Upacara Pattidana adalah upacara perlimpahan jasa (punnakiriya) baik yang ditujukan perorangan, seperti para almarhum-almarhumah sanak keluarga terdekat atau pun kepada para makhluk lain yang tidak nampak yang mengalami penderitaan. Tujuan diselenggarakannya upacara ini adalah: Ø
Agar jasa yang kita limpahkan dapat memperingan penderitaan mereka.
Ø
Mengingatkan kepada kita bahwa kematian akan menimpa kita semua pula.
Ø Menyadarkan kita bahwa akibat perbuatan buruk akan kita alami bilamana kita menjalankan perbuatan adharma. Dengan demikian keyakinan kita kepada Sang Tiratana akan lebih teguh dalam upaya memperoleh kebahagiaan dunia akhirat. Pattidana’ saat gerhana bulan RITUAL sembahyang arwah oleh keluarga besar Yayasan Buddhagaya Watugong, Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang, diadakan tepat pada saat gerhana bulan, Selasa malam (28/8) lalu. Oleh umat di vihara ini, sembahyang untuk mendoakan arwah pada bulan 7 Imlek disebut dengan pattidana, yang oleh masyarakat kebanyakan dikenal dengan ulambana atau king ho ping. Pelaksanaan pattidana yang bertepatan dengan gerhaan bulan berlangsung di bawah pohon boddhi di halaman vihara tersebut, yang berada di dekat Pagoda Avalokitesvara, menurut Ketua Yayasan Vihara Buddhagaya, Halim Wijaya, merupakan hal yang tak terlupakan. ”Pattidana merupakan pelimpahan jasa kepada para leluhur. Kita mendoakan mereka yang sudah meninggal, yang mungkin masih berada di sekitar kita agar bahagia, dan terangkat kedudukannya lebih tinggi di surga nanti,” kata Halim Wijaya.