1-genesa Endapan Mineral Umum.pdf

  • Uploaded by: Edo Gondress
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1-genesa Endapan Mineral Umum.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,671
  • Pages: 59
GENESA ENDAPAN MINERAL

MENGENAL STRUKTUR DAN KOMPOSISI INTERNAL BUMI

UMUR = 4.500 JUTA TH Litosfer Astenosfer JARI-JARI = 6371 KM

Mesosfer Mantel Inti

Secara kimia lapisan internal bumi dapat dibagi menjadi Kerak, Mantel, dan Inti Secara fisik dapat dibagi menjadi Litosfer, Astenosfer, Mesosfer, Inti Luar dan Inti Dalam

Inti Dalam

Inti Luar

Kerak

Daftar kadar beberapa logam penting di kerak bumi Logam

Granit (kerak benua)

Diabas (kerak samodera)

Kadar Dlm Kerak(%)

Cut-off Grade(%)

Au/Emas

0.000 000 4

0.000 000 4

0.000 000 4

0.000 1

Ag/Perak

0.000 0055

0.000 008

0.000 007

0.008

Fe/Besi

1.37

7.76

5

25

Cu/Tembaga

0.0013

0.0110

0.005

0.4

Pb/Timbal

0.0048

0.00078

0.0013

4

Zn/Seng

0.0045

0.0086

0.007

4

Ni/Nikel

0.0001

0.0076

0.0075

0.5

Cr/Krom

0.002

0.0114

0.01

30

Mn/Mangan

0.0195

0.128

0.09

35

Al/Aluminium

7.43

7.94

8.13

30

Sn/Timah

0.00035

0.00032

0.000 2

0.5

Hg/ Raksa

0.000 01

0.000 02

0.000 008

Mo/Molibdenum

0.000 65

0.000 057

0.000 15

W/wolfram

0.000 04

0.000 05

0.000 15

Pt/Platina

0.000 00019

0.000 00012

0.000 001

Si/Silikon

33.96

24.6

27.7

O/Oksigen

48.5

44.9

46.6

ROMAN MUKA BUMI

Litosfer bumi dibagi menjadi 8 lempeng besar serta sekitar 24 lempeng kecil, yang bergerak di atas lapisan Astenosfer.

Kedelapan lempeng besar tersebut adalah: Lempeng Afrika (African Plate) Lempeng Antartik (Antarctic Plate) Lempeng Hindia-Australia (Indian-Australian Plate) Lempeng Eurasia (Eurasian Plate) Lempeng Pasifik (Pasific Plate) Lempeng Amerika Utara (North American Plate) Lempeng Amerika Selatan (South American Plate ) Lempeng Nazca (Nazca Plate)

Lempeng Eurasia

Lempeng Amerika Utara

Lempeng Pasifik

Lempeng Afrika

Lempeng Nazca Lempeng Hindia-Australia Lempeng Amerika Selatan

Lempeng Antartik

Batas lempeng tektonik yang besar

HUBUNGAN TEKTONIK LEMPENG-MAGMATISME-DAN BAHAN GALIAN

• SEBAGIAN BESAR MAGMATISME-HIDROTERMAL-VULKANISME TERBENTUK PADA BATAS LEMPENG TEKTONIK

• BATUAN BEKU ULTRA BASA-BASA TERBENTUK PADA MID OCEANIC RIDGE, SERTA TRANSFORM FAULT, SEDANGKAN BATUAN BEKU INTERMEDIET TERBENTUK PADA MAGMATIC ARC YANG TERKAIT DENGAN SUBDUCTION ZONE • SEBAGIAN BESAR BAHAN MAGMATISME-HIDROTERMAL

GALIAN

DIKONTROL

OLEH

• OLEH KARENA ITU TERDAPAT HUBUNGAN YANG KHAS ANTARA TYPE BATUAN BEKU DENGAN JENIS BAHAN GALIAN LOGAM

HOT SPOT GUNUNGAPI BUSUR KEPULAUAN

PEMEKARAN TENGAH SAMODERA

LEBURAN SEBAGIAN MANTEL

ZONA SUBDUKSI

GUNUNGAPI BENUA AKTIF

MANTLE PLUME

ZONA BENIOF

ZONA BENIOF

KENAMPAKAN INTERAKSI PADA BATAS LEMPENG TEKTONIK BUMI

GENESA PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN LOGAM • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

1. Proses magmatik a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan pada kimberlit b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling), kromit, magnetit, platinum c. Liquid immiscibility d. Pegmatik 2. Proses hidrotermal a. Berhubungan dengan batuan beku Porfir, greisen Epitermal (low and high sulphidation , Carlyn type) b. Tidak berhubungan dengan batuan beku Lateral secretion (Missisippi valley type) 3. Proses metamorfik a. Kontak pirometasomatik (skarn) b. Metamorfosa menyebabkan bijih terkonsentrasi 4. Proses permukaan a. Akumulasi mekanik (placer) b. Presipitasi (evaporasi garam, fosforit, pembentukan besi berlapis) c. Residual (Pembentukan bauksit dan laterit nikel ) d. Pengkayaan supergen e. Volcanic-exhalative (massive sulphide) Black smokker,Kuroko type, Cyprus type, Beshi type

ENDAPAN MAGMATIK • Mineral-mineral bijih seperti magnetit, ilmenit, kromit terbentuk pada fase awal diferensiasi magma, bersamaan dengan kristalisasi mineral olivine, piroksen, Ca-Plagioklas, pada saat pembentukan batuan beku ultra basa. Semua mineral bijih yang terbentuk pada fase ini disebut sebagai endapan magmatik. Beberapa proses pada fase magmatisme diantaranya meliputi: – Proses kristalisasi (diseminasi), intan (C ) pada kimberlit – Proses segregasi (kumulat, gravity settling): kromit (Cr), magnetit (Fe), platinum (Pt) – Liquid immiscibility : Ni – Pegmatik : Fe, Sn

Pematang Tengah Samodera

Sesar Transform

Magmatisme pada mantel

Ni, Cr, Co, Pt, Fe

TIPE BATUAN Sedimen Lava Bantal Basalt Mikro Gabro

MINERALISASI Mn Massive Sulphide py, cpy,sf Magnetit Pyrhotit, kalkopirit (infilling)

Gabro Moho Dunit

Harzburgit Lerzolit

Ni, Co, Pt, Fe Pyrhotoit, pendlandit Kromit

Serpentinit

PENAMPANG KOMPLEKS OFIOLIT, KAITANNYA DG MINERALISASI

ENDAPAN HIDROTERMAL Endapan bijih hidrotermal terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi (leaching), menstranport, dan mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan kondisi fisik maupun kimiawi (Pirajno, 1992). Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewatinya (batuan dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral ubahan (alteration minerals). Semua mineral bijih yang terbentuk sebagai mineral ubahan pada fase ini disebut sebagai endapan hidrotermal.

FLUIDA A

BATUAN A

FLUIDA B BATUAN B

Interaksi Fluida A dan Batuan A akan menghasilkan Alterasi (Ubahan) hidrotermal berupa Batuan B dan fluida B atau batuan B saja.

ENDAPAN MINERAL

ENDAPAN BIJIH

Perubahan-perubahan tersebut akan tergantung pada • karakter batuan dinding, • karakter fluida (Eh, pH), • kondisi tekanan maupun temperatur pada saat reaksi berlangsung (Guilbert dan Park, 1986), • konsentrasi, serta lama aktivitas hidrotermal (Browne, 1991 dalam Corbett dan Leach, 1996). • temperatur dan kimia fluida merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses ubahan hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996).

Gambar 3. Proses magmatismehidrotermal-vulkanisme pada batas lempeng konvergen. Salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain. Proses ini banyak bertanggung jawab terhadap pembentukan bahan galian.

MACAM ENDAPAN HIDROTERMAL Endapan hidrotermal dapat dibagai menjadi beberapa kelompak, yaitu:

a. Berhubungan dengan batuan beku • Porfiri : Cu, Au, Mo . Contoh di Grasberg, Batuhijau • Skan : Cu, Au, Contoh di Kompleks Ertzberg • Greisen : Sn, W. Contoh di P.Bangka • Epitermal (low and high sulphidation type) : Au, Cu, Ag, Pb. Contoh di Pongkor, M.Muro b. Tidak berhubungan dengan batuan beku • Lateral secretion (Missisippi valley type) : Au

ENDAPAN GREISEN • Greisen didefinisikan sebagai agregat granoblastik dari kuarsa dan muskovit (atau lipidolit) dengan sejumlah mineral asesori seperti topas, tourmalin, dan fluorit yang dibentuk oleh ubahan hidrotermal pada granit. • Greisen adalah tipe endapan penghasil utama logam timah dan tungsten, umumnya salah satu unsur hadir lebih dominan. Endapan tersebut umumnya di bentuk pada kontak bagian atas dari intrusi granit, yang kadang disertai oleh pembentukan stockwork. • Mineraliasi umumnya sebagai tubuh besar yang tak beraturan atau sebagai lembaran di bawah kontak bagian atas dengan lebar sekitar 10-100 m, yang bergradasi melalui zona ubahan felspatik (albitisasi dan mikroklinisasi) ke arah granit segar (Pollard dkk., 1988 dalam Evans,1993).

ENDAPAN PORFIRI

Endapan hidrotermal pada host rocks batuan vulkanik yang terbentuk di dekat intrusi, dan pada kondisi temperatur tinggi dikenal sebagai skarn.

TERMINOLOGY

• The major products from porphyry copper deposits are copper and molybdenum or copper and gold. • The term porphyry copper now includes engineering as well as geological considerations; it refers to large, relatively low grade, intrusion-related deposits that can be mined using mass mining techniques. • Geologically, the deposits occur close to or in granitic-dioritic intrusive rocks that are porphyritic in texture. • There are usually several episodes of intrusive activity, so, are commonly associated with swarms of dykes and intrusive breccias. The country rocks can be any kind of rock, and often there are wide zones of closely fractured and altered rock surrounding the intrusions.

Porfiri Cu, Mo

Nodul Mn dg Cu, Ni, Co

Sn, W F

Epitermal Au, Ag Porfiri Cu, Au

Kuroko Zn, Cu

MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)

MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)

Tambang endapan porfiri di Grasberg, Tembaga Pura

ENDAPAN SKARN Endapan hidrotermal pada hostrocks batugamping yang terbentuk di dekat intrusi dikenal sebagai skarn. Kata "skarn" pertama kali digunakan di pertambangan Swedia untuk sebuah material gangue kalk-silikat yang kaya akan bijih-Fe dan endapan-endapan sulfida terutama yang telah me-replace kalsit dan dolomit pada batuan karbonat.

HOST ROCK (BATUAN INDUK)

METAMORF KON. 700 -500 dehid & dekarbon

SKARN TAK HID. 600 - 400 fluida magmatik

SKARN HIDROUS 400 - 200 meteorik konvektif

MINERALISASI 500 - 300, bersama skarn tak hid dan hid

murni

marmer kalsit

garnet

akt-epid-ks-kal

Fe Cu W Zn Pb 

cherty

woll-kal

diop,woll,vesuv

biot,ilv,lp,zeol

Ag,Au,Mo,Bi,Sb

tak murni

woll-gnt

epid,plag,scap

Sn,Co sulfida dan

lempungan

vesuv-gnt-diop

ks, kal

oksida

murni

marmer dolom

forsterit

cherty

trem,talk,dolom

tak murni

talktrem dio

fors-diop-spin

lempungan

tre-dio-kf-ks-epid-plagklo

 vesuv, gnt

SERPIH DAN LANAU (lp,mika, qz, fspr)

mika hornfels biot-kf-kd-epi-pla  diop, woll, gnt

 gnt, akt

klo, lp, mika

 Fe, Cu, Zn, Pb sulfida, skelit

VOLKANIK MAFIK

hb-pla-mt-epid

 gnt, epid

mt-akt-epid-klo

 Fe Cu sulfida

klinopx gnt, vesuv, woll, tulit

plog,klo,lp lp, anhy,ks, kal, zeol

 Fe Cu sulfida, oksida

BATUGAMPING

DOLOMIT

INTRUSI min.mafik felspar

talk,trem,serp

Fe Cu B Be

 humit group anhy,ks

oksida, sulfida silikat

Sisa marmer di dalam exoskarn. Marmer terbentuk lebih awal dibanding skarn

Garnet-klinopiroksen exoskarn Dikontrol oleh zona breksiasi 3060/L 38/14-15.

KENAMPAKAN 3 DIMENSI TUBUH BIJIH DI KONTRAK KARYA A Grasberg Open Pit

East Ertsberg Skarn System (EESS)

Kucing Liar BC

Big Gossan Stope Mine

Grasberg BC

GBT IOZ DOZ MLZ DMLZ

ENDAPAN EPITERMAL • Endapan bijih epitermal adalah endapan yang terbentuk pada lingkungan hidrotermal dekat permukaan, • Mempunyai temperatur dan tekanan yang relatif rendah, • Berasosiasi dengan kegiatan magmatisme kalkalkali sub-aerial, sebagian besar endapannya dijumpai di dalam batuan volkanik (beku dan klastik). • Mineralisasi Au, Ag, Pb, Zn, Cu

Kedalaman

Permukaan hingga 1500 m

Temperatur

50-200

Pembentukan

Pada batuan sedimen atau batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusiv dekat permukaan atau ekstrusiv, biasanya disertai oleh sesar turun, kekar dsb.

Zona bijih

urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih, juga seringkali terdapat pada pipa dan stockwork. Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement (penggantian)

Logam bijih

Pb, Zn, Au, Ag, Hg, Sb, Cu, Se, Bi, U

Mineral bijih

Native Au, Ag, elektrum, Cu, Bi Pirit, markasit, sfalerit, galena, kalkopirit, Cinnabar, jamesonite, stibnite, realgar, orpiment, ruby silvers, argentite, selenides, tellurides

Mineral penyerta (gangue)

kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit rendah-Fe, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, dickite, rhodochrosite, zeolit

Ubahan samping

batu

sering sedikit, chertification (silisifikasi), kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi

Tekstur struktur

dan

Crustification (banding) sangat umum, sering sebagai fine banding, cockade, vugs, urat terbreksikan. Ukuran butir(kristal) sangat bervariasi

Zonasi

Makin ke dalam akin tidak beraturan, seringkali kisaran vertikalnya sangat kecil.

TABEL CIRI-CIRI UMUM ENDAPAN EPITERMAL (DARI LINGREN 1933)

MODEL ZONA UBAHAN DAN MINERALISASI DALAM SYSTEM PORPHYRY Lowell and Guilbert (1970)

KLASIFIKASI BERDASARKAN MINERALOG DAN ALTERASI





Karakteristik mineralogi endapan epitermal, sangat mungkin dibedakan berdasarkan dua fluida yang kontras, yaitu near-neutral pH fluids (fluida dengan pH mendekati netral) dan acid pH (fluida dengan pH asam) (Hedenquist, 1987). Dengan dasar itu endapan epitermal dibagi menjadi : Epitermal Low Sulphidation Epitermal High Sulfidation

ENDAPAN MAGMATIK

ENDAPAN HIDROTERMAL

MAGMATIK

GREISEN

PORFIRI

SKARN

EPITERMAL H.S.

EPITERMAL L.S

M.S.V.

Intrusi

BasaltikUltra basa

Pluton granitik

Sub vulkanik granitikandesitik

Sub vulkanik granitikandesitik

Andesitik

andesitik

Dasitik/graniti k

Host rocks

Basaltik-ultra basa

Pluton granitik

Garanitikandesitik

karbonat

Vulkanik, sedimen

Vulkanik, sedimen

Vulkanik dasitik

Tipe ubahan

-

greisen

Potasik, filik, argillic,,profilitik anvanced argillic

Potasik,skarn, profilitik

advanced argillic ,Profilitik, argillic

Filik, argillic, profilitik anvanced argillic

Silisik,interne dietargillic

Mineral ubahan

-

Topas, kuarsa, muskovit,tur malin

Biotit, KF,kuarsa,serisi t,pirit,ilit,epidot,k lorit,kalsitkaoli nit,alunit

Garnet,diopsit, magnetit,wolas tonit,tremolit,bi otit, klorit

Kaolinit,alunit, diaspor.pirofilit, ilit

Serisit,ilit,klorit, epidot, kalsit, adularia  kaolinit

Barit, gipsum, anhidrit,ilit,ku arsa

Mineral bijih utama

Kromit, pendlandit, magnetit

Kasiterit,wolf ramit,scheeli te

Bornit, kalkosit kalkopirit, molibdenit

Bornit, kalkosit kalkopirit, molibdenit

Enargir, luzonit, tenantit

Sfalerit, galena, kalkopirit

Sfalerit,galen a, kalkopirit

Komoditi logam

Cr, Ni, Pt

Sn,W

Cu, Mo, Au, Sn, W

Cu, Mo, Au, Sn, W

Au, Cu,Ag

Au, Ag

Zn, Pb, Cu  Au, As

Tekstur utama

Diseminasi, berlapis

Diseminasi, stockwork

Diseminasistockwork, urat

Diseminasistockwork, urat

Diseminasireplacement masif

Urat, stockwork

Masif, berlapis

Keterangan lain

Kristalisasi langsung dari magma

Zona ubahan umumnya konsentris, tonase besar dg kadar rendah

Zona ubahan umumnya konsentris, tonase besar dg kadar rendah

Equivalen dg sistem gunung api aktif

Equivalen dengan geotermal aktif

Berasosiasi dengan vulkanisme bawah laut

ENDAPAN PERMUKAAN • Endapan permukaan merupakan endapan-endapan bijih yang terbentuk relatif di permukaan, yang dipengaruhi oleh pelapukan dan pergerakan air tanah. • Endapan alohton merupakan endapan yang ditransport dari tempat lain (dari luar lingkungan pengendapan), sedangkan endapan autohton adalah endapan yang terbentuk secara insitu. • Endapan alohton yang terkait dengan bijih atau secara ekonomi sering disebut sebagai endapan placer. Sedangkan endapan autohton yang terkait dengan bijih biasa dikenal sebagai endapan residual dan endapan presipitasi kimia atau evaporasi. Sedangkan pengkayaan supergen (supergen enrichment) walaupun tidak terbentuk di dekat permukaan, tetapi pembentukannnya terkait dengan proses-proses di permukaan.

ENDAPAN RESIDUAL • Endapan-endapan yang terbentuk di dekat permukaan (zona Oksidasi), yang disebabkan oleh pelapukan kimiawi dikenal sebagai endapan residual. • Untuk dapat terjadi endapan residual, pelapukan kimia yang intensif terutama untuk daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi sangat diperlukan. Dalam kondisi tersebut sebagian besar batuan akan menghasilkan soil yang banyak mengandung unsur Fe, tetapi kehilangan unsurunsur yang mudah larut. Soil seperti ini dikenal sebagai laterit (laterites). • Endapan Laterit yang penting diantaranya adalah: Laterit Fe Laterit Al (Bauxite) Laterit Ni

NIKEL LATERIT



Selama lateritisasi, nikel yang terkandung dalam batuan peridotit dan serpentinit (0,25% Ni) pada awalnya terlarut, tetapi kemudian secara cepat mengalami presipitasi kembali ke dalam mineral-mineral oksida besi pada zona laterit atau zona limonit (1-2% Ni) atau dalam garnierit pada zona saprolit (2-3%, zona lapuk di bawah zona laterit)

• Zona Overburden atau iron Capping Zona ini berada paling atas dan masih dipengaruhi aktivitas permukaan dengan kuat. Zona ini tersusun oleh humus dan limonit dengan kandungan Ni sekitar 0,5-1%). Mineral-penyusunnya adalah goethit, hematit, yang mengindikasikan daerah yang sudah lama tersingkap. • Zona Limonite Zona ini di bawah iron capping, sebagai zona transisi kearah zona saprolit dengan ukuran material berfariasi dari lempung – pasir. Tekstur dan struktur dari batuan induk mulai dapat dikenali, dengan jumlah fragmen peridotit berukuran 2-3 cm (jumlah sedikit). ecendrungan kimia pada lapisan ini, terjadi pengkayaan supergen Ni yang signifikan (1-2% Ni), Fe semakin mengecil, SiO2 semakin membesar, dan Co pada lapisan ini paling tinggi dan mengalami kestabilan (dibanding lapisan yang lain). • Zona saprolit Merupakan zona bijih (ore zone), mengandung banyak fragmen batuan dasar sehingga mineral penyusunnya, tekstur dan struktur batuan induk dapat dengan mudah dikenali. Saprolit urat (vein) garnierit, yang merupakan koloid nickeliferous serpentine banyak dijumpai. Kecendrungan kimianya, yaitu mempunyai kandungan Ni yang paling tinggi (2-3% Ni). Ketebalan berkisar antara 2 - 14 meter. • Zona batuan induk (bedrock zone) Zona batuan induk berada pada bagian paling bawah dari profil laterit. Tersusun atas bongkah lebih besar dan blok batuan dasar dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis lagi (<0,5% Ni). Zona ini terkekarkan kuat, kadang kadang membuka, terisi oleh mineral garnierit dan silika.

ENDAPAN PLACER

• Endapan placer secara umum dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu endapan placer eluvial, endapan placer colluvial, endapan placer aluvial, dan endapan placer aeolian (Macdonald, 1983 dalam Evans ,1993). • Penggunaan istilah endapan placer colluvial tidak begitu populer, beberapa penulis menyebut endapan ini sama dengan endapan talus, umumnya terbentuk di dasar suatu tebing (cliff) • Endapan placer eluvial umumnya terbentuk pada daerah yang memiliki morfologi bergelombang. Mineral-mineral berat akan terkonsentrasi di lereng-lereng dekat batuan sumber. • Komoditi penting yang terbentuk sebagai endapan placer adalah emas (Au), platina (Pt) dan Timah (Sn).

Daerah potensi Endapan placer sungai Perkembangan aliran sungai

Gambaran Endapan Placer sungai

ENDAPAN SUPERGEN

• Selama berlangsung pengangkatan dan erosi, suatu endapan bijih terekspos di dekat permukaan, kemudian mengalami proses pelapukan, pelindian (leaching), maupun oksidasi pada mineralmineral bijih. Proses tersebut menyebabkan banyak unsur logam (Cu2+, Pb2+, Zn2+ dll.) akan terlarut (umumnya sebagai senyawa sulfat) dalam air yang bergerak ke dalam air tanah atau bahkan sampai ke kedalaman dimana proses oksidasi tidak berlangsung. • Daerah dimana terjadi proses oksidasi disebut sebagai zona oksidasi. Sebagian larutan yang mengandung logam-logam yang terlarut bergerak terus hingga di bawah muka air tanah, kemudian logam-logam tersebut mengendap kembali membentuk sulfida sekunder. Zona ini dikenal sebagai zona pengkayaan supergen. Di bawah zona pengkayaan supergen terdapat daerah dimana mineralisasi primer tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindian, yang disebut sebagai zona hipogen. Logam yang paling banyak terbentuk karena proses ini adalah tembaga (Cu)

SEBARAN BUSUR MAGMATIK DAN ENDAPAN BIJIH DI INDONESIA

LAUT CINA SELATAN KALIMANTAN

Borneo

Tombulilato (Ni) Malala (Ni)

Masupa Ria Bintan (Au,Ag) (Al)

Calang Geumpang

SUMATERA Logas

Kelian (Au)

Burung Mandi (Au)

Lebong Tandai (Au,Ag) Lebong Donok (Au,Ag) Lebong Simpang (Au,Ag)

( sumber: Carlile dan Mitchel, 1994 )

Cikotok (Au,Ag)

Ampalit (Au)

Kelapa Kampit Mirah (Au,Ag) (Sn)

JAWA

Gosowang Mesel (Au)

Bulagidun (Cu,Ag)

Soroako (Ni) Pomalaa (Ni)

SULAWESI SUMBAWA

Cikijang (Au)

Endapan bijih utama Busur magmatik termineralisasi

MINDANAO

Busang Mt. Muro (Au) (Au,Ag)

MALAYSIA

WETAR

Gebe (Ni)

Grasberg/Estberg (Cu, Au)

Gag (Ni)

Lerokis/ Kali Kuning (Au,Ag)

IRIAN JAYA

Gunung Pongkor (Au,Ag) Trenggalek Batu Hijau (Cu, Au)

SAMODRA HINDIA

Primalirang

AUSTRALIA

Related Documents

Kontaminasi Endapan
June 2020 5
Mineral
October 2019 37
Mineral
May 2020 31
Mineral
May 2020 24

More Documents from ""