117655_document (3).docx

  • Uploaded by: Yurika Dewi Safitri Liza
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 117655_document (3).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,526
  • Pages: 5
RESUME AKIDAH AKHLAK

Adab Bergaul dengan Lawan Jenis

Oleh: Kelompok 4 :        

Fatimah Azzahra Fatimah Az-Zahrah Firas Zuhair Altair Ismi Kurnia Nabilah Putri Rizqie Rida Safira Tiara Afdely Putri Yurika Dewi Safitri Liza

Kelas : XII MIA 1

Madrasah Aliyah Negeri 3 Model Palembang 2017

Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia diciptakan Allah sebgaua makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak dapat terlepas dari pergaulan antarsesama. Pergaulan inilah yang menumbuhkan kerja sama untuk saling memenuhi kebutuhan hidup. Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling membutuhkan, baik jasmaniah maupun rohaniah sehingga manusia berkeinginan untuk dikenal dan mengenal orang lain. Keinginan itu akan terwujud bila terjadi suatu pergaulan, pergaulan yang baik dapat menimbulkan perasaan lega dan aman, dan akhirnya akan mendatangkan ketenangan jiwa. Antara laki-laki dan perempuan juga perlu ada pergaulan yang baik, sebab salah satu maksud Allah menjadikan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan adalah agar mereka saling mengenal. Allah SWT berfirman: ‫ن َخلَ ْقنك ُْم اِنَّا النَّاسُ ٰۤياَيُّ َها‬ ُْ ‫ل شع ْوبًا َو َج َع ْلنك ُْم َّوا ْنثى ذَكَرُ ِم‬ َُ ِ‫ارف ْوا َّوقَ َبآئ‬ ُٰ َ ‫ّللاَ ا َِّنُ ُۗ تْقٮك ُْم ُا‬ ُٰ ُ‫َخ ِبيْرُ َع ِليْم‬ َ ‫ّللاِ ِع ْن ُدَ ُا َ ْك َر َمك ُْم ا َِّنُ ُۗ ِلت َ َع‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13) Pergaulan memang sangat perlu, tetapi harus ada batas-batas yang dapat dipertanggungjawabkan. Orang yang tidak kuat imannya akan takut untuk melakukan perbuatan buruk dan dosa. Begitu juga dalam pergaulan lawan jenis, seseorang harus mampu menahan dan menunda dorongan-dorongan nafsu untuk sementara. Hal tersebut perlu diperhatikan sehingga dapat terhjndar dari berbagai tindakan yang mendekatkan pada zina. Islam tidak melarang pergaulan antara lawan jenis selama masih berada pada koridor Islam dan tidak melanggar larangan-larangan Allah Swt. Misalnya untuk diskusi kelompok, berorganisasi, kegiatan sosial dan semacamnya. Berikut ini adalah adab-adab bergaul antar lawan jenis. Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan) TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan. Dariُ ‘Umarُ binُ Alُ Khottob,ُ iaُ berkhutbahُ diُ hadapanُ manusiaُ diُ Jabiyahُ (suatuُ perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, َ ‫ش ْي‬ َ‫ل‬ َّ ‫ثَا ِلثه َما ال‬ ُ ‫ن‬ َُّ ‫ام َرأَةُ أَ َحدك ُْم َي ْخل َو‬ َُّ ِ ‫طانَُ فَإ‬ ْ ‫ن ِب‬ “Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap yang bangga

dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.”ُ (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih) Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah bersabda; “Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika bersama dengan mahram sang wanita tersebut.” lalu berdirilah seseorang dan berkata; “Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji dan aku telah mendaftarkan diri untuk berjihad pada perang ini dan itu.” maka Rasulullah berkata; “Kembalilah dan berhajilah bersama istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Kedua: Menundukkan pandangan Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu. Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, َ َ‫ن فَأ َ َم َرنِى ْالف َجا َءةُِ ن‬ ُ‫سأ َ ْلت‬ َُ ‫ّللاِ َرسو‬ َُّ -‫وسلم عليه هللا صلى‬- ‫ن‬ ُْ ‫ظ ُِر َع‬ ُْ َ ‫ف أ‬ َُ ‫ص ِر‬ ْ َ ‫ص ِرى أ‬ َ ‫ل‬ َ َ‫ب‬. “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim) Pandangan merupakan tempat awal terjadinya fitnah sehingga Allah memerintahkan kepada setiap laki-laki maupun perempuan untuk senantiasa menjaga pandangannya. Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman; ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'” (QS. An Nur : 30) “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman; ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya … .. .'” (QS. An Nur :31) Menjaga pandangan bermanfaat agar seseorang terhindar dari fitnah dengan lawan jenis dan agar hatinya tetap terjaga. Setiap individu hendaknya tidak mengumbar pandangannya sembarangan, jika seseorang tidak sengaja melihat lawan jenis maka hendaknya dia langsung menundukkan pandangannya.

Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini

yaitu kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh tubuh kita dan menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah. Nabiُshallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُbersabda, َ ‫ش ْي‬ َّ ‫ال‬ ُ‫ت فَإِذَا َع ْو َرةُ ْال َم ْرأَة‬ ُِ ‫طانُ ا ْست َ ْش َرفَ َها خ ََر َج‬ “Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.”ُ(HR.ُTirmidzi, shahih) “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanitawanita (keluarga) orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka (keseluruh tubuh mereka) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal (sebagai wanita muslimah yang terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab : 59) “Katakanlah (Wahai Nabi Muhammad) kepada wanita-wanita mukminah; ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan (pakaian atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka.” (QS. Al Araf : 26) Rasulullah bersabda, “Aurat laki-laki ialah antara pusar sampai dua lutut.” (HR. Baihaqi) Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria) Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya,ُkarenaُiniُadalahُperintahُAllahُdalamُAlُQur’anُdanُakanُmenjadiُberdosaُbilaُ kita tidak mentaatinya. Kelima: Menjaga kemaluan Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya. Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.

Keenam : Tidak bersentuhan Umat Islam juga dilarang untuk menyentuh lawan jenis yang bukan mahram. Rasulullah bersabda, “Tertusuknya kepala salah seorang lelaki diantara kalian dengan jarum besi, lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani)

Jika adab yang baik tersebut secara keseluruhan dapat berlaku di tengah masyarakat saat ini, pasti akan terjalin hubungan yang baik, damai , aman , dan tenteram sehinga terjadilah keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mencegah agar terhindar dari pergaulan bebas, khususnya bagi 0ara remaja, maka diperlukan usaha-usaha maksimal, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Memperkuat iman; Memperkuat pendidikan agama yang penekanannya difokuskan pada pendidikan akhlak, baik di sekolah , keluarga, maupun di masyarakat; Memelihara lingkungan masyarakat yang kondusif utnuk berkembangnya nilai nilai moral; Mengembangkan budaya malu untuk nelakukan pelanggaran moral; Melakukan penyaringan terhadap budaya asing dengan mengambil sisi yang positif dan membuang yang negatifnya; serta Dikenakan sanksi tegas terhadap para pelanggar norma-norma moral.

Dalam bergaul dengan lawan jenis, kita harus memperhatikan hal-hal berikut. 1. 2. 3.

4.

Bergaul dengan baik dan tetap menjaga aturan (norma gaama dan norma sosial). Jika pergaulan itu bebas dan tidak menjaga aturan, maka akan terjerumus ke arah yang buruk dan membahayakan. Pria melindungi wanita karena wanita itu pada umumnya kaum yang lemah fisiknya . Misalnya, pada waktu dalam kendaraan hmum bersama wanita, ia di0ersilahkan utntuk duduk. Pria dan wanita sama-sama menahan pandangan yang dapat menimbulkan rangsangan, menjaga kehormatan masing-masing dan sama-sama menjaga rasa malu.

More Documents from "Yurika Dewi Safitri Liza"

Davfv.docx
April 2020 15
Tajuk Rencana Sabtu.docx
April 2020 17
Manfaat Pokat.docx
October 2019 33
Dyah Carissa Azaria.docx
October 2019 26
117655_document (3).docx
April 2020 16
Fikih F4.docx
April 2020 6