22538254 Kelelahan Dan Produktivitas

  • Uploaded by: muhammad maulana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 22538254 Kelelahan Dan Produktivitas as PDF for free.

More details

  • Words: 1,241
  • Pages: 51
Dr. Ronald E. Pakasi, SpRM Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi SMF Rehabilitasi Medik RSUP Fatmawati Jakarta

2

 Gejala

dari suatu penyakit  Psikologis  Respon fisiologis  Sering berhubungan dengan, a.l.: kurangnya motivasi  kurangnya minat  rendahnya kapasitas cadangan energi, dst. 

3

 Kelelahan

identik dengan: rasa berat, keletihan yang sangat, kurangnya vitalitas, letargi, kurang energi.

 Kelelahan

tidak sama dengan rasa mengantuk (mata berat), namun keinginan untuk tidur dapat menyertai kelelahan.

4

 Apatis

dapat pula menyertai kelelahan.

 Penyebab:

Fisik: 20-60%  Emosional: 40-80% 

5

 Kondisi

dimana homeostasis (fungsi pemeliharaan tubuh) mengalami gangguan akibat kerja dan lingkungan kerja (Christensen, 1960)  Berhubungan dengan: Turunnya kadar gula darah  Akumulasi asam laktat 

6

Dr. Ronald E. Pakasi, SpKFR

Saturday, November 14, 2009

7

Penyakit, rasa nyeri Pola makan Monotoni

Lingkungan: Cahaya, cuaca, kebisingan

Intensitas & lamanya kerja fisik & mental

Faktor psikis: tanggung jawab, kecemasan, konflik

KELELAHAN

Pemulihan

Dr. Ronald E. Pakasi, SpKFR

Saturday, November 14, 2009

8



Gangguan tidur:    

Kurang tidur Terlalu banyak tidur Gangguan napas saat tidur (henti napas) Kerja shift (shift malam, ganti shift)

Konsumsi alkohol  Konsumsi kafein berlebihan  Penyakit jantung / paru  Gangguan saluran cerna  Gangguan neurologis 

9



Gangguan Nutrisi:   



Gangguan elektrolit  



Kurang gizi Overweight / obesity Defisiensi vitamin / mineral

Rendahnya kadar natrium / kalium / magnesium Kadar kalsium terlalu rendah / tinggi

Gangguan endokrin:   

Rendahnya / tingginya kadar glukosa darah Rendahnya / tingginya kadar tiroid Gangguan kadar kortisol 10

 Penyakit

infeksi

 Keganasan

(cancer)

 Ginekologis

Menopause  Kehamilan 

 Aktivitas

fisik / latihan:

Kurang olah raga  Terlalu banyak olah raga  Beban kerja fisik terlalu tinggi 

11

Tingkat aktivitas fisik: energy expenditure  Tingkat kebugaran (physical fitness level)  Tingkat ketahanan tubuh (endurance level)  Jumlah istirahat  Sistem pertahanan tubuh  Sistem antioksidan tubuh  Paparan radikal bebas  Postural habit / ergonomi (?) 

12

 Lingkungan

fisik pekerjaan:



Suhu



Kelembaban



Tingkat kebisingan



Pencahayaan

13

 Perasaan

tentang kurangnya kontrol atas aspek-aspek tertentu dalam pekerjaan:

•Kurangnya pengaruh pada prosedur kerja atau laju kerja •Contoh: pekerjaan dengan menggunakan mesin dengan laju konstan

14

 Hubungan

interpersonal yang buruk:



Atasan atau teman sekerja bersikap kasar



Tidak sensitif terhadap kebutuhan orang lain



Angkuh



Terlalu banyak kritik 15

 Perasaan 

kurang diakui atau dihargai:

Tidak mendapat promosi atau pengakuan atas prestasi kerja

 Kehilangan

pekerjaan, atau perasaan terancam kehilangan pekerjaan 16

17

 Bervariasi

dari perasaan sedikit lelah hingga kelelahan yang sangat: Rasa lelah umumnya mulai terasa menjelang akhir jam kerja  → beban kerja >30-40% kapasitas aerobik maksimal (kapasitas kebugaran) 



Rasa lelah lebih cepat timbul bila beban kerja sudah mencapai >50% kapasitas aerobik maksimal

18

Nilai tukar (currency) penggunaan energi berdasarkan tingkat aktivitasnya  Berapa kalori energi yang digunakan untuk suatu aktivitas?  METs: metabolic equivalent(s)  1 METs = besar energi yang digunakan saat duduk diam 

19

Contoh:  Tidur = 0.9 METs  Menonton TV = 1 METs  Berdiri / mengantri = 1.2 METs  Desk work / office work = 1.5 METs  Kerja fisik sedang (duduk), mis: crane. Traktor, heavy levers = 2.5 METs  Kerja fisik ringan (berdiri): assembling, stone clerk, bartender, filing = 2.3 METs

20

Kerja fisik sedang (berdiri): assembling / repair alat berat, auto repair, stocking, packing box = 3 MEts  Mengangkat barang terus-menerus 5-10 kg (sedikit istirahat) = 4 METs  Membawa beban berat (8-20 kg), naik tangga, secara kontinyu = 8 METs  Membawa beban sangat berat (>20 kg), lantai datar, secara kontinyu = 8 METs  Membawa beban >50 kg, turun tangga = 8.5 METs  Membawa beban 35-49 kg, turun tangga = 7.5 METs  Atlit profesional: 10 -12 METs 

21

 Perubahan

suhu (dapat meningkat)

 Perubahan

denyut jantung

 Berkurangnya

kekuatan otot

22

23

 Manusia

pada dasarnya adalah makhluk “siang”  Implikasi: Performa fisik dipengaruhi irama sirkardian  Secara fisiologis tidak di-desain untuk bekerja malam 

24

 Kerja

shift: memberi beban kerja fisiologis

 De-sinkronisasi 

fungsi tubuh

Mis: suhu tubuh & jam biologis yang mengaturnya

 Setiap

individu memberikan respon / reaksi yang berbeda thd kerja shift 

i.e.: tidak semua individu cocok untuk pekerjaan ini 25

26

 Rotating

shift work vs. continuous shift work

 Beban

fisiologis terbesar: kelompok yang bekerja beberapa malam berturut-turut setelah istirahat beberapa hari (continuous shift work)

27

 Suhu

tubuh & denyut nadi saat bekerja (night shift) turun seakan2 orang tersebut tidur

 Kesimpulan:

hari bebas dibagi rata di antara hari kerja shift

28

29

 Rata-rata

dewasa memiliki total jumlah sel kira-kira 100 trilyun sel

 Rata-rata

dewasa mengganti sekitar 300 milyar sel setiap harinya (proses replikasi sel)

30

Ruang Arsitek: Inti sel (nukleus)

Kontraktor: Ribosome

Blueprint: DNA

Bahan bangunan: Protein

Menjaga fungsi sel Pertumbuhan sel Proteksi Replikasi Replikasi sel: 300 milyar sel x 1 milyar DNA = 300.000.000.000.000.000.000 DNA strand 31

32

A

 Anabolisme:

K

membangun, memperbaiki,

membentuk  Katabolisme: menghancurkan, memobilisasi, membuang 33

 Oksidasi

Contoh sehari2: besi berkarat, cat memudar, roti panggang  Contoh dalam tubuh: kerusakan dinding pembuluh darah, sel saraf otak, kulit, otot jantung, dan hati  Suatu “noda” dalam blueprint DNA 

34

 Molekul

/ atom yang mengandung elektron bebas (tidak berpasangan)  Radikal: partikel yang sangat tidak stabil  Penyebab kerusakan DNA Penuaan dini  Keganasan  Penyakit-penyakit degeneratif 

35

36

37

 Glikasi

= browning  ~ aktivitas radikal bebas  Gula

(glukosa, fruktosa) berikatan dengan protein 

Terjadi ketika asupan karbohidrat melebihi pemakaian tubuh

 Glikasi

dalam tubuh: kerusakan protein aktif 

Contoh: hemoglobin, pembuluh darah, saraf, dll 38

39

 Pengaturan

shift: distribusi hari kerja dan hari istirahat selang-seling dan merata

 Lingkungan

Fisik:

Zona bebas rokok  Pengaturan cahaya, tingkat kebisingan, polusi, suhu tempat kerja 

 Tes

kebugaran fisik berkala:

Uji latih  Tes fungsi paru & fungsi jantung  Pemeriksaan penyakit-penyakit kronik 

40

 Penerimaan 

karyawan: uji kebugaran fisik

khususnya untuk pekerjaan fisik

 Suasana

Kerja

Antisipasi konflik  Kesejahteraan karyawan  Gizi karyawan: standarisasi kantin karyawan dengan menu seimbang  Waktu istirahat 

 Kegiatan

Rekreasional

Olahraga bersama secara berkala  Rekreasi bersama 

 Kegiatan

Kerohanian 41

42

 Antioksidan

adalah zatzat yang dapat menetralkan radikal bebas  Antioksidan secara alamiah terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan berwarna

43

WHO menganjurkan untuk mengkonsumsi 5-9 porsi sayur dan buah setiap hari

Rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi 2,5 porsi sayur sehari 44

 Antosianin

 anggur, cranberry, blueberry, terong  Hesperidin  lemon, jeruk, grapefruit  Likopen  tomat, grapefruit, jambu biji, semangka  Lutein  daun kale, bayam, bunga marigold

45

 Membantu

pertumbuhan sel yang sehat  Membantu tubuh menghasilkan enzim-enzim pelindung  Meningkatkan sistem imunitas  Perlindungan antioksidan 46

47

48

 Latihan

aerobik: olahraga ritmik, melibatkan otot2 besar, selama minimal 20-30 menit 

Contoh: jogging, sepeda, berenang, treadmill, senam kebugaran, dll.

 Latihan

conditioning: pembentukan otot

Merangsang proses ANABOLISME  Fight aging process by making muscle! 

49

 Rata-rata

kebutuhan dewasa: 6-8 jam  Bergantung tingkat aktivitas fisik  Semakin berat aktivitas fisik, kebutuhan istirahat semakin tinggi  Efek kurang tidur: (selain kelelahan)     

Proses katabolisme meningkat Proses detoksifikasi tubuh tidak selesai Regenerasi sel terhambat Antioksidan tidak bekerja optimal “Over the hill metabolism” = early aging!!

50

51

Related Documents


More Documents from "duta"