VIROLOGI PENDAHULUAN
SEJARAH Telah digambarkan sejak beberapa abad yang lalu oleh : Aristoteles, 400 sm, rabies Eksistensi virus baru diakui setelah : Dmitri Iwannowski, 1892, menemukan penyakit mosaik pada tembakau. Walter Reed, 1900, demam kuning Paschen, 1906, vaccinia Twort,1915 dan D’herelle, 1917, bakteriofaga Rivers, 1928, reproduksi virus
SEJARAH
Shope, 1934, virus tumorigenik pada mamalia Luria dan Anderson, 1942, morfologi virus. Beveridge dan Burnet, 1946, perbanyakan virus influenza pada telur tertunas. John Enders, 1952, perbanyakan virus polio pada jaringan sel kera. Renato Dulbecco, teknik plaque.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN VIRUS?
Virus= racun (latin) Elemen genetik yang disebut mahluk hidup karena dapat bereplikasi sendiri dalam kromosom sel. Bukan merupakan seluler dan tidak dapat bermetabolisme sendiri. Hanya terdiri dari RNA atau DNA saja. Dapat hidup hanya dalam sel hidup.
INANG VIRUS
Terbagi atas: 1. Virus hewan vertebrata + manusia 2. Virus hewan invertebrata 3. Virus Tumbuhan 4. Virus bakteri/ bakteriofaga
SIFAT-SIFAT KHUSUS VIRUS
Menurut Lwoff, Horne dan Tournier (1966) 2. Hanya DNA atau RNA saja 3. Struktur sederhana 4. Replikasi pada sel hidup 5. Tidak punya informasi sintesis energi tinggi 6. Tidak membelah diri 7. Asam nukleat inang sebagai mesin cetak 8. Ribosom inang tempat metabolisme 9. Komponen utama dibentuk terpisah 10. Bahan replikasi berasal dari inang 11. Partikel lengkap disebut virion
STRUKTUR VIRUS Ukuran dan bentuk virus sangat bermacam-macam tetapi pasti berukuran lebih kecil dari sel yaitu antara 0.02-0.03 µm Ukuran unit virus sering disebut nm atau nanometer yaitu 1000000 kali lebih kecil dari 1 mm Contoh ukuran virus terbesar adalah smallpox (entomopoxvirus) dengan diameter sekitar 200 nm, dan virus terkecil adalah polio (picornavirus), dengan diameter hanya 28 nm.
Struktur Virus
KOMPONEN VIRUS
DNA atau RNA virus dapat berupa untai tunggal atau untai ganda. Genom tersebut selalu lebih kecil dari genom sel inang. Genom tersebut terbungkus kapsid, yang tersusun dari protein yang disebut kapsomer. Partikel virus yang terdiri dari genom yang terbungkus kapsid disebut NUKLEOKAPSID
Jenis virus berdasarkan struktur virus Virus telanjang (naked virus) Virus beramplop (enveloped virus) Derivat virus : Polyhedra Spike granulosis
VIRION Adalah struktur virus lengkap dan “matang” yang siap menginfeksi Virion virus harus lengkap karena kehilangan salah satu kelengkapan tersebut maka tingkat VIRULENSI dapat menurun
GENOM VIRUS Adalah asam nukleat yang mengkode informasi genetik dari virus Asam nukleat penyusun genom dapat membentuk untai tunggal, ganda, dan konfigurasi linear, sirkuler, segmen
Klasifikasi baltimore Adalah suatu cara untuk membagi kelompok virus berdasarkan perbedaan antara untai komplementer pada asam nukleat. Rantai asam nukleat ditambah + atau – berdasarkan saat sequen basa ekuivalen atau komplemen terutama pada virus dengan genom mRNA
Genom virus RNA Genom virus terbagi atas : Positif (+) sense, adalah semua virus spesifik RNA yang ekuivalen atau complemen dengan mRNA Negatif (-) sense Ambisense (gabungan kedua sense + dan -)
UKURAN GENOM VIRUS Diukur berdasarkan panjang nukleotida (nt) Terpendek adalah 3200 nt, contoh pada hepadnavirus Terpanjang adalah 1,2 juta nt, contoh pada mimivirus
FUNGSI GENOM VIRUS 1. Mengandung informasi genetika yang lebih kompleks dari semua genom yang dimiliki hewan, tumbuhan dan bakteri, terutama pada genom penyusun untai tunggal dan untai ganda DNA 2. Ekspresi informasi genetik genom berdiri sendiri, terpisah dari strukturnya, tapi genom harus diekspresikan menggunakan mekanisme dari sel hospes
KAPSID Adalah subunit protein yang mengandung banyak partikel. Kerusakan pada satu atau lebih sub unit akan menyebabkan keseluruhan partikel sub unit tidak berfungsi tapi tidak menghancurkan infektivitas dari keseluruhan partikel. Permukaan terluar dari virus yang reponsif untuk melekat pada sel inang
FUNGSI KAPSID 1. Melindungi genome dari kerusakan (fisikal, kimiawi dan enzimatik) 2. Mengantarkan genom untuk masuk dalam sel inang sehingga dapat bereplikasi 3. Punya motif struktur yang berulang bergantung pada kelompok virus, tetapi hanya punya simetri heliks dan ikosahedral 4. Punya enzim pelindung yang umumnya mendukung genom agar dapat bereplikasi
SIMETRI VIRUS
Nukleokapsid dari virus dibentuk dengan struktur simetri yang tinggi. Struktur simetri mengacu pada keberadaan protein morfologikal dalam membentuk pelindung virus. Bentuk simetri virus hanya ada 2 yaitu :
SIMETRI HELIKS
Bentuk virus seperti batang Karakteristik struktur bergantung pada protein sub unit pembentuk. Contoh : Tobacco Mozaic Virus
SIMETRI IKOSAHEDRAL
Bentuk bulat atau spherical Spherical adalah bentuk yang memiliki 20 sisi muka. Bentuk spherical sangat efisien sebagai penutup karena hanya memerlukan sejumlah kecil unit protein. Unit paling sederhana hanya terdiri dari 3 unit protein/ sisi, sehingga total unit protein dari partikel virus tersebut hanya 60 unit. Contoh : picornavirus
STRUKTUR VIRION
Berbeda ukuran, bentuk, dan komposisi kimia. Pembungkus pertama virus adalah kapsid Pembungkus lain yang tidak dimiliki oleh semua virus adalah ENVELOPE/amplop, berupa membran virus yang umumnya terdiri dari membran lipida dua lapis (bilayer) Keberadaan amplop menyebabkan virus terbagi atas 2 kelompok yaitu virus beramplop dan virus telanjang (naked virus).
VIRUS BERAMPLOP AMPLOP merupakan struktur membran yang kompleks yang mengelilingi NUKLEOKAPSID. Tersusun dari lipid dua lapis dengan protein GLYCOPPROTEINS, pembentuk unit. Derivat membran lipid berasal dari membran sel inang tapi proteinnya dikode oleh virus. Bentuk simetri amplop bergantung dari bentuk simetri nukleokapsid.
VIRUS KOMPLEKS
Beberapa virus disebut VIRUS KOMPLEKS, karena mengandung beberapa bagian yang terpisah, dengan bentuk dan simetri yang terpisah. Contoh pada bakteriofaga, T4 yang terdiri dari kepala berbentuk ikosahedral dan berekor helikal.
ENZIM DALAM VIRION
Beberapa virion memiliki enzim yang sangat berperan dalam proses infeksi, misal enzim asam nukleat polimerase yang berperan dalam transkripsi asam nukleat viral menjadi m RNA pada saat proses infeksi dimulai. Contoh lain Retrovirus yaitu virus RNA yang bereplikasi dalam DNA intermediate dari sel yang punya enzim RNA-dependent DNA polimerase yang disebut REVERSE TRANSKRIPTASE.
ENZIM DALAM VIRION
Enzim NEURAMINIDASE, memecahkan ikatan glycosidic dari glicoprotein dan glycolipid dari jaringan konektif sel hewan, sebagai tempat virus dapat lepas. Lyzozime, enzim yang dihasilkan beberapa virus bakteriofaga yang berfungsi membuat lubang kecil dalam dinding sel bakteri sebagai tempat masuk asam nukleat. Lizozime dihasilkan dalam jumlah besar pada tahap akhir infeksi, penyebab lisis pada sel inang dan pelepasan virion.
FUNGSI STRUKTUR VIRUS Penting dalam proses masuk ke sel Penting dalam proses perakitan Penting dalam penyediaan protein Penting dalam sifat patogenesis Penting dalam ketahanan di alam
Preservation of virus Freezing (-20oC hingga -70oC atau -200oC) Freeze-drying, lyophilization Medium yang sesuai dalam medium larutan garam seimbang yang disuplemen dengan protein Kelemahan penyimpanan virus adalah dapat kehilangan sifat infektivitas
Inactivation of viruses Dapat dilakukan berdasarkan faktor fisikal dan kimiawi Lipid solvent (virus beramplop) pH ekstrim antara 3-10 Desikasi (desiccation) adalah suatu cara penyimpanan virus dengan menghilangkan cairan.