TULISAN TERAKHIR IMAM SYAHID UNTUK IKHWAN 8 Rabi’ul Awal 1370 H atau 16 Januari 1949, dikutip dari majalah Al-Mabahits
Wahai Ikhwan yang Mulia • Saya mempersembahkan ucapan selamat kepada kalian karena Allah Ta’ala telah memberikan taufiq kepada kalian, mengalirkan kebaikan di tangan kalian, dan meneguhkan kalian pada kebenaran, meski berbagai kejadian datang silih berganti dan tahunpun semakin panjang.
Beban yang Kalian Pikul Sangat Besar • Saya juga ingin mengingatkan kalian bahwa dakwah kalian memiliki berbagai keistimewaan yang membedakannya dengan dakwahdakwah lain dan beban yang harus kalian pikul pada masa-masa sekarang sangat besar.
Wahai Ikhwan! • Ingatlah bahwa kalian adalah kafilah mukmin yang lahir pada zaman materialisme yang diliputi kegelapan syahwat, hawa nafsu dan berbagai ketamakan.
Tugas kalian • Membela kalimah Allah Ta’ala, mempertahankan risalah-Nya, menjaga hukum-hukum syari’ah-Nya, memelihara ayat-ayat-Nya, dan menyeru manusia yang kebingungan di tengah padang luas kehidupan menuju jalan yang lurus. • Dengan tugas itulah kalian memekikkan seruan paling mulia dan menyeru manhaj yang suci
Wahai Ikhwan yang mulia! • Saat ini, dunia sedang diperebutkan oleh Komunisme Rusia dan Demokrasi Amerika, akibatnya dunia bingung dan terombang-ambing di antara keduanya. Dunia tidak akan sampai pada salah satu dari dua jalan tersebut dengan tenang dan selamat.
Botol Obat • Sementara itu di tangan kalian ada botol obat, yakni wahyu Allah Ta’ala, maka kewajiban kita adalah mengumandangkan kenyataan ini dengan sejelas-jelasnya dan menyeru manusia kepada manhaj Islam dengan mantap, meski kita belum mempunyai negara dan kekuasaan.
Hati adalah Kekuatan Dakwah Sesungguhnya • Sadarilah, sesungguhnya kekuatan dakwah bersemayam dalam hati orang-orang beriman, terdapat dalam kebutuhan alam pada dakwah, juga terdapat dalam dukungan Allah Ta’ala. Maka, kita memohon dalam doa-doa kita agar Allah Ta’ala berkehendak menjadikan dakwah sebagai bukti kehendak dan kekuasaan-Nya
Kita Tidak akan Menjadi Budak • Empat ratus juta lebih kaum muslimin, menempati negara yang membentang dari benua ke benua, tidak akan selamanya menjadi budak penjajah yang menguasai mereka hingga beberapa masa tatkala mereka lalai. Ujian silih berganti dan kondisi terus berkembang di dunia akan menyadarkan mereka.
Setiap Jengkal Tanah Kaum Muslimin adalah Berharga • Setiap jengkal tanah yang dihuni kaum muslim yang menyerukan kalimah Laa Ilaaha Illa Allah, Muhammad Rasulullah adalah bagian yang berharga dari negeri kita. Maka kita wajib menuntut kemerdekaannya, membebaskannya dari cengkeraman penjajahan yang zhalim, dan berjuang sekuat tenaga yang kita miliki untuk merealisasikan
…hingga menjadikan Islam sebagai… • Sesungguhnya tanah air yang batasnya dari Timur adalah Indonesia hingga Gedung Putih di Barat harus menikmati kemerdekaan, persatuan, dan kesejahteraan. Tanah air tersebut di bawah naungan ikatan, aturan, dan kondisi yang ditetapkan oleh AlQur’anul Karim, hingga menjadikan Islam sebagai agama, aqidah, aturan
Kita Menerima Tantangan Yahudi • Mungkin sudah menjadi nasib kita yang baik kalau kita menyaksikan tatkala kaum Yahudi Internasional menentang bangsa-bangsa Arab dan menodai tempat-tempat suci kita dengan senjata canggih. Kita menerima tantangan itu dengan keyakinan bahwa Allah Ta’ala telah memberikan keistimewaan kepada kita untuk melawan dan membasmi
Mereka Telah Menyianyiakan Peluang • Wahai Ikhwan yang mulia, kebanyakan politisi Arab dan pemimpin dunia Islam yang lulusan sekolah penjajah telah menyianyiakan peluang dan kesempatan dalam perang tahun 1948 yang lalu.
Mereka Tidak Percaya Kepada Allah • Mengapa mereka bersikap bodoh? Sebab, kepribadian mereka telah dibentuk oleh lingkungan penjajah, hidup mereka selalu dibayangbayangi kemiskinan, serta ketakutan kepada para perampas, mereka kehilangan rasa percaya diri, tidak percaya kepada Allah Ta’ala, serta terkikisnya kepercayaan pada bangsanya.
Mereka Lari Meninggalkan Jihad • Ambisi mereka hanyalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi, menambah kekayaan, serta mengokohkan kedudukan, dendam, iri, perpecahan, keraguan, serta keengganan melaksanakan kewajiban. Mereka lari menghindari jihad, memilih menghinakan diri, dan mengutamakan cara-cara yang melenakan serta penyerahan diri.
Kewajiban Kalian Untuk Menggantikannya • Seperti itulah kondisi para pemimpin Arab dan Islam. Maka menjadi kewajiban kalianlah untuk menggantikannya. Kalian yang telah menghirup semerbak kemuliaan dari keimanan kepada Allah Ta’ala, mendapatkan makna kekuatan tertinggi dari dukungan dan pertolongan-Nya adalah lebih berhak mendapatkan kembali apa yang
Allah Selalu Mengintai Musuh Kalian • Allah Ta’ala selalu bersama kalian, mengintai musuh-musuh kalian, dan mengalahkan orang yang memusuhi hamba-hamba-Nya dan menentang ketentuan-Nya, “Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. (QS. Yusuf : 21)
Bersiap-siaplah Untuk Berkorban dan Bersabar • Allah Ta’ala telah memberikan keistimewaan kepada kalian, dengan berafiliasi pada dakwah. Karena itu, peliharalah keistimewaan itu dengan komitmen pada adab-adabnya, tampakkanlah syi’arnya di tengah manusia, jernihkan mentalnya, perbaiki tindakan dan amalannya, istiqomahlah pada perintah Allah Ta’ala,
Bersiaplah untuk berkorban • laksanakan amar ma’ruf nahi munkar, berikan nasihat dengan lembut kepada seluruh manusia, bersiap-siaplah untuk berkorban dan bersabar, berjihad dengan jiwa dan harta, memperbanyak tilawah Qur’an, menjaga sholat 5 waktu dengan berjama’ah, dan beramal hanya untuk mengharap keridhaan Allah Ta’ala. Setelah itu, tunggulah
Allah pasti menolong mereka yang menolong agama-Nya
• “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Maha Perkasa”. (QS. Al-Hajj : 40)
Jargon kita adalah bersih • Hal paling khusus yang saya wasiatkan kepada kalian adalah bahwa jargon kita adalah bersih. Bersih nurani, bersih pemikiran, ungkapan, tindakan, pakaian, badan, makanan, minuman, penampilan, tempat tinggal, interaksi, perilaku, perkataan dan seluruh kerja.
Hingga seperti tahi lalat… • Diantara pesan Rasulullah Saw, “Budayakan bersih, hingga kalian menjadi seperti tahi lalat di antara berbagai ummat”. • Sungguh isyarat yang sangat indah dan ungkapan yang sangat mulia bahwa bab pertama dalam fiqh ibadah kita adalah thaharah (bersuci). Hadist shahih menyebutkan : “Kunci pembuka syurga adalah shalat, sedang kunci
Allah Suka Kepada 2 Orang • Maha benar Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah : 222)
4 Minggu sebelum Syahid • Risalah ini ditulis pada tanggal 16 Januari 1949 atau 4 minggu sebelum Imam Syahid Hasan al-Banna menghadap Allah, dibunuh oleh kaki tangan Inggris di Jalan Iskandariah Mesir, di depan Kantor Syubbanul Muslimin… • Semoga Allah menerima amal kita dan beliau dan membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda
•Jazakumullahu khairon katsiroo
1906 1949