TUGAS PERANCANGAN PABRIK (Perancangan Pabrik Kripik Pisang Agung Skala UKM) Dosen Pengampu : Retno Damayanti, STP,MP
Disusun Oleh: Yesika Dyah Sekar Candrawati
124100200111026
Mesrita Lidia Nainggolan
135100200111026
Nafisa Rahma Triasanti
135100201111012
Lelyona Juwitasari
135100201111042
Dyah Ayu Arum Ambarwati
135100601111005
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sector pertanian di Indonesia masih memiliki banyak sekali peluang dan prospek yang belum di gali untuk mencapai ke pangsa pasar yang lebih besar. Meskipun sector industry yang lebih diutamakan, namun sector pertanian tidak lepas dari padanya. Salah satu sector industry yang banyak di geluti oleh para investor adalah yang bergerak di bidang sector industry pangan atau yang lebih sering disebut agroindustry pangan. Menurut Soekartawi (2001), agroindustri mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu mendorong munculnya industry lain. Produk agroindustri akan memiliki daya tarik terhadap bahan baku, proses produksi, daerah produksi bahkan bentuk dan permintaan pasarnya. Kegiatan agroindustri merupakan bagian integral dari pembangunan sector pertanian. Efeknya, akan mampu mentranformasikan produk primer ke produk olahan sekaligus menciptakan nilai tambah yang tinggi (Tarigan, 2010). Pembangunan agroindustro dengan bahan baku yang tersedia dalam jumlah dan waktu yang sesuai, merupakan syarat kecukupan untuk berproduksi secara berkelanjutan. Bahan baku yang memiliki daya tarik di daerah jawa timur adalah pisang. Ketersediaan tanaman pisang di Indonesia membuka peluang usaha yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia, terlebih di daerah Jawa Timur. Pisang mudah tumbuh di daerah yang subur. Namun sayangnya, pisang masih belum dianggap sebagai sumber usaha yang baik. Karena sebagian besar masyarakan masih menganggap pisang hanya sebagai buah saja, dan tidak memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Olahan pisang hanya sebatas olahan rumahan saja. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu diantara 16 provinsi sentra produksi pisang di Indonesia. Berdasarkan luas panen, Jawa Timur menduduki urutan ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Ten gah. Sementara dalam hal produksi, Jawa Timur menduduki urutan kedua setelah Jawa Barat. Menurut Tarigan, pada tahun 2000 produktivitas pisang di Provinsi Jawa Timur 68.80 ton/ha. Dimana kabupaten penghasil pisang terbesar adalah di Jember, Malang, Lumajang, Bojonegoro dan Pasuruan. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk merancang suatu pabrik agroindustri berbahan baku pisang Agung menjadi kripik pisang yang akan dikembangkan serta menjadikannya sebagai usaha skala besar.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agroindustri Menurut Kusnandar (2010), agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industry yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian agroindustri sebagai pengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk akhir (Finish Product) maupun produk antara (Intermediate Product). Pengertian manajemen agroindustri adalah penerapan ilmu manajemen dalam agroindustri agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, dan pengawasan atau pengendalian yang harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri.
2.2 Definisi Pisang Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropis dan sub tropis, dimulai dari Asia Tenggara ke Timur melalui Lautan Teduh sampai ke Hawaii. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke Barat melalui Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari sampai Benua Amerika (Stover dan Simmonds, 1987). Buah pisang juga memiliki banyak manfaat. Kandungan yang terdapat dalam pisang antara lain vitamin A, vitamin B (Thiamine, Riboflavin, Niacin, vitamin B6, Folic Acid), vitamin C, Kalsium, Magnesium, Besi, dan Seng. Dengan demikian pisang juga merupakan salah satu bahan pangan yang mampu meningkatkan gizi masyarakat (Kasijadi, 2006). Pisang merupakan tanaman semak yang berbatang semu (pseudostem), tingginya bervariasi antara 1- 4 meter, tergantung varietasnya. Daunnya melebar, panjang, tulang daunnya besar, dan tepi daunnya tidak mempunyai ikatan yang kompak sehingga mudah robek bila terkena tiupan angin kencang. Batangnya mempunyai bonggol (umbi) yang besar sekali dan terdapat banyak mata yang dapat tumbuh menjadi tunas anakan. Bunganya tunggal, keluar pada ujung batang dan hanya sekali berbunga selama hidupnya (monokarpik) (Sunarjono, 2000). Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya
untuk memberikan manfaat kepada manusia. Berdasarkan Satuhu dan Supriyadi (2001), pisang dapat digolongkan menjadi 4 jenis: a. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang, misalnya pisang kepok, pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja dan pisang barangan. b. Pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya pisang tanduk, pisang uli, pisang kapas dan pisang bangkahulu. c. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang maupun diolah terlebih dahulu, misalnya pisang kapok, pisang agung dan pisang raja. d. Pisang yang dapat dikonsumsi sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk atau pisang batu untuk campuran membuat rujak.
2.3 Definisi Keripik Pisang Keripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan keripik pisang pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan penyebarang pisang menjadi keripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan keripik pisang. Syarat mutu keripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996, Keripik Pisang. Keripik pisang-standar teknis ini berlaku untuk pembuatan pisang menjadi keripik pisang. Prosedur opersional penyebarang keripik pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku keripik pisang, penyiapan peralatan keripik pisang dan kemasan keripik pisang, pengupasan keripik pisang dan pengirisan keripik pisang, pencucian keripik pisang dan perendaman keripik pisang, penggorengan keripik pisang, penirisan minyak keripik pisang, pemberian bumbu keripik pisang, pengemasan keripik pisang dan pelabelan keripik pisang, serta penyimpanan keripik pisang. 2.4 Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang adalah sebagai berikut: 1.
Pisang
Bahan baku dalam pembuatan keripik pisang adalah pisang mentah. Pisang yang dipilih adalah pisang agung yang tua dan masih mentah sehingga pisang agung diiris-iris/dirajang tipis- tipis dan dibentuk sesuai dengan selera konsumen. Syarat Mutu Pisang Agung Kuning Segar dapat mengacu pada SNI 01 – 4481 – 1998.
2. Air Bersih Air dalam pembuatan keripik pisang digunakan untuk mencuci pisang. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum dan air bersih sesuai standar Permenkes RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90. Air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat yang membahayakan. 3. Minyak goreng Minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa atau minyak kelapa sawit yang bermutu baik (jernih dan tidak tengik), sesuai SNI 01 – 3741 – 2002. Penggunaan minyak goreng dengan kualitas rendah akan menghasilkan keripik yang tidak tahan lama(cepat tengik). 4. Larutan Natrium Bisulfit (Na2SO3) Larutan Natrium Bisulfit 0,3% – 0,5% digunakan untuk merendam pisang agar tidak terjadi perubahan warna menjadi coklat. Di perdesaan larutan ini dapat diganti dengan potonganpotongan daun sirih. Dalam pembuatan keripik pisang dapat ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Tujuan penambahan bahan tambahan pangan ini adalah untuk memperbaiki tekstur, rasa, dan penampakan. Penggunaan bahan-bahan tersebut baik jenis maupun jumlahnya harus memenuhi persyaratan yang direkomendasikan. Persyaratan bahan tambahan pangan mengacu pada SNI 01-0222-1995.
2.5 Bahan Yang Ditambahkan Dalam Pembuatan Keripik Pisang adalah: 1) Gula pasir Fungsi gula dalam pembuatan keripik pisang adalah untuk memberikan rasa manis. Gula pasir dibuat sirup terlebih dahulu dengan perbandingan 1 kg gula pasir dilarutkan dalam 5 gelas air. Gula yang digunakan harus bermutu baik, yaitu kering, tidak bau apel atau masam, tidak nampak adanya ampas atau bahan asing dan berwarna putih. Standar gula kristal putih (SNI 01-3140-2001). 2) Garam dapur Fungsi garam dapur adalah untuk memberi rasa asin. Garam yang digunakan adalah garam beryodium (SNI 01 – 3556 – 2000). 3). Bubuk Coklat Fungsi bubuk coklat untuk menambahkan rasa coklat bagi kripik pisang. 2.6 Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang antara lain:
1) Baskom 2) Alas Telenan 3) Alat perajang (slicer) 4) Pisau stainless steel 5) Ember plastic 6) Vacuum Frying 7) Sealer 8) Tungku atau kompor atau kompor gas 9) Tampah/nyiru/wadah 10) Plastik Polipropilen (PP) ketebalan 0,8 mm/aluminum foil 11) Label
2.7 Tahapan-tahapan poses Tahapan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan keripik pisang adalah sebagai berikut: a. Pengupasan dan Pengirisan Pisang dikupas, diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang. b. Perendaman Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 – 0,5% selama 10 menit lalu c. Penggorengan Irisan keripik pisang pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai keripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan keripik pisang. Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan gula halus. d. Penirisan minyak
Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak yang ada menetes tuntas. e. Pemberian Bumbu Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa keripik pisang yang beraneka rasa, misalnya keripik pisang manis, keripik pisang asin, dan keripik pisang pedas. 2.8 Pelabelan Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang menarik. 2.9
Cara Menggoreng Dengan Menggunakan Penggorengan Vacuum
a. Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air bersuhu <270C selama penggorengan berlangsung. b. Isi tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah volume c. Atur OCA TRM OCA jarum penyetel suhu pada 85 oC – 95 oC, kemgroupo TRM OCA hubungkan steker boks pengendali suhu dengan sumber listrik. d. Masukkan bahan irisan pisang ke dalam keranjang penggoreng e. Nyalakan kompor elpiji untuk memanaskan minyak sampai suhu 90 oC dan usahakan suhu konstan selama penggorengan. f. Tutup tabung penggorengan g. Nyalakan pompa air h. Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal – 76 cmHg, pastikan tidak ada yang bocor i. Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas setengah putaran (180 o) j. Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator groupo TRM OCA tidak ada lagi uap air/embun dan suara gemersik groupo TRM OCA hilang. Selama penggorengan berlangsung usahakan sesering mungkin mengaduk dengan memeutar tuas berkali-kali. k. Kembalikan posisi keranjang penggorengan di atas minyak penggorengan l. Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan. m.Buang tekanan dengan membuka katup pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin vakum n.Buka tutup tabung penggoreng dan tutup keranjang penggorengan o.Ambil hasil penggorengan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner selama 2-3 menit. p. Hentikan mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu nyalakan lagi selama 1 menit q. Keluarkan keripik dari mesin spinner dan didinginkan.
2.10 Cara pemakaian minyak goreng yang ekonomi :
Minyak baru ditambah 120 ppm TBHQ (120 mg/kg minyak) Panaskan, goreng sampai matang Agar minyak selalu baik, tambahkan 30 mg per kg minyak setiap jam. Jika awal pakai 5 kg minyak, tambahkan 150 mg TBHQ Selesai menggoreng, api dimatikan, tambahkan 30 ppm/kg TBHQ (150 mg)
Saran : jika minyak bekas akan dipakai lagi, maka diperlukan penambahan minyak baru dengan perbandingan minyak bekas : minyak baru 1 : 1 (jika intesitas pemakaian dalam satu hari lebih dari 3 (tiga) kali (sering) atau 3 : 1 (jika intesitas pemakaiannya kurang dari 3 (tiga) kali. Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara memilah dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang dihasilkan, dilakukan secara manual. Proses pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk. Bahan pengemas yang umum digunakan untuk keripik pisang adalah plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0, 8 mm atau aluminium foil. Pengemasan produk yang berupa keripik sebaiknya menggunakan mesin pengemas vakum (vacuum sealer). Ruang pengepakan usahakan mempunyai kelembaban groupo TRM OCA (RH) yang rendah mengingat sifat keripik vakum ini higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam ruang ber-AC. Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan terhadap penutupan kantong plastik.
2.11 Pelabelan Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label Halal. Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan benar, maka keripik pisang yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1 (satu) tahun. Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra violet dari sinar matahari.
BAB III DOKUMENTASI 3.1
Digram Alir Alur Proses Produksi Pengolahan Sekunder Pisang Agung
Pengelupasan kulit pisang Pengirisan buah pisang Perendaman buah pisang
Na2SO3 Ditiriskan hasil rendaman
Penggorengan buah pisang
Keripik pisang Minyak ditiriskan dengan spinner Pemberian rasa
Pengemasan
Keripik pisang coklat
Bubuk Coklat
Adapun pengolahan sekunder kripik pisang diantaranya: a. Pengupasan dan Pengirisan Pisang dikupas, diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang. b. Perendaman Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 – 0,5% selama 10 menit lalu c. Penggorengan Irisan keripik pisang pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai keripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan keripik pisang. Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan gula halus. d. Penirisan minyak Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak yang ada menetes tuntas. e. Pemberian Bumbu Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa keripik pisang yang beraneka rasa, misalnya keripik pisang manis, keripik pisang asin, dan keripik pisang pedas. Caranya adalah sebagai berikut:
Keripik Pisang Rasa Coklat
Penyiapan campuran bubuk coklat dengan garam dan tepung maizena. Pencampuran masingmasing bahan dengan rasio coklat : Maizena : garam adalah 30gr : 75gr : 30gr per 1 kg kripik pisang yang sudah di goreng. Dalam keadaan masih panas, kripik pisang kemudian langsung di seasoning dengan bumbu coklat yang sudah di siapkan. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam larutan gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan / dianginanginkan. Penggorengan vacuum merupakan cara penyebarang yang tepat untuk menghasilkan keripik keripik pisang pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vacuum ,akan menghasilkan keripik dengan warna dan aroma keripik pisang asli serta rasa lebih
renyah dan nilai gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam keripik pisang terjadi secara berangsur-angsur dengan suhu penggorengan yang rendah. Pisang yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah pisang dengan tingkat kematangan penuh > 80%. 3.2 Kebutuhan Bahan No 1
Bahan Pisang Agung
Jumlah
Kebutuhan
500 kg pisang agung / hari
Keterangan
Pengupasan dan pengirisan
Manual oleh pegawai UKM
Perendaman
Manual oleh pegawai UKM
Penggorengan
5 kali proses / mesin
Penirisan minyak
5 kali proses / mesin
Pemberian rasa-rasa
10 kali proses / mesin
Pengemasan
3.3 Kebutuhan Alat Mesin Dan Tenaga Kerja
No.
1.
Proses
Penyiapan bahan baku
Alat/Mesin
Alat penimbang pisang (bahan)
Spesifikasi
-
Jumlah
Merk : Matrix 1 Type : A12E Kapasitas : 60kg/159kg Display : LED/ Komputer via rs232
Jumlah Tenaga Kerja 1 orang /alat
-
-
-
Power : Batre cas/ rechargeable Plast form size : 40 cm x 50 cm stainless (Harga : Rp. 2.250.000)
Loading / Platform Mesin Trolley Lipat size : 920mm x 610mm. 1 (ukuran alas platform) Chrome mengangkut bahan baku ( pisang ). Platform Height : 210mm. (ketinggian alas platform dari lantai) Handle Height : 1000mm. (ketinggian pegangan dari lantai) Net Weight : 22.5kg. (berat barang bersih) Max Loading capacity : 300kg. (kapasitas muatan maksimum) Caster : 130mm / 5 inch (ukuran roda) berbahan karet keras dan dapat berputar 360 derajat Harga : Rp. 850.000,-
2.
Penyiapan Bahan baku
3.
Pengupasan / Pisau pemotongan
- Dimensi : 35 x 12 x 9 cm - Berat : 200 gr – 400 gr - Harga : Rp. 6.000,-
10
1 orang/ alat
1 org /alat
5.
Pencucian
Bak pencucian
- Bak Air : Plat Stainless Stell 304 2 mm - Kaki : Pipa Stainless stell 304 Ø 2” & Ø 1” - Kran Pembuangan : Ø 1½ - Kran Pencuci : Ø ¾ - Dimensi : P: 1200 mm; L: 670 mm; T: 1160 mm
2
1 org/ alat
2
1 org/ alat
2
1 org/ alat
Harga : Rp. 650.000,6.
7.
Perajangan (Pengirisan)
Perendaman
Pengirisan
-
Tipe : PSG-100
-
Kapasitas : 100-200 kg/jam (tergantung operator)
-
Dimensi : 63 cm x 66 cm x 84 cm
-
Listrik : 200 watt
-
Disk : stainless steel
-
Hasil potongan pisang : bulat dan memanjang
-
Merek : Agrowindo
-
Harga mesin : 4.1 jt
Bak penampung - Kapasitas : 25 Kg - Bahan : Plastik Harga : Rp.16.000
\
Na2SO3 Sulfite)
8.
Penggorengan
(Sodium - Bentuk : Powder - Konsentrasi : 98% - Kemasan : Plastik Bag/ zak 25 kg - Harga : Rp.16.000,-/Kg
Vacuum Frying
-
Dimensi(pxlxt):145 x 180 x 200 cm TabungPenggorengan: Ø68 cm, Panjang 100 cm Volume Minyak Goreng : 180 liter Bahan Tabung: Plat SS Tebal 3mm Pompa Vacuum : VH-40 Pengatur Suhu : Digital Automatic Bahan Frame : Pipa Kotak MS 4 x 8cm Garansi : 1 tahun Kelengkapan : Spinner, servo, filter minyak Penggerak : elektro motor 3 hp 1 phase, elektro motor 2 hp 3 phase. Harga : Rp. 49.000.000 Kasasitas : 30 Kg/produksi
3
1 org/ alat
LPG
Kapasitas : 12 Kg - Harga : Rp. 116.000,- Regulator - Harga : Rp. 125.000,-
9.
Pendinginan
Spinner
Dimensi : 65x60x75 cm Frame : pipa besi kotak Silinder : Stainless Steel Keranjang bahan : Vorporasi SS Ukuran kerajanjang bahan : diameter 50 cm, tinggi 40 cm Mes keranjang : 50-60 mm Daya listrik : 1/2 HP Putaran poros : 700-900 rpm
Harga : Rp.5.500.000
3
2
1 org/alat
10.
Packaging
Sealer
-
Tipe : Iron Body Model
- Power : -
pembumbuan
Thumbler
1 org/ alat
2
1 org/alat
300 Watt
Berat : 2,7 Kg
- Harga :
11.
2
- Tipe :
Rp. 500.000,-
Thumbler 1 - Dimensi: 1000 x 700 x 1000 mm - Material Tabung :Plat Stainless Steel - Material Rangka: Siku Mild Steel - Kapasitas: 20-30 kg/jam - Transmisi : Box, Pulley Dan v-Belt - Pengerak :Dinamo 1/2 HP ( China) Harga: Rp. 9.500.000
3.4 Blok Diagram Neraca Massa Dan Tabel Neraca Massa pada Produksi
Gambar 1. Komposisi Kimia Pisang (Pudjihastuti, 2011)
1. Neraca Massa a. Pengupasan Psang 500 kg
Pengupasan
Daging Buah 450 kg
Kulit Pisang 10 % = 50 kg
NERACA MASSA : KulitPisang = 500 kg x 0,1 = 50 kg DagingBuah = 500 kg – 50 kg = 450 kg MASUK Pisang Total
KELUAR 500 kg DagingBuah 450 kg KullitPisang 50 kg 500 kg Total 500 kg
NERACA PANAS : Q masuk = Qkeluar Pisang = DagingBuah + KulitPisang m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T 500 x 1,76 x (25 – 0) = [450 x 1,76 x (25 – 0)] + [50 x 1,76 x (25 – 0)] 22000 = 19800 + 2200 22000 = 22000
MASUK KELUAR Pisang 22000 KJ DagingBuah KulitPisang Total 22000 KJ Total
19800 KJ 2200 KJ 22000 KJ
b. Pengirisan / pemotongan Daging Buah 450 kg
Pengirisan
Dp 447,75 kg
Kehilangan 0,5 % = 2,25 kg
Dp :daginghasilpengirisan NERACA MASSA : Kehilangan = 0,005 x 450 = 2,25 kg PotonganBuah= 450 – 2,25 = 447,75 kg MASUK KELUAR DagingBuah 450 kg PotonganBuah 447.75kg Kehilangan 0,5 2,25 kg % Total 450 kg Total 450kg NERACA PANAS : Q masuk = Q keluar DagingBuah = PotonganBuah + Kehilangan m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T 450 x 1,76 x (25 – 0) = [447,75 x 1,76 x 25] + [2.25 x 1,76 x (25 – 0)] 19800 = 19701 + 99 19800 = 19800 MASUK KELUAR DagingBuah 19800 KJ PotonganBuah Kehilangan 0,5 % Total 19800 KJ Total
19701 KJ 99 KJ 19800 KJ
c. Perendaman Daging Buah (Dp) 447,75 kg KA 70 %
Perendaman
Daging Buah Rendam (Dpr) KA 80 %
Air Kapur
NERACA MASSA : 𝐷𝑝𝑟 = 𝐷𝑝 + 𝐴 = 447,75 + 𝐴 Komponen Air : Masuk = Keluar Dp + A = Dpr (Dp x Kair) + (A x Kair) = Dpr x Kair ( 447,75 x 0,7 ) + ( A x 1 ) = Dpr x 0,8 313,425 + A = ( 447,75 x A ) 0,8 313,425 + A = 358,2 + 0,8A 0,2 A = 44,775 A = 223,875 kg Dpr = 447,75 + A = 447,75 + 223,875 = 671,625 kg MASUK KELUAR DagingBuah 447,75 kg DagingBuahRendam AirKapur 223,875 kg Total 671,625 kg Total
671,625 kg 671,625 kg
NERACA PANAS : Q masuk = Q keluar DagingBuah + Air Kapur = DagingBuahRendam+ Q lepas m.c.∆T + m.c.∆T = m.c.∆T+ Q lepas 447,75 x 1,76 x (25 – 0) + [223,875 x 4,2 x 24] = 671,625 x 1,76 x 20+ Q lepas 19701 + 22566,6 = 23641,2 + Q lepas 42267,6- 23641,2 = Q lepas Q lepas = 18626,4 KJ MASUK KELUAR DagingBuah 19701 KJ DagingBuahRendam AirKapur 22566,6 KJ Panas yang Dilepas Total 42267,6KJ Total
23641,2 KJ 18626,4 KJ 42267,6KJ
d. Penirisan Daging Buah Rendam (Dpr) KA 80 %
Penirisan
Daging Buah (Db) KA 75 %
Kehilangan Air
NERACA MASSA : Dpr = Db + Kehilangan Air 671,625 = Db + A 671,625 – A = Db
Komponen Air Masuk = Keluar Dpr x Kair = (Db x Kair)+ (A x Kair) 671,625 x 0,8 = 0,75Db + A 537,3 = 0,75(671,625 – A) + A 537,3 = 503,71 – 0,75A + A 33,59 = 0,25 A A Db
= 134,36 kg
= 671,625 – A = 671,625 – 134,36
= 537,265 kg MASUK KELUAR DagingBuah 671,625 kg DagingBuah Rendam Kehilangan Air Total 671,625 kg Total
537,265 kg 134,36 kg 671,625 kg
NERACA PANAS : Q masuk Q terima +DagingBuahRendam Q terima +m.c.∆T Q terima + 671,625 x 1,76 x 20 Q terima + 23641,2 Panas yang Diterima
= Q keluar = DagingBuah + Kehilangan Air = m.c.∆T + m.c.∆T = [537,265 x 1,76 x (19 – 0) + [134,36 x 4,2 x 22] = 17966,14 + 12414,864 = 30381,004 - 23641,2
MASUK KELUAR DagingBuahRendam 23641,2 KJ DagingBuah 17966,14 KJ Panas yang diterima 6739,904 KJ Kehilangan Air 12414,864 KJ Total 30381,004 KJ Total 30381,004 KJ
e. Penggorengan Uap Air Daging Buah 537,265 kg KA 75 % KL 0,9 %
Penggorengan
Keripik KA 10 % KA 16 %
Minyak
NERACA MASSA : Persamaan : Masuk = Keluar Db + M = U + K 537,265 + M = U + K Komponen Air : Masuk = Keluar (Db x Kair) + (M x Kair) = (U x Kair) + (K x Kair) (537,265 x 0,75) + (M x 0) = (U x 1) + 0,1K 402,94 = U + 0,1 K 402,94 – 0,1 K = U Komponen Minyak : Masuk = Keluar (Db x Km) + (M x Km) = (U x Km) + (K x Km) (537,265 x 0,009) + (M x 1) = (U x 0) + 0,16K 4,835 + M = 0,16K M = 0,16K - 4,835 Persamaan : 537,265 + M = U + K 537,265 + (0,16K - 4,835) = (402,94 – 0,1 K) + K 0,16K + 129,49 = 402,94 + 0,9K 129,49 = 0,74 K K = 174,986 kg Uap Air
= 402,94 – 0,1 K = 402,94 – (0,1 x 174,986) = 385,4414 kg
Minyak
= 0,16K - 4,835 = (0,16 x 174,986) - 4,835 = 23,161 kg
MASUK KELUAR DagingBuah 537,265 kg Keripik 174,986 kg Minyak 23,161 kg Uap Air 385,44 kg Total 560,426kg Total 560,426 kg NERACA PANAS : Q masuk = Q keluar Panas yang Diterima + DagingBuah + Minyak = Keripik + Uap Air + Q lepas Panas + m.c.∆T + m.c.∆T = m.c.∆T + m.λ + (konduksi + konveksi + radiasi) Panas+[537,265 x 1,76 x 19) + [23,161 x 2,9 x 23] = (174,986x1,69x45) + (385,44x2160) + (30724,272 + 15358,5 + 4,57) Panas +17966,14 +1544,83 = 13307,68 + 832550,4 + 46087,642 Panas yang Diterima =872434,752 MASUK DagingBuah 17966,14 KJ Minyak 1544,83 KJ Panas yang Diterima 872434,75 KJ Total 891945,72KJ
KELUAR Keripik Uap Air Q lepas Total
13307,68 KJ 832550,4 KJ 46087,642 KJ 891945,72 KJ
f. Penirisan Minyak Keripik 174,986 kg KA 10 % KL 16 %
Penirisan
Keripik Jadi KA 10 % KL 2,4%
Minyak
NERACA MASSA : K = M + Kj 174,986 = M + Kj M = 174,986 - Kj Komponen Minyak : Masuk = Keluar (K x Km) = (M x Km) + (Kj x Km) 174,986 x 0,16 = (M x 1) + 0,024Kj 27,9868 = M + 0,024Kj 27,9868 = (174,986 - Kj) + 0,024Kj
- 146,9832 = - 0,976 Kj Kj = 150,597 kg M = 174,986 – Kj = 174,986 - 150,597 = 24,388 kg MASUK Keripik
KELUAR 174,986 kg KeripikJadi KehilanganMinyak 174,986 kg Total
Total
150,597 kg 24,388 kg 174,986 kg
NERACA PANAS : Q masuk = Q keluar Keripik = KeripikJadi + KehilanganMinyak + Q lepas m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T+ Q lepas 174,986 x 1,69 x 45 = (150,597 x 1,65 x 37) + (24,388 x 2,9 x 25) + Q lepas 13307,68 = 9193,94 + 1768,13 + Q lepas 13307,68 - 10962,07 = Q lepas Q lepas = 2345,6
Keripik
Total
MASUK KELUAR 13307,68 KJ KeripikJadi KehilanganMinyak Panas yang dilepas 13307,68 KJ Total
g. Seasoning
NERACA MASSA : 11
Banyaknyacoklat yang dibutuhkan = 100 𝑋 150,597 = 16,5 𝑘𝑔 KeripikPisangcoklat = Keripik + bubukcoklat = 150,597 + 16,5 kg = 167,097 kg
9193,94 KJ 1768,13 KJ 2345,6 KJ 13307,68 KJ
MASUK Keripikpisangcoklat Total
KELUAR 150,597 kg KeripikPisangCoklat 16,5 kg 167,097kg Total
3.5 Utilitas (Energy Listrik Lampu, Energy Listrik Alat Energy listrikberdasarkankebutuhanlamputiaptempat Tempat Banyaknya Daya Jam Lampu (Watt) / Operasi hari (jam) / hari Lampu tempat produksi 4 20 8 Lampu bengkel 2 15 8 Musholla 1 20 8 Lampu Ruang pekerja tetap 4 15 8 Unit penyedia air 1 15 8 Unit penyedia listrik 1 15 8 Unit penyedia limbah 1 15 24 Penyimpanan 1 20 8 Toilet 2 10 8 Parkir 1 20 8 Pos 1 10 8 TOTAL
167,097 kg 167,097 kg
Energi yang dibutuhkan (watt / hari) 640 240 160 480 120 120 360 160 160 160 160 2760
Energi listrik berdasarkan alat
Mesin Mesin vacuum Mesin pengiris Spinner Sealer
Daya (Watt)
Jumlah mesin
Energi yang Jam Operasi (jam) dibutuhkan @ mesin / hari (watt / hari)
3300 200 400-750 300
3 2 2 2
5 jam 4 jam 30 menit 3 jam
49.500 Wh 1.600 Wh 575 Wh 1800 Wh
Thumbhlr
200
2
800 Wh
Timbangan
203
1
2 jam 10 menit
TOTAL
20,3 Wh 54.295,3 Wh
3.6 Tata Letak Pabrik dan Ruang Produksi
3.7 Struktur Organisasi
Direktur
Keuangan
Pemasaran
Karyawan 1 orang
Produksi
Keamanan
Karyawan (15 orang)
Struktur organisasi dari pabrik ini berbentuk garis/lini yang diciptakan oleh Henry Fayol. Dimana pada system organisasi ini wewenang dari atasan disalurkan secara vertical kepada bawahan. Begitu pula sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung ditunjukkan kepada atasan yang member perintah. Cirri-cirinya memiliki kesatuan perintah yang terjamin, pembagian kerja yang jelas dan mudah dilaksanakan, organisasi tergantung pada satu pemimpin. Tugas dan masing-masing jobdesk organisasinya yaitu bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu. Job description : a. Direktur Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan serta peningkatan mutu. Job description: 1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha kripik pisang agung 2) Merencanakan dan menyusun program kerja 3) Merecruit serta membina karyawan pekerja 4) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan cabang b. Produksi Bertanggung jawab atas proses produksi secara keseluruhan hingga produk dapat di konsumsi.
Job description: 1. Bekerja sama dengan tim keuangan, administrasi dan direktur dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi 2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi 3. Memonitori pelaksanaan rencana produksi 4. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efesiensi penggunaan tenaga kerja dan mesin peralatan. 5. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan. c. Keuangan Bertanggung jawab terhadap kegiatan dalam bidang keuangan. Baik pemasukan maupun pengeluaran keuangan. Adapun job descriptionnya : 1. Mengendalikan aktivitas kegiatan keuangan 2. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan 3. Merencanakan dan mengendalikan sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan 4. Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya 5. Melaksanakan tugas sesuai perintah 6. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur perusahaan d. Pemasaran Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan terhadap aktivitas pemasaran produk yang keluar. Adapun job descriptionnya diantaranya; 1. Mengumpulkan, mengelolah, dan menganalisis serta menyajikan data dan informasi 2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran kripik meliputi; pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, publikasi serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan system pemasaran 3. Menentukan pasar sasaran 4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan solusi atas suatu permasalahan produk 5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasi kecenderungan dan peluang pasar. e. Keamanan
Bertanggung jawab terhadap keamanan perusahaan baik keamanan fasilitas pabrik, investasi pabrik baik benda mati maupun benda hidup seperti karyawan dan pekerja lainnya. Adapun Job descriptionnya adalah; 1. 2. 3. 4.
Menjaga keamanan perusahaan Menjaga fasilitas dan investasi perusahaan Menjaga keamanan serta kenyamanan karyawan Mengendalikan aktivitas pengeluaran bahan yang masuk maupun produk yang keluar dari perusahaan 5. Bertanggung jawab langsung terhadap direktur akan keamanan perusahaan 3.8 Analisa Kelayakan 3.9.1 Studi Kelayakan Kegiatan ini untuk menilai sejauh mana manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usha disebut dengan study kelayakan bisnis. Layaknya suatu gagasan usaha dalam arti social benefit tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi manfaat, penanaman investasi yang diberikan untuk pelaksanaan usaha tersebut. Analisis kelayakan menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (BCR), untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya. a. Net Present Value (NPV) Yaitu criteria investasi yang banyak digunakan dalam mengkur apakah suatu usaha fleksibel atau tidak. b. Internal rate of Return (IRR) Adalah tingkat diskonto (diskon rate) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai atau investasi tingkat diskon yang menunjukkan net present value atau sama besarnya dengan nol. Dimana rumusnya adalah: c. Net Benefit Cost Ratio Merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di diskon positif dengan net benefit yang telah didiskon negative dengan formula berikut:
Jika nilai Net B/C lebih besar dari 1 (satu berarti gagasan usaha proyek tersebut layak dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 (satu) berarti tidak layak untuk dikerjakan. Untuk Net B/C sama dengan 1 (satu) berarti cash in flow sama dengan cash out flow, dalam present value disebut dengan Break Even Point (BEP), yaitu total cost sama dengan total revenue.
Dari sekian banyak usaha, pemilihan usaha Kripik Pisang Agung ini cukup menjanjikan keuntungan bagi pengusahanya. Karena, hampir semua orang dan semua kalangan menyukai jajanan kripik. Dalam pembuatan pun tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar. Analisis kompetisi dan peluang pasar Kripik Pisang Agung kami sajikan dengan analisa SWOT dalam tabel dibawah ini : Tabel 1. Analisa SWOT 1. Strength (Kekuatan) • Kripik Pisang Agung memiliki inovasi berupa kripik pisang dan berbagai rasa-rasa seperti asin, coklat dan lain-lain.
2. Weakness (Kelemahan) •
Tidak tahan lama
•
Produk mudah ditiru
• Kripik Pisang Agung terjamin higienis, sehat, dan halal. • Kripik Pisang Agung untuk produk kripik pisang,pisang tidak ditepung/dicrispy hal ini untuk mengurangi penambahan bahan kimia kedalam produk. • Karyawan Kripik Pisang Agung dapat mengurangi pengangguran didaerah kota Malang • Harga kripik pisang Rp 50.000/kg 3. Opportunities (Peluang)
4. Threats (Hambatan)
• Malang adalah kota industri dan pendidikan dimana sangat potensial untuk dijadikan ladang usaha bisnis.
• Pesaing usaha sejenis Malang sudah banyak.
• Bahan baku mudah didapat. • Jumlah mahasiswa dikota Malang setiap tahunnya semakin bertambah, meningkatnya jumlah mahasiswa otomatis akan meningkatkan jumlah konsumsi makanan. .
dikota
• Pesaing usaha sejenis sudah memiliki pelanggan atau konsumen tetap.
3.9 Rincian Biaya Investasi No.
Jenis
Jumla h
1
Tanah
150 m2
2
Bangunan Kantor
45m2
560.000/m2
25.200.000
Bangunan Pabrik
216m2
560.000/m2
120.960.000
Bangunan pos
12m2
560.000/m2
6.720.000
3
Harga (Rp)
satuan Biaya (Rp)
2,5 Jt/m2
375 Jt
Nilai akhir
375.000.000
Peralatan: Timbangan
1
2.250.000
2.250.000
Trolley
1
850.000
850.000
Pisau
10
6.000
60.000
Tempat Pencucian
2
650.000
1.300.000
Bak perendaman
2
16.000
32.000
Penirisan/saringan
2
25.000
50.000
Vacuum frying
3
49.000.000
147.000.000
Spinner
2
5.500.000
11.000.000
Tabung LPG
3
241.000
723.000
1 box
37.500
37.500
Pengirisan bahan
2
4.100.000
Meja pengupasan bahan
2
50.000
Perlengkapan K3 Sarung tangan foodgrade
8.200.000 100.000
3
Instalasi listrik dan air
4
Instalasi telepon
5
Peralatan kantor
2.062.000 1
250.000
4
200.000
Meja dan kursi kerja + meja rapat
2.062.000 250.000
800.000 5
2.100.000
500.000
Cabinet
2.500.000 2
200.000
Dispenser + galon
400.000 2
710.000
Printer
1.420.000 5
3.750.000
Computer
18.750.000 1
150.000
Router
150.000 1
1.500.000
Loker
1.500.000 1
48.000.000
8
Kendaraan angkut
48.000.000
12
Perlengkapan keamanan dan kebakaran
300.000
13
Perijinan
11.000.000
14
Perlengkapan CCTV
15
Perlengkapan peralatan dapur
16.
Televisi
17.
Genset
2
3.600.000 150.000 1
3.10 Biaya Tetap Perbulan
2.400.000 2.400.000
1 TOTAL
1.800.000
38.000.000 38.000.000 Rp.831.823.740
3.11 Biaya Tidak Tetap Perbulan
NO
JENIS
JUMLAH
HARGA SATUAN (Rp)
HARGA TOTAL (Rp)
1
Gaji karyawan produksi
17
2.100.000
35.700.000
2 2
Gaji karyawan kantor Sopir
4 1
3.000.000 2.100.000
12.000.000 2.100.000
Total
NO JENIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pisang Agung
JUMLAH
500 kg x 26 hari Kemasan (plastic 20 meter propilen) + labelan x 26 hari LPG 2 x 4 minggu Kardus 3744 Lakban 30 PDAM 55 m3 Pemasaran 50 liter x 26 hari Listrik 39.755 x 26 hari Coklat 5 kg x 26 hari Maizena 8 kg x 26 hari
Rp. 49.800.000
HARGA SATUAN (Rp) 5000 / Kg
HARGA KEBUTUHAN TOTAL 65.000.000
30000 / meter
15.600.000
125.000 tabung 4500 15.000 6.364 6700 / liter
/ 1.000.000 16.848.000 450.000 350.000 8.710.000
1300/KWh
1.343.729,14
53.000 / kg
6.890.000
17.500 / kg
3.640.000
11
Garam
5 kg x 26 12.500 kg hari 600 litter 10.000/ kg
12. Minyak goreng TOTAL
1.625.000 6.000.000 Rp. 277.462.729
3.12 Pajak Bumi Bangunan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB berdasarkan perhitungan harga bangunan ditambah harga tanah dan harga mesin yang digunakan yaitu:
Harga Tanah : Rp.375.000.000 Harga Bangunan : Rp.146.116.720 Harga Mesin : Rp.166.200.000 + Total
:
Rp.687.366.720,-
Pajak Bumi dan Bangunan/Tahun : 5% x 20% x Rp.687.366.720,-= Rp.6.873.667, 2
3.13 BIAYA START – UP Investasi
= Modal awal + PBB + Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap = Rp.831.823.740 + Rp.6.873.667, 2,- + Rp. 277.462.729,- + Rp. 49.800.000 = Rp 1.166.200.896,-
3.14 HARGA NETT / HPP
𝐻𝑃𝑃 =
(Biaya tetap + Biaya tidak tetap) Kapasitas Produksi
𝐻𝑃𝑃 =
(Rp. 49.800.000 + Rp. Rp. 277.462.729) 4.342Kg
= Rp. 75.371,425 3.15 Biaya Produksi = ( biaya tetap + biaya tidak tetap ) =Rp. 49.800.000 + Rp. 277.462.729 = Rp. 327.262.729 3.16 Hasil Usaha Hasil Usaha
= jumlah produksi x harga jual = 4.342 kg x Rp 85.000/kg = Rp.367.540.000,-
3.17 Keuntungan Keuntungan
= hasil usaha – biaya produksi = Rp. 367.540.000 - Rp 327.262.729 = Rp.40.277.271,-
3.18 Jangka Waktu Pengembalian Modal Jangka Waktu pengembalian modal =
investasi + biaya Produksi Keuntungan x Lama Produksi
Jangka Waktu pengembalian modal =
Rp 1.166.200.896, + Rp. 327.262.729 Rp. 40.277.271 x 1 bulan
Jangka Waktu pengembalian modal =
Rp. 1.493.222.625 Rp. 40.277.271
= 37,07 bulan = 3 tahun
3.19
Break Event Point BEP =
BEP =
Biaya Tetap 1 − (Biaya tidak tetap ∶ Hasil Usaha)
Rp. 49.800.000 1 − ( Rp. 277.462.729 ∶ Rp. 367.540.000) BEP = Rp. 65.967.387,8
3.20 IRR IRR = (Laba / Modal) x 100 % = (Rp. 40.277.271/ Rp. 1.165.959.896) x100% = 3,45 % Berdasarkan perhitungan 3,45% adalah nilai yang paling mendekati 0
3.21 NPV Total Biaya = Total investasi + Total Operasional Produksi = Rp 1.165.959.896.,- + Rp. 327.262.729 = Rp.1.493.222.625,-
Penjualan per periode = jumlah produksi x harga per periode = Rp.4.342 x 85.000 = Rp.369.070.000 Gross Margin = Penjualan – Biaya total = Rp. 369.070.000 – Rp.1.493.222.625 = -Rp. 1.124.152.625 = -Rp. 1.124.152.625………………………… ( pada periode 0) Dimana GM hanya periode 1-4
Pendapatan sebelum pajak pada bunga = GM - total biaya depersiasi nilai Periode 0
= - Rp.1.493.222.625 – 0 = - Rp.1.493.222.625,-
Periode 1-4 = Rp.369.070.000 (4) - 1.493.222.625,- = Rp. 16.942.625,-
Pembayaran bunga pinjaman = Pajak 8% = 0,08 x pendapatan sebelum pajak
i
x
∑
pinjaman
=
0
Periode 0 = 0,08 x (- Rp.1.493.222.625,-) = - Rp. 119.457.810,Periode 1-20 = 0,08 x (Rp. 16.942.625,-) = Rp.1.355.410,-
Pendapatan setelah pajak dan bunga = pendapatan sebelum pajak dan bunga – (pembayaran bunga + pajak) Periode 0 = (- Rp.1.493.222.625,-) – (- Rp. 119.457.810,-) = - Rp.1.373.764.815,Periode 1-20 = Rp.369.070.000 (4) – (Rp. 16.942.625,-) = Rp.1.459. 337. 375,-
PV periode
= Pendapatan setelah pajak dan bunga x
(1/(1+0,5))^n
Periode 0
= (- Rp.1.373.764.815,-) x (1/(1+0,5))^n = - Rp.1.373.764.815,-
Periode 1
= (Rp.1.373.764.815,-) x (1/(1+0,5))^1 = Rp. 915.843.210,-
Periode 2
= (Rp.1.373.764.815,-) x (1/(1+0,5))^2= Rp.611.172.855,-
Periode 3
= (Rp.1.373.764.815,-) x (1/(1+0,5))^3 = Rp.407.652.294,-
Periode 4
= (Rp.1.373.764.815,-) x (1/(1+0,5))^4 = Rp.271.904.080,-
Net present value merupakan Selisih antara nilai kini arus dana dengan biaya investasi atau nilai kini bersih. NPV juga merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini.Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Adapun manfaat dari penilaian investasi dengan metode nilai sekarang (Net Present Value) pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencari pemberian investasi yang akan menghasilkan keuntungan paling tinggi terhadap investor sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kerugian pasda suatu perusahaan industri pertanian tersebut. Analisis kelayakan nilai investasi pada dasarnya juga dapat menganalisa yang dilakukan terhadap suatu industri pertanian apakah industri tersebut layak atau tidak untuk diberi investasi. Perhitungan tersebut tentulah sangat bermanfaat pada industri pertanian yang sedang berjalan ataupun berkembang. Kriteria perhitungan NPV juga dapat memberikan sebuah gambaran yang jelas bagi para pengusaha yang ingin perusahaannya terselamatkan dari resiko kerugian dan dapat menjadi faktor pendorong strategi bisnis yang sangat hatihati untuk perusahaan industri pertanian tersebut. Penggunaan NPV tentunya juga dapat memacu kinerja suatu perusahaan agar dapat bekerja lebih baik dan lebih keras lagi. Hal ini juga sangat berhubungan dengan tata kelola perusahaan yang baik agar tercipta lingkungan perusahaan yang kondusif serta menaikkan jumlah produktifitas dengan kelayakan investasi dan suasana yang kondusif pula. Dalam penggunaan NPV dalam industri ini jika dianalisa akan memberikan gambaran dan pertimbangan pada suatu perusahaan akan menjadi tahu investor yang akan melakukan keputusan investasi. Karena pengambilan keputusan diharapkan tidak gegabah karena Pertimbangan ini didasarkan pada perusahaan yang rentan terhadap resiko yang akan dihadapi misalnya resiko yang sering ditemui sperti dalam pemasaran, politik dll. Sehingga dengan melakukan analisis NPV kita dapat mengetahui apakah perusahaann tersebut layak atau tidak dalam menghadapi resiko-resiko dalam melakukan kegiatan binis perusahaan. Berdasarkan perhitungan diatas maka rencana proposal ini dinyatakan layak dengan Break Event point yaitu Rp. 65.967.387,8 dengan jangka waktu = 3 tahun yang dapat dicapai setelah 4 periode dimana IRR = 3,45 %dan NPV pada periode ke 4 adalah = Rp Rp.271.904.080,-
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 SistemPenerimaanTenagaKerja Sistem perekrutan tenaga kerja ini dibagai menjadi 2 yakni : 1. Sistem informasi melalui online Merupakan sistem penginformasian penerimaan ataupun perekrutan melalui media elektronik seperti website resmi yang dimiliki UKM. Perekrutan tenaga kerja melalui system online. 2. Sistem informasi melalui offline Merupakan sistem penginformasian penerimaan ataupun perekrutan melalui surat lamaran pekerjaan secara langsung dan komunikasi karyawan internal secara verbal maupun lisan.
4.2 Sistem Jam Kerja Jam kerja efektif dalam sehari di UKM kripik pisang ini mencapai 8 jam hari kerja dari hari senin sampai sabtu dan tidak ada shift karyawan. Tabel 4.2 Jadwal jam kerja
No 1
Hari Senin-sabtu
Jam Kerja (WIB) Shift : 08.00-16.00
Istirahat (WIB) 11.30-12.30
4.3 Sistem Kompensasi Tenaga Kerja Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan. Sistem kompensasi oleh pabrik yang diberikan kepada tenaga kerja yakni berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) daerah Kota malang Tahun 2016 sesuai peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 sebesar Rp. 2.100.000. 4.4 Utilitas Utilitas adalah manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang. Utilitas merupakan manfaat suatu barang di banding dengan alternative penggunaannya. Biaya utilitas yang dikeluarkan meliputi :
a. BiayaListrik Sarana penunjang menggunakan sumber listrik dari PLN. Aliran listrik menggunakan rangkaian parallel yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan seperti mesin ,peralatan, dan kantor. b. Biaya Air Sistem pengairan yang digunakan menggunakan sumber air dari pompa yang di alirkan melalui pipa-pipa, hal ini bertujuan untuk meminimalisir penggunaan air dari PDAM. penggunaan air ini biasanya digunakan untuk penyediaan sarana toilet, mushola dan kebutuhan di unit pengoalahan kripik pisang. c. Energi Bahan Bakar Sarana penunjang energi menggunakan bahan bakar LPG dari PT Pertamina pengeluaran 4.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia di lingkungan kerja. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Selain itu tujuan K3 juga menghindarkan resiko-resiko yang tidak dihendaki serta dapat menghambat proses produksi. Upaya K3 untuk tenaga kerja di pengolahan kripik pisang harus mengikuti prosedur dengan memakai masker, sarung tangan latex (bila diperlukan) dan celemek masak. P3K juga telah disiapkan oleh pihak pabrik di area produksi untuk antisipasi apabila sewaktu-waktu pekerja mengalami luka yang diakibatkan oleh mesin-mesin. Berikut adalah macam-macam peralatan K3 pada Gambar 4.1
a b c Gambar 4.1 (a) masker, (b) celemek masak, (c) sarung tangan 4.6 Proses Pengolahan Sekunder Kripik Pisang Tahapan-tahapan poses yang harus dilakukan dalam pembuatan keripik pisang adalah sebagai berikut: a. Pengupasan dan Pengirisan Pisang dikupas, diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang. b. Perendaman
Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 – 0,5% selama 10 menit lalu c. Penggorengan Irisan keripik pisang pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai keripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan keripik pisang. Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan gula halus. d. Penirisan minyak Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak yang ada menetes tuntas. e. Pemberian Bumbu Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa keripik pisang yang beraneka rasa, misalnya keripik pisang manis, keripik pisang asin, dan keripik pisang pedas. Caranya adalah sebagai berikut: Keripik Pisang Rasa Manis
Penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1 kg gula: 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut merata. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas dan cair. Pencelupan dalam larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam larutan gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan / dianginanginkan. Keripik Pisang Rasa Asin Keripik pisang digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan garam dengan perbandingan 1:100 Siapkan bumbu yang telah dihaluskan, seperti gula halus, garam halus, cabe bubuk, coklat bubuk diolah, seasoning (bumbu siap saji). Keripik pisang yang telah digoreng dan dingin ditaburi bahan-bahan atau bumbu dalam suatu kantong plastik, kantong plastik dibolak balik sedemikian rupa sehingga bumbu dapat melapisi secara merata. 1. Keripik Pisang Rasa Manis Coklat Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan tepung gula halus coklat. 2. Keripik Pisang Rasa Asin Untuk keripik pisang dengan rasa asin dapat dilakukan penaburan dengan tepung garam halus. 3. Keripik Pisang Bumbu Siap Saji Untuk keripik pisang dengan rasa bumbu siap saji (seasoning) dapat dilakukan penaburan dengan tepung seasoning. Keripik pisang yang telah masak didinginkan sambil ditiriskan sehingga diperoleh keripik pisang yang betul-betul kering. Penggorengan vacuum merupakan cara penyebarang yang tepat untuk menghasilkan keripik keripik pisang pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan
penggoreng vacuum , akan menghasilkan keripik dengan warna dan aroma keripik pisang asli serta rasa lebih renyah dan nilai gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam keripik pisang terjadi secara berangsurangsur dengan suhu penggorengan yang rendah. Pisang yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah pisang dengan tingkat kematangan penuh > 80%. 4.7 Pelabelan Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label Halal.
Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan benar, maka keripik pisang yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1 (satu) tahun. Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra violet dari sinar matahari.
4.8 Limbah
Limbah dari kulit pisang dimanfaatkan sebagai pakan ternak di masyarakat sekitar. Selain kulit pisang, limbah minyak goreng juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar lampu minyak, bahan tambahan pakan ternak dan sabun cair serta bahan bakar biodiesel. Limbah yang dihasilkan dari kulit pisang agung ini sebanyak 50 kg/hari dan limbah yang dihasilkan dari minyak goreng ini sebanyak 24,388 kg/hari. Tempat produksi ini harus dilengkapi dengan system pembuangan air dan limbah yang baik berupa saluran-saluran air atau selokan yang dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga tidak mencemari sumber air bersih dan makanan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sector pertanian di Indonesia masih memiliki banyak sekali peluang dan prospek yang belum di gali untuk mencapai ke pangsa pasar yang lebih besar. Meskipun sector industry yang lebih diutamakan, namun sector pertanian tidak lepas dari padanya. Salah satu sector industry yang banyak di geluti oleh para investor adalah yang bergerak di bidang sector industry pangan atau yang lebih sering disebut agroindustry pangan.Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropis dan sub tropis, dimulai dari Asia Tenggara ke Timur melalui Lautan Teduh sampai ke Hawaii. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke Barat melalui Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari sampai Benua Amerika (Stover dan Simmonds, 1987). Proses pengolahan kripik pisang meliputi penimbangan, pengupasan, pemotongan, penggorengan, penirisan dan pembumbuan. Untuk pembuatan kripik dibutuhkan pisang agung sebanyak 500 kg dengan hasil bersih 167 kg kripik pisang. Pada produksi kripik pisang ini kita menggunakan rasa coklat, dimana komposisi coklatnya 30 gram per 1 kg kripik pisang. Untuk kebutuhan listrik kita membutuhkan listrik berdasarkan alat sebesar 54.295,3 Wh dan 2,76 kWh untuk kebutuhan lampu tiap tempat. Pada produksi kripik pisang agung coklat ini kita memiliki untung Rp.40.277.271,- per bulan, memiliki BEP Rp Rp. 65.967.387,8 dan HPP Rp. 75.371,425,serta akan balik modal selama 3 tahun.
5.2 Saran Saran yang bisa diberikan berdasarkan penelitian adalah diharapkan pemasarannya lebih lagi dikembangkan namun masih perlu juga adanya koreksi.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Purnomo Bayu . 2012 . Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar . Universitas Sebelas Maret. Surakarta Monteiro S . 2014 . Produk Lokal Keripik Pisang Berbasis Media Wabsite . Universitas Oriental Or Lorosa’E (Unital) Tarigan Herlina . 2010 . Peningkatan Nilai Tambah Melalui Pengembangan Agroindustri Pisang di Kabupaten Lumajang . Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian . Bogor Zuhroh B . 2016 . Pusat Pengembangan dan Pengolahan Pisang Sebagai Perancangan Pusat Oleh-Oleh Kabupaten Lumajang . Universitas Islam Negri Maulana Ibrahim Malang . Malang