GENESA ENDAPAN MINERAL
MENGENAL STRUKTUR DAN KOMPOSISI INTERNAL BUMI
UMUR = 4.500 JUTA TH Litosfer Astenosfer JARI-JARI = 6371 KM
Mesosfer Mantel Inti
Secara kimia lapisan internal bumi dapat dibagi menjadi Kerak, Mantel, dan Inti Secara fisik dapat dibagi menjadi Litosfer, Astenosfer, Mesosfer, Inti Luar dan Inti Dalam
Inti Dalam
Inti Luar
Kerak
Daftar kadar beberapa logam penting di kerak bumi Logam
Granit (kerak benua)
Diabas (kerak samodera)
Kadar Dlm Kerak(%)
Cut-off Grade(%)
Au/Emas
0.000 000 4
0.000 000 4
0.000 000 4
0.000 1
Ag/Perak
0.000 0055
0.000 008
0.000 007
0.008
Fe/Besi
1.37
7.76
5
25
Cu/Tembaga
0.0013
0.0110
0.005
0.4
Pb/Timbal
0.0048
0.00078
0.0013
4
Zn/Seng
0.0045
0.0086
0.007
4
Ni/Nikel
0.0001
0.0076
0.0075
0.5
Cr/Krom
0.002
0.0114
0.01
30
Mn/Mangan
0.0195
0.128
0.09
35
Al/Aluminium
7.43
7.94
8.13
30
Sn/Timah
0.00035
0.00032
0.000 2
0.5
Hg/ Raksa
0.000 01
0.000 02
0.000 008
Mo/Molibdenum
0.000 65
0.000 057
0.000 15
W/wolfram
0.000 04
0.000 05
0.000 15
Pt/Platina
0.000 00019
0.000 00012
0.000 001
Si/Silikon
33.96
24.6
27.7
O/Oksigen
48.5
44.9
46.6
ROMAN MUKA BUMI
Litosfer bumi dibagi menjadi 8 lempeng besar serta sekitar 24 lempeng kecil, yang bergerak di atas lapisan Astenosfer.
Kedelapan lempeng besar tersebut adalah: Lempeng Afrika (African Plate) Lempeng Antartik (Antarctic Plate) Lempeng Hindia-Australia (Indian-Australian Plate) Lempeng Eurasia (Eurasian Plate) Lempeng Pasifik (Pasific Plate) Lempeng Amerika Utara (North American Plate) Lempeng Amerika Selatan (South American Plate ) Lempeng Nazca (Nazca Plate)
Lempeng Eurasia
Lempeng Amerika Utara
Lempeng Pasifik
Lempeng Afrika
Lempeng Nazca Lempeng Hindia-Australia Lempeng Amerika Selatan
Lempeng Antartik
Batas lempeng tektonik yang besar
HUBUNGAN TEKTONIK LEMPENG-MAGMATISME-DAN BAHAN GALIAN
• SEBAGIAN BESAR MAGMATISME-HIDROTERMAL-VULKANISME TERBENTUK PADA BATAS LEMPENG TEKTONIK
• BATUAN BEKU ULTRA BASA-BASA TERBENTUK PADA MID OCEANIC RIDGE, SERTA TRANSFORM FAULT, SEDANGKAN BATUAN BEKU INTERMEDIET TERBENTUK PADA MAGMATIC ARC YANG TERKAIT DENGAN SUBDUCTION ZONE • SEBAGIAN BESAR BAHAN MAGMATISME-HIDROTERMAL
GALIAN
DIKONTROL
OLEH
• OLEH KARENA ITU TERDAPAT HUBUNGAN YANG KHAS ANTARA TYPE BATUAN BEKU DENGAN JENIS BAHAN GALIAN LOGAM
HOT SPOT GUNUNGAPI BUSUR KEPULAUAN
PEMEKARAN TENGAH SAMODERA
LEBURAN SEBAGIAN MANTEL
ZONA SUBDUKSI
GUNUNGAPI BENUA AKTIF
MANTLE PLUME
ZONA BENIOF
ZONA BENIOF
KENAMPAKAN INTERAKSI PADA BATAS LEMPENG TEKTONIK BUMI
GENESA PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN LOGAM • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
1. Proses magmatik a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan pada kimberlit b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling), kromit, magnetit, platinum c. Liquid immiscibility d. Pegmatik 2. Proses hidrotermal a. Berhubungan dengan batuan beku Porfir, greisen Epitermal (low and high sulphidation , Carlyn type) b. Tidak berhubungan dengan batuan beku Lateral secretion (Missisippi valley type) 3. Proses metamorfik a. Kontak pirometasomatik (skarn) b. Metamorfosa menyebabkan bijih terkonsentrasi 4. Proses permukaan a. Akumulasi mekanik (placer) b. Presipitasi (evaporasi garam, fosforit, pembentukan besi berlapis) c. Residual (Pembentukan bauksit dan laterit nikel ) d. Pengkayaan supergen e. Volcanic-exhalative (massive sulphide) Black smokker,Kuroko type, Cyprus type, Beshi type
ENDAPAN MAGMATIK • Mineral-mineral bijih seperti magnetit, ilmenit, kromit terbentuk pada fase awal diferensiasi magma, bersamaan dengan kristalisasi mineral olivine, piroksen, Ca-Plagioklas, pada saat pembentukan batuan beku ultra basa. Semua mineral bijih yang terbentuk pada fase ini disebut sebagai endapan magmatik. Beberapa proses pada fase magmatisme diantaranya meliputi: – Proses kristalisasi (diseminasi), intan (C ) pada kimberlit – Proses segregasi (kumulat, gravity settling): kromit (Cr), magnetit (Fe), platinum (Pt) – Liquid immiscibility : Ni – Pegmatik : Fe, Sn
Pematang Tengah Samodera
Sesar Transform
Magmatisme pada mantel
Ni, Cr, Co, Pt, Fe
TIPE BATUAN Sedimen Lava Bantal Basalt Mikro Gabro
MINERALISASI Mn Massive Sulphide py, cpy,sf Magnetit Pyrhotit, kalkopirit (infilling)
Gabro Moho Dunit
Harzburgit Lerzolit
Ni, Co, Pt, Fe Pyrhotoit, pendlandit Kromit
Serpentinit
PENAMPANG KOMPLEKS OFIOLIT, KAITANNYA DG MINERALISASI
ENDAPAN HIDROTERMAL Endapan bijih hidrotermal terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi (leaching), menstranport, dan mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan kondisi fisik maupun kimiawi (Pirajno, 1992). Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewatinya (batuan dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral ubahan (alteration minerals). Semua mineral bijih yang terbentuk sebagai mineral ubahan pada fase ini disebut sebagai endapan hidrotermal.
FLUIDA A
BATUAN A
FLUIDA B BATUAN B
Interaksi Fluida A dan Batuan A akan menghasilkan Alterasi (Ubahan) hidrotermal berupa Batuan B dan fluida B atau batuan B saja.
ENDAPAN MINERAL
ENDAPAN BIJIH
Perubahan-perubahan tersebut akan tergantung pada • karakter batuan dinding, • karakter fluida (Eh, pH), • kondisi tekanan maupun temperatur pada saat reaksi berlangsung (Guilbert dan Park, 1986), • konsentrasi, serta lama aktivitas hidrotermal (Browne, 1991 dalam Corbett dan Leach, 1996). • temperatur dan kimia fluida merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses ubahan hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996).
Gambar 3. Proses magmatismehidrotermal-vulkanisme pada batas lempeng konvergen. Salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain. Proses ini banyak bertanggung jawab terhadap pembentukan bahan galian.
MACAM ENDAPAN HIDROTERMAL Endapan hidrotermal dapat dibagai menjadi beberapa kelompak, yaitu:
a. Berhubungan dengan batuan beku • Porfiri : Cu, Au, Mo . Contoh di Grasberg, Batuhijau • Skan : Cu, Au, Contoh di Kompleks Ertzberg • Greisen : Sn, W. Contoh di P.Bangka • Epitermal (low and high sulphidation type) : Au, Cu, Ag, Pb. Contoh di Pongkor, M.Muro b. Tidak berhubungan dengan batuan beku • Lateral secretion (Missisippi valley type) : Au
ENDAPAN GREISEN • Greisen didefinisikan sebagai agregat granoblastik dari kuarsa dan muskovit (atau lipidolit) dengan sejumlah mineral asesori seperti topas, tourmalin, dan fluorit yang dibentuk oleh ubahan hidrotermal pada granit. • Greisen adalah tipe endapan penghasil utama logam timah dan tungsten, umumnya salah satu unsur hadir lebih dominan. Endapan tersebut umumnya di bentuk pada kontak bagian atas dari intrusi granit, yang kadang disertai oleh pembentukan stockwork. • Mineraliasi umumnya sebagai tubuh besar yang tak beraturan atau sebagai lembaran di bawah kontak bagian atas dengan lebar sekitar 10-100 m, yang bergradasi melalui zona ubahan felspatik (albitisasi dan mikroklinisasi) ke arah granit segar (Pollard dkk., 1988 dalam Evans,1993).
ENDAPAN PORFIRI
Endapan hidrotermal pada host rocks batuan vulkanik yang terbentuk di dekat intrusi, dan pada kondisi temperatur tinggi dikenal sebagai skarn.
TERMINOLOGY
• The major products from porphyry copper deposits are copper and molybdenum or copper and gold. • The term porphyry copper now includes engineering as well as geological considerations; it refers to large, relatively low grade, intrusion-related deposits that can be mined using mass mining techniques. • Geologically, the deposits occur close to or in granitic-dioritic intrusive rocks that are porphyritic in texture. • There are usually several episodes of intrusive activity, so, are commonly associated with swarms of dykes and intrusive breccias. The country rocks can be any kind of rock, and often there are wide zones of closely fractured and altered rock surrounding the intrusions.
Porfiri Cu, Mo
Nodul Mn dg Cu, Ni, Co
Sn, W F
Epitermal Au, Ag Porfiri Cu, Au
Kuroko Zn, Cu
MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)
MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)
Tambang endapan porfiri di Grasberg, Tembaga Pura
ENDAPAN SKARN Endapan hidrotermal pada hostrocks batugamping yang terbentuk di dekat intrusi dikenal sebagai skarn. Kata "skarn" pertama kali digunakan di pertambangan Swedia untuk sebuah material gangue kalk-silikat yang kaya akan bijih-Fe dan endapan-endapan sulfida terutama yang telah me-replace kalsit dan dolomit pada batuan karbonat.
HOST ROCK (BATUAN INDUK)
METAMORF KON. 700 -500 dehid & dekarbon
SKARN TAK HID. 600 - 400 fluida magmatik
SKARN HIDROUS 400 - 200 meteorik konvektif
MINERALISASI 500 - 300, bersama skarn tak hid dan hid
murni
marmer kalsit
garnet
akt-epid-ks-kal
Fe Cu W Zn Pb
cherty
woll-kal
diop,woll,vesuv
biot,ilv,lp,zeol
Ag,Au,Mo,Bi,Sb
tak murni
woll-gnt
epid,plag,scap
Sn,Co sulfida dan
lempungan
vesuv-gnt-diop
ks, kal
oksida
murni
marmer dolom
forsterit
cherty
trem,talk,dolom
tak murni
talktrem dio
fors-diop-spin
lempungan
tre-dio-kf-ks-epid-plagklo
vesuv, gnt
SERPIH DAN LANAU (lp,mika, qz, fspr)
mika hornfels biot-kf-kd-epi-pla diop, woll, gnt
gnt, akt
klo, lp, mika
Fe, Cu, Zn, Pb sulfida, skelit
VOLKANIK MAFIK
hb-pla-mt-epid
gnt, epid
mt-akt-epid-klo
Fe Cu sulfida
klinopx gnt, vesuv, woll, tulit
plog,klo,lp lp, anhy,ks, kal, zeol
Fe Cu sulfida, oksida
BATUGAMPING
DOLOMIT
INTRUSI min.mafik felspar
talk,trem,serp
Fe Cu B Be
humit group anhy,ks
oksida, sulfida silikat
Sisa marmer di dalam exoskarn. Marmer terbentuk lebih awal dibanding skarn
Garnet-klinopiroksen exoskarn Dikontrol oleh zona breksiasi 3060/L 38/14-15.
KENAMPAKAN 3 DIMENSI TUBUH BIJIH DI KONTRAK KARYA A Grasberg Open Pit
East Ertsberg Skarn System (EESS)
Kucing Liar BC
Big Gossan Stope Mine
Grasberg BC
GBT IOZ DOZ MLZ DMLZ
ENDAPAN EPITERMAL • Endapan bijih epitermal adalah endapan yang terbentuk pada lingkungan hidrotermal dekat permukaan, • Mempunyai temperatur dan tekanan yang relatif rendah, • Berasosiasi dengan kegiatan magmatisme kalkalkali sub-aerial, sebagian besar endapannya dijumpai di dalam batuan volkanik (beku dan klastik). • Mineralisasi Au, Ag, Pb, Zn, Cu
Kedalaman
Permukaan hingga 1500 m
Temperatur
50-200
Pembentukan
Pada batuan sedimen atau batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusiv dekat permukaan atau ekstrusiv, biasanya disertai oleh sesar turun, kekar dsb.
Zona bijih
urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih, juga seringkali terdapat pada pipa dan stockwork. Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement (penggantian)
Logam bijih
Pb, Zn, Au, Ag, Hg, Sb, Cu, Se, Bi, U
Mineral bijih
Native Au, Ag, elektrum, Cu, Bi Pirit, markasit, sfalerit, galena, kalkopirit, Cinnabar, jamesonite, stibnite, realgar, orpiment, ruby silvers, argentite, selenides, tellurides
Mineral penyerta (gangue)
kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit rendah-Fe, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, dickite, rhodochrosite, zeolit
Ubahan samping
batu
sering sedikit, chertification (silisifikasi), kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi
Tekstur struktur
dan
Crustification (banding) sangat umum, sering sebagai fine banding, cockade, vugs, urat terbreksikan. Ukuran butir(kristal) sangat bervariasi
Zonasi
Makin ke dalam akin tidak beraturan, seringkali kisaran vertikalnya sangat kecil.
TABEL CIRI-CIRI UMUM ENDAPAN EPITERMAL (DARI LINGREN 1933)
MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)
KLASIFIKASI BERDASARKAN MINERALOG DAN ALTERASI
•
•
Karakteristik mineralogi endapan epitermal, sangat mungkin dibedakan berdasarkan dua fluida yang kontras, yaitu near-neutral pH fluids (fluida dengan pH mendekati netral) dan acid pH (fluida dengan pH asam) (Hedenquist, 1987). Dengan dasar itu endapan epitermal dibagi menjadi : Epitermal Low Sulphidation Epitermal High Sulfidation
ENDAPAN MAGMATIK
ENDAPAN HIDROTERMAL
MAGMATIK
GREISEN
PORFIRI
SKARN
EPITERMAL H.S.
EPITERMAL L.S
M.S.V.
Intrusi
BasaltikUltra basa
Pluton granitik
Sub vulkanik granitikandesitik
Sub vulkanik granitikandesitik
Andesitik
andesitik
Dasitik/graniti k
Host rocks
Basaltik-ultra basa
Pluton granitik
Garanitikandesitik
karbonat
Vulkanik, sedimen
Vulkanik, sedimen
Vulkanik dasitik
Tipe ubahan
-
greisen
Potasik, filik, argillic,,profilitik anvanced argillic
Potasik,skarn, profilitik
advanced argillic ,Profilitik, argillic
Filik, argillic, profilitik anvanced argillic
Silisik,interne dietargillic
Mineral ubahan
-
Topas, kuarsa, muskovit,tur malin
Biotit, KF,kuarsa,serisi t,pirit,ilit,epidot,k lorit,kalsitkaoli nit,alunit
Garnet,diopsit, magnetit,wolas tonit,tremolit,bi otit, klorit
Kaolinit,alunit, diaspor.pirofilit, ilit
Serisit,ilit,klorit, epidot, kalsit, adularia kaolinit
Barit, gipsum, anhidrit,ilit,ku arsa
Mineral bijih utama
Kromit, pendlandit, magnetit
Kasiterit,wolf ramit,scheeli te
Bornit, kalkosit kalkopirit, molibdenit
Bornit, kalkosit kalkopirit, molibdenit
Enargir, luzonit, tenantit
Sfalerit, galena, kalkopirit
Sfalerit,galen a, kalkopirit
Komoditi logam
Cr, Ni, Pt
Sn,W
Cu, Mo, Au, Sn, W
Cu, Mo, Au, Sn, W
Au, Cu,Ag
Au, Ag
Zn, Pb, Cu Au, As
Tekstur utama
Diseminasi, berlapis
Diseminasi, stockwork
Diseminasistockwork, urat
Diseminasistockwork, urat
Diseminasireplacement masif
Urat, stockwork
Masif, berlapis
Keterangan lain
Kristalisasi langsung dari magma
Zona ubahan umumnya konsentris, tonase besar dg kadar rendah
Zona ubahan umumnya konsentris, tonase besar dg kadar rendah
Equivalen dg sistem gunung api aktif
Equivalen dengan geotermal aktif
Berasosiasi dengan vulkanisme bawah laut
ENDAPAN PERMUKAAN • Endapan permukaan merupakan endapan-endapan bijih yang terbentuk relatif di permukaan, yang dipengaruhi oleh pelapukan dan pergerakan air tanah. • Endapan alohton merupakan endapan yang ditransport dari tempat lain (dari luar lingkungan pengendapan), sedangkan endapan autohton adalah endapan yang terbentuk secara insitu. • Endapan alohton yang terkait dengan bijih atau secara ekonomi sering disebut sebagai endapan placer. Sedangkan endapan autohton yang terkait dengan bijih biasa dikenal sebagai endapan residual dan endapan presipitasi kimia atau evaporasi. Sedangkan pengkayaan supergen (supergen enrichment) walaupun tidak terbentuk di dekat permukaan, tetapi pembentukannnya terkait dengan proses-proses di permukaan.
ENDAPAN RESIDUAL • Endapan-endapan yang terbentuk di dekat permukaan (zona Oksidasi), yang disebabkan oleh pelapukan kimiawi dikenal sebagai endapan residual. • Untuk dapat terjadi endapan residual, pelapukan kimia yang intensif terutama untuk daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi sangat diperlukan. Dalam kondisi tersebut sebagian besar batuan akan menghasilkan soil yang banyak mengandung unsur Fe, tetapi kehilangan unsurunsur yang mudah larut. Soil seperti ini dikenal sebagai laterit (laterites). • Endapan Laterit yang penting diantaranya adalah: Laterit Fe Laterit Al (Bauxite) Laterit Ni
NIKEL LATERIT
•
Selama lateritisasi, nikel yang terkandung dalam batuan peridotit dan serpentinit (0,25% Ni) pada awalnya terlarut, tetapi kemudian secara cepat mengalami presipitasi kembali ke dalam mineral-mineral oksida besi pada zona laterit atau zona limonit (1-2% Ni) atau dalam garnierit pada zona saprolit (2-3%, zona lapuk di bawah zona laterit)
• Zona Overburden atau iron Capping Zona ini berada paling atas dan masih dipengaruhi aktivitas permukaan dengan kuat. Zona ini tersusun oleh humus dan limonit dengan kandungan Ni sekitar 0,5-1%). Mineral-penyusunnya adalah goethit, hematit, yang mengindikasikan daerah yang sudah lama tersingkap. • Zona Limonite Zona ini di bawah iron capping, sebagai zona transisi kearah zona saprolit dengan ukuran material berfariasi dari lempung – pasir. Tekstur dan struktur dari batuan induk mulai dapat dikenali, dengan jumlah fragmen peridotit berukuran 2-3 cm (jumlah sedikit). ecendrungan kimia pada lapisan ini, terjadi pengkayaan supergen Ni yang signifikan (1-2% Ni), Fe semakin mengecil, SiO2 semakin membesar, dan Co pada lapisan ini paling tinggi dan mengalami kestabilan (dibanding lapisan yang lain). • Zona saprolit Merupakan zona bijih (ore zone), mengandung banyak fragmen batuan dasar sehingga mineral penyusunnya, tekstur dan struktur batuan induk dapat dengan mudah dikenali. Saprolit urat (vein) garnierit, yang merupakan koloid nickeliferous serpentine banyak dijumpai. Kecendrungan kimianya, yaitu mempunyai kandungan Ni yang paling tinggi (2-3% Ni). Ketebalan berkisar antara 2 - 14 meter. • Zona batuan induk (bedrock zone) Zona batuan induk berada pada bagian paling bawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah lebih besar dan blok batuan dasar dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis lagi (<0,5% Ni). Zona ini terkekarkan kuat, kadang kadang membuka, terisi oleh mineral garnierit dan silika.
ENDAPAN PLACER
• Endapan placer secara umum dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu endapan placer eluvial, endapan placer colluvial, endapan placer aluvial, dan endapan placer aeolian (Macdonald, 1983 dalam Evans ,1993). • Penggunaan istilah endapan placer colluvial tidak begitu populer, beberapa penulis menyebut endapan ini sama dengan endapan talus, umumnya terbentuk di dasar suatu tebing (cliff) • Endapan placer eluvial umumnya terbentuk pada daerah yang memiliki morfologi bergelombang. Mineral-mineral berat akan terkonsentrasi di lereng-lereng dekat batuan sumber. • Komoditi penting yang terbentuk sebagai endapan placer adalah emas (Au), platina (Pt) dan Timah (Sn).
Daerah potensi Endapan placer sungai Perkembangan aliran sungai
Gambaran Endapan Placer sungai
ENDAPAN SUPERGEN
• Selama berlangsung pengangkatan dan erosi, suatu endapan bijih terekspos di dekat permukaan, kemudian mengalami proses pelapukan, pelindian (leaching), maupun oksidasi pada mineralmineral bijih. Proses tersebut menyebabkan banyak unsur logam (Cu2+, Pb2+, Zn2+ dll.) akan terlarut (umumnya sebagai senyawa sulfat) dalam air yang bergerak ke dalam air tanah atau bahkan sampai ke kedalaman dimana proses oksidasi tidak berlangsung. • Daerah dimana terjadi proses oksidasi disebut sebagai zona oksidasi. Sebagian larutan yang mengandung logam-logam yang terlarut bergerak terus hingga di bawah muka air tanah, kemudian logam-logam tersebut mengendap kembali membentuk sulfida sekunder. Zona ini dikenal sebagai zona pengkayaan supergen. Di bawah zona pengkayaan supergen terdapat daerah dimana mineralisasi primer tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindian, yang disebut sebagai zona hipogen. Logam yang paling banyak terbentuk karena proses ini adalah tembaga (Cu)
SEBARAN BUSUR MAGMATIK DAN ENDAPAN BIJIH DI INDONESIA
LAUT CINA SELATAN KALIMANTAN
Borneo
Tombulilato (Ni) Malala (Ni)
Masupa Ria Bintan (Au,Ag) (Al)
Calang Geumpang
SUMATERA Logas
Kelian (Au)
Burung Mandi (Au)
Lebong Tandai (Au,Ag) Lebong Donok (Au,Ag) Lebong Simpang (Au,Ag)
( sumber: Carlile dan Mitchel, 1994 )
Cikotok (Au,Ag)
Ampalit (Au)
Kelapa Kampit Mirah (Au,Ag) (Sn)
JAWA
Gosowang Mesel (Au)
Bulagidun (Cu,Ag)
Soroako (Ni) Pomalaa (Ni)
SULAWESI SUMBAWA
Cikijang (Au)
Endapan bijih utama Busur magmatik termineralisasi
MINDANAO
Busang Mt. Muro (Au) (Au,Ag)
MALAYSIA
WETAR
Gebe (Ni)
Grasberg/Estberg (Cu, Au)
Gag (Ni)
Lerokis/ Kali Kuning (Au,Ag)
IRIAN JAYA
Gunung Pongkor (Au,Ag) Trenggalek Batu Hijau (Cu, Au)
SAMODRA HINDIA
Primalirang
AUSTRALIA