10.rolles Nixon Palilingan,meity Martina Pungus

  • Uploaded by: Prof. DR.Rolles Nixon Palilingan,MS
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 10.rolles Nixon Palilingan,meity Martina Pungus as PDF for free.

More details

  • Words: 2,804
  • Pages: 10
Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

PROSPEK PENERAPAN PENDEKATAN ERGONOMI TOTAL PADA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN BERDASARKAN EVALUASI TERHADAP RESPONS FISIOLOGIS TUBUH DAN TINGKAT KELELAHAN MAHASISWA Rolless Nixon Palilingan, Meity Martina Pungus Program Pascasarjana Peminatan Ergonomi Fisiologi Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Udayana [email protected], [email protected] Abstrak Aktivitas praktikum lapangan bagi mahasiswa FMIPA UNIMA merupakan kegiatan rutin dalam rangka implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang mulai diberlakukan sejak tahun 2003. Selama ini belum pernah mempersoalkan interaksi antara tubuh mahasiswa dengan iklim mikro setempat ketika melakukan aktivitas dengan levelnya yang khas. Oleh karena itu perlu dievaluasi secara obyektif tentang interaksi antara tubuh mahasiswa dengan iklim mikro setempat berdasarkan respons fisiologis (suhu kulit, suhu oral, denyut nadi), kelelahan dan juga kinerja mahasiswa (performance). Metode yang digunakan adalah metode observasional dengan pengamatan langsung beberapa variabel fisiologis meliputi suhu kulit, suhu oral, denyut nadi dan kelelahan, dan kemudian mendeskripsikan hasil pengamatan setelah membandingkannya dengan standar-standar yang sudah ada. Selain itu juga diamati dan dievaluasi mengenai kinerja berdasarkan prosentase capaian target yang diharapkan dalam aktivitas praktikum. Selanjutnya melalui penerapan pendekatan ergonomi total dirumuskan bentuk-bentuk intervensi yang mungkin dilakukan terhadap aktivitas praktikum lapangan agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kondisi dan perilaku yang tidak ergonomis dalam melakukan aktivitas praktikum lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons fisiologis tubuh (suhu kulit, suhu oral dan denyut nadi) dan skor kelelahan mengalami perubahan yang signifikan setelah melakukan aktivitas selama 2 jam (setelah melakukan dua unit praktikum) maupun setelah 4 jam (setelah melakukan empat unit praktikum). Dengan pendekatan ergonomi total, bentuk-bentuk intervensi yang mungkin dilakukan untuk perbaikan adalah: setelan pakaian yang dikenakan, suplesi gizi dan air mineral di antara unit praktikum, perbaikan sikap kerja, penyesuaian posisi titik ukur dengan antropometri tubuh, penggunaan perlengkapan pelindung, pemberian waktu istirahat, pemberian motivasi (dorongan) pada mahasiswa, komunikasi dua arah yang simpatik dan empatik, perbaikan informasi, dan penggunaan alat bantu. Kata Kunci: Praktikum Lapangan, Respons Fisiologis, Kelelahan, Kinerja, Ergonomi Total. khususnya 1. PENDAHULUAN Aktivitas

Jurusan

Fisika

sebagai

implementasi kurikulum baru tahun 2003,

praktikum

lapangan

kurikulum berbasis kompetensi

[8]

. Aktivitas

merupakan kegiatan yang harus dan rutin

praktikum lapangan merupakan aktivitas

dilakukan dalam Proses Belajar Mengajar

yang sangat penting, bukan hanya karena

(PBM)

merupakan

di

FMIPA

UNIMA

Biomechanic and Physiologi

Tondano,

bagian

dari

impementasi

97

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

kurikulum

tetapi

rangka

sudah mencari naungan. Selain itu terdapat

implementasi kerja sama antara UNIMA dan

keluhan-keluhan subjektif mahasiswa ketika

BMG

MOU

melakukan aktivitas praktikum seperti: rasa

dan antara Jurusan

haus, gerah, panas, lelah, pegal dan sakit

Pusat

juga

Jakarta

Nomor:5181/J.32/PP/2001 Nomor:HK.303/A.2/KB/BMG-2001

dalam

dengan

belakang [18].

Fisika FMIPA UNIMA dan BMG SULUT dengan

Nomor:DL.007/064/VIII/KO-2001 , Nomor:123/J.32/4/PP/2001

MOU

Oleh

karena

itu

dipandang

perlu

diadakan evaluasi secara objektif, sekaligus

dimana salah satu point kesepakatan adalah

dirumuskan

pemanfaatan

(Badan

intervensi yang mungkin dilakukan untuk

Meteorologi dan Geofisika) untuk aktivitas

memperbaiki kondisi dan prilaku yang tidak

pembelajaran

ergonomis yang dapat dilakukan dalam

sekaligus

peralatan

BMG

berbasis

sebagai

lingkungan,

sarana

untuk

dan lebih

mengenai

penelitian lanjutan,

bentuk-bentuk

sehingga

di

waktu

memasyarakatkan BMG. Dengan demikian

mendatang diharapkan aktivitas praktikum

aktivitas praktikum lapangan merupakan

yang

aktivitas yang akan berlangsung secara

implementasi kurikulum berbasis kompetensi

berkelanjutan dalam kegiatan akademis di

di FMIPA UNIMA akan dapat mencapai

Jurusan Fisika FMIPA UNIMA. Selama ini

kinerja yang diharapkan dan terhindar dari

dalam

risiko-risiko

pelaksanaan

lapangan

belum

aktivitas

pernah

praktikum

mempersoalkan

mengenai respons fisiologis tubuh dan kelelahan

mahasiswa

ketika

dilakukan

secara

yang

rutin

merugikan

sebagai

bagi

mahasiswa, dilihat dari respons fisiologis dan kelelahan.

melakukan

aktivitas pada levelnya yang khas dan

2. BAHAN DAN METODE Mahasiswa yang digunakan sebagai

interaksi dengan iklim mikro setempat. dalam

sampel, yang merupakan subyek pengamatan

pelaksanaan aktivitas praktikum lapangan

dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang

terdapat kondisi dan prilaku yang dapat

merupakan mahasiswa semester 6 jurusan

merugikan dan membahayakan mahasiswa

Fisika FMIPA UNIMA tahun akademik

dilihat dari respons fisiologis dan tingkat

2006-2007.

Ada

dugaan

kuat

bahwa

kelelahan. Hal ini diperkuat oleh kenyataan

Metode yang digunakan adalah metode

bahwa aktivitas yang biasanya dilakukan per

observasionl dengan pengamatan langsung

kelompok 3 sampai 5 orang, 2 sampai 3

beberapa variabel fisiologis yaitu: suhu kulit,

orang

arena

suhu oral, dan denyut nadi serta variabel

praktikum sampai selesai, setelah melakukan

kelelahan. Aktivitas praktikum lapangan

aktivitas lebih dari 1 atau 2 jam mereka

berlangsung 4 sampai 6 jam. Jumlah unit

tidak

dapat

bertahan

Biomechanic and Physiologi

di

98

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

praktikum yang dilakukan adalah empat unit yaitu

unit:

Interaksi

Kelembaban

Dua

Harmonik,

Variabel

Efek

Lingkungan, Fisis

Peredaman

Kinerja mahasiswa dalam melakukan aktivitas praktikum lapangan dinilai dengan

Fungsi

menggunakan instrumen penilaian yang

Medium

disusun berdasarkan prinsip-prinsip penilaian

Terhadap Penyinaran Matahari, dan Transfer

kinerja (performance) [2, 16]. Untuk melihat signifikansi perubahan:

Atmosferik. Praktikum

lapangan

di

rata-rata suhu kulit, suhu oral, denyut nadi,

lapangan terbuka di taman alat Stasiun

dan kelelahan pada pengukutan I, II dan

Klimatologi

pengukuran III digunakan uji t berpasangan

Badan

dilakukan

Meteorologi

dan

Geofisika Paniki Atas Manado. Pengukuran variabel fisiologis dan kelelahan dilakukan

pada taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Selanjutnya

tiga kali yaitu: sebelum melakukan aktivitas

pendekatan

(08.15),

bentuk-bentuk

setelah

melakukan

dua

unit

melalui

ergonomi

penerapan

total

intervensi

dirumuskan

yang

mungkin

praktikum pertama (11.34) dan pada akhir

dilakukan untuk perbaikan yang dapat

aktivitas

dilakukan pada penelitian lanjutan.

(setelah

melakukan

4

unit

praktikum (13.30). Untuk pengukuran suhu kulit dan suhu oral, menggunakan termometer suhu kulit

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian

(digital) dan termometer klinik (digital)

Hasil observasi (pengamatan) respons

sedangkan untuk pengukuran denyut nadi

fisiologis tubuh dan kelelahan mahasiswa

dilakukan dengan cara meraba arteri radialis

dalam

pada pergelangan tangan kiri. Pengukuran

lapangan mengikuti prosedur sebagaimana

kelelahan dilakukan dengan menggunakan

yang telah diuraikan, secara grafis dilukiskan

kuesioner kelelahan 30 item

dan

aktivitas

praktikum

[17]

.

pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 10,

Hasil-hasil pengamatan variabel-variabel fisiologis

melakukan

kelelahan

dievaluasi

berdasarkan standar-standar yang sudah ada

disertai

hasil

pengujian

statistik

perbandingan rata-rata pada pengukuran I, II dan III dengan uji t berpasangan.

dalam literatur mengenai: suhu kulit, suhu oral, dan denyut nadi yang normal; serta tingkat kelelahan. Selain itu juga diamati dan dievaluasi mengenai kinerja berdasarkan prosentase capaian target yang diharapkan dalam aktivitas praktikum.

Biomechanic and Physiologi

99

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

Pasangan I-II II-III I-III

Beda -1.088 -.313 -1.400

p .008 .129 .001

Pengukuran III

Pasangan I-II II-III I-III

Beda -1.475 -.163 -1.638

p .000 .390 .001

Pengukuran III

Pengukuran II

Pengukuran II Pengukuran I

Pengukuran I

Gambar 1. Suhu Kulit Dahi

Pasangan I-II II-III I-III

Beda -1.825 -.050 -1.875

p .000 .863 .002

Gambar 3. Rata-rata Suhu Kulit Pasangan I-II II-III I-III

Beda -.438 -1.089 -1.526

p .001 .004 .002

Pengukuran III

Pengukuran III Pengukuran II

Pengukuran I

Pengukuran II Pengukuran I

Gambar 2. Suhu Kulit Lengan Kiri

Biomechanic and Physiologi

Gambar 4. Suhu Oral

100

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

Pasangan I-II II-III I-III

Beda -18.875 -4.125 -23.000

p .000 .257 .002

Pasangan I-II II-III I-III

Beda -4.375 -2.500 -6.875

p .063 .246 .028

Pengukuran III Pengukuran III

Pengukuran II

Pengukuran II Pengukuran I

Pengukuran I

Gambar 5. Denyut Nadi Pasangan I-II II-III I-III

Beda -8.250 -2.625 -10.875

p .006 .034 .005

Pengukuran III

Gambar 7. Skor Kelelahan Item 11-20 Pasangan I-II II-III I-III

Beda -8.375 -2.250 -10.625

p .013 .125 .001

Pengukuran III

Pengukuran II Pengukuran II

Pengukuran I

Pengukuran I

Gambar 8. Skor Kelelahan Item 21-30 Gambar 6. Skor Kelelahan Item 1-10

Biomechanic and Physiologi

101

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

masing sebesar p = 0,008, 0,000 dan 0,001. Pasangan I-II II-III I-III

Beda -19.875 -8.500 -28.375

p .013 .006 .002

Pengukuran III

Pengukuran II dan III tidak berbeda secara signifikan dengan nilai p > 0,05 masingmasing sebesar p = 0,129, 0,863 dan 0,390. Rata-rata suhu oral yang mewakili suhu inti tubuh menunjukkan perubahan yang signifikan (Gambar 4) baik dilihat dari

Pengukuran II

perbandingan rata-rata pengukuran I-II, II-III maupun I-III dengan nilai p < 0,05 masing-

Pengukuran I

masing sebesar 0,001; 0,004 dan 0,002. Denyut nadi juga mengalami perubahan yang signifikan. terutama setelah melakukan

Gambar 9. Skor Kelelahan Item 1-30

aktivitas

dua

unit

praktikum

pertama

(Gambar 5). Nilai p untuk perbandingan ratarata pengukuran I-II sebesar p = 0,000 sedangkan untuk pengukuran I-III sebesar p = 0,002. Rata-rata pengukuran II-III tidak berbeda dengan nilai p = 0,257. Skor kelelahan untuk item 1-10 yaitu menyangkut

pelemahan

aktivitas

menunjukkan perubahan yang signifikan baik untuk perbandingan rata-rata skor pada pengukuran I-II, II-III dan I-III dengan nilai p < 0,05 masing-masing sebesar p = 0,006, Gambar 10. Capaian Kinerja.

0,034 dan 0,005 (Gambar 6). Skor kelelahan untuk item 11-20 yaitu

Rata-rata suhu kulit dahi maupun suhu kulit lengan kiri dan gabungan keduanya menunjukkan perubahan yang signifikan dari keadaan sebelum melakukan aktivitas di arena praktikum (pengukuran I) dan setelah melakukan aktivitas dua unit pertama selama sekitar 2 jam (pengukuran II), dengan nilai p

menyangkut

pelemahan

motivasi

menunjukkan perubahan yang signifikan (p < 0,05), terutama setelah melakukan aktivitas dua unit praktikum pertama (Gambar 7). Nilai p untuk perbandingan rata-rata skor pengukuran I-II dan I-III masing-masing sebesar 0,063 dan 0,028. Rata-rata skor

< 0,05 (Gambar 1 s/d Gambr 3) masing-

Biomechanic and Physiologi

102

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

untuk pengukuran II dan III tidak berbeda dengan nilai p = 0,246.

Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sebagaimana yang telah

Skor kelelahan untuk item 21-30 yaitu

diuraikan menunjukkan dengan jelas bahwa

menyangkut kelelahan fisik akibat keadaan

ternyata pelaksanaan aktivitas praktikum

umum

yang

lapangan dalam proses belajar mengajar

terutama setelah

menunjukkan adanya kondisi dan prilaku

menunjukkan

signifikan (p < 0,05),

perubahan

melakukan aktivitas dua unit praktikum

yang

pertama

menimbulkan

(Gambar

8).

Nilai

p

untuk

perbandingan rata-rata skor pengukuran I-II

tidak

ergonomis

dan

keluhan-keluhan

berpotensi bahkan

penyakit akibat kerja.

dan I-III masing-masing sebesar 0,013 dan

Kondisi yang tidak ergonomis terutama

0,001. Rata-rata skor untuk pengukuran II

disebabkan oleh keterpaparan terhadap iklim

dan III tidak berbeda dengan nilai p = 0,125.

mikro setempat (radiasi, suhu, kelembaban

Dilihat dari skor total (item 1-30)

dan

kecepatan

angin)

dan

kondisi

menunjukkan perubahan yang signifikan

perlengkapan pakaian yang dikenakan yang

baik untuk perbandingan rata-rata skor

meliputi:

pengukuran I-II, II-III maupun I-III dengan

pakaian dalam dan sepatu. Prilaku yang tidak

nilai p < 0,05 masing-masing sebesar p =

ergonomis terutama menyangkut gerakan-

0,013, 0,006 dan 0,002 (Gambar 9).

gerakan tubuh dan anggota tubuh atau posisi

setelan

pakaian,

perlengkapan

Kinerja mahasiswa dilihat dari capaian

berkaitan dengan tuntutan aktivitas (khas

target diharapkan dalam melakukan aktivitas

untuk aktivitas praktikum lapangan) yang

praktikum lapangan, terlihat masih jauh dari

harus dilakukan.

capaian ideal (100%).

Secara rata-rata

Karena adanya kondisi dan prilaku yang

capaian target kinerja hanya mencapai

tidak ergonomis dalam melakukan aktivitas

65,89% (Gambar 10). Hasil ini berbeda

praktikum

lapangan

dengan yang diperoleh oleh Tengko dkk.

observasi

menyangkut

(2004) karena kinerja yang dinilai termasuk

fisiologis dan kelelahan sebagaimana yang

apa yang dikerjakan oleh mahasiswa di

telah diuraikan menunjukkan adanya risiko-

rumah, sedangkan hasil dalam penelitian ini

risiko yang merugikan mahasiswa. Hal

kinerja yang dinilai semata-mata yang

tersebut terilhat dari: kenaikan suhu kulit,

dicapai ketika melakukan aktivitas di arena

suhu oral, dan denyut nadi secara signifikan

praktikum.

bila dibandingkan dengan keadaan sebelum

maka

hasil-hasil

variabel-variabel

melakukan aktivitas. Demikian juga dangan 3.2 Pembahasan

Biomechanic and Physiologi

skor kelelahan baik menyangkut pelemahan

103

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

aktivitas, pelemahan motivasi dan kelelahan

sebanyak

akibat keadaan umum.

berpengaruh dan terkait diperhitungkan. Hal

Suhu permukaan kulit normal biasanya berkisar antara 33 sampai 35 oC. Suhu oral normal

berkisar

37

o

C.

Denyut

mungkin

faktor-faktor

yang

ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan ergonomi total.

nadi

Dengan penerapan pendekatan ergonomi [10,11,12,14]

menyatakan level beban kerja yang dialami.

total

denyut nadi di antara 75-100 termasuk bebak

dan prilaku yang tidak ergonomis yang

kerja ringan, di antara 100-125 sedang, 125-

dipahami sebagai faktor penyebab gejala

150 berat, dan 150-175 sangat berat

[5, 3, 6]

.

, untuk memperbaiki kondisi

yang terkait dengan respons fisiologis dan

Jadi hasil pengamatan suhu kulit dan

kelelahan,

maka

faktor-faktor

suhu oral menunjukkan nilai yang secara

dipandang

perlu

diperhatikan

signifikan di atas normal sedangkan hasil

intervensi untuk perbaikan adalah: setelan

pengamatan

pakaian yang dikenakan

denyut

nadi

menunjukkan

yang dalam

[4,7,1]

, suplesi gizi [13]

bahwa pekerjaan yang dilakukan dalam

dan air mineral di antara unit praktikum

aktivitas praktikum lapangan termasuk level

perbaikan sikap kerja, penyesuaian posisi

ringan

titik

sampai

sedang.

Skor

kelelahan

meningkat secara signifikan sampai akhir aktivitas.

Kenyataan-kenyataan

menunjukkan

bahwa

dalam

ini aktivitas

ukur

dengan

antropometri

tubuh,

penggunaan perlengkapan pelindung pemberian waktu istirahat motivasi

(dorongan)

,

[15]

,

[6]

, pemberian

pada

mahasiswa,

praktikum lapangan terdapat risiko-risiko

komunikasi dua arah yang simpatik dan

yang dapat merugikan dan membahayakan

empatik,

mahasiswa.

penggunaan alat bantu.

perbaikan

informasi

[9]

,

dan

Perubahan secara signifikan variabel fisiologis dan kelelahan tersebut, selain merugikan mahasiswa secara fisik dan

4. SIMPULAN Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh

psikhis juga berakibat mahasiswa tidak dapat

dalam

mencapai target kinerja yang diharapkan.

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai

Oleh karena itulah maka mahasiswa tak

berikut:

dapat

1) Dilihat

mencapai

target

kinerja

yang

Permasalahan-permasalahan ketika

dari

ini

respons

maka

fisiologis

dapat

dan

kelelahan, aktivitas praktikum lapangan

diharapkan.

muncul

penelitian

melakukan

yang aktivitas

ternyata

menunjukkan

permasalahan

(berupa

permasalahankondisi

dan

praktikum lapangan, hanya dapat dipecahkan

prilaku yang tidak ergonomis) yang perlu

secara komprehensif dan lebih cermat bila

segera diatasi. Hal ini perlu dilakukan

Biomechanic and Physiologi

104

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

mengingat

aktivitas

ini

merupakan

5. DAFTAR PUSTAKA

aktivitas yang rutin dalam kegiatan

[1] Brake, R and G. Bates. A Valid Methods for

Belajar Mengajar di Jurusan Fisika

Comparing Rational and Empirical Heat

FMIPA UNIMA sehingga dipandang

Stress Indices.

urgen,

Curtin

sehingga

diharapkan

pelaksanaan

dalam

aktivitas-aktivitas

selanjutnya akan terhindar dari risikorisiko yang merugikan mahasiswa. 2) Dengan

menggunakan

ergonomi

total,

permasalahan aktivitas

yang

praktikum

School of Public Health,

University,

[2] Brualdi, A.

Implementing Performance

Assessement in the Classroom. Washington

pendekatan

DC. The Catholic University of America,

permasalahan-

[cited 2007 April 13]. Available from: URL:

terdapat

dalam

http://ericae.net/digests/tm9807.pdf. 1998.

lapangan

yang

[3] Christopherson, N. Personal Comfort, [cited 2005 Mar.23].

UNIMA

http://www.bacharach-trai-

komprehensif. ergonomi

Australia.

Ann.Occup.Hyg. 46(2):165-174, 2002.

dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA dapat

Perth,

dipecahkan Dengan

secara

pendekatan

Available from:

URL:

ning.com/norm/comfort.htm. 2005.

total,

faktor-faktor

yang

dipandang perlu

diperhatikan

dalam

Wearing Aircrew Protevtive Clothing on

perbaikan

adalah:

Physiological and Cognitive Responses under

intervensi

untuk

[4] Færevik, H and R.E. Reinertsen.

setelan pakaian yang dikenakan, suplesi

Various Ambient Conditions.

gizi dan air mineral di antara unit

Vol.46, No.8, 780-799. 2003.

praktikum,

[5] Ganong. W. F. Review of Medical Physiology.

penyesuaian posisi titik ukur dengan

Diterjemahkan oleh Adji Dharma. Fisiologi

antropometri

Kedokteran. Jakarta. EGC Penerbit Buku

waktu

sikap

Ergonomics

kerja,

perlengkapan

perbaikan

Effect of

tubuh,

penggunaan

pelindung,

istirahat,

pemberian

pemberian

Kedokteran. 1983.

motivasi

[6] Grandjean, E. Fitting the Task to the Man. A

(dorongan) pada mahasiswa, komunikasi

Texbook of Occupational Ergonomics 4th ed.

dua arah yang simpatik dan empatik,

London; Taylor and Francis. 1988.

perbaikan informasi, dan penggunaan

[7] Havenith, G. Individualized Model of Human

alat bantu. Faktor-faktor yang dipandang

Thermoregulation for the Simulation of heat

penting untuk intervensi dalam rangka

stress

perbaikan kondisi-kondisi yang tidak

Environment

ergonomis

University. J Appl Physiol., 90:1943-1954,

direkomendasikan

untuk

dilakukan dalam penelitian lanjutan.

Biomechanic and Physiologi

response.

Human

Laboratory,

Thermal

Loughborough

2001.

105

Seminar Nasional Ergonomi 2007, 26 Juli 2007

[8] Jurusan

Fisika.

Akademik.

Performance of an Enterprise Properly.

Fakultas

Poster Presentation on Ergo Future 2006,

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

International symposium on Past, Present,

UNIMA. 2003.

and

Tondano:

Panduan

Jurusan

FISIKA

[9] Lieb, S. Principles of Adult Learning.

Future

Ergonomics

Safety and Health.

Occupational

Department of

Arizona: Departement of Helath Services,

Physiology, Udayana University–School of

South Mountain Community college, [cited

Medicine. Denpasar, Bali Indonesia, 2006

2007 Feb 17]. Available from: URL:

August 28-30. 2006.

http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/Fac

[15] Rodahl, K. Occupational Health Conditions

DevCom/guidebk/teachtip/adults-2.htm. 2007.

in Extreme Environments. Published by

[10] Manuaba, A. Total Ergonomics “SHIP”

Oxford University Press. Ann. occup. Hyg.,

Approach is a Must in Deep Sea Exploration and Exploration. Denpasar:

47(3): 241–252. 2003. [16] Slater, T. F. Performance Assessment.

Departemen of Physiology. School of

Department of Physics.

Medicine. University of Udayana. 2005a.

Univesity, [cited 2005 Mar. 20]. Available

[11] Manuaba, A. To Achieve a Better Life

Montana State

from: URL:

Through Total Ergonomics SHIP Approach

http://www.flaguide.org/cat/perfass/perfass6.php.

Technology. Presented at the 2nd National

2007.

Technology Seminar: The Application of Technology

toward

a

Better

Life.

[17] Sutjana, D. P. Penuntun Tugas Lapangan Mata kuliah Ergonomi-Fisiologi Kerja.

University of Technology Yokyakarta, 10

Denpasar:

Desember 2005. 2005b.

Universitas Udayana. 2000.

[12] Manuaba, A. Kontribusi Ergonomi dalam

Program

Pascasarjana

[18] Tengko, S. N., R. N. Palilingan, M. M.

Pembangunan, dengan Acuan Khusus Bali.

Pungus,

Seminar Ergonomi Nasional II, Yokyakarta:

Pemanfaatan

9 Oktober. 2004b.

Praktikum Fisika Bagi Mahasiswa Jurusan

[13] Moran, D. S., S. J. Montain and K. B.

Marianus, Peralatan

Fisika dan Siswa SMA.

Ch. BMG

Medellu. Untuk

Laporan Akhir

Pandolf. Evaluation of different Levels of

Pelaksanaan Penelitian Kolaboratif. Proyek

Hydration Using a New Physiological

DUE-Like Batch II. Tondano: Universitas

Strain Index, The American Physiological

Negeri Manado. 2004.

Society. Am.J.Physiol. 275(44):854-859, 1998. [14] Palilingan, R. N. The Use of Eight Aspects of ergonomics as a Holistic tool to Evaluate Biomechanic and Physiologi

106

Related Documents

Martina
November 2019 22
Martina
November 2019 19
Nixon
November 2019 18
Monografia Martina
May 2020 13

More Documents from "maria"

June 2020 23
Bab I Bio Fisika)
November 2019 25
Bab Ii Bio Fisika)
November 2019 25
Cover Biofisika
November 2019 32