MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DALAM PENDIDIKAN “KONSEP DASAR STRATEGI”
Dosen Pengampu: Dr. Wahira, M.Pd
Oleh: Katrien Alfriana
(181051401001)
M. Reyfal Ade Rifky Syam
(181051401002)
A. Akmal
(181051401003)
Muhammad Aqram
(181051401004)
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2019 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., yang telah memberikan nikmat begitu besar sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw sebagai nabi yang telah membawa manusia dari alam yang penuh dengan kegelapan dan kebodohan menuju ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini yakni: 1. Ibu Dr. Wahira, M.Pd. yang telah memberikan arahan kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan; 2. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga dapat memudahkan penulis dalam menyelesaikan makalah ini; 3. Teman-teman kelompok yang telah memberikan motivasi dan semangat serta bantuan baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangankekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun guna untuk perbaikan makalah ini sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki kesalahankesalahan yang dilakukan kami selaku kelompok I dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Amin.
Makassar, Februari 2019
(Kelompok I)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i Kata Pengantar.......................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2 C. Tujuan ...................................................................................................... 2 BAB II Pembahasan ................................................................................................. 3 A. Konsep Dasar Strategi ........................................................................... 3 B. Pengertian Manajemen Strategi .............................................................. 8 C. Tujuan Strategi ...................................................................................... 10 D. Proses Penyusunan Strategi ................................................................. 11 E. Analisis SWOT ...................................................................................... 12 BAB III Kesimpulan ................................................................................................ 17 Daftar Pustaka ........................................................................................................ 20
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer pendidikan. Para pengelola pendidikan
(kepala
sekolah, kepala
dinas pendidikan) sebagai eksekutif modern saat ini harus mampu mengamati dan merespons segenap tantangan yang dimunculkan oleh lingkungan eksternal baik yang dekat maupun yang jauh. Lingkungan eksternal dekat adalah lingkungan
yang mempunyai pengaruh langsung pada operasional lembaga
pendidikan, seperti berbagai potensi dan keadaan dalam bidang pendidikan yang menjadi konsentrasi usaha sekolah itu sendiri, situasi persaingan,
situasi
pelanggan pendidikan, dan pengguna lulusan. Kesemuanya berpengaruh pada penentuan strategi yang diperkirakan mendukung sekolah mencapai tujuannya. Lingkungan eksternal yang jauh adalah berbagai kekuatan dan kondisi yang muncul di luar lingkungan eksternal yang dekat meliputi keadaan sosial ekonomi, politik, keamanan nasional, perkembangan teknologi, dan
tantangan
global. Secara tidak langsung berpengaruh terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan di suatu sekolah. Faktor lingkungan internal dan eksternal perlu diantisipasi, dipantau, dinilai, dan disertakan sedemikian rupa ke dalam proses pengambilan keputusan eksekutif. Para pengambil keputusan, termasuk di dalamnya kepala sekolah maupun pengelola pendidikan lainnya seringkali terpaksa mengalahkan tuntutan kegiatan interen dan eksteren lembaga pendidikan demi melayani bermacam kepentingan seperti urusan rutin, dinas, bekerja harus selalu di bawah petunjuk
atau pedoman
mempertimbangkan
kerja
kebutuhan
yang
ditetapkan
eksternal organisasi
oleh birokrasi
tanpa
yang terus berubah,
sehingga proses pengambilan keputusan seringkali tidak maksimal dalam menghasilkan
keputusan-keputusan
strategis.
Akibatnya persoalan aktual
lembaga pendidikan yang dihadapi tidak dapat terselesaikan secara maksimal. iv
Pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara simultan terhadap lingkungan eksternal dan internal lembaga pendidikan memungkinkan para pengelola pendidikan mampu mengidentifikasi berbagai jenis peluang yang ada
untuk
dapat merumuskan dan mengimplementasikan berbagai
rencana
pendidikan secara berhasil. Rancangan yang bersifat menyeluruh ini dapat dilakukan melalui proses tindakan yang dikenal sebagai manajemen strategik. Membahas mengenai manajemen strategi dalam pendidikan, hal yang paling mendasar yang perlu dipahami ialah konsep dasar strategi itu sendiri. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai konsep dasar strategi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep strategi? 2. Apa pengertian manajemen strategi? 3. Apa tujuan strategi? 4. Bagimana proses penyusunan strategi? 5. Bagaimana analisis SWOT? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang konsep dasar strategi baik dalam hal pengertian , tujuan, proses, serta Analisis SWOT. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pengampuh Mata Kuliah.
v
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: a. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. b. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. 2. Perumusan Strategi Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicitacitakan dalam lingkungan tersebut. b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
vi
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005). 3. Tingkat-tingkat Strategi Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy. a. Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. b. Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama vii
direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan strategik dan perencanaan strategik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi. c. Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan strategik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. d. Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: 1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan. 2) Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating,
decision making,
representing, dan
integrating. 3) Strategi isu strategik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
viii
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996). 4. Jenis-jenis Strategi Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiverisifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: a. Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. b. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. c. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. ix
d. Strategi Defensif Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar. e. Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan x
ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (David, p.231, 2004)
B. Pengertian Manajemen Strategi Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen pernah menjelaskan tentang definisi manajemen strategis, diantaranya adalah: 1. J. David Hunger Menurut J. David Hunger, pengertian manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Jadi, pada intinya definisi manajemen strategi merupakan suatu tindakan perencanaan dan pengaturan strategi yang efektif yang dilakukan agar tujuan bisnis tercapai dan tentunya bisnis bisa berlangsung dalam waktu yang lama. 2. Thomas Wheelen and Co (2010) Menurut
Thomas
Wheelen,
pengertian
manajemen
strategi
adalah
serangkaian keputusan manajerial dan berbagai kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan untuk jangka panjang. Kegiatan tersebut termasuk perumusan/ perencanaan strategi, pelaksanaan/ implementasi strategi, dan evaluasi. 3. Nawawi Menurut Nawawi, pengertian manajemen strategik adalah sebuah perencanaan berskala besar yang berorientasi untuk mencapai tujuan masa depan, dan didefinisikan sebagai sebuah keputusan yang fundamental. Perencanaan tersebut memungkinkan organisasi untuk menjalankan misi dalam upaya untuk menghasilkan sesuatu, (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta layanan) kualitas, dan optimasi yang diarahkan pada pencapaian tujuan strategis organisasi. Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi xi
strategi. Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah.
xii
C. Tujuan Strategi Setelah mengetahui pengertian manajemen strategis, tentunya kita juga harus mengetahui apa tujuannya. Seperti namanya, dalam manajemen startegis seorang manajer bertugas untuk menyusun serangkaian strategi perusahaan dan biasanya lebih dikaitkan dengan pemasaran. Manajer menyusun, mengatur, mengimplementasi dan juga mengevaluasi strategi-strategi yang sudah disepakati dengan tujuan untuk mencapai target. Berikut tujuan utama manajemen startegis dalam bisnis: 1. Memberikan Arah dalam Mencapai Tujuan Seperti yang sudah disinggung dalam pengertian manajemen organisasi di atas bahwa manajer berperan untuk mengarahkan semua pihak dalam hal ini sumber daya perusahaan untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada tujuan perusahaan. Arah kegiatan yang jelas harus menjadi landasan untuk mengendalikan dan mengevaluasi keberhasilan. 2. Menjaga Kepentingan Berbagai Pihak Manajer dalam menyusun strategi dengan mempertemukan kebutuhan masing-masing pihak seperti supplier, karyawan,
pemegang saham,
perbankan dan juga masyarakat secara luas. Komponen tersebut berperan dalam berhasil atau tidaknya kebijakan yang dibuat. 3. Mengantisipasi Setiap Perubahan Secara Merata Dengan adanya manajemen strategis memungkinkan para eksekutif untuk mengantisipasi perubahan serta menyiapkan pedoman untuk pengendalian. Tujuannya untuk memperluas kerangka berpikir secara perspektif. 4. Berkaitan Dengan Efektivitas dan Efisiensi Manajer strategi bertanggung jawab tidak hanya untuk mengkonsentrasikan kemampuan di atas kepentingan efisiensi melainkan juga memiliki perhatian yang serius terhadap sumber daya untuk bekerja keras dengan melakukan pekerjaan secara efektif. Pada pelaksanaannya tujuan manajemen strategis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengimplementasikan dan melakukan evaluasi strategi yang telah dipilih secara efektif dan efisien xiii
2. Bertujuan untuk mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, melakukan koreksi dan penyesuaian jika ditemukan penyimpangan dalam implementasi strategi 3. Untuk membuat strategi baru yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal 4. Bertujuan untuk meninjau ulang kekuatan dan kelemahan organisasi, melihat peluang dan ancaman dalam bisnis 5. Agar organisasi dapat berinovasi atas produk atau layanan sehingga bisa terus diterima oleh konsumen.
D. Proses Penyusunan Strategi Secara umum proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap. Tahap-tahapnya sebagai berikut : 1. Perumusan strategi, Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan. 2. Pelaksanaan strategi, Tahap ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran
tahunan,
mengalokasikan
membuat
sumber
kebijakan,
daya
memotivasi
karyawan,
perumusan
strategis
sehingga
dan dapat
dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha– usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi. 3. Evaluasi strategi, Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah : a. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini
xiv
b. Mengukur kinerja, dan melakukan tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok. Berikut 5 Tahapan Dalam Menyusun Strategi Bisnis Yang Baik 1. Membentuk Visi Strategis mengenai kemana organisasi akan bergerak 2. Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus dicapai organisasi tersebut 3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan 4. Mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif 5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis
E. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Istilah analisis SWOT seringkali kita temukan dalam ruang lingkup ekonomi dan bisnis. Metode analisis ini tujuannya adalah untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi. Analisis SWOT berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk membuat kerangka situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut pandang SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats). Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang pengertian analisis SWOT dan manfaatnya dalam bisnis. Berikut pengertian Analisis SWOT menurut beberapa ahli: 1. Philip Kotler. Menurut Philip Kotler, pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau organisasi. 2. Pearce dan Robinson. Menurut Pearce dan Robinson, pengertian analisis SWOT adalah bagian dari proses manajemen strategik perusahaan yang xv
bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi. Unsur-unsur Analisis SWOT sebagai berikut: 1. Kekuatan (strength) Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan. Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi. 2. Kelemahan (Weakness) Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahan. 3. Peluang (opportunity) Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Ancaman (Threats) Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat bertahan atau tidak di masa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain sebagainya. Membuat daftar ancaman xvi
perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta bisa sewaktu-waktu bertambah atau berkurang. Secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya.
2.
Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
3.
Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut.
4.
Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.
Contoh analisis potensi SWOT di sebuah IPT yang akan membuka program studi Ilmu Komunikasi.
Latar Belakang Informasi: Anggaplah IPT yang dibicarakan adalah sebuah fakultas yang memiliki program studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi. Kini pengelolanya sedang merencanakan membuka satu lagi program studi, yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi. Asumsikan bahwa selama proses curah gagasan dan melakukan survey ringkas, rencana itu semakin menguat. Sebuah tim taskforce dibentuk, maka jelas tim ini akan menjalankan survey eksternal dan internal secara ringkas untuk nanti dipilihkan strategi yang sesuai berdasarkan analisis yang dilakukan. Maka, aspek-aspek berikut adalah halhal yang muncul: Potensi Kekuatan Potensi Kelemahan 1. Program studi yang ada akan 1. Diantara dosen, belum ada yang memberikan warna bisnis yang punya pengalaman praktis dalam kuat pada program ilmu dunia komunikasi komunikasi yang dibuka 2. Dosen untuk program studi yang 2. Kemampuan Institusi untuk telah ada , sebagian bisa menyediakan peralatan dan dimanfaatkan terutama untuk sarana, terutama untuk studio, mata kuliah dasar terutama untuk radio penyiaran sangat kecil 3. Institusi memiliki hubungan yang 3. Citra institusi cenderung cukup cukup baik dengan beberapa kuat untuk IPT bisnis radio dan TV Swasta.
xvii
4.
Hubungan institusi dengan regulator pendidikan tinggi cukup kuat. Proses pemerolehan izin tidak akan sulit. Potensi Peluang Peraturan pemerintah sangat 1. kondusif untuk pengembangan pelaku bisnis radio dan televisi
Potensi Ancaman Sudah ada dua IPT yang mengajukan izin untuk pembukaan program studi yang sama. 2. Stasiun-stasiun baru 2. Masih jarangnya praktisi yang bermunculan, baik dalam skala memiliki kemampuan atau minat daerah maupun nasional. untuk mengajar. Kalaupun ada, Perusahaan perusahaan baru ini tuntutan upahnya cukup mahal akan membutuhkan staf terkait 3. Sudah banyak SMU yang selama 3. Sudah cukup banyak lembaga ini mengirimkan muridnya lembaga yang menawarkan sebagai calon mahasiswa tertarik program jangka pendek, yang dengan program studi ilmu cukup diminati oleh lulusan SMU komunikasi 4. Perkembangan teknologi digital menurut pelaku memiliki keahlian terkait yang akan menuntut IPT untuk menyediakan peralatan peralatan yang diperlukan. 1.
Kelemahan dan Kelebihan analisis SWOT: Analisis SWOT tentu saja bukan metode yang sempurna, ada beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian pengambil keputusan strategis. Kelemahan-kelemahan analisis SWOT antara lain: 1. SWOT biasanya merefleksikan pandangan seseorang atas kondisi yang dihadapi, yang bisa saja salah dalam pengambilan keputusan. Misalnya orang yang pesimis tentu tidak akan melihat “peluang” sebanyak orang yang optimis. Bahkan orang yang pesimis bisa melihat banyak ancaman untuk sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai tantangan. Sebaliknya orang yang optimis, bisa melihat banyak peluang dalam satu tantangan atau ancaman yang dihadapinya. 2. SWOT dapat membuat sebuah instiutsi atau organisasi lamban dan malas dalam mengupayakan peluang. xviii
Sedangkan kelebihan dari menggunakan Analisis SWOT antara lain: 1. Analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam suatu organisasi menggunakan kerangka berfikir yang logis sehingga dapat mengambil keputusan secara tepat. 2. Dengan analisis SWOT para steikholder dapat mengidentifikasi dan mengenali situasi dan kondisi antara lingkungan internal dan eksternal dalam sebuah organisasi.
xix
BAB III KESIMPULAN
A. Konsep Strategi Konsep strategi meliputi: 1. Pengertian Strategi Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Perumusan Strategi a. Mengidentifikasi lingkungan b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan d. Menentukan tujuan dan target terukur e. Memilih strategi yang paling sesuai 3. Tingkat-tingkat Strategi a. Enterprise Strategy b. Corporate Strategy c. Business Strategy d. Functional Strategy 4. Jenis-jenis Strategi a. Strategi Integrasi b. Strategi Intensif c. Strategi Diversifikasi d. Strategi Defensif e. Strategi Umum Michael Porter
B. Pengertian Manajemen Strategi Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang lama.
xx
C. Tujuan Strategi 1. Untuk mengimplementasikan dan melakukan evaluasi strategi 2. Mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, melakukan koreksi dan penyesuaian 3. Untuk membuat strategi baru yang dirumuskan 4. Meninjau ulang kekuatan dan kelemahan organisasi 5. Agar organisasi dapat berinovasi atas produk atau layanan
D. Proses Penyusunan Strategi 1. Membentuk Visi Strategis 2. Menetapkan tujuan 3. Merumuskan pilihan strategi 4. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya
E. Analisis SWOT 1. Pengertian Analisis
SWOT adalah
suatu
metode
perencanaan
strategis
untuk
mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Unsur-Unsur Analisis SWOT a. Kekuatan (strength) b. Kelemahan (Weakness) c. Peluang (opportunity) d. Ancaman (Threats) 3. Manfaat Analisis SWOT a. Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya b. Perusahaan dapat melihat suatu peluang c. Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan
xxi
d. Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut 4. Kelemahan dan Kelebihan Analisis SWOT a. Kelemahan 1) SWOT biasanya merefleksikan pandangan seseorang atas kondisi yang dihadapi, yang bisa saja salah dalam pengambilan keputusan. 2) SWOT dapat membuat sebuah instiutsi atau organisasi lamban dan malas dalam mengupayakan peluang. b. Kelebihan 1) Analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam suatu organisasi menggunakan kerangka berfikir yang logis 2) Dengan analisis SWOT para steikholder dapat mengidentifikasi dan mengenali situasi dan kondisi antara lingkungan internal dan eksternal dalam sebuah organisasi.
xxii
DAFTAR PUSTAKA Dictio. “Bagaimana Proses Pembuatan Rencana Strategis yang Baik?”. “Blog Dictio. “https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-pembuatan-rencanastrategis-yang-baik/14518/4”. (25 Februari 2019). Hestanto. “Tahap-Tahap dalam Manajemen Strategis”. “Blog Hertanto”, “https://www.hestanto.web.id/tahap-tahap-dalam-manajemen-strategis/”. (25 Februari 2019). Kholis, H.Nur. Manajemen Strategi Pendidikan. Cet.1-Surabaya: UIN SA Press, 2014. Maxmanroe, “Analisis SWOT: Pengertian, Unsur-Unsur, Manfaat, Faktor, dan Contohnya”. “Blog Maxmanroe, “https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemenstrategi.html”. (25 Februari 2019). Maxmanroe, “Manajemen Strategi: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Bisnis”. “Blog Maxmanroe, “https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemenstrategi.html”. (25 Februari 2019). Pearson, Chris. “Konsep Strategi: Defenisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi”. “Blog Belajar SEO”. “http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html”. (25 Februari 2019).
xxiii