Tugas ekonomi mikro
D I S U S U N
Oleh:
Nama Nim Prodi Kelas
:Yohana Anastasya Regina Bakara :183304020809 :S-1 manajemen : pagi-J
Obat Paracetamol Obat Parasetamol memiliki nama lain acetaminophen (baca: asetaminofen) obat ini termasuk sebagai analgesik (antinyeri) dan antipiretik (penurun panas). Mekanisme kerja paracetamol yaitu sebagai inhibitor prostaglandin yang lemah. Jadi mekanisme kerjanya dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan bahan kimia yang terlibat dalam transmisi pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, parasetamol membantu meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit/nyeri pada anggota tubuh lainnya dan demam atau panas. Paracetamol dapat kita peroleh dan dijual bebas tanpa harus menggunakan resep dokter, pilihan merek dagangnyapun banyak sekali mungkin Anda sering melihatnya pada iklan di TV ataupun media elektronik lainnya. Misalnya saja Panadol, Pamol, Oskadon, Nufadol, Etagesik, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis sediaannya juga bervariasi, yaitu:
Tablet Kaplet Kapsul Tablet larut (dilarutkan dalam air, kemudian diminum) Suspensi oral (SIRUP) Supositoria yang dimasukkan ke dalam anus
Indikasi Paracetamol Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas (analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri
pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek, nyeri otot pasca-trauma, dll. Sakit kepala migrain, dismenore dan nyeri sendi juga dapat diringankan dengan obat parasetamol ini. Pada pasien kanker, parasetamol digunakan untuk mengatasi nyeri ringan atau dapat diberikan dalam kombinasi dengan opioid (misalnya kodein). Paracetamol telah dibandingkan dengan banyak analgesik lain dan dianggap kurang equipotent jika dibandingkan dengan aspirin (asam asetilsalisilat). Dengan demikian, secara umum, parasetamol kurang mujarab ketimbang salisilat dan agen antirematik lainnya jika digunakan sebagai obat anti-inflamasi dan antinyeri. Kabar baiknya paracetamol dapat digunakan pada anak-anak. Ini merupakan alternatif yang lebih disukai ketika aspirin (asam asetilsalisilat) merupakan kontraindikasi (misalnya karena riwayat ulkus atau infeksi virus pada anak).
Kontraindikasi
Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi sebagai berikut: Alergi parasetamol atau acetaminophen Gangguan fungsi hati dan penyakit hati Gangguan Fungsi Ginjal Serius, Shock Overdosis Acetaminophen Gizi Buruk
Dosis Parasetamol Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri:
Pedoman umum: 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau 1000 mg setiap 6 sampai 8 jam. Paling sering adalah Paracetamol 500mg tablet: 500 mg tablet oral setiap 4 sampai 6 jam.
Dosis Paracetamol Anak untuk Demam dan Nyeri: Untuk mengukur dosis paracetamol anak dengan tepat maka kita harus mengetahui berat badan dan umur anak, karena ini akan menjadi pertimbangan
<= 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan. > 1 bulan – 12 tahun: 10 – 15 m /kg BB/dosis setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan (maksimum: 5 dosis dalam 24 jam). Jangan obat parasetamol ini melebihi dosis yang direkomendasikan. Jumlah maksimum untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Menggunakan paracetamol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Pada anak-anak, gunakanlah sediaan sirup atau suppositoria. Hati-hati dan selalu ikuti petunjuk dosis pada label obat. Jangan memberikan paracetamol untuk anak di bawah usia2 tahun tanpa nasihat dari dokter.
Berhenti menggunakan paracetamol dan hubungi dokter jika:
Selama 3 hari penggunaan masih demam. Selama 7 hari penggunaan masih terasa sakit (nyeri belum teratasi) atau 5 hari pada anak-anak. Terjadi reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala terus menerus, atau kemerahan atau bengkak. Lebih lanjut baca efek samping parasetamol di bawah ini
Efek Samping Paracetamol Walaupun efek samping paracetamol jarang, namun jika itu terjadi maka ditandai dengan:
Ruam atau pembengkakan – ini bisa menjadi tanda dari reaksi alergi Hipotensi (tekanan darah rendah) ketika diberikan di rumah sakit dengan infus. Kerusakan hati dan ginjal, ketika diambil pada dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan (overdosis) Dalam kasus ekstrim kerusakan hati yang dapat disebabkan oleh overdosis parasetamol bisa berakibat fatal.