20180212222549-2. Dr Rai - Hiv-aids-pit Idi 3.pptx

  • Uploaded by: Rezkina Azizah Putri
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 20180212222549-2. Dr Rai - Hiv-aids-pit Idi 3.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,593
  • Pages: 61
• CURRICULUM VITAE • • • • • • • • • • • •

Nama : Dr. I Gede Rai Kosa, SpPD. FINASIM TTL : Denpasar, 15 Maret 1958 Jabatan : Staf KSM Penyakit Dalam RSU Kabupaten Tangerang Pendididikan : SD 2 Sumerta Denpasar 1965 - 1970 SMP N 1 Denpasar 1971 – 1973 SMA N 1 Denpasar 1974 – 1976 FK Universitas Udayana Denpasar 1977 – 1984 FK Universitas Airlangga Surabaya 1993 – 2000 Organisasi : Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Cabang Tangerang • Ketua Persatuan Diabetes Indonesia ( PERSADIA ) Cabang Tangerang • Ketua I Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia ( PAPDI ) Cabang Banten

DIAGNOSIS&TATALAKSANA HIV / AIDS DI PELAYANANPRIMER

Dr.RaiKosa,SpPD-FINASIM

PIT III IDI Tangerang 11 Februari 2018

STUDI . Retrospektif: 2010-2015 356 ps HIV •118 ps (33,4%) Dx telat • 57 ps (16%) HIV Berat • min 1 Indikator Klinis 24 bln terdiagnosis • 60% oleh GP; 40% oleh Spesialis • terjadi di FKTP maupun FKTL

DAMPAK •Menurunkan harapan hidup • Terapi lebih kompleks • Menurunkan Adheren/kepatuhan berobat • Mengganggu kwalitas hidup • Meningkatkan total cost • Meningkatkan penularan di masyarakat

SEBABNYA 1. Kurangnya Sosialisasi Guideline 2. Barier komunikasi dengan ps 3. Kekurangan dlm hal pengetahuan klinis

• HIV/AIDS adalah suatu masalah yang mengglobal. • Human Immunedeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang dan merusak system kekebalan tubuh manusia. • Aquired Immunedeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV. • Virus ini dapat membunuh dan merusak system kekebalan tubuh sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi dan penyakit lain.

SITUASI HIVAIDSDI INDONESIA

Jumlah HIV dan AIDS yang Dilaporkan per Tahun sd Juni 2017 • Penemuan kasus HIV & AIDS Cakupan test HIV sudah meningkat, namun banyak populasi kunci belum terjangkau dan cakupan ini masih sangat rendah pada ibu hamil dan para pekerja

Prevalensi HIV berdasarkan Kelompok Berisiko, STBP 2007, 2011 dan 2015

WPSL

W P S T L Pria Risti

Wa r i a

LSL

Penas un

WBP

2007* 10.00%

4.50%

0.80%

2 4 . 3 3%

5.33%

52.40%

2 0 11 * 1 0 . 4 1 %

2.89%

0.70%

2 1 . 8 5%

8.48%

4 1 . 2 0%

2.95%

2015

2.20%

0.82%

24.82%

25.80%

28.78%

2.95%

7.97%

• Penasun 2007 dan10 2011Tanpa Semarang

Tujuan Penanggulangan HIV/AIDS (Permenkes No. 21 /2013 tentang Penanggulangan HIVAIDS )

3 Z E R O 2030 Zero

Zero

new HIV infection

A I D S related death

90%

90%

ODHA mengetahui status H I V n ya

O D H A ya n g tahu status mendapat ARV

Zero discrimination

90% ODHA on ART mengalami s upres i V L

HIV

AIDS

H : Human (Manusia) I :

A : Acquired (Didapat

Immunodefic iency (turunnya sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh gagal melawan infeksi) V : Virus Virus yang hanya terdapat di dalam tubuh manusia dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh tubuh gagal melawan infeksi

/ Ditularkan oleh orang lain) I : Immune (Kekebalan tubuh) D : Deficiency (Penurunan / Kekurangan) S : Syndrome (Kumpulan Gejala) Kumpulangejala (infeksi opotunistik)yang disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh, akibattertular virus HIV dari orang lain Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan

12

Awal Dikenalnya HIV 

1978 gay di Amerika Serikat dan Swedia--- dan heteroseksual di Tanzania dan Haiti mulai menunjukkan tanda2 dari apa yang selanjutnya disebut AIDS.

Mei 1983 mengisolasi virus - LAV

1984 – membiakkan virus – HTLV-III

Luc Montaniere

Robert Gallo

1986 : HIV

Virus HIV • menyerang sistim kekebalan tubuh (sel darah putih / limfosit) sehingga kekebalan tubuh menurun • memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dalam tubuh manusia

Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan

15

Siklus hidup virus HIV

HIVINFECTION

PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS: Tertular VIRUS

Periode Jendela Tes HIV (-)

HIV + -Orang Tampak Sehat Tidak Ada Keluhan/Gejala -Aktivitas Masih Normal

AIDS AIDS

Virus sudah berada dalam darah, bisa menularkan kepada orang lain H I V (+) DAN S E T E R U S N Y A P O S I T I P . . .

3 – 12 minggu

5 - 10 TA H U N

1 - 2 TAHUN

HIV banyak terdapat di… darah cairan sperma

cairan vagina air susu ibu Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan

19

Cara penularan HIV

PENULARANDARIIBU PADABAYINYA

Yang Tidak Menularkan…

Ciuman

Sentuhan

WC

Pelukan

Alat makan

Nyamuk

Tinggal serumah

Resiko penularan per pajanan Transfusi Ibu ke anak Seks anal (reseptif) Penasun bersama Tertusuk jarum

~80 % 1:4 1:30 -1:125 1:150 1:313

(petugas kesehatan)

Seks vaginal (reseptif)

1:700 – 1:2000

Seks vaginal (insertif)

1:1000 -1:3000

Terpercik

<1:4000

PROGRESSION OF HIV DISEASE

Table 1. WHO clinical

staging of established HIV infection

Table 2. WHO immunological classification for established HIV

infection

Table 3. WHO clinical staging

of HIV/AIDS for adults and adolescents with confirmed HIV infection

Table 3.

WHO clinical staging of HIV/AIDS for adults and adolescents with confirmed HIV infection

Infeksi oportunistik AIDS Kandidiasis oral

Herpes simpleks

Infeksi oportunistik AIDS Tuberkulosis

Sarkoma kaposi

Infeksi oportunistik AIDS Toksoplasmosis serebri

Meningitis kriptokokus

Perjalanan Penyakit HIV ‘Typical Progressors’

7-10 tahun

‘Rapid Progressors’

<3 tahun

90%

Infeksi HIV

<5%

<10%

‘Long-term Non-progressors’

>10-15 tahun Normal, CD4 stabil

Diagnosis HIV • Harus melalui Pemeriksaan laboratorium • Ditemukannya antibodi HIV dlm darah • Jenis tes antibodi HIV: – Rapid Test – ELISA – Western Blot

Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan

34

WHOMTOTEST • • • •

All patients with signs and symptoms All patients with possible exposure All pregnant women All adults and adolescents between the ages of 13-75 • Repeat testing in high risk individuals

Yang dimaksud berisiko adalah Kelompok populasi kunci PS (Pekerja Sex) Penasun (Pengguna NAPZA Suntik) LSL (Laki Suka Laki) Waria Kelompok khusus Pasien hepatitis Ibu hamil Pasangan serodiskordan Pasien TB Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), dan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).

Konseling dan Tes HIV 1. Konseling dan tes HIV sukarela (KTS/VCT= Voluntary Counseling and Testing) 2. Tes HIV dan Konseling atas inisiatif petugas kesehatan (KTIP/PITC= Provider-Initiated Testing and Counseling)

Prinsip Konseling dan Tes HIV Prinsip 5C consent (informed consent) confidentiality counseling correct test results connections to care, treatment and prevention services

Tes HIV • ‘anti body’ – ‘Simple/rapid test’ – EIA (Elisa) – Western Blot

• ‘antigen’ – P24 – PCR-RNA

HIV structure

Prosedur Tes - Strategi 3 (dengan Rapid Test/ELISA) - A1 sensitifitas > 99% - A2 dan A3 spesifisitas > 99% - Antibodi baru terdeteksi 2 mg – 3 bln setelah terinfeksi HIV (masa jendela/Window Period

HIV Test Result Interpretation

HIV negatif

HIV Indeterminate

HIV positif

Re-testing Following HIV Test HIV Positive result

HIV Negative result

HIV Indeterminate result

Care support and treatment

High risk: Retest mo 3-6-12

Retest in 2 weeks

Low risk: healthy

PCR test

No PCR Retest mo 3-6-12 Low risk HIV negative

ECLIPSE PERIOD • no HIV marker can be detected (serological/ virological) • the end: the appearance of HIV RNA or DNA (NAT) & HIV p24 antigen (IA) • 10 days after HIV infection, appearing several days before the p24 antigen

WINDOW PERIOD • the period between HIV infection and the detection of HIV-1/2 • antibodies using serological assays, which signals the end of the seroconversion period.

Apakah HIV-AIDS dapat disembuhkan..? Belum…Tapi ada Anti Retro Viral (ARV) yang dapat menekan jumlah virus dalam darah memperbaiki kuallitas hidup ODHA

Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan

47

Tujuan Terapi • Meningkatkan kualitas hidup • Mencegah IO • Mencegah progres penyakit • Mengurangi penularan ke orang lain

Perkembangan INDIKASI memulai ARV di Indonesia DRAFT PNPK

CD4 < 350

CD4 < 350 CD4< 200

Non CD4 : - Bumil, - Bayi/anak, - TB, - IMS, - Hepatitis, - Populasi Kunci - Serodiscordant - Epid Meluas

All HIV (test & treat all)

Target obat ARV untuk menghambat replikasi virus HIV di limfosit T (CD4) Fusion inhibitor

Viral zinc-finger nucleocapsid proteins

Viral protease

RNA

RNA

Proteins

Reverse transcriptase

RT RNA

Limfosit T

DNA

RNA

Viral regulatory proteins

RT DNA Provirus

DNA

Viral integrase

Persiapan pemberian ARV • Rekomendasi pemeriksaan lab utk persiapan: Setelah diagnosis HIV

• Skrining TB • CD4 • HBsAg • Skrining IMS, penyakit non komunikabel kronik

Dengan infeksi oportunitsik

• Pengobatan infeksi oportunistik • Pencegahan kotrimoksasol jika CD4 <200 atau TB

Waktu diharapkan lebih singkat

Inisiasi ART

• Kreatinin/ • Hb (utk AZT) • SGPT (utk NVP)

Konseling pra-ARV

Persiapan pemberian ARV • Rekomendasi pemeriksaan lab utk persiapan: Setelah diagnosis HIV

Tanpa infeksi oportunistik Inisiasi ARV Konseling pra-ARV

• Skrining TB • CD4 • HBsAg • Skrining IMS, penyakit non komunikabel kronik

Waktu diharapkan lebih singkat

• Kreatinin/ • Hb (utk AZT) • SGPT (utk NVP)

Kesiapan ODHA

HAART di Indonesia

Paduan ARV lini 1 pada dewasa

DRAFT PNPK

Mulai dengan salah satu paduan Pilihan

TDF + 3TC + EFV (kombinasi dosis tetap/KDT) TDF + 3TC (atau FTC) + NVP

AZT+ 3TC + EFV alternatif

AZT + 3TC + NVP AZT + 3TC + EFV400 a TDF + 3TC (atau FTC) + EFV400 a

a Belum

direkomendasikan pada pengguna rifampisin dan ibu hamil

Paduan ARV lini 1 pada remaja (10-19 tahun)

DRAFT PNPK

Mulai dengan salah satu paduan Pilihan

TDF + 3TC + EFV (kombinasi dosis tetap/KDT) TDF + 3TC (atau FTC) + NVP

AZT+ 3TC + EFV alternatif

AZT + 3TC + NVP AZT + 3TC + EFV400 a TDF + 3TC (atau FTC) + EFV400 a

a Belum

direkomendasikan pada pengguna rifampisin dan ibu hamil

HIV, penurunan CD4, komplikasi HAART

CEGAHLAH HIV DENGAN CARA Tidak melakukan hubungan seksual berisiko seperti ganti-ganti pasangan Tidak menggunakan narkoba Mengikuti program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak

Skrining darah donor dan organ tubuh

Menerapkan kewaspadaan standar (bagi petugas kesehatan)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

MATUR SUKSMA

THANK YOU

Related Documents

Rai
November 2019 37
In Rai
June 2020 21
1161 (rai)
May 2020 18
Rai-ngannayobai
April 2020 15
Rai-ngankanngoen
April 2020 17

More Documents from "Tambon Sanmahapon"