NUTRISI PARENTERAL DAN ENTERAL BY Dr.Delmi Sulastri, MS, SpGK
Nutrisi parenteral (NP)
Def : Suatu cara pemberian nutrien secara total atau partial mll pembuluh vena utk mencapai keadaan gizi yang adekuat apabila dgn nutrisi oral atau enteral keadaan tsb tidak bisa dicapai
Empat prinsip dasar Pemasangan kateter harus aseptik Perawatan kateter teratur Penyiapan dan pemberian cairan nutrisi hrs teliti dan tepat Pemantauan pasien secara ketat
Alur pemberian nutrisi Fungsi Git Baik ?
tidak
ya Nutrisi oral
tidak
Nutrisi oral Kontraindikasi ?
Nutrisi > 7 hr
Nutrisi parenteral perifer
tidak
ya
Nutrisi parenteral sentral
ya
? Perlu pipa tidak > 6 minggu
Pipa nasoenteral
ya
Pipa gastro/ enterostomi Perkutaneus endoskopik tidak /surgical gastrostomi
Resiko aspirasi ? ya Perkutaneus endoskopik /surgical jejunostomy
Resiko aspirasi ya Pipa nasoduodenal/ jejunal
tidak
Pipa NG
Cara pemberian NP 1. 2.
NP sentral NP perifer
Parenteral Nutrition
Peripheral (PPN)
Short term parenteral support
Central or Total (TPN)
(up to 2 weeks)
catheters are surgically
Hypertonic solutions (> 900
placed
mOsm/L) may cause phlebitis; thus must limit PPN solution’s
May have surgically
osmolarity
implanted catheters which
Energy and protein provided by
lie beneath the skin and are
PPN are limited because
accessed by special needle
dextrose and amino acids
to decrease risk of infection
contribute significantly to osmolarity
For long term use,
Electrolytes also contribute to
osmolarity
Can add solution of higher osmolarity into central vein (larger lumen)
Indikasi Gangguan fungsi GIT GIT tidak mungkin digunakan GIT perlu istirahat
KONTRAINDIKASI • Fungsi GIT baik • Haemodinamik tidak stabil
Nutrisi parenteral
NP sentral Dapat
diberikan cairan hipertonik >900 mOsmol/L Perawatan kateter minimal 1x sehari dan kultur kuman Asam amino >5% Dextrose > 20% Lipids Vitamin dan mineral
NP perifer KI
NP sentral Ggn keseimbangan metabolik NP jangka waktu pendek
Formula nutrisi parenteral
Lipid Mencegah def. as.lemak ess Sumber kalori non protein . Direkomendasikan 1 g/kgBB/hr Tersedia dalam sediaan 10%, 20% dan 30% Termasuk LCT atau gabungan LCT/MCT
Lipid Kurang hiperglikemia Konsentrasi insulin lebih rendah Risiko kerusakan hepar kurang Dosis tinggi dapat mempengaruhi sistem imun Dapat mempengaruhi fs pernafasan
Formula nutrisi parenteral
Dekstrose Diberikan 3,4 kkal/g Hanya sebagai sumber energi Kecepatan infus tidak melebihi 5 mg/kgBB/mnt
Asam amino
Konsentrasi 5% - 15% Nilai kalori 4 kkal/min Nitrogen (g)=protein(g)/6,25
Formula nutrisi parenteral
Mineral Mg Ca, Mg, P, Cl, Na, K dan asetat Zink, copper, cromium dan mangan Bentuk dan jumlah tgt status metabolik dan keseimbangan cairan Harus mempertimbangan larutan Ca-phosfat
Vitamin
Secara umum intake yang diberikan dibawah AKG orang normal Bila kebutuhan tinggi dapat ditambahkan secara oral atau enteral
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
NP sentral prosedur operatif harus dipenuhi dan perawatan kateter secara teratur Penambahan vitamin dan mineral harus hati-hati Pemeriksaan lab teratur 24 jam pertama diberikan 50% dari total kalori, kmd ditingkatkan secara bertahap bila ditolerir dengan baik
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Cairan nutrisi tidak boleh digantung lebih dari 24 jam Pengalihan dari NP ke NE harus bertahap Pemberian NP harus diperhatikan osmolaritas, route pemberian,dosis dan kecepatan tetesan maksimum, densitas energi per volume, jenis cairan,nutrien spesifik dan indikasi
Komplikasi
Berhubungan dengan kateter
Insersi
Mekanik
Pnemothorak,Chylothorak,Hemothorak Embolus udara,Injuri saraf
Tempat insersi, bakteriemia, sepsis
Infeksi
Pemasangan yang salah,Plebitis,Trombosis Ruptur, embolus
Makanan enteral
Metode pemberian/suplai zat gizi (kental dan/atau cair) melalui saluran pencernaan, biasanya menggunakan pipa makanan.
Tujuan memacu sekresi enzim pencernaan, mencegah atrofi vili usus, menghambat pertumbuhan bakteri dan translokasi bakteri
Rute pemberian : a)
Nasogastric, nasoduodenal, Gastrostomi
b)
Jejunostomi
Metode pemberian
Bolus: periode waktu pendek, toleransi tergantung fungsi usus, risiko aspirasi, berhubungan dengan tingginya komplikasi mual, muntah, diare, distensi abdomen
Bolus intermiten: berdasarkan gravitasi, formula diberikan selama
30 menit setiap 3-6 jam, toleransi dan komplikasi sama dengan bolus
Continuous, jika bolus dan intermiten tidak dapat ditoleransi oleh
pasien, menggunakan pompa, berhubungan dg penurunan: insiden residu (sisa lambung), refluks dan aspirasi, pemberian antara 10-25 ml/jam setiap 8-24 jam.
Nutrisi enteral
Indikasi Pasien
dgn PEM sedang-berat dengan asupan peroral tidak adekuat > 3 hari PEM ringan dengan asupan peroral < 50% kebutuhan normal selama > 7 hari Disfagia, trauma berat, penyakit inflamasi usus Fistula enterokutan bgn distal usus Enteroktomi pada periode “recovery”
Nutrisi enteral
Kontraindikasi Ileus Obstruksi
Diare
masif Fistula usus kecil bagian proksimal Pankreatitis berat Renjatan (shock)
Komplikasi
Metabolik Hiper/hipoglikemia Ekectrolyt
imbalance Ggn keseimbangan asam – basa
GIT Gangguan
fs liver Sel usus nekrosis Overgrowth bacteri
Komplikasi
Overfeeding ( pemberian > 35 kkal/kgBB Hepatic
steatosis Hiperglikemia Prerenal azotemia Hipertrigliserida Peningkatan produksi CO2 RDS
Nutrisi enteral
Komplikasi Muntah/regurgitasi Aspirasi Trauma/iritasi Rhinitis Esofagitis Diare
Rusell
(1975) mencatat hiperglikemia,atropi acinar pankreas, perubahan flora usus
Formula nutrisi enteral
Polimer glukosa sbg sumber KH Diberikan
pd pasien dgn ggn toleransi glukosa Mengandung cukup vitamin dan mineral Isotonik dan bbrp mengandung serat
Protein hidrolisat parsial/formula elemental Targeted formulation