Veronika Simanjuntak

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Veronika Simanjuntak as PDF for free.

More details

  • Words: 1,582
  • Pages: 17
PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

Disusun Oleh VERONIKA SIMANJUNTAK 25090058 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA MEDAN-2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat melihat banyaknya para pekerja di sebuah organisasi/perusahaan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan dalam memenuhi kewajibannya sebagai seorang pekerja/karyawan. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar manusia yang akan melakukan hal-hal negatif bila dirinya tidak diawasi oleh pimpinan pada saat bekerja, sehingga akan berdampak kepada pencapaian tujuan yang tidak efektif dan efisien. Hal yang sama juga terjadi pada instansi-instansi pemerintahan, para pegawainya banyak yang melakukan hal-hal yang bersifat negatif. Kurangnya pengawasan oleh para pimpinan menjadi salah satu penyebabnya, sehingga produktivitas para pegawai pemerintahan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pelaksana pengawasan dalam hal ini pimpinan dalam suatu organisasi/instansi harus dapat menggerakkan dan memotivasi para pegawainya, karena hal itu dapat mempengaruhi prestasi kerja para pegawainya. Mendayagunakan pegawai secara tepat, memotivasi dan

mengkoordinasikan mereka dengan baik akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang selanjutnya meningkatkan kemampuan instansi untuk merealisasikan tujuannya, sehingga instansi tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Bertitik tolak dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun suatu tulisan yang berjudul “Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan mengenai identifikasi masalah yang ada sebagai berikut : 1. Produktivitas pegawai sudah cukup baik. 2. Pengawasan yang dilaksanakan instansi yang terkait belum efektif sehingga mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. C. Batasan Masalah Masalah yang dibahas perlu dibatasi pada pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara terhadap produktivitas kerja pegawai.

D. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara”?

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara. • 2. Untuk melihat peran dan pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara. • 3. Untuk mengetahui permasalahan dan hambatan-hambatan yang dihadapi Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.

F. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat penelitian yang diharapkan adalah : 1. Bagi penulis, sebagai sarana memperluas cakrawala berfikir dan melatih penulisan ilmiah bagi penulis dalam bidang manajemen yang di tekuni di Perguruan Tinggi. 2. Bagi perusahaan, diharapkan sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam menghadapi masalah. 3. Bagi pembaca, sebagai sarana informasi dan perbandingan untuk mengadakan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengawasan 1. Pengertian Pengawasan Dan Tujuan Pengawasan Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang memantau terwujudnya yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam perencanaan. Dengan demikian fungsi pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Menurut Schermerhon dalam Sule (2005:317) Pengertian pengawasan adalah: “proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut”. Menurut Mockler dalam Sule (2005:318) mengemukakan “pengawasan dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan, mendesain sistem informasi umpan balik, membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan tingkat signifikansi dari setiap penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan

yang diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sumber daya perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan”. Menurut Manullang (2004:173) menyatakan tentang tujuan pengawasan : “pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitankesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan tersebut diambil tindakan untuk memperbaiki baik pada waktu itu maupun pada waktu yang akan datang”. 2. Asas-Asas Dan Jenis-Jenis Pengendalian - Asas tercapainya tujuan - Asas efisiensi pengendalian - Asas tanggung jawab pengendalian - Asas pengendalian terhadap masa depan - Asas pengendalian langsung - Asas refleksi rencana - Asas penyesuaian dengan organisasi - Asas pengendalian individual

- Asas standar - Asas pengendalian terhadap strategis - Asas kekecualian - Asas pengendalian fleksibel - Asas peninjauan kembali - Asas tindakan Menurut Hasibuan, Malayu SP (2005:244) mengemukakan beberapa jenis pengendalian, jenis-jenis pengendalian antara lain : 1. Pengendalian karyawan (Personel Control) 2. Pengendalian keuangan (Financial Control) 3. Pengendalian Produksi (Produktion Control) 4. Pengendalian Waktu (Time Control) 5. Pengendalian Teknis (Technical Control) 6. Pengendalian Kebijaksanaan (Policy Control) 7. Pengendalian Penjualan (Sales Control) 8. Pengendalian Inventaris (Inventory Control) 9. Pengendalian Pemeliharaan (Maintenance Control)

3. Proses Dan Cara-Cara Pengendalian Menurut Hasibuan, Malayu SP (2005:245) proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkah-langkah berikut : 1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian/pengawasan. 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. 3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. 4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Menurut Hasibuan, Malayu SP (2005:245) mengemukakan bahwa cara-cara pengendalian/pengawasan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer/pimpinan. 2. Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. 3. Pengawasan berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.

4. Sifat Dan Waktu Pengendalian - Preventive Control - Repressive Control - Pengendalian saat proses dilakukan - Pengendalian berkala - Pengendalaian mendadak (Sidak) - Pengendalian melekat (waskat) 5. Macam-Macam Pengendalian 1. Internal Control (Pengendalian Intern) 2. External Control (Pengendalian Ekstern) 3. Formal Control (Pengendalian Resmi) 4. Informal Control (Pengendalian Konsumen)

B. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas Kerja Ruang lingkup pengertian dan penghayatan produktivitas perlu kita pahami secara lebih mendalam. Karena produktivitas sangat vital artinya demi suksesnya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, dimana manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak terhadap faktor-faktor produksi lainnya. Pada dasarnya produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut : “produktivitas adalah ukuran efisiensi ekonomis yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya”. (Ricky W. Griffin, 2004:213). Menurut Manullang (2004:105) “Produktivitas adalah antara output dengan input dimana out put nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik”. Dalam setiap usaha baik usaha perorangan, usaha segolongan warga negara maupun masyarakat selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Walaupun motivasi mendorong peningkatan produktivitas kerja yang berbeda-beda dari suatu perusahaan lainnya.

2. Level-Level Produktivitas Yang dimaksud level produktivitas adalah unit-unit analisis yang dipakai untuk menghitung atau mendefinisikan produktivitas. a. Produktivitas Agregat adalah level produktivitas total yang dicapai sebuah negara. b. Produktivitas Industri adalah total yang diraih oleh semua perusahaan dalam industri tertentu. c. Produktivitas perusahaan adalah level produktivitas yang diraih sebuah perusahaan individual. d. Produktivitas Unit/produktivitas individual adalah mengaju kepada produktivitas yang diraih oleh sebuah unit atau departemen dalam organisasi dan oleh seorang pekerja tunggal. 3. Bentuk-Bentuk Produktivitas 1. Produktivitas faktor total adalah indikator yang menyeluruh tentang seberapa baik sebuah perusahaan memanfaatkan semua sumber daya seperti : tenaga kerja, modal, bahan baku dan energi untuk menciptakan semua produk dan jasanya. Produktivitas faktor total didefinisikan oleh formula berikut : Pr oduktivitas =

Output Input

2. Produktivitas Parsial Rasio semacam ini hanya menggunakan 1 kategori sumber daya sebagai contoh : Produktivitas tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus sederhana berikut : Output Produktivitas tenaga kerja = Tenagakerjalangsung Meningkatkan produktivitas caranya antara lain adalah : 1. Memperbaiki operasi, salah satu cara yang bisa dipakai perusahaan untuk memperbaiki operasi adalah dengan melakukan pengeluaran lebih banyak untuk lit bang (R & O). 2. Meningkatkan keterlibatan karyawan. Seorang pekerja individual diberikan kebebasan lebih besar menyangkut cara dia. Melakukan pekerjaannya, kesepakatan kerja sama formal antara manajemen dengan pekerja dan partisipasi total di seluruh organisasi.

C.

Hipotesis Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat penulis kemukakan adalah : “Ada pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara”. D. Kerangka Konseptual/Paradigma Penelitian Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai dapat dilihat dengan paradigma penelitian sebagai berikut : Gambar Paradigma Penelitian Pengawasan (X)

rxy

Produktivitas Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Objek dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di Jalan Setia Budi Pasar II No. 84 Tanjung Sari Medan. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian bagi penulis adalah “Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara”. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini penulis merencanakan mulai bulan Februari 2009 sampai dengan selesai.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Widayat (2002:203) “Populasi adalah merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti”. Merujuk pada pendapat diatas, populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 140 orang. 2. Sampel Sampel adalah suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Untuk menemukan sampel digunakan pendekatan suharsimi yang dikutip Widayat (2002) “Apabila objek kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi”. Selanjutnya jika jumlah objek penelitian lebih dari 100 orang maka diambil antara 10-15 % atau 20-35 % atau lebih.

C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Daftar pertanyaan (Questioner) 2. Wawancara (interview) 3. Studi dokumen 4. Pengamatan (observasi) D. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data kuantitatif, yakni menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka-angka dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersebut, dengan rumus-rumus sebagai berikut : 1. Korelasi Product Moment 2. Uji t 3. Koefisien Determinasi

Related Documents