1. K. Mater (konsep Dasar Pre-eklamsi).pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1. K. Mater (konsep Dasar Pre-eklamsi).pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 603
  • Pages: 8
KONSEP DASAR PRE EKLAMPSI

Definisi NAHARIA L,S.PD, S.KEP.NS.M.KES

Etiologi

Klasifikasi Manifestasi Klinik

Pemeriksaan

Definisi Pre Eklampsi

Rustam, Manuaba (1998)

Preeclampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan

Arif Mansjoer, 2001

Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan

Rustam Muctar, 1998

Preeclampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema, dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih

Etiologi

       

Kehamilan ganda Hidramnion Mola hidatidosa Obesitas Faktor genetik Faktor immunologi Faktor umur (> 35 th) Bertambahnya frekuensi dan makin tua kehamilan

Klasifikasi  Preeclampsia Ringan: Disertai keadaan sebagai berikut:

 Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang/kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih/kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurangkurangnya 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, dan sebaiknya 6 jam.  Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka/kenaikan berat BB 1 kg atau lebih per minggu.

 Proteinuria kwantatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.

 Preeclampsia Berat  Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.  Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.  Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.  Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri pada epigastrium.  Terdpat edema paru dan sianosis.

MANIFESTASI KLINIS

 Penambahan berat badan yang berlebihan; terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali.  Edema / pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka.  Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg atau tekanan diastolic > 15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.  Tekanan diastolic pada trimester kedua yang lebih dari 85 mmHg patut dicurigai sebagai bakat preeclampsia.

 Proteinuria bila terdapat protein sebanyak 0,3 g/l dalam air kencing /24 jam atau pemeriksaan kulalitatif menunjukkan +1 atau 2; atau kadar protein ≥ 1 g/l dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau urin porsi tengah, diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam.

Lanjutan Preeclampsia berat bila ditemukan gejala berikut: 

Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolic ≥ 110 mmHg.



Proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup.



Oliguria (< 40 ml dalam 24 jam).



Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan.



Nyeri epigastrium dan ikterus.



Edema paru atau sianosis.



Trombositopenia.



Pertumbuhan janin terhambat.

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Laboratorium :  Darah lengkap dengan hapusan darah terjadi :  Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )  Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )  Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )  Urinalisis Ditemukan protein dalam urine.

 Pemeriksaan Fungsi hati  Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )  LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat  Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.  Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45 u/ml )  Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l )  Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )  Radiologi  Ultrasonografi Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.  Kardiotografi Diketahui denyut jantung janin lemah.

Related Documents