3. Isi

  • Uploaded by: Afninda Nafariska
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3. Isi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,449
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Operasi merupakan tindakan pembedahan yang sering menimbulkan kecemasan. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik fisik maupun psikologisnya, misalnya harga diri. Tindakan pembedahan adalah tindakan yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi kondisi yang tidak memungkinkan disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana. Karena tindakan pembedahan dapat mendatangkan stress, akibat adanya ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang, sehingga seseorang yang akan dilakukan tindakan pembedahan sering mengalami kecemasan (Stuart & Sundeen, 2005). Respon psikologis secara umum berhubungan dengan adanya kecemasan menghadapi anestesi, diagnosa penyakit yang belum pasti, keganasan, nyeri, ketidaktahuantentang prosedur tindakan pembedahan dan sebagainya (Potter & Perry, 2005). Beberapa orang terkadang tidak mampu mengontrol kecemasan yang dihadapi, sehingga terjadi ketidak harmonisan dalam tubuh. Hal ini akan berakibat buruk, karena apabila tidak segera diatasi akan meningkatkan tekanan darah yang dapat menyebabkan pendarahan baik pada saat pembedahan ataupun pasca operasi (Sadock, 2010). Berdasarkan survei pendahuluan pada minggu kedua bulan Oktober pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi, didapatkan bahwa dari 10 pasien yang akan melakukan tindakan pembedahan menunjukkan gejala kecemasan yang berbeda-beda, ada yang cemas ringan, cemas sedang, dan cemas berat. Pemeriksaan tekanan darah sistolik pada pasien yang dilakukan sebelum tindakan pembedahan juga berbeda-beda, ada yang meningkat tekanan darah sistolik 10 mmHg, 20 mmHg dan > 30 mmHg. Berdasarkan latar belakangdi atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Peningkatan Tekanan Darah pada Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeselo Slawi”.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi?”

1

1.3

Tujuan Penelitian A. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi. B. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi b. Mengetahui peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi c. Menganalisis hubungan antara tingkatan kecemasan dengan peningkatan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soeselo Slawi

1.4

Manfaat Penelitian A. Bagi Pasien Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi terkini tentang hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi, sehingga memperkaya informasi tentang cemas dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi. B. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para tenaga kesehatan khususnya perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeselo dan perawat lain dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pasien pre operasi yang terkait dengan kecemasan terhadap peningkatan tekanan darah pasien pre operasi. C. Bagi Penelitian Lain Hasil penelitian ini dapat berguna dalam memperkaya informasi bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian tentang hubungan kecemasan terhadap peningkatan tekanan darah pasien pre operasi.

1.5

Keaslian Penelitian Penelitian dengan topik tingkat kecemasan pasien pre operasi sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian dengan kriteria “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Peningkatan Tekanan Darah pada Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeselo Slawi” belum pernah dilakukan.

2

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Afninda Nafariska NIM : P1337420617081 Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang,

Desember 2017

Yang Membuat Pernyataan, Tanda tangan

Afninda Nafariska

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Teori Pendukung 2.1.1 Pengertian Kecemasan Pre Operasi Kecemasan merupakan suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis, yang dirasakan oleh pasien pre operasi (David, 2003). Kecemasan pasien menghadapi pre operasi adalah kecemasan yang dihadapi pasien terhadap masalah menjelang pelaksanaan operasi. Pada kecemasan pre operasi sering ditandai oleh perasaan tegang (Hendra, 2000). Menurut Asrob (2009) terdapat berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan pasien dalam menghadapi tindakan pembedahan, antara lain : a. Takut karena belum tahu proses pembedahan b. Takut terjadi perubahan fisik yang signifikan c. Cemas mengalami kondisi sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit sama d. Takut menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan, dan petugas e. Takut tidak sadar lagi saat dibius f. Takut operasi berjalan gagal 2.1.2 Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Kecemasan Pre Operasi Menurut (Lewin, 2003; Hawari, 2004; Nursalam, 2003) faktor sosial yang mempengaruhi kecemasan pada pasien pre operasi adalah : a. Usia Pada usia diatas 60 tahun sebagaian orang cenderung berfikir bagaiman cara menghadapi dan mengontrol diri dalam proses pembedahan. b. Lingkungan hidup Faktor lingkungan dan kebiasaan yang buruk dalam kehidupan, contoh kurangnya dukungan dari keluarga, menyebabkan kecemasan pada pasien yang akan menjalani proses pembedahan. c. Pengalaman Pengalaman pasien dalam proses pembedahan sebelumnya akan menjadikan pasien dapat berfikir secara matang dalam menghadapi proses pembedahan berikutnya. d. Keuangan Tindakan pembedahan memerlukan kebutuhan pengeluaran yang tidak sedikit. Tingkat keuangan yang berbeda dari pasien yang akan menjalani proses pembedahan dapat menimbulkan kecemasan bagi diri pasien tersebut. e. Penyakit fisik Komplikasi intra yang akan dialami pasien pasca tindakan pembedahan akan menjadikan pasien merasa lebih cemas.

4

2.1.3 Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Menurut (Stuart, 2007) tingkat kecemasan pasien pre operasi sebagai berikut : a. Kecemasan ringan Pada tingkat kecemasan ini, pasien dapat mempelajari tentang bagaimana mencegah berbagai kemungkinan yang akan terjadi akibat dari proses pembedahan. b. Kecemasan sedang Pada tingkat kecemasan ini, lebih memfokuskan pada masalah utama dan hal penting tentang proses pembedahan. c. Kecemasan berat Pada tingkat kecemasan ini, cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal lain diluar tidakan pembedahan, semua perilaku ditujukan untuk mengurangi kecemasan, dan pasien memerlukan banyak pengarahan. d. Panik Pada keadaan ini mengancam pengendalian diri pada pasien pre operasi, pasien tidak mampu untuk melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan, dan ketidak mampuan total untuk fokus. 2.1.4 Gejala Kecemasan a. Gejala psikologis, meliputi ketegangan, khawatir, panik, kehilangan kontrol, dan lainnya sebagai akibat dari kegagalan proses pembedahan. b. Gejala fisik, meliputi gemetar, jatung berdebar, berkeringat, mual, sulit bernapas, dan gangguan di lambung. c. Gejala kecemasan pasien pre operasi yang muncul dalam sistem tubuh menurut (Stuart, 2007), 1) Kardiovaskuler : tekanan darah meningkat, palpitasi, rasa ingin pingsan 2) Pernapasan : napas cepat 3) Muskular : wajah tegang, reaksi terkejut, refleks meningkat 4) Gastrointestinal : kehilangan nafsu makan, diare, mualnyeri abdomen 5) Saluran perkemihan : sering berkemih 6) Kulit : pucat, berkeringat, rasa panas dan dingin pada kulit

5

2.2

Kerangka Teori Penelitian Menurut Smeltzer & Bare, 2002 ; Harper, 1999 Faktor Predisposisi : a. Konflik id & ego b. Perasaan takut c. Frustasi Faktor Pencetus : a. Ancaman terhadap integritas kulit b. Ancaman terhadap sistem diri

Jenis operasi

Kecemasan

Faktor Sosial : Tata, lingkungan hidup, pekerjaan, pengalaman, keuangan, dan penyakit fisik Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian

6

Peningkatan Tekanan Darah

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 September sampai dengan tanggal 13 Oktober 2017. Penelitian dilakukan di Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soeselo Slawi.

3.2

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah dengan prosedur sebagai berikut : 1. Mengajukan permohonan pengambilan data penelitian pada Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. 2. Mengajukan surat pengantar pengambilan data penelitian dari Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang kepada Direktur RSUD Dr. Soeselo Slawi. 3. Menjelaskan tujuan penelitian kepada Kepala Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soeselo Slawi. 4. Menunjuk salah satu perawat untuk menjadi enumerator dengan kriteria perawat lulusan minimal lulusan Diploma III, dengan masa kerja minimal 2 tahun. 5. Mendiskusikan kepada enumerator untuk menyamakan presepsi tentang teknik pengambilan sampling dan pengumpulan data. 6. Memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 7. Memperkenalkan diri dengan pasien atau keluarga yang bertanggungjawab 8. Meminta izin kepada calon pasien atau keluarga yang bertanggungjawab dengan menunjukkan surat permohonan menjadi pasien. 9. Pasien yang setuju menjadi responden diberi lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent) untuk ditanda tangani pasien. 10. Pengukuran tingkat kecemasan pasien dan tekanan darah dilakukan 1 jam sebelum pasien masuk ke dalam kamar operasi, tekanan darah diukur setelah pengukuran kecemasan, kemudian hasilnya dicatat pada lembar observasi (terlampir). 11. Hasil pengukuran tingkat kecemasan dan tekanan darah dari masingmasing pasien kemudian disusun dan dibuat rekapitulasi, selanjutnya dilakukan pengolahan data.

7

3.3

Rencana Kegiatan Penelitian Rencana kegiatan penelitian “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Peningkatan Tekanan Darah pada Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeselo Slawi” No 1. 2. 3. 4.

Kegiatan Penyusunan Proposal Penelitian Karya Ilmiah Ujian Proposal Pengurusan Perizinan Pengambilan Data Penelitian

5. 6.

Penyusunan Hasil Penelitian Ujian Hasil Penelitian

Tanggal September - November 2017 Desember 2017 September 2017 September – November 2017 Desember 2017 Desember 2017

Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Penelitian

8

Keterangan

Related Documents

3. Isi
October 2019 17
3 - Daftar Isi
May 2020 18
Isi Geostruk 3.docx
December 2019 45
3. Daftar Isi
November 2019 21
Isi Rpp Sejarah_sma 3
July 2020 12
Isi...3 Konu
November 2019 4

More Documents from ""

2. Lembar
October 2019 23
3. Isi
October 2019 17
1. Cover
October 2019 37