Rabu, 14 Oktober 2009
BACAAN RENUNGAN PAGI
KERAJAAN ORANG YANG LEMAH LEMBUT “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperi lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus, ‘firman TUHAN’” Yesaya 65 : 25. Pada sebuah kunjungan ke kampong halaman saya, Adelaide di wilayah Australia Selatan, saya menangkap sekilas idealnya masyarakat Allah, kerajaan orang yang lemah lembut. Adelaide terletak di sebuah dataran antara bentangan pegunungan rendah menuju timur dan pantai laut. Ketika masih kanakkanak saya menjelajah bukit-bukit itu bersama saudara-saudara lelaki saya. Kami akan melihat kelinci, serigala, dan kadang-kadang kanguru. Saya tidak mepunyai gambaran kehidupan yang dulu pernah kerap terjadi di daerah itu. Seorang professor matematika mulai memulihkan sebagian dari bukit-bukit itu kembali seperti sekitar 200 tahun silam. (Para penduduk yang pertama datang ke wilayah itu di tahun 1836) Ia membeli sebidang tanah pertanian dan mulai menyegarkan daerah itu dengan pohon-pohon dan tanaman asli setempat. Di sekeliling daerah itu ia membangun pagar yang kokoh untuk mencegah dari pemangsa – serigala, kucing liar, dan anjing. Dan kemudian ia memperkenalkan kembali spesies yang dulu pernah mendiami lingkungan itu tetapi hampir punah. Ia tidak memberikan makanan pada hewan-hewan tersebut, hanya sebuah tempat yang aman untuk tinggal dan berkembang biak. Pengunjung cagar alam yang dituntun memulai sebelum hari gelap karena sebagian besar hewan yang akan kita lihat adalah binatang malam. Ketika cahaya mulai redup, sinar lampu sorot mulai menandai jalan. Dan dalam waktu singkat daerah itu menjadi hidup dengan berbagai jenis ciptaan, besar dan kecil, seperti yang balum pernah saya bayangkan. Tertangkap dalam sorotan cahaya lampu, terkejut dalam pergerakan yang tiba-tiba, merupakan gerakan berbagai ciptaan yang melompat-lompat sebagian sekecil tikus, yang lain – wallaby – kanguru dengan ukuran kecil. Meraka tampak tidak nyata, sesuatu yang lain dari film Steven Spielberg, mahluk mainan dan berkeliaran dan meloncat-loncat. Di sini saya menemui sejumlah nama baru hewan seperti kanguru: pademelons, potoroos, euros, woylies, bilby, bettong, dan seterusnya. Ciptaan yang menyenangkan. Ciptaan yang menggembirakan. Dan ciptaan yang tak berdaya, mudah termangsa oleh serigala, kucing, dan anjing yang diperkenalkan oleh para pendatang dari luar benua. Kerajaan dunia ini kejam. Kekejaman mengelilingi kita; film dan TV justru menambah semarknya. Dan diingatkan akan sifat masyarakat, banyak yang mengatakan bahwa kekerasan yang diatur yaitu peperangan dan kekerasan sah yakni eksekusi itu tidak bisa dihindarkan dan juga diperlukan. Mungkin demikian. Tetapi kerajaan surga, di mana Yesus yang lemah lembut memerintah (sekarang pun demikian), sama sekali lain. Kasih karunia dan kekerasan tidak ada persamaannya.
Sumber : disalin kembali dari buku Renungan Pagi
PEMUDA ADVENT INDONESIA e-mail :
[email protected]