UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS JL. Ganesha I Purwosari Kudus
KODE : LAB.CLS.249.2019
TOOL PEMBEBASAN JALAN NAFAS (HEAD TILT CHIN LIFT JAW TRUST)
NO A. 1 2 3 4 5 B 1
ASPEK YANG DINILAI FASE ORIENTASI Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA Pemeriksaan Jalan Napas L = Look/Lihat gerakan nafas atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga, warna mukosa/kulit dan kesadaran L = Listen/Dengar aliran udara pernafasan F = Feel/Rasakan adanya aliran udara pernafasan dengan menggunakan pipi penolong
2 Membuka jalan nafas dengan proteksi cervikal a. Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat dagu) b. Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat sudut rahang bawah)
BBT
2 2 2 2 2 15
15
c. Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi) d. Untuk memeriksa jalan nafas terutama di daerah mulut, dapat dilakukan teknik Cross Finger yaitu dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk yang disilangkan dan menekan gigi atas dan bawah. e. Bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing dalam rongga mulut dilakukan pembersihan manual dengan sapuan jari. f. Kegagalan membuka nafas dengan cara ini perlu dipikirkan hal lain yaitu adanya sumbatan jalan nafas di daerah faring atau adanya henti nafas (apnea) g. Bila hal ini terjadi pada penderita tidak sadar, lakukan peniupan udara melalui mulut, bila dada tidak mengembang, maka kemungkinan ada sumbatan pada jalan nafas dan dilakukan maneuver Heimlich. 3 Membersihkan jalan nafas Sapuan jari (finger sweep) :
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
NO PUNGGUNG 12 13 14 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Dilakukan bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing pada rongga mulut belakang atau hipofaring seperti gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya sehingga hembusan nafas hilang. 4 Mengatasi sumbatan nafas parsial Chin Lift : gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu pasien kemudian angkat.
15
Head Tilt : letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah dan penyangga leher tegang dan lidahpun terangkat ke depan. Jaw thrust : dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas C
FASE TERMINASI 1 Melakukan evaluasi 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3 Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 Menjaga keamanan pasien 3 Menjaga keamanan perawat
10 5 3
Total
3 3 4 2 100 Penguji,……………………………..
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS JL. Ganesha I Purwosari Kudus
KODE : LAB.CLS.249.2019
TOOL PEMBEBASAN JALAN NAFAS (ABDOMINAL THRUST)
NO
ASPEK YANG DINILAI
FASE ORIENTASI Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien B FASE KERJA 1 Pemeriksaan Jalan Napas L = Look/Lihat gerakan nafas atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga, warna mukosa/kulit dan kesadaran L = Listen/Dengar aliran udara pernafasan F = Feel/Rasakan adanya aliran udara pernafasan dengan menggunakan pipi penolong 2 Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) Dapat dilakukan dalam posisi berdiri dan terlentang : berikan hentakan mendadak pada ulu hati (daerah subdiafragma – abdomen). Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada posisi berdiri atau duduk : penolong harus berdiri di belakang korban, lingkari pinggang korban dengan kedua lengan penolong, kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol tangan kepalan pada perut korban, sedikit di atas pusar dan di bawah ujung tulang sternum. Pegang erat kepalan tangan dengan tangan lainnya. Tekan kepalan tangan ke perut dengan hentakan yang cepat ke atas. Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan yang jelas.
BBT
A.
1 2 3 4 5
2 2 2 2 2 10
10
10
1
2
3
4 5 6
7
NO PUNGGUNG 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Abdominal Thrust(Manuver Heimlich) pada posisi tergeletak (tidak sadar) : korban harus diletakkan pada posisi terlentang dengan muka ke atas. Penolong berlutut di sisi paha korban. Letakkan salah satu tangan pada perut korban di garis tengah sedikit di atas pusar dan jauh di bawah ujung tulang sternum, tangan kedua diletakkan di atas tangan pertama. Penolong menekan ke arah perut dengan hentakan yang cepat ke arah atas. Berdasarkan ILCOR yang terbaru, cara abdominal thrust pada posisi terbaring tidak dianjurkan, yang dianjurkan adalah langsung melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada yang dilakukan sendiri : kepalkan sebuah tangan, letakkan sisi ibu jari pada perut di atas pusar dan di bawah ujung tulang sternum, genggam kepala itu dengan kuat, beri tekanan ke atas kea rah diafragma dengan gerakan yang cepat, jika tidk berhasil dapat dilakukan tindakan dengan menekan perut pada tepi meja atau belakang kursi Back Blow (untuk bayi) Bila penderita sadar dapat batuk keras, observasi ketat. Bila nafas tidak efektif atau berhenti, lakukan back blow 5 kali (hentakan keras pada punggung korban di titik silang garis antar belikat dengan tulang punggung/vertebrae) Chest Thrust (untuk bayi, anak yang gemuk dan wanita hamil) Bila penderita sadar, lakukan chest thrust 5 kali (tekan tulang dada dengan jari telunjuk atau jari tengah kira-kira satu jari di bawah garis imajinasi antara kedua putting susu pasien). Bila penderita sadar, tidurkan terlentang, lakukan chest thrust, tarik lidah apakah ada benda asing, beri nafas buatan FASE TERMINASI 1 Melakukan evaluasi 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3 Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan 2 Melakukan komunikasi terapeutik
10
10
10
10
C
5 3 2 3 3
3 Menjaga keamanan pasien 3 Menjaga keamanan perawat Total
2 2 100 Disahkan, ……………………………...