LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH: 1. Rizka Ilma Wati
P27833113007
2. Rizal Bahri
P27833113011
3. Weni Tri Ardiani
P27833113014
4. Nurfarida Safitri
P27833113018
5. Intan Yulianti D M
P27833113020
Kelompok A/ Kelas A Semester VI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya (Notoatmodjo, 2003). Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU no.4 tahun 1992, tentang Perumahan dan Permukiman). Menurut WHO rumah adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah/besar tetapi rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni. Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan pemukiman harus mampu mendukung tingkat kesehatan penghuninya.
Pemerintah Indonesia sudah mengembangkan konsep Desa Siaga yang menggunakan pendekatan pengenalan dan pemecahan masalah kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri. Peranan petugas kesehatan sebagai stimulator melalui promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan pelatihan penerapan Desa Siaga. Kegiatan diwujudkan melalui rangkaian pelatihan mengidentifikasi masalah kesehatan dengan mengenalkan masalah kesehatan dan penyakit yang banyak terjadi dalam lingkungan mereka dilanjutkan survey mawas diri (SMD) dan aplikasi upaya mengatasi yang disepakati masyarakat berupa musyawarah masyarakat desa (MMD). Harapan pemerintah agar upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat lebih cepat dan lebih awet karena masyarakat mampu mandiri untuk sehat. Berdasarkan survei pendahuluan di rumahwarga Mayar Sabrangan I masih banyak penduduk yang memebuag sampah sembarangan. Sehungga mengakibatkan selokan terseumbat dan terjadi banjir ketika musim hujan. Banyaknya binatang penggangu seperti tikus dan kecoa yang berkeliaran karna faktor selokan yang tidak tertutup dan sampah makanan yang tercecer di bak sampah. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan saluran pembuangan air limbah, membasmi adanya binatang pengganggu dan memberikan Health Education Programe untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan.
B. Tujuan Praktikum 1.
Tujuan Umum Untuk melakukan pemecahan masalah kesehatan lingkungan melalui metode ilmiah.
2.
Tujuan Khusus a.
Untuk menentukan berbagai masalah kesehatan lingkungan khususnya di pemukiman dengan cara survei dan pengukuran
b.
Untuk merumuskan masalah kesehatan lingkungan yang ditemukan
c.
Untuk menyusun prioritas masalah
d.
Untuk menganalisis masalah dengan mengetahui penyebab masalah kesehatan lingkungan yang ditemukan
e.
Untuk merumuskan tujuan pemecahan masalah
f.
Untuk membuat alternatif pemecahan masalah
g.
Untuk meganalisis alternatif yang telah disususn berdasarkan kriteria dan pembobotan
h.
Untuk menguji alternatif yang telah disusun
i.
Untuk menyimpulkan rencana kegiatan sebagai solusi pengambilan keputusan terhadap alternatif yang telah dipilih.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penegrtian Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha – usaha untuk menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut Syaiful Bahri Djamara (2006 : 103) bahwa: Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Menurut N.Sudirman (1987:146) metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Sedangkan menurut Gulo (2002:111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar. Senada dengan pendapat diatas Sanjaya (2006:214) menyatakan pada metode pemecahan masalah, materi pelajaran tidak terbatas pada buku saja tetapi juga bersumber dari peristiwa – peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Ada beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan masalah yaitu: 1. Mengandung isu – isu yang mengandung konflik bias dari berita, rekaman video dan lain – lain 2. Bersifat familiar dengan siswa 3. Berhubungan dengan kepentingan orang banyak
4. Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum yang berlaku 5. Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari
B. Kondisi Pemukiman Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah 3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakitantarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
C. Dampak Pemukiman Kumuh 1. Menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya. 2. Pemerintah tidak mampu untuk menyediakan permukiman-permukiman baru karena banyaknya kelompok masyarakat urbanisasi yang ingin mencari pekerjaan dikota sehingga muncullah permukiman yang tidak sehat. 3. Banyaknya warga yang menjadi pengangguran. 4. Tanggungjawab terhadap disiplin lingkungan, norma sosial dan hukum, kesehatan, solidaritas sosial, tolong menolong, menjadi terabaikan dan kurang diperhatikan.
5. Wajah perkotaan menjadi memburuk dan kotor. 6. Planologi penertiban bangunan sukar dijalankan.banjir. 7. Penyakit menular dan kebakaran sering melanda permukiman ini.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Praktikum Hari/Tanggal
: Selasa, 1 Maret 2016
Waktu
: 7.30 – Selesai
Tempat
: Pemukiman di Jalan Manyar Sabrangan I RT.03 RW.10
B. Alat dan Bahan 1. Alat Tulis 2. Lembar wawancara dan observasi C. Prosedur Kerja Praktikum 1. Pelaksanaan Praktik a. Menentukan lokasi survei b. Menetapkan waktu survei c. Mengurus surat ijin survei, dilakukan koordinasi dengan bagian administrasi akademik d. Penyampaian surat ijin e. Pengambilan data (survei) di lokasi pemukiman f. Merekapitulasi hasil survei 2. Pengolahan Data a. Menyusun masalah yang ditemukan dalam persentase (%) b. Membuat Prioritas Masalah 1) Kriteria yang digunakan yaitu gawat, mendesak, dan mudah ditangani Skala yang digunakan antara 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut: Skala 5: Sangat gawat/ Sangat mendesak/ Sangat mudah ditangani Skala 4: Gawat/ Mendesak/ Mudah ditangani Skala 3: Cukup gawat/ Cukup mendesak/ Cukup mudah ditangani Skala 2: Kurang gawat/ Kurang mendesak/ Kurang mudah ditangani Skala 1: Sangat kurang gawat/ Sangat kurang mendesak/ Sulit ditangani c. Dilakukan penilaian dengan cara skoring dengan pembobotan
d. Ditetapkan prioritas berdasarkan total skor yang paling tinggi disusul skor dibawahnya e. Membuat rumusan masalah, dengan kriteria ADISKABAG Apa masalahnya? Dimana masalah terjadi? Siapa yang memiliki masalah? Kapan terjadinya masalah? Bagaimana tingkat keparahan masalah tersebut? 3. Melakukan Analisis Masalah a. Menyusun sebab-sebab yang “mungkin” b. Menyusun sebab-sebab masalah yang sesungguhnya 4. Melakukan Pemecahan Masalah, dengan tiga langkah: a. Membuat rumusan tujuan dengan kriteria: ADISKABAG Apa masalahnya? Dimana masalah terjadi? Siapa yang memiliki masalah? Kapan akan diselesaikan? Bagaimana penyelesaian masalah tersebut? b. Membuat alternatif pemecahan masalah c. Membuat analisis alternatif dengan kriteria: biaya, manfaat, efektivitas, politis, administrasi, hukum, pemerataan & keadilan, waktu, sosialbudaya, dan lingkungan. d. Membuat tabel penetapan prioritas alternatif pemecahan masalah dan dilakukan skoring dengan skala nilai antara 70 – 100 5. Membuat keputusan masalah, dilakukan dengan tiga langkah: a. Menguji alternatif yang telah terpilih pada tahap sebelumnya dengan kriteria: risiko, sasaran yang ingin dicapai, biaya, waktu dan memecahkan masalahnya. b. Membuat tabel analisis keputusan dan dilakukan skoring dengan skala 1- 5 c. Dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis keputusan 6. Membuat Plan Of Action atau Rencana Kegiatan
D. Hasil Survei dilakukan di Pemukiman Jalan Manyar Sabarangan 1 RT.03 RW.10. Ditemukan masalah sebagai berikut: 1.
Ventilasi tidak memenuhi syarat
2.
Pencahayaan rumah masih kurang
3.
Kelembaban dalam rumah cukup tinggi
4.
Penyediaan Air Bersih dan Air Minum yang tidak baik
5.
Masih terdapat rumah yang tidak memiliki toilet dan jamban
6.
Masih terdapat rumah yang tidak memiliki septictank
7.
Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat
8.
Tempat sampah tidak memenuhi syarat
9.
Terdapat jentik pada penampungan air
10. Terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah 11. Banyak terdapat lalat 12. Penempatan alat makan dan minum yang kurang baik 13. Kapasitas penghuni tidak sesuai luas rumah 14. Terdapat rumah yang tidak dijaga kebersihannhya dengan baik 15. Kebiasaan penghuni menumpuk pakaian kotor
TABEL II.1 REKAPITULASI HASIL SURVEI MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI PEMUKIMAN JALAN MANYAR SABRANGAN 1 RT.03 RW.10 SURABAYA
No.
Masalah
Banyak
Persentase
Rumah
(%)
1.
Ventilasi tidak memenuhi syarat
15
50
2.
Pencahayaan rumah masih kurang
12
40
3.
Kelembaban dalam rumah cukup tinggi
10
33,33
4.
Penyediaan Air Bersih dan Air Minum yang tidak
1
3,33
16
53,3
baik 5.
Masih terdapat rumah yang tidak memiliki toilet dan
jamban 6.
Masih terdapat rumah yang tidak memiliki septictank
16
53,3
7.
Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan
27
90
tidak lancar/ tidak memenuhi syarat 8.
Tempat sampah tidak memenuhi syarat
18
60
9.
Terdapat jentik pada penampungan air
5
16,6
10.
Terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah
28
93,3
11.
Kepadatan lalat tinggi
15
50
12.
Penempatan alat makan dan minum yang kurang
9
30
baik 13.
Kapasitas penghuni tidak sesuai luas rumah
20
66,6
14.
Terdapat rumah yang tidak dijaga kebersihannhya
10
33,3
16
53,3
dengan baik 15.
Kebiasaan penghuni menumpuk pakaian kotor
TABEL II.2 PENENTUAN PRIORITAS MASLAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI PEMUKIMAN JALAN MANYAR SABRANGAN 1 RT.03 RW.10 SURABAYA Penilaian (Skor 1-5) No.
Masalah
Gawat Mendesak
Mudah Ditangani
Total Skor
Prioritas
1.
Ventilasi tidak memenuhi syarat
2
1
3
6
15
2.
Pencahayaan
rumah
masih
2
2
3
7
14
dalam
rumah
3
2
3
8
12
Penyediaan Air Bersih dan Air
3
3
2
8
10
4
3
1
8
11
kurang 3.
Kelembaban cukup tinggi
4.
Minum yang tidak baik 5.
Masih terdapat rumah yang tidak memiliki toilet dan jamban
6.
Masih terdapat rumah yang tidak
4
2
1
7
13
5
5
4
14
1
2
1
5
8
9
pada
4
2
3
9
7
Terdapat kecoa dan tikus di
4
5
2
11
2
memiliki septictank 7.
Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat
8.
Tempat sampah tidak memenuhi syarat
9.
Terdapat
jentik
penampungan air 10.
sekitar rumah 11.
Kepadatan lalat tinggi
3
3
3
9
8
12.
Penempatan alat makan dan
3
3
4
10
4
5
4
1
10
3
3
2
5
10
5
3
3
4
10
6
minum yang kurang baik 13.
Kapasitas penghuni tidak sesuai luas rumah
14.
Terdapat
rumah
yang
tidak
dijaga kebersihannhya dengan baik 15.
Kebiasaan penghuni menumpuk pakaian kotor
Rumusan Masalah : 1. Apa masalahnya? Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat. Dan banyak terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah. 2. Dimana masalah terjadi? Pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 3. Siapa yang memiliki masalah? Warga di Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 4. Kapan terjadinya masalah? Selasa, 1 Maret 2016
5. Bagaimana tingkat keparahan masalah tersebut? Tingkat keparahan masalah saluran pembuangan air limbah sebesar 90% dan masih terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah sebesar 93,3% Prioritas Masalah I: Rumah yang memiliki saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi di pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 pada 1 Maret 2016 sebesar 90%. Prioritas Masalah II: Rumah yang masih terdapat kecoa dan tikus di pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 pada 1 Maret 2016 sebesar 93,3%. Analisis Masalah No. 1.
Masalah Saluran pembuangan air
Sebab a. Penumpukan
sampah
di
saluran
limbah tidak tertutup dan
pembuangan air limbah karena kurangnya
tidak lancar/ tidak
pengetahuan warga/ perilaku yang kurang
memenuhi syarat
baik. b. Kemiringan saluran limbah kurang/ relatif datar c. Volume saluran limbah tidak sesuai dengan
jumlah
debit
limbah
yang
dikeluarkan 2.
Masih terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah
a. Kondisi lingkungan yang memungkinkan menjadi tempat berkembang biak tikus b. Konstruksi rumah tidak rapat tikus
Pemecahan Masalah 1. Rumusan Tujuan a. Apa masalahnya? Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat. Dan banyak terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah. b. Dimana masalah terjadi? Pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 c. Siapa yang memiliki masalah? Warga di Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 d. Kapan akan diselesaikan? Akan diselesaikan pada 1 April 2016 e. Bagaimana penyelesaian masalah tersebut? Dengan menargetkan penurunan tingkat keparahan masalah, untuk masalah saluran pembuangan air limbah akan diturunkan hingga 0%. Untuk masalah terdapatnya vektor kecoa serta tikus disekitar rumah akan ditunkan hingga mencapai 10%. Prioritas Penyelesaian Masalah II yaitu: Rumah yang memiliki saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat di pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 pada 1 Maret 2016 akan diturunkan tingkat keparahan masalahnya hingga mencapai 0%. Prioritas Penyelesaian Masalah II yaitu: Rumah yang masih terdapat kecoa dan tikus di pemukiman Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 pada 1 Maret 2016 akan diturunkan tingkat keparahan masalahnya hingga mencapai 10% 2. Alternatif Pemecahan Masalah a. Masalah I: Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat. Alternatif I: Kerja bakti warga membersihkan saluran air/ selokan Alternatif II: Perbaikan konstruksi saluran air
Alternatif III: Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat termasuk menjaga kebersihan lingkungan serta memelihara sarana pembuangan air limbah b. Masalah II: Masih banyak terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah. Alternatif I: Penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat sehingga sampah tidak menumpuk dan menjadi tempat berkembangbiaknya vektor Alternatif II: Menutup lubang pipa pada selokan dengan kasa besi. Alternatif III: Merenovasi rumah sehingga rapat tikus dan upaya mengendalikan tikus dengan memasang perangkap tikus. 3. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah
TABEL II.3 PENETAPAN PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH No.
Nilai skore 70 – 100
Kriteria
Alt I
Alt II
Alt III
1.
Biaya
90
70
80
2.
Manfaat
80
95
80
3.
Efektivitas
95
90
85
4.
Politis
90
80
80
5.
Administrasi
85
80
90
6.
Hukum
70
70
70
7.
Pemerataan dan Keadilan
90
80
90
8.
Waktu
90
80
70
9.
Sosbud
70
70
70
10.
Lingkungan
80
80
75
840
795
790
I
II
III
TOTAL SKORE RANGKING
Keterangan: Alternatif I: Kerja bakti warga membersihkan saluran air/ selokan Alternatif II: Perbaikan konstruksi saluran air
Alternatif III: Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat termasuk
menjaga
kebersihan
lingkungan
serta
memelihara sarana pembuangan air limbah
Dari tabel diatas prioritas pemecahan masalah yaitu kerja bakti warga membersihkan saluran air dan perbaikan konstruksi saluran air.
TABEL II.4 PENETAPAN PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TERDAPATNYA KECOA DAN TIKUS DISEKITAR RUMAH No.
Nilai skore 70 – 100
Kriteria
Alt I
Alt II
Alt III
1.
Biaya
80
75
70
2.
Manfaat
85
90
80
3.
Efektivitas
80
85
70
4.
Politis
70
70
70
5.
Administrasi
90
95
70
6.
Hukum
70
70
70
7.
Pemerataan dan Keadilan
95
80
75
8.
Waktu
95
80
75
9.
Sosbud
70
70
70
10.
Lingkungan
95
90
70
830
805
720
I
II
III
TOTAL SKORE RANGKING
Keterangan: Alternatif I: Penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat sehingga sampah
tidak
menumpuk
dan
menjadi
tempat
berkembangbiaknya vektor Alternatif II: Menutup lubang pipa pada selokan dengan kasa besi Alternatif III: Merenovasi rumah sehingga rapat tikus dan upaya mengendalikan tikus dengan memasang perangkap tikus
Dari tabel diatas prioritas pemecahan masalah terdapatnya kecoa dan tikus di sekitar rumah yaitu penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat dan menutup lubang pipa pada selokan dengan kasa besi.
TABEL II.5 PENETAPAN ANALISIS KEPUTUSAN No.
Kriteria
Nilai (Skore 1-5) Alt I
Alt II
Alt III
Alt IV
1.
Risiko
4
3
5
3
2.
Sasaran yang ingin dicapai
3
5
4
5
3.
Biaya
5
2
3
3
4.
Waktu
3
5
3
4
5.
Memecahkan masalah
3
5
4
3
TOTAL SKORE
18
20
19
18
RANGKING
III
I
II
IV
Keterangan: Alternatif I: Kerja bakti warga membersihkan saluran air/ selokan Alternatif II: Perbaikan konstruksi saluran air Alternatif III: Penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat sehingga sampah
tidak
menumpuk
dan
menjadi
tempat
berkembangbiaknya vektor Alternatif IV: Menutup lubang pipa pada selokan dengan kasa besi
Berdasarkan hasil analisis keputusan, maka dipustuskan bahwa prioritas utama alternatif pemecaahan masalah adalah perbaikan konstruksi saluran air, kemudian dilanjutkan dengan adanya penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat sehingga sampah tidak menumpuk dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya vektor, serta dengan disediakannya tempat sampah agar warga tidak membuang sampah disembarang tempat.
TABEL III.6 PLAN OF ACTION ATAU RENCANA KEGIATAN No.
1.
2.
Jenis Kegiatan
Tanggal
Penanggung
Pelaksanaan
Jawab Tokoh
Koordinasi
3 Maret 2016
Perencanaan
Persiapan Sumber Daya 4 Maret 2016
Surat Pemberitahuan
7 Maret 2016
4.
Survei Lokasi
9 Maret 2016
Pengadaan
Alat
dan
Bahan yang diperlukan
10 Maret 2016
Pelaksanaan Perbaikan 6.
Konstruksi Saluran Air 13 Maret 2016 Limbah Pelaksanaan
7.
Penyediaan
Rizal Bahri
Tempat 21 Maret 2016
Sampah
(RT/
RW/ Kepala Desa/ Tokoh
Tokoh
Rizka
Warga di Jalan Manyar
Yulianti DM
Evaluasi Pelaksanaan
30 Maret 2016
Sabrangan 1 RT.03 RW.10
Tri Saluran Pembuangan Air
Ardiani
Limbah dan Rumah Warga
Nurfarida
RT dan Perwakilan Warga
Safitri Weni
(RT/
agama)
Intan
Weni
masyarakat
RW/ Kepala Desa/ Tokoh
Ilmawati
Tri
Ardiani
Warga di Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10
Intan
Warga di Jalan Manyar
Yulianti DM
Sabrangan 1 RT.03 RW.10
Rizka 8.
masyarakat
agama)
3.
5.
Sasaran
Ilmawati dan Nurfarida Safitri
Warga di Jalan Manyar Sabrangan 1 RT.03 RW.10 dan Tokoh Masyarakat.
Dalam Rencana Kegiatan (Plant Of Action) ini akan membutuhkan alat, bahan, sarana, prasarana, tenaga dan biaya. Seperti rincian berikut: No
Diskripsi
Jumlah
Satuan
@ (Rp)
Jumlah (Rp)
Pembuatan dan 1.
Fotocopy Surat
35
Lembar Rp.
300,00
Rp.
10.500,00
Rp.
2.500,00
Rp.
37.500,00
Rp.
2.500,00
Rp.
37.500,00
25.000,00
Pemberitahuan
2.
3.
Konsumsi Koordinasi
Konsumsi Persiapan Sumber Daya
Snack 15
dan minum Snack
15
dan minum
Tenaga Untuk 4.
Penyampaian Surat
1
Orang
Rp.
25.000,00
Rp.
5
Orang
Rp.
25.000,00
Rp. 125.000,00
15
Kg
Rp.
3.000,00
20
Buah
Rp.
15.000,00
Rp. 300.000,00
10
Buah
Rp.
25.000,00
Rp. 250.000,00
Pemberitahuan 5. 6. 7.
8.
Tenaga Pengadaan Alat dan Bahan Semen Tempat Sampah Ukuran Sedang Tempat Sampah Ukuran Besar
TOTAL
Rp.
45.000,00
Rp. 830.500,00
Warga akan dikumpulkan pada balai pertemuan, alat dan bahan yang telah didapatkan diletakkan dalam gudang balai pertemuan. Adapun pengadaan Alat dan Bahan yang bisa didapatkan dari pinjaman sukarela warga, yaitu: 1. Sekop/ Cetok
4. Timba
2. Papan Kayu
5. Sapu lidi
3. Linggis
6. Kantong Plastik
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Prioritas masalah kesehatan lingkungan yang ada di Pemukiman di Jalan Manyar Sabrangan I RT.03 RW.10 adalah Saluran pembuangan air limbah tidak tertutup dan tidak lancar/ tidak memenuhi syarat. Dan banyak terdapat kecoa dan tikus di sekitar rumah. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan adalah perbaikan konstruksi saluran air, kemudian dilanjutkan dengan adanya penyediaan tempat sampah yang memenuhi syarat sehingga sampah tidak menumpuk dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya vektor, serta dengan disediakannya tempat sampah agar warga tidak membuang sampah disembarang tempat.
B. Saran Perlu diadakan penyuluhan tentang memelihara saluran air yang benar sehingga masyarakat tetap berpartisipasi untuk merawat saluran limbah dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Selain itu perlu diadakan penyuluhan tentang buang sampah di tempat sampah agar masyarakat agar tempat sampah yang disediakan berguna.