EBM “EXPLAINING THE DIFFERENCE IN PROGNOSIS BETWEEN SCREEN-DETECTED AND SYMPTOMATIC BREAST CANCERS”
Disusun oleh : Argia Anjani (1102013041) Keyko Putri Prayogo (1102013146)
Dosen Pembimbing : dr. Achmad Sofwan, M. Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2016
TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE
Skenario
Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan adanya benjolan sebesar bola pingpong di payudara kanan. Benjolan awalnya dirasakan berukuran sebesar kelereng sekitar 6 bulan yang lalu. Benjolan tidak terasa sakit. Kulit diatas benjolan tersebut terlihat seperti kulit jeruk. Puting payudara kanan pasien tertarik ke dalam. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan yang tidak terasa sakit pada ketiak kanan. Ibu pasien meninggal dunia akibat kanker payudara. Anda yang bertugas sebagai dokter pemeriksa mendiagnosis pasien sebagai kanker payudara kanan. Anda memiliki pertanyaan apakah seandainya seorang wanita terdiagnosis lebih awal saat belum memunculkan gejala klinis akan memiliki prognosis yang lebih baik. Berusaha untuk mencari jawaban tersebut, Anda mencoba mencari bukti ilmiah dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pertanyaan (foreground question) PICO •
Population
: Wanita berumur 50-64 tahun yang terdiagnosis kanker payudara invasif
di Daratan Barat dari Inggris. •
Intervention
: Studi ini adalah observasional sehingga peneliti tidak melakukan
intervensi pada subjek penelitian. •
Comparison
: Membandingkan wanita berumur 50-64 tahun yang terdiagnosis kanker
payudara berdasarkan skrining dengan wanita berumur 50-64 tahun yang terdiagnosis dengan gejala klinis.
•
Outcome
: Angka kehidupan setelah 10 tahun subjek penelitian terdiagnosis kanker
payudara berdasarkan skrining dan berdasarkan gejala klinis.
Pencarian bukti ilmiah Alamat website
: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Kata kunci
: “prognostic factors” AND “mammography”
Limitasi
:
Hasil Pencarian
:
Dipilih artikel berjudul: Explaining the difference in prognosis between screen-detected and symptomatic breast cancers
REVIEW JURNAL 1. Pendahuluan •
Tingkat kematian pada kasus kanker payudara dapat dikurangi dengan deteksi dini. Deteksi dini salah satunya dapat dilakukan skrining yaitu dengan mamografi. Beberapa tahun belakangan ini, para peneliti memiliki ketertarikan untuk membandingkan pasien yang terdiagnosis kanker payudara berdasarkan skrining dengan pasien yang terdiagnosis dengan gejala klinis dalam hal biologis. Angka kehidupan menunjukkan bahwa dengan ukuran yang lebih kecil dan perkembangan limfonodus yang lambat memiliki pengaruh baik dalam hal keuntungan bertahan hidup. Marker bilogis seperti HER-2 menunjukkan 10% perbandingan dalam prognosis kanker payudara yang terdiagnosis berdasarkan skrining dan berdasarkan
gejala klinis. Dalam jurnal ini, dijelaskan perbedaan angka kehidupan antara skrining dan gejala klinis berdasarkan ukuran tumor, kombinasi ukuran tumor dan ukuran limfonodus, hasil histologis, dan Nottingham Prognostic Index (NPI). Digunakan juga metode yang dijelaskan oleh Bashir dan Esteve (2000), untuk membedakan variasi pada angka kehidupan antara dua jenis deteksi kanker payudara yaitu dengan skrining dan gejala klinis dengan memperhatikan: •
Distribusi prognosis berdasarkan jenis deteksi, dan
•
Perbedaan angka kehidupan terhadap faktor prognosis dengan kategori yang lebih sempit.
Pada jurnal ini digunakan data dari 19.411 wanita yang berumur 50-64 tahun yang terdiagnosis sebagai kanker payudara invasif yang diperoleh dari West Midlands Cancer Intelligence Unit. Perbedaan dari jumlah angka kehidupan antara yang telah menjalani skrining dan yang telah timbul gejala klinis setelah diperhatikan lead time dan perbedaan pada faktor prognosis patologis menggambarkan cakupan dari angka kehidupan setelah memperhitungkan length bias dan overdiagnosis. Length bias merupakan skrining yang digunakan untuk menilai kanker dengan kecenderungan pertumbuhan yang lebih lambat, dan memiliki prognosis yang lebih baik. Overdiagnosis merupakan bentuk ekstrim dari length bias dimana bila skrining tidak dilakukan pasien tidak akan terdiagnosis kanker sepanjang hidupnya.
2. Hasil
3. Kesimpulan
VALIDITY 1. Apakah terdapat sampel pasien yang representatif, dan didefinisikan secara jelas pada titik yang sama (similar point) ,dalam perjalanan penyakit (course of the disease) ?
We analysed the 10-year survival data of 19 411 women aged 50–64 years diagnosed with invasive breast cancers in the West Midlands region of the United Kingdom. 2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama (sufficiently long and complete)?
Screening histories for 19 411 women aged between 50 and 64 years with invasive breast tumours diagnosed between 1988 and 2004; 11 674 (60.1%) diagnosed symptomatically and 7737 (39.9%) screen detected are included in this study. 3. Apakah digunakan kriteria outcome yang objektif dan tersamar/tidak berbias?
Consequently, women with symptomatic tumours had a poorer prognosis than women with cancers detected by screening. 4. apakah diidentifikasi kelompok dengan prognosis yang berbeda dan dilakukan penyesuaian /adjustment terhadap factor prognostic yang penting?
IMPORTANCE 5. bagaimana gambaran outcome dari waktu ke waktu?
6. Seberapa tepat perkiraan prognosis?
APPLICABILITY 7. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita?
8.Apakah kesimpulan kita terhadap hasil study bermanfaat bila di sampaikan kepada pasien dalam tatalaksana keseluruhan ?