LAPORAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERSEDIAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI AREA KERJA WORKSHOP MINE PT SEMEN PADANG PADANG, 13 – 16 AGUSTUS 2018
BEKERJASAMA DENGAN DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
BIRO SAFETY HEALTH AND ENVIRONMENT (SHE) PT SEMEN PADANG 2018 1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diperikda dan disetujui oleh :
Staf Kesehatan Kerja
Ahli K3 Umum
(Rafli)
(Ilvi Walderi)
Mengetahui : Ka. Biro SHE
(Musytaqim Nasra, ST)
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................... 3
1.3
Tujuan Penulisan..................................................................................... 3
1.4
Manfaat Penulisan................................................................................... 3
1.5
Metode Penulisan.................................................................................... 4
BAB 2 ANALISIS SITUASI 2.1
Gambaran Umum PT Semen Padang......................................................5
2.2
Ruang Lingkup Usaha PT Semen Padang...............................................7 2.2.1 Pabrik Indarung V......................................................................... 7
2.3
APD di PT Semen Padang...................................................................... 8 2.3.1 Definisi..........................................................................................8 2.3.2 Jenis dan Keutamaan APD............................................................ 9 2.3.3 Standar APD yang dipersyaratkan.................................................11
2.4
Sumber Daya Manusia............................................................................ 13
2.5
Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Pabrik Indarung V PT Semen Padang....................................................................................15
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1
Analisis Pengetahuan.............................................................................. 17
3.2
Analisis Sikap..........................................................................................18
3.3
Analisis Ketersediaan Alat......................................................................19
BAB 4 PENUTUP 4.1
Kesimpulan..............................................................................................21
4.2
Saran........................................................................................................21
i
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 22 LAMPIRAN...................................................................................................................23
ii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
APD yang dipersyaratkan berdasarkan jenis pekerjaan..........................12
Tabel 2.2
Fungsi Alat Perlindungan Diri.................................................................13
Tabel 2.3
Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Bagian Pemeliharaan Mesin (PM).......................................................................15
Tabel 2.4
Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Bagian Pemeliharaan Elektrik Instrumen (PEI)..................................................16
Tabel 3.1
Ringkasan Analisis Pengetahuan.............................................................18
iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan yang menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.1 Menurut UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.2 Kesehatan kerja berdasarkan Permenkes No. 48 tahun 2016 adalah upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi karyawan di semua jabatan, perlindungan karyawan dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, serta penempatan dan pemeliharaan karyawan dalam suatu ruang lingkup kerja.3 Menurut International Labour Organization (ILO) setiap tahun lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja, lebih dari 160 juta pekerja menderita penyakit karena bahaya di tempat kerja dan 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan kerja dan sakit di tempat kerja. Berbagai standar hukum nasional dan internasional tentang keselamatan dan kesehatan kerja telah dibentuk. Hal ini mencerminkan kesepakatan luas antara pengusaha, pekerja dan pemerintah untuk menurunkan kejadian tidak diinginkan akibat kerja guna menurunkan biaya sosial dan ekonomi akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 4
1
Salah satu bentuk upaya penerapan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dengan penggunaan APD. APD (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja di tempat kerja yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Contoh APD yang digunakan dalam bekerja adalah pelindung kepala, pelindung mata dan muka, pelindung telinga, pelindung pernapasan beserta perlengkapannya, pelindung tangan, pelindung kaki, pakaian pelindung, alat pelindung jatuh perorangan dan pelampung. Pemilihan APD disesuaikan dengan jenis bahaya dan kebutuhan/kenyamanan pekerja. Pekerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko. 5 PT Semen Padang merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. PT Semen Padang berlokasi di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. PT Semen Padang adalah perusahaan yang memproduksi semen dengan jumlah produksi kurang lebih 10.400.000 ton/tahun. 6 PT Semen Padang memiliki visi “menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara”. 7 Demi terlaksananya visi tersebut, perusahaan berkomitmen memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menjaga lingkungan kerja yang aman, sehat, serta mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan judul
Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di Area Kerja Pabrik Indarung V PT Semen Padang. 1.2
Rumusan Masalah Bagaimana pengetahuan, sikap dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada pekerja di area kerja pabrik Indarung V PT Semen Padang? 1.3
Tujuan Penulisan 1.
Mengetahui pengetahuan para pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang tentang Alat Pelindung Diri (APD).
2.
Mengetahui sikap para pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang terhadap Alat Pelindung Diri (APD).
3.
Mengetahui pemecahan masalah kepatuhan pemakaian APD (APD) pada pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang.
1.4
Manfaat Penulisan 1.
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam bidang ilmu keselamatan dan kesehatan kerja.
2.
Diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengambil keputusan di PT. Semen Padang sebagai upaya optimalisasi pemakaian APD pada pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang.
3.
Sebagai panduan bagi pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang agar memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) guna menjaga kesehatannya di lingkungan kerja.
1.5
Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
beberapa literatur, diskusi dengan penanggung jawab pabrik dan wawancara dengan pekerja di pabrik Indarung V PT Semen Padang.
BAB 2 ANALISIS SITUASI 2.1
Gambaran Umum PT Semen Padang PT Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia yang
didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPVM). Hal ini menjadikan PT Semen Padang sebagai produsen semen yang sangat berpengalaman dalam mengoperasikan pabrik dan memasarkan berbagai tipe semen yang berkualitas. PT Semen Padang terletak lebih kurang 15 kilometer dari pusat kota Padang Sumatera Barat di Kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Kotamadya Padang, pada ketinggian 350 meter diatas permukaan laut. PT Semen Padang mencakup areal yang cukup luas dan tidak terpusat pada satu tempat tertentu. Tambang batu kapur sebagai bahan baku terletak pada Bukit Karang Putih yang berjarak lebih 1.660 meter dari pabrik dengan luas 206 hektar. Tambang batu silika terletak sebelah timur Bukit Karang Putih yang disebut Bukit Ngalau berjarak kurang lebih 825 meter dari pabrik dengan luas 81 hektar, tanah liat terletak di Bukit Atas yang berjarak kurang lebih 1.000 meter dari pabrik sebelah utara dengan luas 112 hektar. Pabrik kantong terletak di Bukit Putus, sedangkan untuk pengantongan semen terletak pada beberapa tempat yaitu pengantongan Indarung, Teluk Bayur, Belawan, Tanjung Periok, dan Batam. 2.2
Ruang Lingkup Usaha PT Semen Padang Ruang Lingkup Bidang Usaha PT Semen Padang memiliki 5 buah pabrik
produksi. Awalnya PT Semen Padang mengembangkan dua buah sistem pengoperasian proses semen basah dan semen kering. Dimana proses semen basah hanya untuk pabrik
Indarung I dan proses semen kering untuk produksi Indarung lainnya. Namun, saat ini pabrik yang beroperasi penuh hanya empat pabrik, yaitu Indarung II, III,IV dan V. 1.
Pabrik Indarung I Pabrik Indarung I didirikan pada tahun 1910 yang merupakan cikal bakal berdirinya PT.Semen Padang. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1913 dengan kapasitas produksi 22.900 ton/tahun dan pernah mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang merupakan produksi tertinggi pada waktu itu. Saat ini pabrik Indarung I tidak dioperasikan lagi dan direncanakan dijadikan museum, agar masyarakat bisa melihat bagaimana proses pembuatan semen.
2.
Pabrik Indarung II Pabrik Indarung II dengan sistem produksi kering (dry process), beroperasi sejak tahun 1980 memiliki 1 buah kiln dengan sistem 4 stage suspension preheater dan kapasitas 2.000 ton/hari atau 600.000 ton/tahun. Melalui proyek optimalisasi yang selesai pada tahun 1992, kapasitas pabrik meningkat menjadi 660.000 ton/tahun.
3.
Pabrik Indarung III Pabrik Indarung III dengan proses kering atau dry process beroperasi sejak Juli 1983 memiliki 1 buah kiln dengan 4 stage suspension preheater dan kapasitas 2.000 ton/hari atau 600.000 ton/tahun. Melalui proyek optimalisasi yang selesai pada tahun 1992, kapasitas pabrik meningkat menjadi 660.000 ton/tahun.
4.
Pabrik Indarung IV Pabrik Indarung IV berasal dari pabrik Indarung III B dan III C yang memiliki 1 buah kiln dengan sistem 4 stage suspension preheater dan kapasitas 2.000 ton/hari atau 600.000 ton/tahun. Melalui proyek optimalisasi dan penggabungan pabrik
Indarung III B dan III C menjadi pabrik Indarung IV yang memiliki kapasitas 1.620.000 ton/tahun. 5.
Pabrik Indarung V Pabrik Indarung V mulai beroperasi sejak September 1998 dengan kapasitas produksi 7.800 ton/hari. Menggunakan sistem penggilingan raw material dengan 2 vertical mill, sistem kiln menggunakan 2 precalciner SLC dan ILC. Pendinginan kilnker menggunakan grate cooler (colax xooler).
2.2.1
Pabrik Indarung V Proses produksi di pabrik indarung V terbagi beberapa tahap. Dari proses di
raw mill, kiln, dan cement mill. 1.
Raw mill Fungsi dari raw mill adalah menghancurkan raw material (batu bara, silika, tanah merah, dan pasir besi) sampai pada tingkat kehalusan tertentu. Material akan digiling kedalam silinder/mill dan berputar. Dengan adanya putaran mill maka akan terjadi tumbukan dan gesekan antara material, grinding media sehingga material tersebut berubah dimensinya. Material hasil penggilingan pada raw mill disebut raw mix. Jumlah pekerja shift pada raw mill ada 16 orang dan pekerja non shift ada 5 orang. Pekerja shift bertugas memantau proses penghancuran material dan melakukan perawatan mesin pada alat-alat di raw mill.
2.
Kiln Fungsi dari kiln adalah sebagai tempat pembakaran material raw mix menjadi klinker dengan bahan baku batubara dengan suhu pembakaran mencapai 1450 oC. Jumlah pekerja shift yang diobservasi di area kiln ada 12 orang. Pekerja bertugas melakukan perawatan mesin dan pembersihan area.
3.
Cement mill Fungsi dari cement mill adalah untuk melakukan penggilinan klinker dan gipsum. Hasil akhirnya adalah semen dengan tingkat kehalusan tertentu. Jumlah pekerja shift pada cement mill ada 15 orang. Pekerja shift bertugas memantau proses penghancuran material dan melakukan perawatan mesin. Pekerja tidak selalu standby di lokasi, pekerja akan langsung ke lokasi jika terjadi masalah pada mesin dan proses penghancuran bahan.
2.3 2.3.1
APD di PT Semen Padang Definisi APD (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan terkena dampak bahaya dan atau terjadinya kecelakaan kerja. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana ada tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Peraturan mengenai pemakaian APD dituangkan dalam bentuk kewajiban yang harus dipatuhi oleh pekerja maupun pemberi kerja. Berikut merupakan kewajiban mengenai APD, yakni: i.
Tiap tenaga kerja yang akan memasuki tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja, dan memakai alat pelidung diri yang diwajibkan di area tersebut.
ii.
Tiap tenaga kerja memelihara, membersihkan, dan mengamankan APD yang diberikan dari kerusakan akibat suhu, bahan kimia, dan kelembaban.
iii.
Kepala unit kerja memberikan teguran dan atau peringatan pada tenaga kerja yang tidak memakai atau mempergunakan APD yang diwajibkan di tempat kerja. Pelaksanaan tatacara teguran dan peringatan tersebut diatur dengan peraturan perusahaan, Prosedur Pengelolaan dan Pemberian Sanksi Pelanggaran Keselamatan Kerja No: PR/MON/324.
2.3.2 i.
Jenis dan Keutamaan APD
Alat Pelindung Kepala (Helmet) Digunakan untuk melindungi kepala dari jatuhan benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh, dan terkena benda melayang. APD ini harus dipakai oleh semua tenaga kerja dan tama sewaktu memasuki dan atau berasa di dalam tempat kerja dan atau daerah operasi pabrik yang ditandai dengan rambu-rambu.
ii.
Alat Pelindung Muka dan Mata Digunakan untuk melindungi muka dan mata. Alat pelindung yang termasuk adalah google, face shield, welding shield pada pekerjaan pengelasan, penggerindaan,
mesin perkakas, dan atau pekerjaan yang menghasilkan serpihan tatal/beram yang dapat mencederai mata. iii.
Sarung tangan (Hand Glove) APD ini terbuat dari bermacam-macam bahan, yakni karet, kulit, dan asbes untuk melindungi tangan dari bahaya kecelakaan dalam menangani barang-barang yang permukaannya yajam, kasar, panas, bahan kimia yang merusak kulit, pekerjaan listrik dan sebagainya.
iv.
Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes) APD tersebut harus dipakai dalam melaksanakan pekerjaan yang mengandung bahaya kejatuhan, tertimpa, terjepit, tersandung, tertusuk benda tajam dan terkena bahan kimia.
v.
Alat Pelindung Pernafasan Peralatan khusus yang dirancang untuk pengamanan pernafasan di tempat kerja, dari kontaminasi atau pengotoran udara dari debu yang beterbangan, antara lain: a. Masker respirator dengan saringan (catridge) yang dapat diganti. b. Masker kertas c. Masker karbon yang terbuat dari bahan textile sintesis dan mengandung karbon aktif serta dapat dicuci dan digunakan kembali.
vi.
Alat Pelindung Pendengaran Merupakan
alat
keselamatan
untuk
menghindari
kebisingan
yang
dapat
membahayakan tenaga kerja yang bekerja di lingkungan mesin-mesin atau peralatan yang tingkat kebisingannya diatas 85dB antara lain:
a.
Sumbat telinga atau disebut Ear Plug, dipakai untuk tingkat kebisingan ≤ 100 dB, alat ini dipakai untuk menurunkan tingkat kebisingan 10-15dB.
b.
Tutup telinga atau disebut Ear Muff, dipakai untuk kebisingan 100-110 dB, alat ini dipakai untuk menurunkan tingkat kebisingan 20-25dB.
vii.
Alat Pencegah Jatuh Pekerjaan yang dilaksanakan pada tempat yang tinggi dapat menimbulkan bahaya jatuh maka tenaga kerja yang bekerja di area tersebut diharuskan memakai alat keselamatan pencegah jatuh. Alat tersebut harus dapat menahan beban 4 kali berat badan si pemakai, antara lain: a.
Sabuk pengaman serbaguna disebut Multi Purpose Safety Belt atau disebut juga Full Body Harness sesuai yang disyaratkan oleh SK Dirjen Binawasnaker No.45 Tahun 2008. Alat ini dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai tumpuan berpijak untuk melaksanakan pekerjaan.
b.
Dalam penggunaannya Full Body Harness dilengkapi tali lanyard sebagai penggantung dan tali anchor (lifeline) sebagai tempat menggantung.
c.
Penggunaan alat pencegah jatuh berupa safety belt (ikat pinggang keselamatan) tidak direkomendasikan dan dalam keadaan darurat boleh digunakan dengan pengawasan intensif oleh pengawas pekerjaan lapangan.
2.3.3 i.
Standar APD yang Dipersyaratkan
Sepatu keselamatan (Safety Shoes) Standard sepatu keselamatan yang digunakan dilingkungan perusahaan untuk Karyawan PT Semen Padang yang bekerja di area lapangan memenuhj kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu berbahan dasar kulit atau lainnya yang
setara, memiliki pelindung besi di bagian ujung kakinya yang tersembunyi di dalam kulit sepatu, memiliki anti paku dan sol dari bahan karet atau sintetis. a. Type : lars (boot) b. Warna : coklat c. Bahan : kulit Kecuali ditentukan lain untuk keperluan tertentu dengan tetap melalui pertimbangan keselamatan dan kesehatan kerja. ii.
Helm keselamatan (Safety Helmet) Standard helm keselamatan yang digunakan dilingkungan perusahaan untuk karyawan PT Semen Padang yang bekerja di area kerja lapangan adalah terbuat dari bahan plastik PC atau HDPE atau ABS yang memenuhi kriteria standar SNI dan atau ANSi Z89.1-2009 atau CE EN357 dilengkapi dengan Suspensi tipe Staz on dan Chinstrap. Seluruh helm keselamatan untuk Karyawan dan Tamu kecuali kontraktor, pada sisi depan Helmet terdapat stiker logo PT Semen Padang dan pada bagian belakang terdapat logo K3. Khusus Helm keselamatan untuk tamu terdapat stiker tulisan " Tamu Perusahaan " di sisi kanan dan kiri. Tabel 2.1 APD yang dipersyaratkan berdasarkan jenis pekerjaan No Jenis Pekerjaan APD Yang Dipersyaratkan 1 Pekerjaan pengelasan, Safety Helmet, Safety Shoes, penggerindaan, perkakas Google/Welding Shield, Hand Glove 2 Pekerjaan electrical Safety Helmet, Safety Shoes, Hand Glove 3 Pengeboran dan peledakan Safety Helmet, Safety Shoes, Hand Glove, Masker, Ear plug 4 Pekerjaan Ketinggian Safety Helmet, Safety Shoes, Full Body Herness/ Safety Belt
5 6 7 8 9
Pekerjaan pemasangan batu tahan api Pembersihan ruang terbatas Pekerjaan di tempat temperatur tinggi Pekerjaan pengepakan Pekerjaan di laboratorium
Safety Helmet, Safety Shoes, Masker, Hand Glove Safety Helmet, Safety Shoes, Masker Pakaian tahan panas Safety Helmet, Safety Shoes, Masker Safety Shoes, Masker, Hand Glove
Tabel 2.2 Fungsi Alat Perlindungan Diri No Jenis APD Fungsi 1 Full Body Harness Pengaman badan dari bahaya terjatuh pada saat berada pada ketinggian 2 Safety Helmet Untuk melindungi kepala dari benturan 3 Respirator Melindungi saluran pernapasan dari cemaran udara berupa partikel debu 4 Masker Disposible Melindungi saluran pernapasan dari cemaran udara berupa partikel debu 5 Ear Plug Melindungi telinga dari tingkat kebisingan di luar ambang batas 6 Sepatu Safety Melindungi kaki dari benturan dan benda tajam 7 Sarung tangan kain Melindungi tapak dan jari tangan dari benda keras dan tajam 8 Sarung tangan karet Melindungi telapak tangan lengan dan jari tangan dari benda keras dan bahan kimia 9 Sarung tangan kulit Melindungu telapak tangan , lengan, dan jari tangan dari benda keras dan tajam 10 Face Shield Melindungi muka dan mata dari percikan benda keras 11 Safety google Melindungi mata dari kemungkinan cipratan debu / benda kecil lain 12 Baju tahan panas Melindungi badan dari paparan panas
2.4
Sumber Daya Manusia Karyawan PT. Semen Padang terbagi atas dua bagian, yaitu karyawan shift dan
non shift. Sebagian besar karyawan yang dipekerjakan sebagai pelaksana berijazah STM dan sederajat, yang jam kerjanya dikenakan jadwal shift sebagai berikut:
i.
Shift 1 : 07.00-14.30
ii.
Shift 2 : 14.30-22.00
iii.
Shift 3 : 22.00-07.00 Sedangkan karyawan non shift mempunyai jabatan diatas kepala regu dengan
jam kerja 5 hari kerja dan waktu kerja dari jam 07.30-16.30.
2.5
Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Pabrik Indarung V PT Semen Padang
Tabel 2.3 Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Bagian Pemeliharaan Mesin (PM)
No
Inisial
Perusah aan
1 Tn. EP PT. Hari 2 Tn. HZ PT. SP 3 Tn. W PT. SP 4 Tn. Yz PT. SP 5 Tn. Z PT. Hari 6 Tn. D PT. SP 7 Tn. A PT. Hari 8 Tn. N PT. Hari 9 Tn. Y PT. Hari 10 Tn. Da PT. Hari 11 Tn. Yu PT. Hari 12 Tn. Zu PT. SP 13 Tn. Ar PT. SP 14 Tn. I PT. SP 15 Tn. H PT. Hari 16 Tn. Ri PT. Hari 17 Tn.Na PT. Hari Jumlah (persentase)
Area kerja PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM
Pertanyaan Kolom A (Pengetahuan)
Pertanyaan Kolom B (Sikap)
Baik Baik kurang baik Baik Baik Baik kurang baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 15 (88%)
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik kurang baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 16 (94%)
Pertanyaan Kolom C (Ketersediaan APD) memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai 17 (100%)
Berdasarkan Tabel 2.3 ditemukan ada 17 orang pekerja di Indarung V PT Semen Padang yang berada di area kerja Pemeliharaan Mesin. Dari 17 orang pekerja tersebut, ditemukan 2 orang pekerja yang pengetahuannya tentang APD kurang baik dan 1 orang pekerja yang sikapnya terkait penggunaan APD kurang baik. Sementara untuk ketersediaan APD semua pekerja menjawab pertanyaan dengan hasil memadai.
Tabel 2.4 Tingkat pengetahuan, Sikap, dan ketersediaan APD di Bagian Pemeliharaan Elektrik Instrumen (PEI) Area Perusahaan kerja
No
Inisial
1
Tn. R
PT. SP
PEI
2
Tn. K
PT. SP
PEI
3
Tn. Kh
PT. Hari
PEI
4 5 6
Tn. Y Tn. KA Tn. Rf
PT. SP PT. SP PT. Hari
PEI PEI PEI
7
Tn. SP
PT. Hari
PEI
8 9 10 11 12 13
Tn. A PT. Hari Tn. F PT. Hari Tn. Z PT. SP Tn. Ad PT. SP Tn. HS PT. SP Tn. Il PT. SP Jumlah (persentase)
PEI PEI PEI PEI PEI PEI
Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Kolom C Kolom A Kolom B (Ketersediaan (Pengetahuan) (Sikap) APD) Baik Baik memadai kurang Baik Baik memadai kurang Baik memadai baik Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai kurang Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai Baik Baik memadai 13 (100%) 12 (92%) 11 (85%)
Berdasarkan Tabel 2.4 ditemukan ada 13 orang pekerja di Indarung V PT Semen Padang yang berada di area kerja Pemeliharaan Elektrik Instrumen. Dari 13 orang pekerja tersebut, semua pekerja memiliki pengetahuan tentang APD yang baik. Sementara, sikap pekerja terkait penggunaan APD ditemukan 1 orang yang sikapnya kurang baik dan untuk ketersediaan APD ditemukan 2 orang pekerja yang menjawab pertanyaan dengan hasil kurang memadai.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1
Analisis Pengetahuan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan seluruh pekerja di bagian
workshop Bengkel Alat Berat Tambang (BABT) dan Pemeliharaan RBC 1 mengenai definisi APD, didapatkan hasil bahwa semua pekerja mengatakan APD merupakan peralatan yang digunakan untuk melindungi diri dari bahaya saat bekerja agar tidak terjadi kecelakaan dan menimbulkan penyakit. Selain itu, pekerja juga dapat menyebutkan APD utama seperti helmet, safety shoes, dan vest serta APD tambahan atau conditional seperti masker, sarung tangan, kacamata dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara mengenai fungsi APD, pada umumnya pekerja mengetahui tentang fungsi APD dimulai dari helmet yang digunakan para pekerja untuk melindungi kepala saat mereka turun ke lapangan, safety shoes yang digunakan untuk melindungi kaki dari bahaya dan potensi kecelakaan kerja yang bisa terjadi di area pertambangan, vest yang digunakan sebagai penanda pekerja PT. Semen Padang saat di lapangan, masker untuk melindungi pernafasan agar tidak mengalami gangguan pernapasan, sarung tangan untuk melindungi tangan saat mengangkat alat-alat berat dan mencegah dari terkena api saat mengelas. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pekerja mengenai variabel pengetahuan tentang APD yaitu segala jenis informasi yang diketahui pekerja tentang definisi APD, fungsi APD, dan dampak tidak menggunakan APD, didapatkan hasil bahwa sebagian besar pekerja memiliki pengetahuan yang baik mengenai APD. Pada saat wawancara pekerja dapat menyebutkan serta menjelaskan kegunaan APD.
Namun, pengetahuan yang baik ini masih belum cukup untuk membuat pekerja berprilaku aman menggunakan APD.
Tabel 3.1 Ringkasan Analisis Pengetahuan No 1
2 3
3.2
Tema penelitian Definisi APD
Ringkasan Seluruh pekerja mengetahui definisi APD untuk melindungi diri saat pekerja. Beberapa pekerja dapat menyebutkan jenis APD yang wajib digunakan saat bekerja. Fungsi APD Seluruh pekerja sudah mengetahui fungsi APD yang dipakai saat bekerja. Pekerja dapat menyebutkan fungsi satu-persatu APD yang tersedia di laboratorium Dampak tidak Seluruh pekerja menyatakan bahwa tidak memakai APD saat menggunakan APD dapat membahayakan bekerja keselamatan dan kesehatan.
Analisis Sikap
Sikap pekerja PT. Semen Padang sudah dalam kategori baik yaitu sebesar 93,3 %. Berdasakan hasil wawancara mengenai kesediaan dalam mamakai APD didapatkan hasil bahwa pekerja bersedia memakai APD karena kesadaran diri tentang bahaya kerja bagi keselamatan dan kesehatan. APD yang digunakan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan tingkat bahaya. Frekuensi pemakaian APD bagi pekerja tergantung tingkat kebutuhan dari pemakaian APD dan potensi bahaya kerja. Berdasarkan wawancara, faktor yang membuat pekerja tidak selalu memakai APD adalah ketersediaan APD yang kurang. Apabila APD tidak tersedia, sebagian besar pekerja akan menolak untuk bekerja karena kesadaran akan keselamatan dan kesehatannya, tetapi pada sebagian kecil pekerja tetap melanjutkan pekerjaannya karena mengingat efisiensi waktu kerjanya. Sebagian besar pekerja memiliki sikap yang baik terhadap pemakaian APD. Pekerja yang memiliki sikap baik salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan.
Pengetahuan mempengaruhi sikap pekerja itu sendiri karena salah satu bentuk operasional dari perilaku manusia. Namun, masih ada pekerja yang bersikap kurang baik dalam pemakaian APD. Ternyata penyediaan APD dan sikap pekerja berhubungan erat. Sikap yang kurang baik seperti tidak memakai APD saat bekerja disebabkan oleh keterbatasan penyediaan APD, kondisi APD yang sudah tidak layak pakai. Keterbatasan dan kondisi APD yang sudah harus diganti tidak membuat pekerja bersikap negatif untuk tidak memakai APD, menurut pekerja hal tersebut tidak boleh membuat pekerjaan menjadi terganggu , sehingga membuat pekerja tetap melaksanakan pekerja 3.3
Analisis Ketersediaan APD Sesuai dengan Instruksi Kerja Alat Pelindung diri, PT. Semen Padang
menyediakan APD bagi pekerja sesuai dengan penempatan kerja dan potensi bahaya kerja yang terjadi. Hasil wawancara terpimpin yang dilakukan kepada karyawan PT. Semen Padang di wilayah kerja Indarung V didapatkan responden di bagian pemeliharaan mesin mengatakan APD di PT. Semen Padang memadai sedangkan pada bagian elektrik instrumen terdapat 85% yang menilai bahwa APD yang tersedia memadai. Responden menilai bahwa perusahaan telah menilai risiko bahya dan jenis pekerjaan di tempat kerja dan mencocokkan dengan alat pelindung diri yang diperlukan. APD juga mudah didapatkan karena setiap pekerja yang baru mendapatkan APD langsung. Perusahaan juga telah menyediakan lemari/loker untuk menyimpan APD masing-masing pekerja. Jenis APD yang banyak digunakan saat bekerja adalah safety helmet dan safety shoes. Safety helmet dan safety shoes merupakan APD wajib yang ada
di perusahaan. Setiap pekerja merawat sendiri APD yang telah diberikan oleh perusahaan. Dari hasil wawancara juga didapatkan bahwa 25% responden yang menilai penyediaan APD kurang memadai. Hal ini dikarenakan pengadaan APD memerlukan pengajuan penggantian alat pelindung diri terlebih dahulu jika APD yang ada telah rusak dan responden mengatakan diperlukan waktu sekitar satu minggu untuk menunggu alat tersedia. Namun responden tersebut cukup mengapresiasi kinerja perusahaan dalam menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja. Beberapa saran yang diberikan responden adalah Biro SHE dapat melakukan pemeriksaan berkala kepada tiap departemen mengenai APD. Biro SHE dapat menilai APD pekerja yang masih terstandar atau tidak layak lagi digunakan. Sehingga pekerja tidak perlu untuk membuat surat pengaduan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan instruksi kerja, bahwa biro SHE menentukan, mengevaluasi spesifikasi, dan pengawasan pemakaian alat pelindung diri serta terlaksananya dan ditaatinya peraturan perundang-undangan Keselamatan Kesehatan Kerja.
BAB 4 PENUTUP 4.1
Kesimpulan 1.
Pengetahuan pekerja PT. Semen Padang tentang APD sebagian besar sudah dalam kategori baik (93,3%). Pengetahuan yang baik membuat pekerja bersikap positif dalam memakai APD.
2.
Sikap pekerja PT. Semen Padang sudah dalam kategori baik yaitu sebesar 93,3 %, hanya saja pekerja belum sepenuhnya memakai APD karena beberapa barang yang penyediaannya cepat habis seperti masker dan sarung tangan.
3.
Ketersedian fasilitas APD untuk setiap pekerja PT. Semen Padang sudah dalam kategori memadai. Perusahaan telah menyediakan APD yang diperlukan oleh setiap pekerja, APD sudah tercukupi untuk setiap pekerja, sudah ada tempat APD, dan pekerja mudah medapatkan APD.
4.2
Saran 1.
Diharapkan APD selalu tersedia bagi setiap pekerja di PT. Semen Padang
2.
Diharapkan untuk melakukan pemantauan mengenai ketersediaan APD di lapangan dikarenakan apabila APD kurang atau tidak tersedia maka pekerja tidak dapat mengerjakan pekerjaannya atau pekerja tetap melanjutkan pekerjaanya tanpa menggunakan APD yang berisiko terhadap pekerja, Maka dari itu diperlukan pemantauan terhadap ketersediaan APD di lapangan yang lebih baik.
3.
Perlu dilakukan evaluasi mengenai APD dimana setiap pekerja yang menggunakan APD dapat memberi kritik dan saran tentang APD sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Kementrian
Ketenagakerjaan
Republik
Indonesia.
Peraturan
Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016. Jakarta: Departemen Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2016. 2.
Undang-Undang Tentang Keselamatan Kerja. UU Nomor 1 Tahun 1970. 1970.
3.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
4.
International Labour Organization. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja. Jakarta: ILO. 2013.
5.
Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang APD. Jakarta. 2010.
6.
PT. Semen Padang. Kapasitas Produksi. Diakses pada 29 November 2017 [http://www.semenpadang.co.id/?mod=profil&kat=&id=6].
7.
PT.
Semen
Padang.
Visi
Misi.
Diakses
pada
29
[http://www.semenpadang.co.id/index.php?mod=profil&id=2].
November
2017.
LAMPIRAN 1
KUESIONER TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN APD DI WILAYAH KERJA PT. SEMEN PADANG
Data responden 1. Nama : . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .
(bila keberatan tidak perlu diisi) 2. Bagian/ Seksi :. . . ..... . . . . . . . . . . . . . . .
tahun
3. Umur :.................... ..
4. Pendidikan terakhir
:
5. Lama bekerja :.............
tgl tahun
bln ...............
No
thn bulan Jawaban
KOLOM A Ya 1
Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD)?
2
Apakah dengan memakai APD akan berguna pada waktu anda bekerja?
3
Apakah kegunaan APD menurut anda? a. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan kerja b. Untuk melindungi tubuh dari cedera dan sakit
Tidak
c. Tidak tahu 4
Apa akibatnya apabila anda tidak menggunakan APD? a. Pekerjaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik b. Bisa menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan c. Tidak tahu
No
KOLOM B 1
Apa alasan anda menggunakan APD saat bekerja? a. Takut kena sanksi jika tidak memakai APD b. Untuk melindungi diri dari bahaya atau kecelakaan kerja c. Ikut-ikutan saja karena teman kerja yang lain menggunakan APD
2
Apa alasan anda tidak menggunakan APD saat bekerja? a. APD tidak nyaman dipakai b. APD tidak tersedia c. Sudah terbiasa tidak memakai APD
3
Bagaimana sikap anda jika perusahaan tidak menyediakan APD di tempat kerja? a. Menolak untuk bekerja b. Tetap bekerja sambil menunggu APD disediakan oleh perusahaan c. Tidak tahu
No
Jawaban KOLOM C Ya
1
Apakah perusahaan telah menyediakan APD sesuai dengan resiko bahaya dan jenis pekerjaan di tempat kerja anda?
2
Apakah APD tersebut mudah didapatkan?
3
Apakah APD yang tersedia cukup untuk semua pekerja?
4
Apakah disediakan tempat untuk menyimpan APD?
5
Jenis APD apa yang anda gunakan saat bekerja? (Jawaban bisa lebih dari 1 (satu)) a. Safety helmet b. Ear plug c. Masker d. Face shield atau goggles e. Gloves (sarung tangan) f. Pakaian Pelindung g. Safety shoes h. Dan lain-lain, sebutkan..........
6
Menurut anda, siapa yang wajib merawat APD yang telah disediakan oleh perusahaan?
Tidak
a. Pihak Perusahaan b. Setiap pekerja c.
SARAN
Tidak tahu
:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tn. EP Tn. HZ Tn. W Tn. Yz Tn. Z Tn. D Tn. A Tn. N Tn. Y Tn. Da Tn. Yu Tn. Zu Tn. Ar Tn. I Tn. H Tn. Ri Tn.Na Tn. R
PT. Hari PT. SP PT. SP PT. SP PT. Hari PT. SP PT. Hari PT. Hari PT. Hari PT. Hari PT. Hari PT. SP PT. SP PT. SP PT. Hari PT. Hari PT. Hari PT. SP
PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PM PEI
Pertanyaan Pertanyaan Kolom A Kolom B (Pengetahuan) Skor Interpretasi (Sikap) 1 2 3 4 1 2 3 2 2 1 1 6 Baik 2 0 2 2 2 1 2 7 Baik 2 2 1 0 2 2 1 5 kurang baik 2 0 2 2 2 1 2 7 Baik 2 0 2 2 2 2 2 8 Baik 2 2 1 2 2 2 1 7 Baik 2 2 2 2 2 0 1 5 kurang baik 1 1 2 2 2 1 2 7 Baik 2 0 1 2 2 2 2 8 Baik 2 2 2 2 2 2 2 8 Baik 1 2 2 2 2 2 1 7 Baik 2 2 2 2 2 2 2 8 Baik 2 1 2 2 2 1 2 7 Baik 2 2 2 2 2 1 1 6 Baik 2 2 2 2 2 2 1 7 Baik 2 2 1 2 2 2 2 8 Baik 1 1 2 2 2 1 2 7 Baik 2 1 2 2 2 2 2 8 Baik 2 2 2
19
Tn. K
PT. SP
PEI
2
2
2
2
20 21 22 23
Tn. Kh Tn. Y Tn. KA Tn. Rf
PT. Hari PT. SP PT. SP PT. Hari
PEI PEI PEI PEI
2 2 2 2
2 2 2 2
1 2 2 2
2 2 2 2
No
Inisial
Area Perusahaan kerja
8
Baik 7 8 8 8
Baik Baik Baik Baik
2 0 2 2 2
2 2 2 2 2
1 1 2 2 1
Skor Interpretasi 4 5 4 4 5 6 4 3 6 5 6 5 6 6 5 4 5 6 5 3 6 6 5
Pertanyaan Kolom C (Ketersediaan APD)
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik kurang baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0
4 2 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
Baik
0 0 0 2
2
2
kurang baik Baik Baik Baik
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
2 2 2 2
0 2 2 2
Skor Interpretasi 12 12 10 8 12 11 9 12 11 12 12 10 11 10 12 12 12 8 6
27
10 12 12 12
memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai kurang memadai memadai memadai memadai memadai
24 25 26 27 28 29 30
Tn. SP Tn. A Tn. F Tn. Z Tn. Ad Tn. HS Tn. Il
PT. Hari PT. Hari PT. Hari PT. SP PT. SP PT. SP PT. SP
PEI PEI PEI PEI PEI PEI PEI
2
2
1
2
7
Baik
2
2
1
5
Baik
0 0 0
2
2
2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
7 8 8 8 8 8
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2
6 6 5 6 6 6
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
0 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 0 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
6 10 10 12 12 12 12
kurang memadai memadai memadai memadai memadai memadai memadai