PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RENGAS Jln. Kenari IV Sektor II Bintaro Kelurahan Rengas Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang SelatanTelp. 021-7350190
ten (KP3B) Telp. (0254) 7039946, Fax. (0254
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RENGAS NOMOR.800/ 020 / ADMRENGAS TENTANG KEBIJAKAN MUTU,
Menimbang
: a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman; b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di PUSKESMAS RENGAS perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien;
Mengingat
: 1. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009); 2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009); 3. Peraturan Menteri Kesehatan No.267/Menkes/VII/2008 Tentang Standart Pelayanan Minimal; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 5. Keputusan Menteri Kesehatan No.128/Menkes/SK/II/2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Pelayanan Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN MUTU KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS RENGAS.
Kesatu
:
Kebijakan mutu dan keselamatan pasien
Puskesmas Rengas
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian
hari
terdapat
kekeliruan
akan
diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Rengas
Pada tanggal
: 25 April 2016
KEPALA PUSKESMAS RENGAS,
SRI BADRIYANI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR 800/
/PKM-RENGAS/2016
TENTANG: KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS RENGAS
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS RENGAS 1. Kepala Puskemas dan seluruh penanggung jawab UKP dan Penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas. 3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Rengas dengan pendekatan multidisiplin dan dikoordinasikan dengan Wakil Manajemen Mutu. 4. Perencanaan mutu berisi paling tidak: a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah. b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien. c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unut pelayanan. d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses dan autcome. f.
Upaya-upaya
perbaikan
mutu
dan keselamatan pasien melalui
standarisasi,
perancanaan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keslamatan pasien. g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM. h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, dan keaadaan potensial cidera. i.
Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien,
termasuk didalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan
peningkatan mutu pelayanan obat. j.
Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan. l.
Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini: a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas, dan perencanaan puskesmas, b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf, c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis, keputusan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari kementrian kesehatan, d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat, e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko, f.
Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinik yang baik, h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait, i.
Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasukan. 7. Wakil manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada kepala puskesmas setiap tribulan. 8. Berdasarkan
pertimbangan
hasil
keluhan
pasien/keluarga
dan
staf,
serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan farmasi d. Pelayanan gawat darurat
KEPALA PUSKESMAS RENGAS,
SRI BADRIYANI