BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dengan situasi geografis dimana terdapat 1.300 pulau besar dan kecil, penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat sosial ekonomi dan penduduk belum memadai, sehingga menyebabkan kurang kemampuan dalam menjangkau tingkat kesehatan tertentu (Manuaba, 1998) Secara epidemiologi, masalah kesehatan remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kompleks, oleh karena itu pencegahan dan penanggulangannya menjadi sangat penting apalagi menyerang kelompok masyarakat usia produktif / pemuda sebagai generasi muda Kehidupan remaja bukan suatu kehidupan yang mudah, mungkin ada yang merasa tidak masalah dalam memasuki masa dewasa hingga bekeluarga, tapi umumnya anak yang tumbuh dewasa banyak sekali mengalami godaan. Bahkan beberapa ahli mengatakan, hanya 30% remaja itu yang dapat mengarungi kehidupan remajanya masuk ke dunia dewasa tanpa gangguan apapun. Hampir 70% lebih itu terganggu oleh lingkungan, keluarga, kehidupan
brutal
perkotaan
dan
lingkungan
social
lainnya
yang
mengkhawatirkan. Oleh karena itu, proses pertumbuhan anak itu tidak boleh dibiarkan tumbuh sendiri, tetapi perlu dibekali dengan pengetahuan atau keterampilan yang biasa membentengi dirinya agar bisa terhindar dari berbagi
godaan. Perubahan kehidupan sangat mendasar dikalangan dewasa remaja ini berbeda dengan jaman orang tuanya yang dahulu. Dalam waktu kurang dari 30 tahun, misalnya usia haid pertama bagi anak remaja sudah maju sekitar 2,3 tahun karena perubahan biologis karena kecukupan gizi yang mamacu hormone kelamin (kompas,2005) Perilaku
remaja
saat
ini
sudah
sampai
pada
tahap
yang
mrngkhawatirkan, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus kasus aborsi, kehamilan yang tidak diinginkan, serta infeksi menular seksual termasuk HIV / AIDS. Hingga saat ini, belum ada data nacional yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk status kesehatan reproduksi remaja. Akan tetapi beberapa penelitian yang telah di lakukan akhir – akhir ini menunjukkan bahwa indonesia beresiko untuk terkena infeksi penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. (Chaerani dan Sundari, 2003) Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa siswi SMU, karena mereka sebagai tunas harapan bangsa yang nantinya dapat menyebar luaskan informasi mengenai pentingnnya kesehatan reproduksinya. Dengan melihat sejauh mana pengetahuan dan sikap siswa siswi SMU terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja, di harapkan dapat mencegah dan mengurangi munculnya kasus – kasus yang terkait di masa yang akan datang.
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka munculah pertanyaan penelitian yang kemudian menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaiman gambaran pengetahuan siswa siswi SMU X terhadap masalah kesehatan reproduksi di Kabupaten X, sulawesi selatan tahun 2011 ? 2. Bagaimana gambaran sikap siswa siswi SMU X terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten X,sulawesi selatan tahun 2011? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan siswa siswi SMU X terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten X 2011 2. Tujuan Khusus a. Untuk
memperoleh
informasi
tentang
bagaimana
gambaran
pengetahuan siswa siswi SMU X masalah kesehatan reproduksi remaja (reproduksi sehat, kehamilan yang tidak di inginkan, aborsi dan PMS/AIDS) di Kabupaten X b. Untuk memperoleh informasi tentang bagaimana sikap siswa siswi SMU X terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja (reproduksi sehat, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan PMS/AIDS) di Kabupaten X tahun 2011 – 2012
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat ilmiah Dapat di jadikan informasi atau input bagi instansi terkait untuk di gunakan sebagai vahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan dapat di jadikan sebagai vahan kajian atau pustaka bagi masyarakat yang memerlukan 2. Manfaat Praktis Sebagai bahann masukan atau informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi remaja bagi pelajar khususnya dan masyarakap pada umumnya. Sebagai pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan yanng telah diperoleh