LATIHAN SOAL – HUKUM PERBURUHAN (01032019) Nama : Muhammad Faj’al Ayyubi NIM: 1602381 Selesaikan perhitungan soal terkait pengupahan berikut ini, silahkan diskusi dengan kelompok belajar anda masing-masing! 1. Miftah bekerja di perusahaan PT Bahtera Jaya degnan pola waktu kerja 8 jam sehari. Rincian jam kerjanya adalah: Senin 10 jam; Selasa 9,5 jam; Rabu 10 jam; Kamis 10 jam; Jumat 9,5 jam; Sabtu 10 jam. Rincian upah Miftah per-bulan adalah Rp 2.250.000,- upah pokok dan Rp 750.000,- tunjangan tetap. Berapa perhitungan upah Miftah dalam seminggu (termasuk upah lemburnya)? 2. Abdallah bekerja di perusahaan PT Sejahtera Abadi dengan pola waktu kerja 8 jam sehari. Rincian jam kerjanya adalah: Senin 10 jam; Selasa 9,5 jam; Rabu 10 jam; Kamis 10 jam; Jumat 9,5 jam; Sabtu 10 jam; dan Minggu 10 jam. Mengingat ada pekerjaan bersifat mendesak dan harus segera diselesaikan, maka pada hari Minggu ia bersedia masuk kerja. Rincian upah Abdallah per-bulan adalah Rp 2.500.000,- upah pokok dan Rp 800.000,- tunjangan tetap. Berapa perhitungan Abdallah dalam seminggu (termasuk upah lemburnya)? 3. Muh. Kautsar, sudah menikah belum mempunyai anak adalah pekerja/buruh tetap pada PT Lolak Lolok sebuah perusahaan kayu lapis di Kalimantan Timur dengan menerima penghasilan sebesar Rp 2.000.000,- sebulan. Jika Muh. Kautsar membayar iuran pension sebesar Rp 75.000,- sebulan , bagaimana dengan perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang? 4. Djunaedi Lesmana mengerjakan pengeboran sumur pantek sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp 300.000,-. Jika pekerjaan dapat diselesaikan dalam 2 hari , bagaimana dengan perhitungan PPh Pasal 21 ? 5. Sebuah hotel berbintang 5 memberikan pekerjaan pembuatan taman secara borongan kepada Suyatno dengan upah Rp 6.000.000,-. Suyatno menggunakan tenaga 5 orang pekerja dengan membayar upah harian masing-masing sebesar Rp 150.000,-. Jika upah harian yang dibayarkan untuk 5 orang selama melakukan pekerjaan sebesar Rp 3.000.000,- , bagaimana dengan perhitungan PPh? a. Atas penghasilan yang diterima oleh Suyatno di potong PPh. b. Untuk pembayaran upah harian kepada masing-masing pekerja. Catatan: Mohon dikerjakan penyelesaian soal dalam format Mic. Word. Pengumpulan dilakukan secara kolektif (file boleh di ZIP dengan nama “Latihan Soal Pengupahan 2019”), ke e-mail:
[email protected], beri subjek: “Soal Pengupahan TA 2019”. Saya terima paling lambat jam 13, Kamis 01/03/2019.
Pengumpulan Tugas tepat waktu dihitung juga sebagai presensi perkuliahan. Terima kasih.
Jawab 1. Diketahui rincian upah Miftah : Rp. 2.250.000,- (Upah pokok) Rp. 750.000,- (Tunjangan tetap) Rincian upah sebelum lembur : Rp. 3.000.000,Jam kerja normal miftah 8 jam/hari, atau 40 jam/minggu (5 hari kerja) rincian perhitungan jam lembur Miftah sebagai berikut : a. Perhitungan 1 jam kerja Miftah = 1/173 (Sesuai pasal 8 , Kepmenakertrans no. 102 tahun 2004) x Rp 3.000.000 = Rp 17.341,04 b. Rincian perhitungan upah lembur miftah : Senin = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 17.341,04) = Rp 26.011,56 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 26.011,56) = Rp 52.023,121 Total lembur = 52.023,121 Selasa = 1,5 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 17.341,04) = Rp 26.011,56 ½ Jam berikutnya = (1/2 x Rp 26.011,56) = Rp 13.005 Total upah lembur = Rp 39.016 Rabu = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 17.341,04) = Rp 26.011,56 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 26.011,56) = Rp 52.023,121 Total lembur = 52.023,121 Kamis = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 17.341,04) = Rp 26.011,56 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 26.011,56) = Rp 52.023,121 Total lembur = 52.023,121 Jum’at = 1,5 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 17.341,04) = Rp 26.011,56 ½ Jam berikutnya = (1/2 x Rp 26.011,56) = Rp 13.005 Total upah lembur = Rp 39.016 Sabtu = 10 jam (Lembur pada hari libur sesuai aturan pasal 11, Kepmenakertrans no. 102 tahun 2004) 8 jam pertama = (2 x Rp 17.341,04) = Rp 34.682,08 Jam ke-9 = (3 x Rp 34.682,08) = Rp 104.046,24 Jam ke-10 = (4 x Rp 34.682,08) = Rp 138.728,32 Total lembur = Rp 277.402,64 Total Upah dalam 1 minggu Upah pokok : 40 jam x Rp 17.341,04 = Rp 693.641,6 Upah lembur = Rp 511.504,003 Total upah yang diterima miftah dalam 1 minggu = Rp 1.205.145,603 2. Diketahui rincian upah Abdallah : Rp. 2.500.000,- (Upah pokok) Rp. 800.000,- (Tunjangan tetap) Rincian upah sebelum lembur : Rp. 3.300.000,-
Jam kerja normal miftah 8 jam/hari, atau 40 jam/minggu (5 hari kerja) rincian perhitungan jam lembur Abdallah sebagai berikut : a. Perhitungan 1 jam kerja Abdallah = 1/173 (Sesuai pasal 8 , Kepmenakertrans no. 102 tahun 2004) x Rp 3.300.000 = Rp 19.075,144 b. Rincian perhitungan upah lembur Abdallah : Senin = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 19.075,144) = Rp 28.612,716 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 28.612,716) = Rp 57.225,433 Total lembur = Rp 57.225,433 Selasa = 1,5 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 19.075,144) = Rp 28.612,716 ½ Jam berikutnya = (1/2 x Rp 28.612,716) = Rp 14.306,358 Total upah lembur = Rp 42.919.074 Rabu = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 19.075,144) = Rp 28.612,716 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 28.612,716) = Rp 57.225,433 Total lembur = Rp 57.225,433 Kamis = 2 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 19.075,144) = Rp 28.612,716 1 Jam berikutnya = (2 x Rp 28.612,716) = Rp 57.225,433 Total lembur = Rp 57.225,433 Jum’at = 1,5 jam 1 jam pertama = (1,5 x Rp 19.075,144) = Rp 28.612,716 ½ Jam berikutnya = (1/2 x Rp 28.612,716) = Rp 14.306,358 Total upah lembur = Rp 42.919.074 Sabtu = 10 jam (Lembur pada hari libur sesuai aturan pasal 11, Kepmenakertrans no. 102 tahun 2004) 8 jam pertama = (2 x Rp 19.075,144) = Rp 38.150,288 Jam ke-9 = (3 x Rp 38.150,288) = Rp 114.450,864 Jam ke-10 = (4 x Rp 38.150,288) = Rp 152.601,152 Minggu = 10 jam (Lembur pada hari libur sesuai aturan pasal 11, Kepmenakertrans no. 102 tahun 2004) 8 jam pertama = (2 x Rp 19.075,144) = Rp 38.150,288 Jam ke-9 = (3 x Rp 38.150,288) = Rp 114.450,864 Jam ke-10 = (4 x Rp 38.150,288) = Rp 152.601,152 Total Upah dalam 1 minggu Upah pokok : 40 jam x Rp 19.075,144 = Rp 763.005,76 Upah lembur = Rp 867.918,985 Total upah yang diterima miftah dalam 1 minggu = Rp 1.630.924,745 3. Gaji perbulan Muh. Kautsar = Rp.2.000.000 Pengurangan : 5 % x Rp. 2.000.000 = Rp. 100.000 Iuran Pensiun : Rp. 75.000
Jumlah pengurangan perbulan = Rp. 100.000 + Rp. 75.000 = Rp. 175.000 Penghasilan Neto Sebulan = Rp. 2.000.000 – Rp. 175.000 = Rp. 1.825.000 Penghasilan Neto Setahun = Rp. 1.825.000 x 12 = Rp. 21.900.000 Karena gaji Muh. Kautsar dalam setahun lebih kecil dari PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) maka pendapatannya tidak dipotong PPh 21. 4. Upah borongan sehari : Rp.300.000 untuk 2 hari Rp. 300.000/2 = Rp. 150.000 per hari Upah harian diatas Rp. 100.000 Rp. 150.000 – Rp. 100.000 = Rp. 50.000 Upah Borongan Pajak 2 x Rp. 50.000 = Rp. 100.000 PPh Pasal 21 Sebesar 5% 5 % x Rp. 100.000 = Rp 5.000 5. Diketahui : Borongan senilai : Rp. 6.000.000 Tenaga Kerja : 5 orang Upah Tenaga Kerja /hari : Rp. 150.000,00 Upah harian yang dibayarkan : Rp. 3.000.000,00 (untuk semua pekerja) Maka dapat diketahui bahwa pekerjaan membutuhkan waktu : Total bayaran pekerja perhari = Tenaga kerja x upah/hari = 5 x Rp. 150.000,00 = Rp. 750.000,00 Upah harian yang dibayarkan : Total bayaran pekerja perhari = Rp. 3.000.000,00 : Rp. 750.000,00 = 4 hari. a. Penghasilan yang diterima Suyatno dipotong PPh 21 Upah borongan : Upah total borongan – upah pekerja Rp. 6.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Upah borongan sehari : Rp. 3.000.000,00 : 4 hari Rp. 750.000,00 Upah sehari diatas Rp. 450.000,00 Rp. 750.000,00 – Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Upah borongan terutang pajak : 4 x Rp. 300.000,00 Rp. 1.200.000,00 PPH Pasal 21 5 % x Rp. 1.200.000,00 Rp. 60.000,00 b. Perhitungan PPH untuk pembayaran upah harian kepada masing-masing pekerja
1 pekerja memperoleh upah Rp. 750.000,00 pekerjaan diselesaikan dalam 4 hari Upah borongan perhari Rp. 750.000,00 : 4 Rp. 150.000,00 Upah sehari dibawah Rp. 450.000,00 Rp. 0,00 Upah borongan terutang pajak Rp. 0,00 Penghasilan kena pajak perhari Rp. 0,00 Maka tidak dikenakan PPh pasal 21 Dengan penghasilan bersih pekerja perhari Rp. 150.000,00