Tujuan Dan Manfaat.docx

A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui sistem manejemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan kayu lapis PT Wana Makmur Sejahtera dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui macam paparan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja ataupun penyakit akibat hubungan kerja di perusahaan kayu lapis PT Wana Makmur Sejahtera. b. Mengetahui faktor resiko yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja ataupun penyakit akibat hubungan kerja di perusahaan kayu lapis PT Wana Makmur Sejahtera. c. Mengetahui usaha yang dilakukan oleh perusahaan kayu lapis PT Wana Makmur Sejahtera dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja ataupun penyakit akibat hubungan kerja.

B. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Menambah ilmu mengenai kedokteran okupasi yang terdiri dari kedokteran kerja dan hiperkes medis. 2. Manfaat Praktis 1. Bagi Masyarakat Menambah informasi mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di perusahaan 2. Bagi PT Wana Makmur Sejahtera Sebagai bahan pertimbangan dan edukasi untuk meningkatkan sistem manejemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.

A. Kesimpulan 1.

Perusahan kayu lapis PT. Wana Makmur Sejahtera merupakan perusahaan dengan resiko kecelakan kerja yang tinggi. Perusahaan ini anak dari perusahaan Sampoerna Group yang bergerak di bidang equipment supplier sejak 2005.

2.

Jumlah pekerja 937 orang semua laki laki dengan usia 18 -55 tahun. Karyawan bekerja selama 6 hari. Terdapat 3 shift kerja, masing-masing 7 jam kerja dan 1 jam istirahat.

3.

Setiap karyawan mendapat gaji minimum sesuai UMR Jawa Tengah yaitu Rp. 1.500.000,-. Biaya makan dan transportasi sudah termasuk ke dalam hitungan gaji, dan diberikan asuransi BPJS yang dipotong dari gaji pekerja.

4.

Alur kerja mulai dari grader log, log pool, rotaring, pressing dryer, repairing, glue spidder, cool press dan hot press, sander, glue spidder, cool press dan hot press scissor, grading, sander, packaging, quality control dan terakhir boiler.

5.

Resiko pada pabrik kayu lapis ini adalah terpapar UV, tertimpa kayu, penyakit kulit akibat air cucian kayu, dermatitis kontak, terkena pisau, bising, bau, panas, terkena amplas,

terjepit mesin, tertimpa stick, dehidrasi, terpapar uap panas terpeleset,

tangan tertusuk kayu, dan paparan debu. 6.

Keluhan yang bisa dialami adalah luka, gangguan saluran napas, mata, kulit, telinga, dan cepat dehidrasi.

7.

Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bisa dilaksanakan dengan pelatihan K3, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai, alat pelindung diri (APD), beban kerja yang tidak memberatkan, dan juga jam kerja.

B. Saran 1. Dilakukan penggantian air cucian kayu secara rutin jika sudah kotor 2. Disediakan klinik di dalam perusahaan. 3. Disediakan kantin di dalam lingkungan pabrik. 4. Pegawai lebih sadar tentang keselamatan dan kesehatan masing-masing. 5. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

6. Disediakan sarana rekreasi di lingkungan pabrik.