Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
Uji Korelasi : 1
A. Pendahuluan Korelasi untuk sampel dinotasikan dengan r sedangkan untuk populasi dinotasikan ρ (baca rho). Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan) Nugroho (2005:35). Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel apakah variabel dependen maupun independen.
B. Koefisien Korelasi Korelasi dinyatakan dalam % keeratan hubungan antar variabel yang dinamakan dengan koefisien korelasi, yang menunjukkan derajad keeratan hubungan antara dua variabel dan arah hubungannya (+ atau -).
C. Batas-Batas Koefisien Korelasi –1 1.
2.
3. 4.
Menurut Umar (2002:314) nilai koefisien korelasi berkisar antara sampai +1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut: Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y atau makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y. Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau makin kecil nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y . Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus.
Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut (Nugroho, 2005:36): 1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah. 2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah. 3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat. 4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat. 5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali. 6. 1.00 berarti korelasinya sempurna.
Uji Korelasi : 2
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
D. Macam-Macam Uji Korelasi Uji korelasi terdiri dari uji korelasi Pearson (product moment), Rank Spearman, dan Kendall. Perbedaannya adalah : 1. Korelasi Pearson (product moment) digunakan jika : • Sampel datanya lebih dari 30 data (sampel besar) dan kondisi datanya normal • Termasuk statistik parametrik 2. Korelasi Rank Spearman, dan Kendall • Sampel datanya kurang dari 30 data (sampel kecil) dan kondisi datanya tidak normal • Termasuk statistik non-parametrik
Korelasi Pearson (product moment) Menurut Djarwanto (1996:172) diformulasikan, sebagai berikut:
rxy =
koefisien
korelasi
nΣxy − (Σx)(Σy )
(nΣx 2 − (Σx) 2 )(nΣy 2 − (Σy ) 2 )
Keterangan: r : Koefisien korelasi yang dicari Σxy: Jumlah perkalian variabel x dan y Σx : Jumlah nilai variabel x Σy : Jumlah nilai variabel y Σx2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel x Σy2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel y n : Banyaknya sampel Kriteria untuk menyatakan bahwa korelasi kedua variabel adalah signifikan bila nilai rhitung ≥ rtabel. Product moment. Contoh: n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil produksi Mesin A (x) Mesin B (y) 80 70 100 65 120 90 140 95 160 110 180 115 200 120 220 140 240 155 260 150
Uji Korelasi : 3
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
Ditanya : Bagaimana hubungan hasil produksi mesin A dengan B Penyelesaian : Hipotesis : Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi mesin A dengan mesin B Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi mesin A dengan mesin B Buat tabel sbb : n
x
y
xy
X2
Y2
1
80
70
5.600
6.400
4.900
2
100
65
6.500
10.000
4.225
3
120
90
10.800
14.400
8.100
4
140
95
13.300
19.600
9.025
5
160
110
17.600
25.600
12.100
6
180
115
20.700
32.400
13.225
7
200
120
24.000
40.000
14.400
8
220
140
30.800
48.400
19.600
9
240
155
37.200
57.600
24.025
10
260
150
39.000
67.600
22.500
1.700
1.110
205.500
322.000
132.100
Jumlah
Kriteria pengujian : Bila nilai rhitung ≥ rtabel maka Ho ditolak dan bila nilai rhitung < rtabel maka Ho diterima Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rxy, sbb :
rxy =
10(205.500) − (1.700)(1.110) (10(322.00) − (1.700) 2 )(10(132.100) − (1.110) 2 )
= 0,981
Kesimpulan : Dari nilai rxy (0,981) menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) hasil produksi mesin A dan mesin B adalah sangat kuat sekali. Karena nilai rhitung 0,981 > dari nilai rtabel = 0,632 (α =5% dengan n=10), maka disimpulkan Ho ditolak, artinya “Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi mesin A dengan mesin B”.
Uji Korelasi : 4
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
LATIHAN SOAL 1 : Hitunglah korelasi Jumlah Biaya Promosi (x) dengan Jumlah Penjualan (y) dari data tahun 2001 sampai 2006 berikut : Tahun
Jumlah Biaya Promosi Jumlah Penjualan (x) (y) 2001 22 30 2002 36 38 2003 31 35 2004 32 37 2005 31 34 2006 32 38 Keterangan : Satuan dalam jutaan rupiah Kunci jawaban : Correlations
PROMOSI
PNJUALAN
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PROMOSI 1.000 . 6 .921** .009 6
PNJUALAN .921** .009 6 1.000 . 6
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LATIHAN SOAL 2 : Hitunglah korelasi Kondisi Temperatur (x) dengan Kepuasan Kerja (y) dari data berikut : n 1 2 3 4 5
Kondisi Temperatur Kepuasan Kerja (x) (y) 8 20 12 20 10 17 7 18 8 19
6
7
20
7 8 9 10
12 10 12 9
18 19 16 17
11
10
16
12 13
12 12
17 18
Uji Korelasi : 5
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
14
12
12
15
12
17
Kunci jawaban : Correlations
TMPRATUR
KEPUASAN
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TMPRATUR 1.000 . 15 -.453 .090 15
KEPUASAN -.453 .090 15 1.000 . 15
Korelasi Rank Spearman Koefisien korelasi Rank Spearman dinotasikan rs. Dalam aplikasinya, setiap data xi dan yi ditetapkan peringkat relatifnya terhadap data x dan y lainnya dari data terkecil sampai yang terbesar. Peringkat terkecil diberi nilai 1 dan jika terdapat data yang sama maka masing-masing nilai diberi peringkat rata-rata dari posisi yang seharusnya. Korelasi Rank Spearman dapat dihitung dengan rumus Umar (2002:321): Dimana : 2 2 2 ∑ d i = ∑ R( X i ) − R(Y ) 6 ∑ di rs = 1 n(n 2 − 1) = Jumlah kuadrat selisih variabel X dan Y
[
Contoh: n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
]
Hasil Produksi (dalam ton) Departemen A (x) Departemen B (y) 141,8 89,7 140,2 74,4 131,8 83,5 132,5 77,8 135,7 85,8 141,2 86,5 143,2 89,4 140,2 89,3 140,8 88,0 131,7 82,2 130,8 84,6 135,6 84,4 143,6 86,3 133,2 85,9
Uji Korelasi : 6
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
Ditanya : Bagaimana hubungan hasil produksi Depart. A dengan B Penyelesaian : Hipotesis : Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi departemen A dengan departemen B Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi departemen A dengan departemen B Buat tabel di sbb : n
x
y
R(Xi)
R(Yi)
di = R(Xi) - R(Yi)
di2
1
141,8
89,7
12
14
-2
4
2
140,2
74,4
8,5
1
7,5
56,25
3
131,8
83,5
3
4
-1
1
4
132,5
77,8
7
7
0
0
5
135,7
85,8
11
10
1
1
6
141,2
86,5
14
13
1
1
7
143,2
89,4
8,5
12
-3,5
12,25
8
140,2
89,3
10
11
-1
1
9
140,8
88,0
2
3
-1
1
10
131,7
82,2
1
6
-5
25
11
130,8
84,6
6
5
1
1
12
135,6
84,4
13
9
4
16
13
143,6
86,3
13
9
4
16
14
133,2
85,9
5
8
-3
9 Jumlah 132,5
Selanjutnya, dengan rumus rank spearman dapat dihitung nilai rs dengan kriteria pengujian : Bila nilai rhitung ≥ rtabel maka Ho ditolak dan bila nilai rhitung < rtabel maka Ho diterima Dari tabel di atas dapat dihitung nilai rs, sbb : rs = 1 -
6(132,5) = 0,71 14(14 2 − 1)
Uji Korelasi : 7
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
Kesimpulan : Dari nilai rs (0,71) menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) hasil produksi Departemen A dan B adalah kuat sekali. Karena nilai rhitung = 0,71 > dari nilai rtabel = 0,4593 (α =5% dengan n=14), maka disimpulkan Ho ditolak, artinya “Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil produksi departemen A dengan departemen B”. LATIHAN SOAL 1 : Hitunglah korelasi Jumlah Biaya Promosi (x) dengan Jumlah Penjualan (y) dari data tahun 2001 sampai 2006 berikut : Tahun
Jumlah Biaya Promosi Jumlah Penjualan (x) (y) 2001 22 30 2002 36 38 2003 31 35 2004 32 37 2005 31 34 2006 32 38 Keterangan : Satuan dalam jutaan rupiah Kunci jawaban : Nonparametric Correlations Correlations Spearman's rho
PROMOSI
PNJUALAN
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).
PROMOSI PNJUALAN 1.000 .940** . .005 6 6 .940** 1.000 .005 . 6 6
Uji Korelasi : 8
Statistik Industri Teknik Industri WiMa Madiun
LATIHAN SOAL 2 : Hitunglah korelasi Hasil Produksi Mesin A (x) dengan mesin B (y) dari data berikut : n Hasil produksi Mesin A (x) Mesin B (y) 1 80 70 2 100 65 3 120 90 4 140 95 5 160 110 6 180 115 7 200 120 8 220 140 9 240 155 10 260 150 Kunci jawaban : Nonparametric Correlations Correlations Spearman's rho
MESIN_A
MESIN_B
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).
MESIN_A MESIN_B 1.000 .976** . .000 10 10 .976** 1.000 .000 . 10 10