160401027_gilang Permata_tugas Smart City.docx

  • Uploaded by: Habib Habib
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 160401027_gilang Permata_tugas Smart City.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 569
  • Pages: 3
Pengenalan Smart City 3.1. Definisi Smart City “Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wiayah (khususnya perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem didalamnya.”(Eka Prtama, 2014) Berdasarkan pengertian diatas jelas nyata bahwa Smart City merupakan kota pintar, kota yang didesain akan mampu memberikan kenyamanan. Gambaran nyatanya ialah kota cerdas dimana mampu membantu masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada.⁠ Konsep Smart City akan mampu memberikan informasi yang cepat, tepat kepada masyakat sehingga semua informasi sampai kemasyarakat tepat pada waktunya. Dalam (Hermansyah Andi Wibowo, 2018) dapat simpulkan bahwa Smart City adalah kota yang smart, dibangun oleh beberapa dukungan teknis mulai dari faktor pemerintah kota, tokoh masyarakat dan pengikutnya serta pengaruh bisnis, dimana peran akademisi sangat diperlukan dalam menyumbangkan keilmuannya dalam membangun pengadaan dan pengelolaan infrastruktur smart city yang sesuai dengan konsistensi aturan dan perencanaan demi tercapainya tujuan bersama dalam membangun kota yang smart akan ekonominya, pemerintahannya, lingkungannya, masyarakatnya, mobilitasnya, dan kesejahteraan hidupnya. 3.2. Elemen pada Smart City dan Peranannya “Smart City memliki sepuluh buah elemen penting didalamnya. Kesepuluh elemen tersebut meliputi infrastruktur, modal, aset, prilaku, budaya, ekonomi, sosial, politik dan lingkungan.”(Eka Prtama, 2014). Elemen-elemen penting tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Infrastruktur meliputi terstrukturnya perencanaan pembangunan tata ruang kota yang ramah lingkungan dengan aspek sesuai kebutuhan masyarakat. 2. Modal meliputi sesuatu hal yang dibutuhkan seperti alat tukar yaitu uang dalam merealisasikan pembangunan. 3. Aset meliputi sesuatu hal yang dapat menjadi hak milik dan tidak ada campur tangan pihak lain untuk perkembangan ekonomi kedepan seperti tanah, sumber daya alam, gedung, mesin, dan lainnya. 4. Prilaku meliputi Aktivitas atau kegiatan masyarakat yang memiliki peran interaktif dalam mendorong pelaksanaan pembangunan. 5. Budaya meliputi segala aspek yang berkaitan dengan pembangunan dalam konteks yang mencerminkan ciri khas peninggalan gaya hidup yang sudah diwariskan pada generasi sebelumnya. 6. Ekonomi meliputi kesejahteraan dalam pengembangan inovasi-inovasi baru dalam berusaha serta membuka suatu usaha baru dalam meningkatkan daya saing terhadap pasar modal. 7. Sosial meliputi kencenderungan masyarakat yang smart dalam hidup bergotong royong, saling berkomunikasi dengan kualitas interaksi sosial yang baik. 8. Politik meliputi bagaimana respon pemerintah kota dan partai politik mencarikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada pembangunan kota tersebut. 9. Lingkungan meliputi kota yang memiliki keindahan secara alami, lingkungan yang bersih, tanpa menimbulkan polusi, memberikan kenyamanan bertempat tinggal. 10. Mobilitas meliputi pembangunan kota yang memiliki ruang gerak kebebasan untuk masyarakat sebagai penggunanya dalam berkendara maupun pejalan kaki. .

3.3. Perbedaan Smart City dan Intelligence City Smart jika di-Indonesia-kan berarti Pintar, sedangkan Intelligence di-Indonesia-kan berarti kecerdasan, kata dasarnya cerdas. Pintar dan Cerdas dua kata yang nampak sama namun sesungguhnya memeliki arti yang berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia pintar berarti pandai atau cakap, sedangkan Cerdas berarti sempurna perkembangan akal pikirannya atau tajam pikiran. Berdasarkan uraian ini jelas bahwa cerdas dan pintar adalah dua hal yang berbeda. (Gunartin, 2018) dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola kota untuk menjadi pintar dan cerdas yang berkelanjutan merupakan kewajiban yang tidak dapat diabaikan keberadaannya sesuai dengan kemampuan dalam mengembangkan konsep kota cerdas yang meliputi intelligence city, green city, mobility city, dan lainnya. Intelligence City merupakan salah satu konsep dimana kemampuan dalam memperoleh pengetahuan, skill, dan informasi serta diakui sebagai peran penting secara konseptual pada setiap aspek kinerja masing-masing bidang pada suatu struktur organisasi dalam pembangunan smart city. Reference : Eka Prtama, I. P. A. (2014) Smart city beserta Cloud Computing dan Teknologi Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.

Related Documents

Smart People Smart Work
April 2020 28
Smart $99
May 2020 4
Smart City.docx
May 2020 4
Jokes Smart
November 2019 4
Working Smart
June 2020 4

More Documents from ""