Tugas_pai_kus.docx

  • Uploaded by: Tini Sena
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_pai_kus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,344
  • Pages: 27
1

MAKALAH TUGAS AKHIR BAHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PUASA) OLEH KUSRIYATI 1111011351

AKADEMI MANAJEMEN INFORATIKA &KOMPUTER DIAN CIPTA CENDIKIA LAMPUNG 2014

2

KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikatepawaktu. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak tidak hanya bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam penulisan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah ikut serta membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih ada kesalahan. Karena sesungguhnya saya sadari bahwa, tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk masyarakat. Saya juga dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.

Penulis

Kusriyati 1111011351

3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3 BAB 1 RANCANGAN PEMBELAJARAN ................................................................................. 4 1.1. RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) ........................................................... 4 1.2. Bahan Ajar ................................................................................................................ 5 A. Pengertian Puasa .................................................................................................... 5 B.Tujuan .......................................................................................................................... 6 1) Memahami Pengertian puasa ................................................................................. 6 2.Medefisinikan Macam-macam Puasa ...................................................................... 7 3. Mejelaskan Hal-hal yang Mebatalkan Puasa ........................................................ 14 1.3. SOAL EVALUASI ...................................................................................................... 15 BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 19 2.1. Hasil........................................................................................................................ 19 BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 26 3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………. 26 3.2.Saran ....................................................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 27

4

BAB 1 RANCANGAN PEMBELAJARAN 1.1. RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) Nilai Karakter/ Akhlak Kompeten si Dasar

1

Pengendalian diri Menjelask an ketentuan puasa wajib.

2.siswamem praktekan

Pengendalian emosi

Puasa

Aktualisasi Nilai Akhlaq Mulia Dalam Pembelaja ran Mempunyai kesabaran yang tinggi dan mampu mengekang emosi.

Mempunyai keinginan yang tinggi dan mampu mengekang emosi

Materi Pokok/ Pembelajara n

Puasa wajib dan puasa sunnah

Kegiatan Pembelaja ran

Pert emu an

1

1. Mendengar kan uraian guru tentang ketentuan puasa wajib sehingga mampu menjelaska nnya.

Memprakte kanpuasa dalam kehidupan sehari-hari

2,3,4 ,5

5

1.2. Bahan Ajar A. Pengertian Puasa

Puasa merupakan salah satu dari rukun islam kita sebagai umat muslim wajib menjalankan puasa Ramadhan saya menuliskan tema puasa ini agar kita lebih mengerti apa puasa itu dan semoga kita menjadi penguasa diri kita sendiri dengan berpuasa. Ramadhan merupakan bulan dimana kita harus dapat mengendalikan diri kita,hal yang utama yang harus kita lakukan dalam pelaksanaan puasa ramadhan adalah kita harus menjadi penguasa dan raja bagi diri kita sendiri kita harus benar-benar mengendalikan menurut aturan Ilahi yang berlaku. Kalau berbicara harus kita kendalikan demikian juga dengan mata semuanya harus kita kendalikan dengan baik. Mungkin kadang ada bertanya kenapa kita tetap sengsara, atau mengapa hidup kita gelisah dan tidak tenang ? jawaban yang tepat adalah karena kita tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri. Pada bulan Ramadhan ini kita harus seperti kepongpong masuk seperti ulat berbulu yang ditakuti dan menjijikan dan keluar sebagai kupu-kupu yang indah yang begitu disenangi banyak orang, yang dapat kita artikan sebusuk dan sekotor apapun diri kita ,setelah menjalankan ibadah puasa ini kita harus menjadi orang yang memiliki kepribadian yang indah dan bermanfaat bagi dirikita sendiri dan orang lain. Di bulan suci Ramadhan inilah kesempatan yang baik untuk megembleng diri agar menjadi terindah dan terbaik. Rasulullah mensinyalir,umat islam akan banyak

6

melaksanakan puasa ,hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Bagai mana menurut ada apakah ini benar? Kalau Rasulullah sudah mensinyalir demikian memang demikian keadaannya karena semua yang dikatakan dan dilakukan Rasulullah semua itu benar adanya dan tidak ada yang salah . Perkembangan pada saat ini apakah sesuai dengan sinyalemen Rasulullah tadi? Ibadah puasa umat islam pada saat ini Alhamdulillah sudah agak meningkat ternyata mereka mulai sadar ,mereka sadar bahwa ibadah puasa ini tidaklah sebuah tradisi saja melainkan sebuah jalan untuk meningkatkan keimanan.

B.Tujuan

1) Memahami Pengertian puasa Puasa tidak hanya menaha diri dari makan dan minum tapi harus menahan diri dari hal-hal yang akan merusak pahala puasa bitu sendiri ibadah puasa yang pokok adalah “menahan makan,minum,dan hawa nafsu mulai terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari” akan tetapi kita juga harus menahan nafas,bibir,mata, dan semua anggota badan kita dari halhal yang akan mebatalkan puasa. Jika menurut mata sesuatu itu enak dilihat ,tetapi akan merusak amalan puasa maka tundukanlah . Demikian pula dengan bibir kita harus berhenti untuk tidak bicara yang tidak baik dan berguna. Mudah-mudahan setelah mulut,mata ,dan seluruh anggota badan kita bersih dengan menahan diri dari segala sesuatu yang tidak baik semoga hati kita menjadi bersih , dan hal ini merupakan puncak dari dari segala keindahan menikmati hidup di

7

dunia ini. Karena orang yang hatinya bersih akan menjadi cahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

2.Medefisinikan Macam-macam Puasa A. Puasa Fardu

Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat Islam. Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain:

1. Puasa bulan Ramadhan Puasa dalam bulan Ramadhan dilakukan berdasarkan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an sebagai berikut : – yâ ayyuhal-ladzîna âmanûkutiba ‘alaykumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alal-ladzîna min qoblikum la’allakum tattaqûn – Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu terhindar dari keburukan rohani dan jasmani (QS. Al Baqarah: 183). – syahru Romadhônal-ladzî unzila fîhil-qurânu hudal-lin-nâsi wa bayyinâtim-minal-hudân wal-furqôn(i). Faman syahida min(g)kumusysyahro falyashumh(u). wa man(g) kâna marîdhon aw ‘alâ safari(g) fa’iddatum-min ayyâmin ukhor. Yurîdullohu bikumul-yusro wa lâ yurîdu bikumul-‘usro wa litukmilul-‘iddata walitukabbirulloha ‘alâ mâ hadâkum wa la’allakum tasykurûn “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di

8

dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqoroh: 185)

2. Puasa Kafarat

Puasa kafarat adalah puasa sebagai penebusan yang dikarenakan pelanggaran terhadap suatu hukum atau kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehingga mengharuskan seorang mukmin mengerjakannya supaya dosanya dihapuskan, bentuk pelanggaran dengan kafaratnya antara lain : • Apabila seseorang melanggar sumpahnya dan ia tidak mampu memberi makan dan pakaian kepada sepuluh orang miskin atau membebaskan seorang roqobah, maka ia harus melaksanakan puasa selama tiga hari. • Apabila seseorang secara sengaja membunuh seorang mukmin sedang ia

9

tidak sanggup membayar uang darah (tebusan) atau memerdekakan roqobah maka ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut (An Nisa: 94). • Apabila dengan sengaja membatalkan puasanya dalam bulan Ramadhan tanpa ada halangan yang telah ditetapkan, ia harus membayar kafarat dengan berpuasa lagi sampai genap 60 hari.

3. Puasa Nazar Puasa nadzar adalah puasa yang tidak diwajibkan oleh Tuhan, begitu juga tidak disunnahkan oleh Rasulullah saw., melainkan manusia sendiri yang telah menetapkannya bagi dirinya sendiri untuk membersihkan (Tazkiyatun Nafs) atau mengadakan janji pada dirinya sendiri bahwa apabila Tuhan telah menganugerahkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan, maka ia akan berpuasa sekian hari. Mengerjakan puasa nazar ini sifatnya wajib. Hari-hari nazar yang ditetapkan apabila tiba, maka berpuasa pada hari-hari tersebut jadi wajib atasnya dan apabila dia pada hari-hari itu sakit atau mengadakan perjalanan maka ia harus mengqadha pada hari-hari lain dan apabila tengah berpuasa nazar batal puasanya maka ia bertanggung jawab mengqadhanya. B. PUASA SUNNAT

Puasa sunnat (nafal) adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun puasa sunnat itu antara lain :

10

1. Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal Bersumber dari Abu Ayyub Anshari r.a. sesungguhnya Rasulallah saw. bersabda: “ Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal , maka seakan – akan dia berpuasa selama setahun”.

2. Puasa Tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah Pada suatu hari ada seorng Arabdusun datang pada Rasulullah saw. dengan membawa kelinci yang telah dipanggang. Ketika daging kelinci itu dihidangkan pada beliau maka beliau saw. hanya menyuruh orang-orang yang ada di sekitar beliau saw. untuk menyantapnya, sedangkan beliau sendiri tidak ikut makan, demikian pula ketika si arab dusun tidak ikut makan, maka beliau saw. bertanya padanya, mengapa engkau tidak ikut makan? Jawabnya “aku sedang puasa tiga hari setiap bulan, maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih setiap bulan”. “kalau engkau bisa melakukannya puasa tiga hari setiap bulan maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih yaitu pada hari ke tiga belas, empat belas dan ke lima belas. 3. Puasa hari Senin dan hari Kamis. Dari Aisyah ra. Nabi saw. memilih puasa hari senin dan hari kamis. (H.R. Turmudzi)

11

4. Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji) Dari Abu Qatadah, Nabi saw. bersabda: “Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang tekah lalu dan satu tahun yang akan datang” (H. R. Muslim)

5. Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam. Dari Salim, dari ayahnya berkata: Nabi saw. bersabda: Hari Asyuro (yakni 10 Muharram) itu jika seseorang menghendaki puasa, maka berpuasalah pada hari itu.

6. Puasa nabi Daud as. (satu hari bepuasa satu hari berbuka) Bersumber dari Abdullah bin Amar ra. dia berkata : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya puasa yang paling disukai oleh Allah swt. ialah puasa Nabi Daud as. sembahyang yang paling d sukai oleh Allah ialah sembahyang Nabi Daud as. Dia tidur sampai tengah malam, kemudian melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi dia gunakan untuk tidur, kembali Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari.”

7. Puasa bulan Rajab, Sya’ban dan pada bulan-bulan suci Dari Aisyah r.a berkata: Rasulullah saw. berpuasa sehingga kami mengatakan: beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan: beliau tidak berpuasa. Saya tidaklah melihat Rasulullah saw.

12

menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadhan. Dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban.[8]

C. PUASA MAKRUH

Menurut fiqih 4 (empat) mazhab, puasa makruh itu antara lain :

1.Puasa pada hari Jumat secara tersendiri Berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat saja untuk berpuasa. Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Nabi saw. bersabda: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jum’at, melainkan bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.” [9] • 2. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari itu.”[10] • 3. Puasa pada hari syak (meragukan) Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari yang diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing, maka

13

sebagian kaum menjauh. Maka ‘Ammar berkata: Barangsiapa yang berpuasa hari ini maka berarti dia mendurhakai Abal Qasim saw.[11]

D. PUASA HARAM

Puasa haram adalah puasa yang dilarang dalam agama Islam. Puasa yang diharamkan. Puasa-puasa tersebut antara lain:

1.Puasa pada dua hari raya Dari Abu Ubaid hamba ibnu Azhar berkata: Saya menyaksikan hari raya (yakni mengikuti shalat Ied) bersama Umar bin Khattab r.a, lalu beliau berkata:”Ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw. Untuk mengerjakan puasa, yaitu hari kamu semua berbuka dari puasamu (1 Syawwal) dan hari yang lain yang kamu semua makan pada hari itu, yaitu ibadah hajimu.[12](Shahih Bukhari, jilid III, No.1901) 2. Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: “Tidak boleh seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, di suatu hari selain bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin suaminya.”[13](Sunan Ibnu Majah, jilid II, No.1761).

14

3. Mejelaskan Hal-hal yang Mebatalkan Puasa • Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya. • Jima’ (bersenggama). • Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa. • Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena keluarnya tanpa sengaja. • Keluarnya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari. • Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. ”Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib qadha.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Dalam lafazh lain disebutkan : “Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib) mengganti puasanya).” DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari Abu Hurairah secara maudu’ dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-Shahihah No. 923. • Murtad dari Islam (semoga Allah melindungi kita darinya). Perbuatan ini menghapuskan segala amal kebaikan. Firman Allah Ta’ala: Seandainya mereka

15

mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. “(Al-An’aam:88). Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu, lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat, atau air tanpa disengaja. Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia mandi, shalat dan berpuasa.

1.3. SOAL EVALUASI Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Orang yang murtad maka menghapus … a. Dosanya

c. doa-doanya

b. Amal Ibadahnya

d. rejekinya

2. Bila Berpuasa mendapat pahala,jika ditinggalkan mendapatkan dosa merupakan pengertian dari puasa…. a. Wajib

c. Nazar

b. Sunah

d. Haram

3. Puasa yang dilakukan karena ingin menebus janji disebut puasa….. a. Wajib

c. Nazar

b. Sunah

d. Haram

4. Puasa yang dilakukan pada hari senin kamis disebut puasa….. c. Wajib

c. Nazar

d. Sunah

d. Haram

16

5. Puasa yang dilakukan seorang wanita tanpa mendapat izin dari suaminya disebut puasa….. a. Wajib

c. Nazar

b. Sunah

d. Haram

6. Bila seseoarang yang sedang berpuasa tapi ia muntah denga disengaja maka puasanya … a. batal

c. makruh

b. tidak batal

d. mubah

7. Apabila dengan sengaja membatalkan puasanya dalam bulan Ramadhan tanpa ada halangan yang telah ditetapkan, ia harus membayar kafarat selama… a. 60 hari Berturut-turut

c. 40 hari Berturut-turut

b. 30 hari Berturut-turut

d. 50 hari Berturut-turut

8. Orang yang keluar dari ajaran agama islam disebut …. a. Trasmigran

c. Pepindahan

b. Trasmigasi

d. murtad

9. Wanita yang sedang dalam nifas tidk wajib melaksanakan ibadah, lama nisaf …. a. 60 hari

c. 40 hari

b. 30 hari

d. 50 hari

10. Yang merupakan contoh puasa sunah dibawah ini kecuali … a. Puasa senin Kamis

c. Puasa nabi Isa

b. Puasa pertengahan bulan

d. Puasa Nabu Dud

17

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Pada usia berapakah anak-anak diwajibkan berpuasa ?

2. Siapa yang wajib berpuasa Ramadhan ?

3. Apakah yang dimasud dengan puasa wajib?

4. Apakah yang dimasud dengan puasa sunah?

5. Apakah yang dimasud dengan puasa nazar?

6. Apakah yang dimasud dengan puasa haram?

7. Berikan contoh dari puasa wajib?

8. Berikan contoh dari puasa sunah?

9. Berikan contoh dari puasa haram?

10. Apasaja yang membatalkan puasa ?

Tentukan pertanyaan dibawah ini benar atau salah !

1. Orang yang wajib berpuasa dibulanRamadhan hanyalah orang yang beriman? O.benar

O.salah

2. Orang yang tidak mendapat izin suaminya, bagi yang telah bersuami maka haram baginya berpuasa? O.benar

O.salah

18

3. Orang yang berpuasa karenaorang tersebut mempunyai janji maka disebut puasanazar? O.benar

O.salah

4.Orang yang sedang berpuasa tapi lupa makan dan minum maka puasanya tidak batal O.benar

O.salah

5. Seorang wanita yang haid tidak diwajibkan untuk berpuasa O.benar

O.salah

6. Puasa hanya akan membuat kita sakit O.benar

O.salah

7. Puasa dapat mengobati penyakit O.benar

O.salah

8. puasa senin kamis, puasa Nabi Dauh merupakan puasa wajib O.benar

O.salah

9. Puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja O.benar

O.salah

10. Seseoarang yang murtad maka akan menghapus segala amal ibadahnya O.benar

O.salah

19

BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Hasil Hasil yang dapat dikembangkan dari pembahasan materi diatas yang sudah dijelaskan, peserta didik melakukan penyusunan materi dalam belajar , sehingga seluruh peserta didik memahami semua materi dengan cara penjelasan yang sesuai dengan materi untuk dapat mepresentasikan dihadapan pesrta didik lainnya dalam artian peserta didik menjelaskan apa yang sudah dijelaskan Tenaga Pendidik tersebut..

2.2. Pembahasan Puasa memiliki beberapa manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya: • Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama. Firman Allah Ta ‘ala : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. ” (Al-Baqarah: 183) Catatan Penting : Dalam kesempatan ini, kami mengingatkan kepada para saudaraku kaum muslimin yang suka merokok. Sesungguhnya dengan cara berpuasa mereka bisa meninggalkan kebiasaan merokok yang mereka sendiri percaya tentang

20

bahayanya terhadap jiwa, tubuh, agama dan masyarakat, karena rokok termasuk jenis keburukan yang diharamkan dengan nash Al-Qur’anul Karim. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih balk. Hendaknya mereka tidak berpuasa (menahan diri) dari sesuatu yang halal, kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram, kami memohon ampun kepada Allah untuk kami dan untuk mereka. • Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan. • Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut. • Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan. • Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan

21

hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir. • Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka. • Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa ( Lihat kitab Larhaa’iful Ma’aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim). B. Keutamaan Puasa Puasa merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala yang mana Allah menjanjikan keutamaan dan manfaat yang besar bagi yang mengamalkannya,

22

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, ‫ص ْو ِم‬ ّ ِ ‫ َو‬.‫ فَإِنَّهُ ِلي َوأَنَا أَجْ ِزي ِب ِه‬.‫ام‬ ِ ‫ ُك ُّل َع َم ِل اب ِْن آد َ َم لَهُ إال‬:ّ‫قَا َل هللاُ َع َّز َو َجل‬ َ ‫ فَإِذَا َكانَ َي ْو ُم‬.ٌ‫الص َيا ُم ُجنَّة‬ َ ‫الص َي‬ ْ ُ‫أ َ َح ِد ُك ْم فَال َي ْرف‬ ‫س‬ ْ ‫ث َوال َي‬ ُ ‫صائِ ٌم – َم َّرتَي ِْن – َوالَّذِي نَ ْف‬ َ ‫ ِإنِّي‬:‫ فَ ْل َيقُ ْل‬،ُ‫ فَإ ِ ْن شَات َ َمهُ أ َ َحدٌ أ َ ْو قَاتَلَه‬.‫صخَبْ َوال َيجْ َه ْل‬ ْ َ ‫صائِ ِم أ‬ ‫ ِإذَا‬:‫َان يَ ْف َر ُح ُه َما‬ ِ ِ‫طيَبُ ِع ْندَ هللاِ يَ ْو َم ال ِقيَا َم ِة ِم ْن ِريْح‬ َّ ‫ َو ِلل‬.‫المسْك‬ َّ ‫ف فَ ِم ال‬ ُ ‫ لَ َخلُ ْو‬.ِ‫ُم َح َّم ٍد ِبيَ ِده‬ ِ ‫صائِ ِم فَ ْر َحت‬ ْ ‫ط َر فَ ِر َح ِب ِف‬ َ ‫أ َ ْف‬ ‫ص ْو ِم ِه‬ َ ‫ي َربَّهُ فَ ِر َح ِب‬ َ ‫ َو ِإذَا لَ ِق‬.ِ‫ط ِره‬ “Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya). ّ ِ ‫َّللاِ ْبنُ َم ْسلَ َمةَ َع ْن َمالِكٍ َع ْن أَبِي‬ َّ ‫ي‬ َّ ُ ‫َحدَّثَنَا َع ْبد‬ ُ‫َّللاُ َع ْنه‬ ِ ‫الزنَا ِد َع ْن ْاْلَع َْرجِ َع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ َر‬ َ ‫ض‬ ْ ُ‫الصيَا ُم ُجنَّةٌ فَ َال يَ ْرف‬ َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫سو َل‬ ‫ث َو َال َيجْ َه ْل َوإِ ْن ا ْم ُرؤٌ قَات َلَهُ أَ ْو شَاتَ َمهُ فَ ْليَقُ ْل‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬ ّ ِ ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬ ْ َ ‫صائِ ِم أ‬ ُ‫ْك يَتْ ُرك‬ َّ َ‫ط َيبُ ِع ْند‬ ِ ‫َّللاِ تَعَالَى ِم ْن ِريحِ ْال ِمس‬ َّ ‫وف فَ ِم ال‬ ُ ُ‫صائِ ٌم َم َّرتَي ِْن َوالَّذِي نَ ْفسِي بِيَ ِد ِه لَ ُخل‬ َ ‫إِنِّي‬ َ ‫سنَةُ ِب َع ْش ِر أَ ْمثَا ِل َها‬ َ ‫ط َعا َمهُ َوش ََرا َبهُ َو‬ ّ ِ ‫ش ْه َوتَهُ ِم ْن أَجْ ِلي‬ َ ‫الص َيا ُم ِلي َوأَنَا أَجْ ِزي ِب ِه َو ْال َح‬

23

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :”Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). • Kapan dan bagaimana puasa Ramadhan diwajibkan ? Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah terlihatnya hilal, atau setelah bulan Sya’ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan wajib dilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan disaksikan seorang yang dipercaya, sedangkan awal bulan-bulan lainnya ditentukan dengan kesaksian dua orang yang dipercaya. • Siapa yang wajib berpuasa Ramadhan ? Puasa Ramadhan diwajibkan atas setiap muslim yang baligh (dewasa), aqil (berakal), dan mampu untuk berpuasa. • Syarat wajibnya puasa Ramadhan ? Adapun syarat-syarat wajibnya puasa Ramadhan ada empat, yaitu Islam, berakal, dewasa dan mampu. • Kapan anak kecil diperintahkan puasa ? Para ulama mengatakan Anak kecil disuruh berpuasa jika kuat, hal ini untuk melatihnya, sebagaimana disuruh shalat pada umur 7 tahun dan dipukul pada umur 10 tahun agar terlatih dan membiasakan diri. • Syarat sahnya puasa. Syarat-syarat sahnya puasa ada enam : 1. Islam : tidak sah puasa orang kafir sebelum masuk Islam.

24

2. Akal : tidak sah puasa orang gila sampai kembali berakal. 3. Tamyiz : tidak sah puasa anak kecil sebelum dapat membedakan (yang baik dengan yang buruk). 4. Tidak haid : tidak sah puasa wanita haid, sebelum berhenti haidnya. 5. Tidak nifas : tidak sah puasa wanita nifas, sebelum suci dari nifas. 6. Niat : dari malam hari untuk setiap hari dalam puasa wajib. Hal ini didasarkan “Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor.” (H.R.Ibnu Khuzaimah) Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan. Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita siasia saja. Allah berfirman yang maksudnya: “Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah

25

tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (s.al-A’raf:31) Nabi s.a.w.juga bersabda: “Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang.” Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali. Allah berfirman yang maksudnya: “Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa. (s.al-Baqarah:185)

26

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1.KESIMPULAN Memang segala sesuatu harus diketahuai ilmunya dan dasar-dasar yang mendasari sesuatu hal,sehingga seseorang akan mau dan mampu mempelajari dan mengamalkan sesuatu hal lebih banyak dan dengan baik sepertipula puasa, maka seseorang itu akan melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh kalo tahu manfaatnya dan hokum-hukum yang mendasari sebuah amalan.Jadi jadikanlah bulan suci Ramadhan ini sebagai bulan untuk berprestasi seperti halnya Rasulullah saw. Para sahabat dan orang-orang saleh sebagai bulan untuk berprestasi kepada Allah. Jagan sia-siakan kesempatan terbaik ini karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah Swt.Bulan Ramadhan merupakan hadiah besar yang langsung dberikan Allah .

3.2.Saran Dari usulan diatas kami menyarankan bagi pembaca,Bagi umat islam sebagai sarana penyucian diri, Insya Allah,orang termalangpun bias sukses apabila melaksanakan puasa dengan baik dan benar. Oleh karena itu segeralah mengejar ilmunya dan amalkan dengan sungguh-sungguh.

\

27

DAFTAR PUSTAKA (koni, sai) (Placeholder1)Gymnastiar,Abdullah KH (2002). Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauuhiid. Bandung: Mizan

More Documents from "Tini Sena"

Souvenir.xlsx
July 2020 3
Tugas_pai_kus.docx
June 2020 0
Book1.xlsx
July 2020 3
5.3.1. Ep 5 Revisi.docx
December 2019 31