Lampiran 5
D IV FISIOTERAPI DRY NEEDLING
STANDARD PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian
Dry needling adalah prosedur invasif dimana jarum akupuntur dimasukkan kedalam kulit dan otot. Hal ini ditujukan pada myofascial trigger point yang memiliki titik sensitif pada otot yang mengalami taut band.
Tujuan
Sebagai
petunjuk
bagi
fisioterapis
untuk
memberikan
pelayanan fisioterapi dengan intervensi dry needling Prosedur
A. B.
Persiapan Alat Bed / tempat tidur Dry needling Handscoen Kapas dan Alkohol Persiapan Pasien Pasien tidur tengkurap diatas bed Lengan subjek berada disamping badan Pada area yang diterapi bebas dari kain atau pakaian Lakukan pemeriksaan myofascial trigger point pada
otot upper trapezius Berikan penjelasan kepada pasien tentang pengaruh terapi dry needling C. Pelaksanaan Terapi Pastikan titik pemicu pada otot upper trapezius yang mengalami taut band terpalpasi dengan benar. Bersihkan area terapi dengan menggunakan kapas alkohol Berikan tusukan dry needling pada trigger point selama 30 detik Setelah dicabut
lihat
area
tusukan,
apabila
mengeluarkan darah lakukan penekanan selama 10 detik Terapi dilakukan selama 3 minggu dengan 2 kali terapi setiap minggu D IV FISIOTERAPI STANDARD PROSEDUR
ISCHEMIC COMPRESSION TECHNIQUE
Lampiran 5
OPERASIONAL Pengertian
Ischemic compression technique adalah tehnik mekanik myofascial trigger point yang terdiri dari penerapan tekanan berkelanjutan untuk waktu yang cukup lama untuk menonaktifkan trigger point.
Tujuan
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan fisioterapi dengan intervensi manual, yaitu ischemic compression technique
Prosedur
A. B.
Persiapan Alat Tempat tidur Bantal Persiapan Pasien Pasien tidur tengkurap diatas tempat tidur dengan rileks Kepala pasien disangga bantal Pada area yang diterapi bebas dari kain atau pakaian Lakukan pemeriksaan myofascial trigger point pada otot
upper trapezius Berikan penjelasan kepada pasien tentang pengaruh terapi ischemic compression technique C. Pelaksanaan Terapi Terapis berada disebelah pasien Lakukan palpasi pada area trigger point dan temukan titik yang paling sensitive atau nyeri. Setelah menemukan titik yang paling sensitive lakukan penekanan dengan menggunakan kedua ibu jari terapis selama 30 detik Terapi dilakukan selama 3 minggu dengan 2 kali terapi setiap minggu
D IV FISIOTERAPI STANDARD
PEMERIKSAAN MYOFASCIAL TRIGGER POINT
Lampiran 5
PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian
Pemeriksaan myofascial trigger point adalah pemeriksaan yang dilakukan pada otot tertentu yang dilakukan untuk menegakkan diagnostik pada otot pasien yang mengalami gangguan muskuloskeletal.
Tujuan
Sebagai
petunjuk
bagi
fisioterapis
untuk
melakukan
pemeriksaan myofascial trigger point. Prosedur
A. Persiapan Pasien Pasien duduk dikursi dan diminta bersandar dengan rileks Lengan subjek sedikit abduksi dengan siku menekuk dan berada didepan atau diletakkan diatas paha pasien Pada area yang diterapi bebas dari kain atau pakaian Berikan penjelasan kepada pasien tujuan dari pemeriksaan B. Pelaksanaan Pemeriksaan Lakukan palpasi pada myofascial trigger point pada otot upper trapezius dengan menggunakan ibu jari atau jari telunjuk untuk menemukan taut band Kriteria myofascial trigger point : 1. Ditemukan taut band saat dilakukan palpasi 2. Titik hipersensitif pada taut band 3. Ada referrred pain saat diberi tekanan pada titik hipersensitif. Titik hipersensitif pada myofascial trigger point dapat
ditemukan satu atau lebih titik nyeri trigger point. Lakukan provokasi nyeri dengan di beri tekanan pada
taut band Tanyakan kepada pasien apakah ada penyebaran rasa nyeri saat diberi tekanan, jika ada minta pasien untuk menyebutkan letak nyerinya
D IV FISIOTERAPI STANDARD PROSEDUR
QUADRUPLE VISUAL ANALOGUE SCALE (QVAS)
Lampiran 5
OPERASIONAL Pengertian
QVAS merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur nyeri dengan menggunakan 4 faktor spesifik yang terdiri dari nyeri saat ini, nyeri rata-rata, nyeri paling ringan dan nyeri yang terberat.
Tujuan
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk menggunakan alat ukur nyeri dalam mendukung pemeriksaan.
Prosedur
C. D.
Persiapan Alat Lembar QVAS Alat tulis Pelaksanaan Pengukuran Subjek diminta memberi tanda di sepanjang garis sesuai
dengan gambaran nyeri yang dirasakan subjek Minta pasien menyebutkan aktifitas yang dilakukan pasien saat nyeri muncul dan dalam posisi seperti apa Nilai yang ditunjukkan subek dicatat sebagai nilai nyeri subjek sebelum intervensi dengan melakukan nilai rata-rata pada poin 1,2 dan 4 Kembali lakukan pengukuran nyeri setelah penelitian selesai