1. Scope of project (ruang lingkup pekerjaan). A. Lokasi Proyek Proyek yang kami amati yaitu Proyek Pembangunan Bengkel Ahass. Lokasi proyek tersebut berada di Sekaran, Gunung Pati. Jarak tempuh proyek tersebut dari UNIKA ± 12 menit.
Gambar1. Lokasi bengkel ahass 01 Sumber: google Map
B. Bagian-bagian Pekerjaan
Gambar2. Denah bagian depan
Gambar3. Denah bagian Belakang
a) Bagian Utama Pada bagian utama bengkel memiliki panjang 43,5 meter dan lebar 10 meter. Pada bagian ini menggunakan pondasi sumuran dan juga footplat. Pada bagian ini terdapat 9 tempat untuk service motor dengan ukuran panjang 2m dan lebar 3m, mushola, ruang tunggu dan lain-lain. b) Ruang mess untuk pekerja Untuk ruang mess pekerja, terdapat dua lantai dengan panjang area 8 meter dan lebar 10 meter. Area ini terletak pada bagian belakang.
Gambar 4. Tampak depan dari pembangunan bengkel Ahass 01 Sekaran
Gambar 5. Bagian dalam Bengkel
Gambar 6. Mess untuk pekerja
C. Waktu Pelaksanaan Proyek tersebut memiliki rentang waktu pekerjaan selama 8 bulan. Batas waktu pekerjaan harus selesai pada bulan Oktober minggu akhir. Waktu untuk memulai pekerjaan dilaksanakan pada bulan Mei. Pada bulan Juni, proyek terhenti selama 1 bulan diakibatkan belum adanya izin. Proyek kembali dilaksanakan pada bulan Juli dengan memulai pekerjaan pondasi dan juga footplat selama 3 minggu. Selanjutnya, selama 1 bulan berikutnya mengerjakan kolom, setelah itu selama 3 minggu kemudian mengerjakan balok dan juga dinding. Selanjutnya hingga batas akhir waktu kontrak melakukan pekerjaan finishing.
Gambar 7. Gambar 3D rencana tampak depan bengkel ahass 01 sekaran
Gambar 8. Gambar 3D rencana tampak dalam (tempat untuk service dan juga ruang tunggu)
D. Pengamatan dan Pengontrolan di Lokasi Proyek Proyek pembangunan AHASS ini dilaksanakan dari awal mulai hingga akhir pekerjaan dilaksankan oleh kontraktor yang ditunjuk langsung oleh owner. Owner disini memberikan perijinan membangun dan logo. Kontaktor tidak mengawasi langsung kelapangan melainkan mandor sendiri yang mengawasi serta mengontrol para pekerjanya. E. Hasil Wawancara Dalam wawancara kami dengan mandor disini dikatakan kontraktor tidak jarang terjun kelapangan secara langsung, kontraktor hanya memberikan gambar design, uang dan meberikan tenggat waktu kapan batas waktu selesainya pekerjaan bangun konstruksi tersebut. Penyediaan tenaga kerja disini disediakan oleh mandor sendiri. Mandor mengatakan tidak adanya suatu kendala berat yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi. Terjadi sebuah kesalah pahamanan kontraktor terhadap mandor yang dimana pada tahap perencanaan dikatakan proyek dikerjakan dengan tenggang waktu selama 8 bulan dan ternyata pada bulan September minggu ke 3 kontraktor mengatakan kepada mandor proyek konstrusi haru dapat selesai paling lambat adalah bulan Oktober akhir.
2. Struktur Organisasi Proyek A. Bagan Struktur Organisasi Proyek
Owner
Kontraktor
B. Metode Pekerjaan yang Digunakan pada Proyek Metode yang digunakan dalam pekerjaan pada proyek ini yaitu design-build (DB) atau desain-bangun. Hal tersebut dikarenakan hanya ada dua pihak yang terlibat yaitu owner dan kontraktor, owner menunjuk kontraktor sebagai perencana dan juga sekaligus pelaksana. Kontraktor mendesain sendiri gambar pekerjaan dan kemudian menunjukkan kepada owner gambar tersebut. Kemudain jika owner setuju kontraktor akan berubah fungsi mejadi pelaksana untuk membangun bangunan tersebut. Metode pekerjaan design-build ini sering digunakan untuk proyek yang mementingkan soal waktu pembangunan yang cepat, seperti pada proyek ini yang hanya memilliki kontrak untuk mengerjakan bangunan ini hanya selama 8 bulan. Sistem kontrak yang dipakai antara kontraktor dan juga owner yaitu lump sum atau borongan. Pihak owner memberikan semua uang untuk proyek tersebut setelah kontraktor membuat gambar dan juga rencana anggarana bangunan (RAB). Jika terdapat permasalahan anggaran maka owner tidak bertanggung jawab terhadap kontrkator kecuali terdapat tambah kurang pada kontrak dan juga apabila owner sendiri yang ingin mengubah desain bangunan maka owner lah yang bertanggung jawab untuk anggaran tersebut.
C. Jadwal Kerja JADWAL PROYEK KEGIATAN PEMBANGUNAN AHASS SEKARAN kegiatan
juli
agustus
september
oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 gali tanah pondasi footplat Tie beam kolom bata merah balok dak beton keramik finishing
3. Aspek Planning, Orginizing, Monitoring, Controlling dan Evaluation a) Planning
Planning atau perencanaan yaitu menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan juga menentukan bagaimana cara yang akan digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini pihak kontraktor dan juga owner akan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus di sepakati bersama agar semua yang direncanakan dapat tercapai.
Pada proyek ini planning atau perencanaan sangatlah matang. Hal tersebut dikarenakan mandor yang bertugas sebagai pengawas pekerjaan dari tukang sudah sangat berpengalaman dan juga sangat tegas terhadap tukang sehingga perencanaan yang sudah dibuat tidak mengalami kendala seperti kekurangan dana, kegagalan konstruksi dan lainlain. Ketika ada kendala pun bukan masalah yang besar. Selain itu proyek yang kami amati juga tidak mengalami keterlambatan dalam pekerjaan pembangunan hal tersebut menunjukan perencanaan yang telah dibuat sudah matang.
b) Orginizing Organizing atau pengorganisasian yaitu sebuah fungsi untuk menetukan tugastugas dan juga kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan atau planning. Pembagian tugas-tugas dan juga kegiatan tersebut bermaksud agar pekerjaan yang dikerjakan oleh masing-masing sesuai fungsinya dapat lebih mudah di kerjakan dan juga agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengerjaan.
Dalam proyek ini pengorganisasian dilakukan dengan baik, karena mandor yang bertugas di lapangan mengerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan kemudian mengarahkan pekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan tepat waktu dan dengan hanya sedikit hambatan.
c) Monitoring Monitoring atau pengawasan yaitu suatu kegiatan yang berfungsi agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan perencanaan ataupun planning dan juga pengorganisasian yang telah dilakukan berjalan dengan baik. Sehingga kualitas, ketepatan waktu dan juga biaya dari pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pengawasan pada proyek ini yang dilakukan oleh pihak kontraktor pusat hanya dilakukan beberapa hari saja dalam seminggu atau tidak setiap hari dilakukan. Pengawasan pada proyek sepenuhnya dilakukan oleh mandor yang kemudian akan memberikan informasi perkembangan pekerjaan pada pihak kontraktor ketika berkunjung ke proyek.
d) Controlling Controlling atau pengontrolan yaitu suatu fungsi yang bertujuan untuk memastikan perencanaan yang telah di buat sesuai dengan apa yang saat ini dikerjakan. Selain itu memastikan pengorganisasian pekerjaan dilakukan sesuai
dengan apa yang menjadi bagian masing-masing. Dan juga, pengawasan yang dilakukan dapat sesuai dengan kondisi proyek yang ada.
Dalam proyek ini, pengontrolan tidak dilakukan dengan baik oleh pihak kontraktor pusat. Karena dalam fungsi pengawasan pihak kontraktor tidak sepenuhnya melakukan fungsi tersebut (tidak setiap saat berada di lokasi proyek) sehingga pada fungsi pengontrolan tentu saja tidak berjalan dengan semestinya.
e) Evaluation Evaluation atau evaluasi yaitu suatu fungsi yang bertujuan untuk mengumpulkan permasalahn-permasalahan yang terjadi pada proyek tersebut baik dilapngan maupun tidak, baik itu masalah teknis maupun masalah non teknis yang kemudian di bahas bersama untuk mencari jalan dari permasalahan yang dialami.
Pada proyek ini fungsi evaluasi juga tidak berjalan dengan semestinya. Karena fungsi controlling dan monitoring tidak berjalan dengan baik. Sehingga apabila terdapat masalah dilapangan mandorlah yang sepenuhnya yang menyelesaikan untuk masalah biaya pihak kontraktor pusat hanya akan memberikan biaya yang diperlukan saja. Mandor menyelesaikan masalah yang ada hanya dari berbekal pengalaman yang telah selama ini dikerjakan.
4. Permasalahan-Permasalahan dan Penyelesaian a) Jarak tukang dari rumah ke tempat proyek yang jauh. Tukang yang bekerja pada proyek pembangunan Ahass 01 Sekaran ini sebagian besar bertempat tinggal di daerah Semarang bawah. Hal tersebut membuat tukang terkadanag menglami keterlambatan akibat jarak dari rumah ke lokasi proyek yang jauh. Ditambah lagi, sepanjang jalan menuju ke lokasi proyek ini sedang ada pengecoran jalan yang membuat mengantri karena jalan harus dibuka tutup (conta flow). Hal ini membuat jalan dari Sampangan menuju ke Gunung Pati mengalami kemacetan yang cukup panjang. b) Tembok pecah-pecah akibat cuaca yang panas.
Akibat cuaca yang panas, tembok yang telah dikerjakan menjadi retak-retak dan juga pecah. Akibatnya, tembok harus diperbaiki dengan cara di tambahkan campuran beton dan kemudian diratakan. c) Libur hari raya Idul Fitri. Proyek pembangunan ahass tersebut sempat berhenti selama satu minggu akibat pekerja diliburkan karena bertepatan dengan hari raya idul Fitri. Untuk mengganti hari libur tersebut maka ditambah jam bekerja untuk tukang (lembur). d) Belum dapat perijinan Terjadi kendala selama 1 bulan pada bulan Juni dikarenakan belum dapat perijinan dan dimulainya pertemuan lagi pada bulan juli awal.