Minggu, 15 Maret 2009
BACAAN RENUNGAN PAGI
MOOKIE “Dn janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga”. Filipi 2:4 Dari semua yang ada di sekeliling kita, bila saja kita mau membuka mata kita untuk memperhatikan apa yang Allah lakukan dari hari ke hari, kita akan mendapati kisah-kisah yang menarik mengenai kasih karunia. Kadangkala kisah-kisah ini terjadi tepat di sebelah kita. Sebagai contohnya, Mookie, yang ada di dalam kantor Adventist Review. Suatu hari seorang anggota staf, Merle Poirier, mengambil kesempatan untuk mengisi tulisan dalam harian lokal, guna mengundang para sukarelawan untuk bersedia melatih seekor anjing yang dapat memberikan bantuan kepada orang buta agar dunia mereka menjadi lebih luas. Organisasi The Guiding Eyes for the Blind (Mata untuk Menuntun Orang Buta) memelihara anak-anak anjing, namun untuk mencari orang-orang yang mau memberikan pelatihan kepada anjing-anjing selama 18 bulan bukanlah hal yang mudah. Dan saat itulah Mookie, seekor anjing Labrador berwarna hitam masuk ke dalam keluarga Poirier. Pertama, Merle sendiri harus mengambil kursus selama enam minggu untuk melatih sendiri anak anjingnya. Mookie harus selalu diikat dengan tali leher dan diajar untuk tidak menggonggong, tidak melompati orang, atau tidak memakan makanannya sendiri kalau tidak disuruh. Sulit memang tampaknya, dia harus mempelajari hal penurutan sampai kepada tingkatan semacam itu, sehingga dia seringkali duduk di depan mangkoknya yang berisi makanan, dan air liutnya menetes dari sudut mulunya, tetapi tidak berani menyentuhnya sampai Merle memberikan perintah. Mookie menguasai pelajarannya, dan tidak lagi melakukan segala sesuatu yang biasanya akan dilakukan oleh anjing, sehingga suatu hari dia boleh menuntun seorang yang buta untuk pergi bekerja, ke toko bahan makanan, ke bank, atau ke kantor pos. Merle mengorbankan dirinya sendiri untuk mempersiapkan Mookie melakukan pelayanan. Namum Mookie sudah memulaikan pelayanannya sebelum waktunya, dan dengan perilaku yang sama sekali tidak diharapkan. Dalam suatu kejadian yang mengerikan, orang-orang sakit mendatangi rumah Poirier. Ada seorang suami, Tim, telah menjalani serangkaian operasi dan rehabilitasi, dan telah menjalani perawatan di rumah untuk pemulihan selama beberapa waktu lamanya. Selama waktu percobaan itu, Mookie membantu mempersatukan keluarga itu bersama-sama, menghilangkan pemikiran tentang kekhawatiran mereka. Dan Tim sendiri, setelah sekian lama hidup sendiri, mendapatkan persahabatan dari Mookie. Mookie beberapa kali menerima jaket penghargaan dari organisasi, memperkenalkan dia sebagai anjing penuntun di dalam sesi pelatihan yang lainnya. Tingkatan berikutnya dari pelatihan, akan memusatkan dia di dalam gedung-gedung, memacu rasa percaya dirinya dan memperkenalkannya pada situasi-situasi dan pemandangan-pemandangan yang baru baginya. Kemudian bari dia akan benarbenar siap untuk menuntun seorang buta. Ini, saya pikir, adalah suatu kisah yang indah yang ada di sekitar kita, baik pada sisi Mookie maupun pada sisi keluarga Poirier. Ini adalah kisah mengenai kebaikan hati, pengasihan, pelayanan, dan kasih karunia.
Sumber : disalin kembali dari buku Renungan Pagi
PEMUDA ADVENT INDONESIA e-mail :
[email protected]