177243_ppt 28d.ppt

  • Uploaded by: Nur Ghaliyah Sandra
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 177243_ppt 28d.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 2,497
  • Pages: 31
TUTORIAL SKENARIO D BLOK 28 KELOMPOK B1 Tutor: dr. Mutiara Budi Azhar, SU., M.Med,Sc.

ANGGOTA KELOMPOK • Fitri Mareta Elzandri

04011181520001

• Velly Ezka Raissa Afifah

04011181520005

• Stella Yosephine Ribka

04011181520006

• Fildzah Hashifah Taufiq

04011181520007

• Zirrialifa Arafa

04011181520020

• Nadia Madina Rahma

04011181520051

• M. Farid Rizqullah

04011181520053

• Kania Mutia Yazid

04011181520057

• Anisah Nida ‘ul Haq

04011281520111

• Nur Ghaliyah Sandra Putri

04011281520112

• Ramadhani Syifa Majid

04011381520088

OUTLINE      

Skenario Klarifikasi istilah Identifikasi masalah Analisis masalah Kerangka konsep Kesimpulan

SKENARIO Ny. Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega nafas yang biasa dipakai tetapi tidak ada perbaikan. Tiga hari yang lalu, mengeluh demam, batuk berdahak warna putih yang sulit dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin dipakainya. Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2x seminggu dan sering terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Ny. Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pencegah serangan dari dokter di poliklinik tetapi hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau memakai obat inhaler pencegah serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang bila memakai obat tersebut.

Enam bulan yang lalu Ny. Meri diantar ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny. Meri dinebulisasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik beberapa kali dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil terlampir). Ny. Meri mengalami sesak sejak usia 15 tahun, terutama saat cuaca dingin, terhirup debu, terhidu bau menyengat atau kelelahan. Ny. Meri sering bersin-bersin dan hidung mengeluarkan sekret encer jika terhirup debu atau terhidu bau menyengat. Ibu Ny. Meri menderita asma sedangkan adiknya didiagnosis oleh dokter dengan dermatitis atopi. Ny. Meri bekerja sebagai pedagang di pasar induk dan memiliki tiga orang anak.

Pemeriksaan fisik: Keadaan umum tampak sakit berat, sesak bila berbicara, hanya dapat berbicara beberapa kata, sensorium gelisah, tekanana darah: 120/80 mmHg, frekuensi nadi: 102 kali/menit, frekuensi napas: 30 kali//menit, suhu: 37,1 oC, saturasi oksigen: 90% Pemeriksaan spesifik: Kepala: konjungtiva pucat (-), ikterik (-) Leher: JVP (5-2) cmH2O Thoraks: Paru: inspeksi tampak retraksi sela iga, auskultasi: vesikuler normal, ekspirasi memanjang dan wheezing di seluruh lapangan paru. Pemeriksaan laboratorium: Hb: 12,5 gr%, WBC: 15.000/mm3, hitung jenis: 0/5/6/78/10/1; LED: 20 mm/jam.

Pemeriksaan spirometri tanggal 10 Maret 2018 Pemeriksaan

Prediksi

Hasil

%

VEP1

2,505

1,68

67

KVP

3,121

2,81

95

VEP1/KVP

78

60

69

Pemeriksaan spirometri tanggal 20 April 2018 Pemeriksaan

Prediksi

Hasil

%

VEP1

2,505

2,204

88

KVP

3,121

2,90

96

VEP1/KVP

78

82

91

Penilaian Tes Kontrol Asma Pemeriksaan

April

Mei

Juni

Juli

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

terkontrol

terkontrol terkontrol

TKA Hasil

terkontrol

KLARIFIKASI ISTILAH No.

Istilah

Definisi

1.

Sesak

Dispnea a subjective experience of breathing discomfort that consist of qualitatively distinct sensations that vary in intensity.

2.

Mengi/wheezing

Is a high pitched, whistling sound that occurs during breathing when the airways are partially blocked.

3.

Inhaler

A portable device for administering a drug which is to be breathed in, use for relieving asthma and other brochial or nasal congestion.

4.

Nebulisasi

Conversion into a spray.

5.

Tes spirometri

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara objektif kapasitas atau fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan suatu indikasi medis.

No. Istilah 6. Penilaian tingkat kontrol asma 7. Asma

Definisi Suatu tes untuk menentukan asma terkontrol atau tidak dengan memberikan kuisioner berisi lima pertanyaan. Jenis penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Respiratory condition marked by attack of spasm in bronchii of the lungs causing difficulty in breathing

8.

Dermatitis atopi

9.

Sekret

Suatu penyakit kulit yang sifatnya kronik dengan karakteristik kulit kering, terjadi inflamasi, likenifikasi dan pruritus. Production by a cell or aggregation of cells (a gland) of a physiologically active substance and its movement out off the cell or organ in which it is formed.

No. Istilah Definisi 10. VEP1 (Volume Merupakan jumlah volume udara maksimal yang dapat Ekspirasi Paksa dihembuskan secara paksa, tegas, dan tuntas pada detik detik pertama) pertama dari paru pada saat pemeriksaan spirometri. Forced expiratory volume in one second. 11.

KVP (Kapasitas Vital Paksa)

Suatu tes untuk menentukan asma terkontrol atau tidak dengan memberikan kuisioner berisi lima pertanyaan.

12.

VEP1/KVP (tiffeneaupinelli index)

Jenis penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Respiratory condition marked by attack of spasm in bronchii of the lungs causing difficulty in breathing.

IDENTIFIKASI MASALAH

No.

1.

2.

Identifikasi Masalah Ny. Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega nafas yang biasa dipakai tetapi tidak ada perbaikan. Tiga hari yang lalu, Ny. Meri mengeluh demam, batuk berdahak warna putih yang sulit dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin dipakainya.

Concern

******

*****

No.

3.

4.

Identifikasi Masalah Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2x seminggu dan sering terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Ny. Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pencegah serangan dari dokter di poliklinik tetapi hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau memakai obat inhaler pencegah serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang bila memakai obat tersebut. Enam bulan yang lalu Ny. Meri diantar ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny. Meri dinebulisasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik beberapa kali dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil terlampir).

Concern

****

***

No.

6.

Identifikasi Masalah Ny. Meri mengalami sesak sejak usia 15 tahun, terutama saat cuaca dingin, terhirup debu, terhidu bau menyengat atau kelelahan. Ny. Meri sering bersin-bersin dan hidung mengeluarkan sekret encer jika terhirup debu atau terhidu bau menyengat. Ibu Ny. Meri menderita asma sedangkan adiknya didiagnosis oleh dokter dengan dermatitis atopi. Ny. Meri bekerja sebagai pedagang di pasar induk dan memiliki tiga orang anak. Pemeriksaan Fisik: Keadaan Umum

7.

Pemeriksaan Fisik: Keadaan Spesifik

*

8.

Pemeriksaan Laboratorium

*

9.

Pemeriksaan Spirometri

*

5.

10.

Tes Kontrol Asma

Concern

**

*

*

ANALISIS MASALAH

1. Ny. Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega nafas yang biasa dipakai tetapi tidak ada perbaikan. (1)

a.Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan sesak nafas hebat disertai mengi yang dialami Ny. Meri? Prevalensi asma meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan mulai menurun pada kelompok usia 45 tahun (Balitbangkes, 2013). b.Apa penyebab dan bagaimana mekanisme sesak nafas yang disertai mengi? Adanya kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap bendabenda asing di udara. c.Apa penyebab dan bagaimana mekanisme batuk berdahak berwarna kuning kehijauan? Batuk merupakan manisfestasi yang timbul karena adanya inflamasi pada saluran napas. Batuk juga merupakan bentuk kompensasi tubuh untuk mengeluarkan mucus pada saluran napas. Batuk berdahak berwarna kuning kehijauan menandakan adanya infeksi. Pada kasus ini, infeksi menjadi pencetus serangan asma pada Ny. Meri saat ini. gambar

d. Apa makna klinis dari perubahan warna dahak dari warna putih menjadi kuning kehijauan? Adanya enzim myeloperoxidases (MPOs) yang terdapat pada sel darah putih (terutama neutrophil). Hal ini menandakan bahwa sistem pertahanan tubuh sedang melawan inflamasi. e. Apa makna klinis dari tidak ada perbaikan setelah mengkonsumsi obat pelega nafas? • Kemungkinan penyakit yang diderita Ny. Meri sudah tidak merespon obat yang dikonsumsi akibat terjadi progresivitas dari penyakit yang diderita. • Akibat kerusakan epitel oleh karena inflamasi dapat juga meningkatkan penetrasi alergen dan mediator inflamasi, iritasi ujung-ujung saraf otonom  semakin cepat perburukan dan tidak mengalami perbaikan. • Selain itu, obat pelega nafas memiliki cara kerja dengan mendilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos dan mencegah bronkokonstriksi, namun tidak sebagai anti inflamasi. f. Apa saja jenis-jenis obat pelega nafas (reliever) yang digunakan oleh penderita asma?  Agonis beta-2 kerja singkat inhalasi  Kortikosteioid sistemik  Antikolinergik inhalasi  Teofilin kerja singkat  Angonis beta-2 kerja singkat oral

2. Tiga hari yang lalu, Ny. Meri mengeluh demam, batuk berdahak warna putih yang sulit dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin dipakainya. (2) a. Apa makna klinis dari: i. Demam Demam menandakan terjadinya infeksi  reaksi pertahanan dari tubuh dengan mengeluarkan endogen pirogen (IL-1, IL-6, TNF)  merangsang prostaglandin untuk meningkatkan set point di hipotalamus  demam. ii. Batuk berdahak berwarna putih yang sulit dikeluarkan •Konstriksi dari saluran nafas kecil  respon tubuh dengan memberikan usaha ekspirasi lebih besar dengan tujuan melebarkan saluran napas  Batuk. •Mediator inflamasi  peningkatan sekret di saluran pernapasan. Sekret ini sulit dikeluarkan kemungkinan karena jalur napasnya sendiri tertutup, baik karena konstriksi maupun edema  Dahak sulit dikeluarkan. iii. Sesak Bronkokonstriksi dan edema bronkus  aliran oksigen yang masuk ke paruparu akan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah normalnya karena terjadi penyempitan saluran nafas  sesak.

b. Apa saja jenis-jenis obat pencegah serangan (controller) yang digunakan oleh penderita asma?

• • • • •

Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemik Sodium kromoglikat Nedokromil sodium Metilsantin

• • • •

Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi Agonis beta-2 kerja lama, oral Leukotrien modifiers Antihistamin generasi ke dua (antagonisH1)

3. Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2x seminggu dan sering terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Ny. Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pencegah serangan dari dokter di poliklinik tetapi hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau memakai obat inhaler pencegah serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang bila memakai obat tersebut. (3) a. Apa makna klinis dari sesak lebih dari 2x seminggu dan sering terbangun di malam hari karena sesaknya? Klasifikasi derajat asma yang dialami oleh Ny. Meri merupakan asma derajat sedang. b. Apa perbedaan dari obat pelega sesak dan obat pencegah serangan? • Inhaler reliever untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos, memperbaiki dan atau menghambat bronkostriksi. • Inhaler Pengontrol (Controllers) adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma yang berkerja sebagai antiinflamasi.

4. Enam bulan yang lalu Ny. Meri diantar ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny. Meri dinebulisasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik beberapa kali dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil terlampir). (4) a. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukan nebulisasi? Indikasi nebulisasi • Asma Bronkial • Penyakit Paru Obstruksi Kronik • Sindroma Obstruksi Post TB • Mengeluarkan dahak • Sesak napas kronik

Kontraindikasi nebulisasi • Hipertensi • Takikardia • Riwayat alergi • Trakeostomi • Fraktur di daerah hidung, maxilla, palatum oris • Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi

b. Bagaimana prosedur dari nebulisasi? •

Peralatan • Pelaksanaan

5.Ny. Meri mengalami sesak sejak usia 15 tahun, terutama saat cuaca dingin, terhirup debu, terhidu bau menyengat atau kelelahan. Ny. Meri sering bersin-bersin dan hidung mengeluarkan sekret encer jika terhirup debu atau terhidu bau menyengat. Ibu Ny. Meri menderita asma sedangkan adiknya didiagnosis oleh dokter dengan dermatitis atopi. Ny. Meri bekerja sebagai pedagang di pasar induk dan memiliki tiga orang anak. (5) a. Apa makna klinis dari keluhan sesak muncul terutama saat cuaca dingin, terhirup debu, terhidu bau menyengat atau kelelahan? Faktor pencetus dari keluhan sesak yang dialami Ny. Meri. b. Apa hubungan riwayat keluarga dengan asma yang dialami Ny. Meri? Riwayat keluarga yang memiliki dermatitis atopi merupakan suatu penanda bahwa terdapat riwayat alergi dalam keluarga tersebut, hanya saja manifestasinya berbeda-beda. c. Apa hubungan pekerjaan Ny. Meri dengan keluhan asma?

Prevalensi derajat asma berat paling banyak terjadi pada penderita dengan status sosioekonomi yang rendah, yaitu sekitar 40%. Selain itu, lingkungan pasar juga memungkin Ny. Meri terapapar dengan banyak alergen seperti bau menyengat, debu, dan polusi sehingga memicu reaksi alergi.

6. Pemeriksaan fisik (6) •Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik? 7. Keadaan spesifik (6) •Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan keadaan spesifik? 8. Pemeriksaan laboratorium (6)

•Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium?

9. Pemeriksaan spirometri (6) a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan spirometri pada tanggal 10 Maret 2018? Ny. Meri mengalami gangguan obstruksi pada paru, yaitu didapatkan VEP1< 80% nilai prediksi, VEP1/KVP< 75% nilai prediksi. Pada pemeriksaan tanggal 10 Maret 2018 (sebelum dilakukan tatalaksana asma),VEP1 dan VEP1/KVP Ny. Meri rendah.

b. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan spirometri pada tanggal 20 April 2018? Terjadi reversibilitas atau perbaikan yang ditunjukkan adanya peningkatan VEP1 > 20% (pada kasus 21%) secara spontan. c. Bagaimana perbandingan dari hasil pemeriksaan spirometri tanggal 10 Maret dan 20 April 2018? Tanggal 10 April 2018: •VEP1/KVP: 69% (< 70%) dan VEP1 prediksi 67% (80%)  Menunjukan adanya obstruksi jalan nafas Tanggal 20 Mei 2018 •VEP1/KVP: 91% (< 70%) dan VEP1 prediksi 88% (80%)  Menunjukan tidak adanya obstruksi jalan nafas. d. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukan tes spirometri? Indikasi: diagnostik, monitoring, evaluasi kecacatan/kelumpuhan, kesehatan masyarakat. Kontraindikasi: absolut dan relatif.

10. Tes kontrol asma (6) a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan tes kontrol asma? Tes Kontrol Asma digunakan untuk mengetahui apakah asma yang diderita pasien sudah terkontrol atau belum. •Tidak terkontrol •Terkontrol sebagian •Terkontrol penuh b. Bagaimana cara melakukan penilaian tingkat kontrol asma? Asthma Control Test (ACT)

KERANGKA KONSEP

KESIMPULAN Ny. Meri, 30 tahun, mengalami sesak napas yang progresif disertai mengi

sejak satu hari yang lalu disebabkan oleh asma persisten derajat sedang.

TERIMA KASIH

ANATOMI

Sumber: Anatomi dan Fisiologi Tortora Edisi 13

Sumber: Snell Edisi 9.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan

Interpretasi

Normal Keadaan umum:

Tidak ada

Abnormal. Hal ini disebabkan oleh asma

tampak sakit berat,

gangguan

pada kasus.

sesak bila berbicara, hanya dapat berbicara

beberapa kata Sensorium gelisah

Kompos mentis Penurunan kesadaran sebagai akibat dari

penyakit asma. Tekanan darah 120/80 mmHg

≤ 120/80 mmHg Normal.

Denyut nadi 102

60-80 x/menit

x/menit

Takikardi. Inflamasi jalan napas  bronkospasme  penurunan oksigen  takikardi sebagai kompensasi untuk mendapatkan oksigen.

Frekuensi napas 30

16-24 x/menit

x/menit

Takipneu. Asma menyebabkan penderita menjadi sulit untuk bernapas penuh dalam 1 siklus sehingga terjadi takipneu.

Suhu 37,10C

36,6-37,20C

Normal.

Saturasi oksigen 90%

95-100%

Penurunan saturasi oksigen. Inflamasi jalan

napas  bronkospasme  pengurangan oksigen yang masuk ke dalam tubuh.

Keadaan Spesifik

Analisis

Interpretasi

Kepala:

Konjungtiva Konjungtiva Normal pucat (-), ikterik tidak pucat, (-) tidak ikterik,

Leher:

JVP cmH2O

(5-2) JVP 5-2cmH2O

Thoraks: paru: Inspeksi tampak Tidak retraksi sela iga retraksi,

Interprestasi

Mekanisme

Normal

ada Abnormal

vesikuler normal vesikuler normal Normal ekspirasi memanjang

ekspirasi normal Abnormal

Wheezing diseluruh lapangan paru

tidak wheezing

ada Abnormal

Karena patogenesis asma yang menyebabkan obstruksi saluran pernapasan terutama pada saat eksipirasi

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Indikator

Pada Pasien

Nilai Rujukan

12,5 gr%

12-15 gr%

Dalam batas normal

WBC

15000/mm3

5000-10000/mm3

WBC meningkat

Diff count

0/5/6/78/10/1

Basofil : 0-1%

Peningkatan kadar

Eosinofil : 1-3 %

eosinophil dan

Neutrofil

neutrofil

Hemoglobin

Interpretasi

(Hb)

Batang : 2-6% Segmen : 50-70%

Limfosit: 20-40% Monosit : 2-8% LED

20 mm/jam

Wintrobe: 0-20 mm/jam Westergren: 0-15 mm/jam

Normal

More Documents from "Nur Ghaliyah Sandra"

Anmal Ifa Blok 28b.docx
December 2019 27
Zen.docx
December 2019 15
Daftar Isi.docx
December 2019 19
3. Abstrak & Kp.docx
December 2019 20
177243_ppt 28d.ppt
December 2019 12