.9
17.2
46
D
37
63.8
63.8
81.0
E
11
19.0
19.0
100.0
Total
58
100.0
100.0
P14
Missing
System
Frequency
Percent
58
100.0
47
pertanyaan NO
NAMA IBU
USI A IBU
1
Ny. H
18
2
Ny. S
22
3
Ny. R
26
4
Ny. R
25
5
Ny. S
37
6
Ny. F
38
7
Ny. R
43
8
Ny. V
28
9
Ny. P
32
10
Ny. R
27
11
Ny. D
26
12
Ny. R
34
13
Ny. S
31
14
Ny. Y
32
15
Ny. N
25
KEL. USIA 11SD 20 21SD 30 21SD 30 21SD 30 31SD 40 31SD 40 41SD 50 21SD 30 31SD 40 21SD 30 21SD 30 31SD 40 31SD 40 31SD 40 21SD 30
JUMLAH ANAK
PENDIDI KAN
1
1
SMP
1
2
SD
0. 5
1
SMA
1
2
SMP
1
2
SD
3
SMP
5
SMP
1
SMP
3
SD
1
SD
1
SD
2
SD
3
SD
2
SMP
1
SMA
0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5
Skor
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
0. 5 0. 25 0. 5 0. 5 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 5 0. 25 0. 5 0. 25 0. 25
0. 8
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
9.3
66.4
CUKUP
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
5.75
41.0
KURANG
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
8.3
59.3
CUKUP
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
9.3
66.4
CUKUP
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
6.95
49.6
KURANG
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
9.55
68.2
CUKUP
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
8.55
61.0
CUKUP
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9.35
66.8
CUKUP
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9.15
65.3
CUKUP
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9.15
65.3
CUKUP
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
9
64.3
CUKUP
0. 4
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
5.15
36.8
KURANG
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
9
64.3
CUKUP
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
7.15
51.0
KURANG
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
7.15
51.0
KURANG
0. 8 0. 8 0. 2 0. 8 0. 8 0. 6 0. 4 0. 4
0. 4 0. 4
1 4
nilai
%
PENGETA HUAN
48
16
Ny. D
41
17
Ny. S
34
18
Ny. E
39
19
Ny. T
25
20
Ny. F
19
21
Ny. Y
20
22
Ny. D
33
23
Ny. S
34
24
Ny. K
27
25
Ny. R
31
26
Ny. L
23
27
Ny. D
29
28
Ny. D
23
29
Ny. U
36
30
Ny. Y
28
31
Ny. S
33
32
Ny. F
18
41SD 50 31SD 40 31SD 40 21SD 30 11SD 20 11SD 20 31SD 40 31SD 40 21SD 30 31SD 40 21SD 30 21SD 30 21SD 30 31SD 40 21SD 30 31SD 40 11SD 20
3
SMA
0. 5
3
SMP
1
3
SD
1
sd
1
SMP
1
SMP
2
SMP
3
SMP
3
SD
2
SMP
0. 5 0. 5 1 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5
SMA
1
1
SMA
1
1
SMP
3
SMP
2
SMA
2
SD
1
SMP
0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 1
0. 5 0. 5 0. 5 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 5 0. 25 0. 25 0. 25 0. 5 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25
0. 6
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
8.6
61.4
CUKUP
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9.5
67.8
CUKUP
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
5.8
41.4
KURANG
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
5.35
38.2
KURANG
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
7.25
51.8
KURANG
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
6.95
49.6
KURANG
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
5.95
42.5
KURANG
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
4.95
35.3
KURANG
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
7.2
51.4
KURANG
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1.95
13.9
KURANG
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
10.45
74.6
CUKUP
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
10.45
74.6
CUKUP
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7.2
51.4
KURANG
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
8.15
58.2
CUKUP
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
7.95
56.7
CUKUP
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
7.95
56.8
CUKUP
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
3.05
21.8
KURANG
0. 8 0. 6 1 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 4 0. 2 0. 2 0. 8
49
33
Ny. F
27
34
Ny. N
33
35
Ny. D
21
36
Ny. S
28
37
Ny. R
27
38
Ny. M
18
39
Ny. S
21
40
Ny. E
28
41
Ny. D
40
42
Ny. R
35
43
Ny. A
40
44
Ny. S
34
45
Ny. I
41
46
Ny. M
33
47
Ny. Y
39
48
Ny. J
24
49
Ny. K
25
21SD 30 31SD 40 21SD 30 21SD 30 21SD 30 11SD 20 21SD 30 21SD 30 31SD 40 31SD 40 31SD 40 31SD 40 41SD 50 31SD 40 31SD 40 21SD 30 21SD 30
2
SD
0. 5
0. 25
3
SD
1
1
SMP
1
3
SD
0
2
SMP
0
2
SMP
2
SD
2
SMA
3
SD
3
SMP
3
SD
2
SD
1
3
SMP
1
2
SD
1
3
SD
0. 5
1
SMA
1
1
SMA
1
0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5
0. 5 0. 5 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 25 0. 5 0. 75 0. 25 0. 5 0. 5 0. 25 0. 5 0. 25
0. 2 0. 4 0. 8 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 8 0. 6 1 0. 8 0. 2 0. 4 0. 4
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
3.95
28.2
KURANG
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
9.4
67.1
CUKUP
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9.3
66.4
CUKUP
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
6.7
47.8
KURANG
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
6.45
46.0
KURANG
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
5.95
42.5
KURANG
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
7.95
56.8
CUKUP
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
5.95
42.5
KURANG
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
4.95
35.3
KURANG
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
5.2
37.1
KURANG
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
11.05
78.9
BAIK
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8.85
63.2
CUKUP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12.5
89.3
BAIK
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
5.3
37.8
KURANG
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
4.95
35.3
KURANG
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
9.9
70.7
CUKUP
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
5.65
40.3
KURANG
50
50
Ny. N
43
51
Ny. R
31
52
Ny. P
24
53
Ny. A
34
54
Ny. N
21
55
Ny. F
19
56
Ny. L
40
57
Ny. N
33
58
Ny. N
21
41SD 50 31SD 40 21SD 30 31SD 40 21SD 30 11SD 20 31SD 40 31SD 40 21SD 30
4
SD
0. 25
2
SMP
1
1
SMP
2
SMP
1
SD
1
SD
1
3
SD
1
1
SD
1
2
SD
1
0. 5 0. 5 0. 5
0. 25 0. 5 0. 25 0. 5 0. 25 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5
0. 4
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
6.9
49.3
KURANG
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
10.5
75
CUKUP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11.75
83.9
BAIK
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
6.8
48.6
KURANG
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
7.95
56.8
CUKUP
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
8.3
59.3
CUKUP
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
8.7
62.1
CUKUP
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
10.1
72.1
CUKUP
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11.1
79.3
BAIK
0. 8 0. 2 0. 8 0. 2 0. 6 0. 6
51