1553660228562_mengklasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Struktur Fungsi Akar, Batang Dan Daun.docx

  • Uploaded by: Maghfirah Taufik Abdullah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1553660228562_mengklasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Struktur Fungsi Akar, Batang Dan Daun.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,925
  • Pages: 15
KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN STRUKTUR FUNGSI AKAR, BATANG, DAUN DI S U S U N OLEH: KELOMPOK 2

NAMA

: MURSINA : SUCI RAMAYANI : SUCI MAGHFIRAH

PRODI

: PGMI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

STIT AL HILAL SIGLI 2019

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii A. Akar............................................................................................................1 B. Batang ........................................................................................................7 C. Daun ...........................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

MENGKLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN STRUKTUR FUNGSI AKAR, BATANG DAN DAUN

A. A k a r Struktur akar tersusun atas struktur luar (morfologi) dan struktur dalam (anatomi). Secara morfologi, akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar, sedangkan secara anatomi akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.1 Morfologi Akar Secara morfologi, bagian akar terbagi menjadi empat bagian utama yaitu :

1. Tudung akar (root cap) atau calyptra, bagian yang berada pada ujung akar yang berfungsi melindungi ujung akar yang masih muda, lunak dan lemah

1

Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill, hal. 98

2. Daerah meristematik (meristematic zone). Pada daerah ini sel-selnya masih sangat kecil dan dinding selnya tipis, mereka aktif membelah diri dan meningkatkan jumlahnya. 3. Daerah pemanjangan (elongation zone). Sel-sel pada daerah ini memanjang dan membesar dengan cepat, dan berperan besar terhadap pertambahan panjang akar. 4. Maturation zone. Pada bagian ini sel-sel telah terdiferensiasi dan menjadi dewasa (matang). Diferensiasi sel artinya setiap sel terspesifikasi membentuk jaringan tertentu, misalnya epidermis, kortex dan jaringan pengangkutan. Rambut akar tumbuh pada bagian ini. Bagian-bagian utama tersebut terdiri atas organ-organ penyusun akar, yaitu : 

Leher akar (pangkal akar). Bagian akar yang bersambung dengan batang



Batang akar. Bagian akar antara pangkal akar dengan ujung akar



Cabang akar. Bagian yang keluar dari batang akar



Serabut akar. Cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut



Ujung akar, merupakan daerah aktif pembelahan sel



Bulu-bulu akar. Bagian akar yang sangat halus seperti bulu-bulu, merupakan tonjolan epidermis yang berfungsi memperluas wilayah penyerapan akar. Karena diameternya yang sangat kecil maka mereka mampu menembus poripori tanah.



Tudung akar. Bagian paling ujung dari akar yang berfungsi melindungi ujung akar yang lemah

Struktur Anatomi Akar Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).

Gambar 1. Struktur Anatomi Akar

a. Epidermis Epidermis merupakan lapisan yang tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, dan bersifat semipermeabel.dinding epidermis akan membentuk tonjolan-tonjolan yang pada akhirnya dapat membentuk rambut akar. b. Korteks Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel berdinding tipis.di dalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas.korteks terdapat disebelah dalam epidermis,berbentuk cincin dari selsel perenkima,dan berfungsi untuk cadangan makanan.

c. Endodermis Endodermis berfungsi untuk mengatur jalanya air dan garamgaram mineral dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk seperti pita yang di sebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel,sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma. d. Silinder pusat Silinder pusat tersusun atas perisikel dan berkas-berkas pembuluh (xylem dan floem). Antara xylem dan floem terdapat cambium yang berfungsi membentuk floem yang baru ke luar dan xylem yang baru kearh dalam.

Fungsi Akar Berikut ini adalah fungsi akar antara lain: 1.

Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman Seperti yang sudah di bahas di atas bahwa fungsi akar sebagai penopang

tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan menahan dengan mengembangkan dan memanjangkan akarnya agar tanaman kuat tertiup angi atau terkena badai sekalipun. 2.

Fungsi Penyerapan Air dan Hara Fungsi air selanjutnya adalah menyerap air dan unsur hara yang ada di dalam

tanah. Nutrisi-nitrisi yang ada di tanah akan di resap oleh akar dan akan di salurkan ke seluruhan. Akar-akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik. Hamper 80% tumbuhan memerlukan air sebagai suplemen mereka.

3.

Penyimpanan Cadangan Makanan Selain bertugas mencari makan, akar juga berfungsi sebagai cadangan

makanan dan air. Tanaman yang dapat menyimpan cadangan makanan pada akar isalnya wortel, ubi jalar, dan bengkuang. Akar yang mampu menyimpan sejumlah besar air misalnya akar-akar dari tanaman gurun (higrofit). Akar tanaman higrofit bahkan ada yang mampu menyimpan lebih dari 70 kg air dalam jaringannya. 4.

Melakukan Fotosintesis Bukan hanya daun yang memiliki klorofil, tetapi akar juga memiliki klorofil

dan dapat melakukan fotosintesis. Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon bakau mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Kemampuan tanaman-tanaman tersebut juga merupakan salah satu fungsi akar pada tumbuhan yang tidak bisa dilupakan. 5.

Fungsi Respirasi Pada tanaman beringin akar dapat digunakan sebagai respirasi. Selain beringi

juga ada akar tanaman tembakau dan tanaman lain yang hidup di akar. Akar yang termodifikasi fungsinya sebagai alat respirasi disebut pneumatophores. Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini memungkinkan terjadinya difusi udara. 6.

Gerakan Tanaman Gerak tanaman selain tumbuh ke atas, akar juga dapat berkembang sebagai

gerak

tanaman.

Melalui

mekanisme

gerak

tropisme

seperti

geotropisme,

fototropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan hidrotropisme, akar membantu tanaman untuk menemukan air dan hara dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman ini menunjang metabolisme tanaman untuk melakukan proses fotosintesis.

7.

Fungsi Reproduksi Ada sebagaian tanaman yang tumbuh bereproduksi menggunakan akar. Seperti

tumbuhan paku, yumbuhan ini tumbuh dengan tunas akar. Melalui perbanyakan vegetatif stolon dan rhizoma, tanaman memperbanyak dirinya, melakukan duplikasi, dan berkembang biak.2

B. Batang Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang di produksi oleh daun.sebagian hasil fotosintesis tersebut dibawa keseluruh tubuh dan sebagian lagi di simpan pada batang sebagai cadangan makanan. 1. Struktur Anatomi Batang Struktur dalam pada batang sama dengan struktur dalam pada akar.struktur tersebut tersususun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

Gambar 2. Struktur Anatomi Batang

2

Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga, hal. 107

Epidermis Epidermis adalah bagian batang yang tersusun dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan berkutikula. Sel-sel penyusun jaringan epidermis selalu aktif membelah untuk mengimbangi pertumbuhan batang. Fungsi utama epidermis yaitu sebagai lapisan pelindung dari kekeringan. Batang tumbuhan dikotil mempunyai lapisan epidermis berupa kulit kayu yang terbentuk dari jaringan gabus. Jaringan gabus tidak dapat ditembus air dan gas. Sebab itu, jaringan gabus mempunyai celah-celah berupa lentisel untuk memelihara perubahan gas. Korteks Korteks adalah bagian batang yang tersusun atas jaringan parenkin yang berkloroplas. Sel-selnya berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan ruang antarsel cukup lebar. Beberapa jenis rumput-rumputan mempunyai jaringan sklerenkim sebagai jaringan penguat pada korteks batang, sedangkan tumbuhan sejenis pinus atau konifer pada umumnya tidak memiliki jaringan penguat. Endodermis Endodermis adalah lapisan korteks yang paling dalam dan berbatasan dengan silinder pusat. Lapisan ini memiliki sel-sel yang bentuk dan susunan yang khas. Lapisan sel yang menjadi batas antara korteks dan silinder pusat pada akar umumnya dinamakan endodermis, tetapi lapisan serupa yang terdapat pada batang, banyak mengandung butir-butir zat tepung. sebab itu, endodermis batang juga disebut dengan sarung tepung (floeoterma).

Silinder Pusat Silinder pusat atau stele adalah bagian batang yang tersusun atas beberapa jaringan, seperti berkas pengangkut, empulur, dan perikambium. Perikambium atau perisikel merupakan lapisan sel yang paling tepi dari silinder pusat. Di sebelah dalamnya terdapat jaringan parenkim dengan berkas-berkas pembuluh pengangkut. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem yang merupakan kelanjutan dari xilem dan floem akar. Empulur yang terletak di bagian tengah atau inti batang tersusun atas jaringan parenkim. Pada beberapa batang tumbuhan, bagian empulur mengalami kerusakan selama masa pertumbuhan sehingga banyak membentuk ruang antarsel. Batang tumbuhan tertentu mempunyai saluran getah yang terletak di dalam silinder pusat.

2. Fungsi Batang Batang pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, antara lain: a) Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun dan menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang lainya. b) Sebagai tempat melekatnya daun,bunga,dan biji agar mudah terkena cahaya matahari dan mudah terjadi penyerbukan serta penyebaran buah dan biji. c) Batang dapat berfungsi untuk membantu pernapasan, karena oksigen dapat masuk melalui lentisel.3

3

hal. 54

Soerodikoesoemo W. dan Santosa S. W., 1987. Anatomi Tumbuhan, Karunika UT, Jakarta,

C. Daun Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan. Daun berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna hijau karena mengandung kloroplas di dalam sel-selnya. Daun terdapat di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Berdasarkan susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada satu tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa (lebih dari satu) daun pada satu tangkainya.

Gambar 3. daun tunggal dan daun majemuk Daun bertulang menyirip dan menjari umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, sedangkan daun bertulang melengkung dan sejajar umumnya ditemukan pada tumbuhan monokotil. 1. Struktur Anatomi Daun Struktur dalam daun terdiri dari atas epidermis, jaringan palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga karang).

a. Epidermis Jaringan epidermis merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Epidermis dilapisi oleh kutikula, yaitu bagian yang sukar ditembus oleh air sehingga berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada epidermis daun terdapat celah-celah yang diapit oleh dua sel penjaga. Celah-celah tersebut disebut sebagai stomata (mulut daun), yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar dengan rongga udara pada jaringan bunga karang.

Gambar 4. Struktur Anatomi Daun

b. Jaringan Palisade (Jaringan Tiang) Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah tempat berlangsungnya fotosintesis.

c. Jaringan Bunga Karang ( Jaringan spons) Jaringan bunga karang terletak di bawah jaringan palisade, disebut sebagai jaringan spons karena sel-selnya tersusun tidak rapat sehingga terdapat ronggarongga udara tempat berlangsungnya pertukaran gas. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis. d. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada daun membentuk suatu system percabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak di antara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang, tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem. 2. Fungsi Daun Daun pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, antara lain a. Tempat terjadinya fotosintesis Fungsi daun yang paling utama adalah sebagai tempat untuk mengolah zat makanan yang dimiliki. Proses pengolahan inilah yang disebut dengan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan. Terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. b. Sebagai organ pernapasan Fungsi daun yang penting selanjutnya adalah sebagai organ pernapasan tumbuhan. Daun memiliki stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma atau bentuk jamaknya stomata, mengambil CO2

dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. c. Tempat transpirasi Transpirasi merupakan keadaan hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis. d. Tempat terjadinya gutasi Gutasi merupakan proses pelepasan air dalam bentuk cairan dari jaringan daun. Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai, sehingga penyerapan air tinggi. Namun laju transpirasi rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelempaban udara. e. Alat reproduksi vegetatif Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual atau tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina. Proses ini dapat dilakukan secara alami dan buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. Jika kita perhatikan, tumbuhan satu dengan yang lainnya memiliki tulang daun yang berbeda. Tulang daun yang berbeda inilah yang nantinya sebagai pembentuk daun. Sehingga bentuk tulang daun yang berbeda akan menghasilkan bentuk daun yang berbeda-beda pula.

DAFTAR PUSTAKA Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga. Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill. Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga. Fahn A., 1995. Anatomi Tumbuhan, UGM Press, Yogyakarta. Soerodikoesoemo W. dan Santosa S. W., 1987. Anatomi Tumbuhan, Karunika UT, Jakarta. Tjitrosoepomo G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), UGM Press, Yogyakarta.

19

Related Documents


More Documents from "syabina mabruroh"