Tugas_kelompok_shopee_5c1bc61ec8967.docx

  • Uploaded by: Muhammad Rohim
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_kelompok_shopee_5c1bc61ec8967.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,365
  • Pages: 11
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN SHOPEE

Disusun Guna Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen Semester V Pengampu: Andri Veno, S.E., M.M.

Oleh:

Muhammad Rohim Adnan Sabastian Levi Suryaningsih Dyah Arum Mawarsari Bella Jania Nur Rohmah

B100160278 B100160280 B100160301 B100160302 B100160303

KELAS : F

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat semakin serba instan dikarenakan mayoritas masyarakat memiliki mobilitas yang tinggi dalam kegiatan sehari-harinya. Sehingga masyarakat seringkali mencari sesuatu yang praktis dan serba instan dalam mememunhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut diikuti dengan adanya berbagai penyediaan layanan yang membantu masyarakat. Setiap perusahaan menawarkan keunggulan kepada konsumen supaya dapat terus bertahan. Semakin menarik, mudah, dan menguntungkan sistem penjualan bagi konsumen, maka keuntungan bagi perusahaan semakin besar. Oleh karena itu, sistem penjualan suatu perusahaan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan perusahaan karena sistem penjualan perusahaan tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. Penerapan teknologi komunikasi informasi yang bisa digunakan untuk menunjang sistem penjualan adalah E-commerce. E-commerce adalah penjualan yang

dilakukan

melalui

media

elektronik.

Menurut

Surawiguna

(2010)

mendeskripsikan e-commerce sebagai salah satu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang berfokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik. E-commerce membawa peluang bisnis yang besar (seperti penjualan produk dan penyediaan layanan online) dan pertumbuhan pendapatan (Rohm dan Swaminathan, 2004). Oleh karena itu, perusahaan saat ini berlomba-lomba menyediakan layanan online baik sebagai pengganti atau sebagai tambahan untuk layanan offlinenya yang tradisional (Pujari, 2004). Namun, meski dengan meningkatnya jumlah pelanggan untuk belanja online, e-commerce terbukti lebih rumit dibandingkan cara tradisional dalam berbisnis (Santouridis et al., 2012). Meningkatkan kualitas layanan e- commerce dianggap sebagai salah satu faktor kunci menuju kesuksesan atau kegagalan (Yang, 2001) dalam rantai pasokan e-retailing. Di Indonesia, belanja secara online telah menjadi pilihan banyak pihak

untuk memperoleh barang. Pertumbuhan e-commerce yang terus meningkat di

Indonseia membuat Shopee ikut meramaikan industri ini. Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace pertama bagi konsumen–ke-konsumen (C2C) yang aman, menyenangkan, mudah, dan praktis dalam jual beli. Shopee sebagai salah satu situs yang wadah jual beli secara online yang telah melakukan perubahan untuk menarik minat pelanggan agar lebih banyak bertransaksi melalui situs tersebut. Shopee lebih fokus

pada

platform

mobile

sehingga

orang-orang

lebih

mudah

mencari,

berbelanja, dan berjualan langsung di ponselnya saja. Kualitas layanan dalam konteks e-commerce semakin dikenal sebagai cara yang efektif untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif (Zeithaml, 2002) sebuah isu strategis untuk kesuksesan jangka panjang (Parasuraman, 2005), dan penentu utama kepuasan pelanggan dan loyalitas (Gummerus, 2004; Ribbink, 2004). Gilbert dkk dalam Jurnal Aryani dan Rosnita (2010:11115) mengungkapkan kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningktan market share suatu produk. Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan perusahaan. Tetapi menurut Kotler dan Keller (2008:132) survey konsumen menunjukkan bahwa hal yang paling signifikan yang menghalangi seseorang untuk berbelanja secara online adalah tidak adanya pengalaman yang menyenangkan, interaksi sosial, dan konsultasi pribadi dengan perwakilan perusahaan. Situasi ketidakpuasan terjadi menakala konsumen telah menggunakan produk atau mengalami jasa yang dibeli dan merasakan bahwa kinerja produk ternyata tidak memenuhi harapan. Ketidakpuasan bisa menimbulkan sikap negatif terhadap merek maupun produsen

atau

penyediaan

jasanya, berkurangnya kemungkinan pembelian ulang, peralihan merek (brand switching), dan berbagai macam perilaku complain (Tjiptono, 2012:302). Salah satu perusahaan E- Commerce yang ada di indonesia adalah Shopee. Shopee merupakan perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan Garena (berubah nama menjadi SEA Group), perusahaan internet di Asia Tenggara. Menjalankan bisnis C2C mobile marketplace, Shopee resmi diperkenalkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan negara Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Mengusung visi "Menjadi C2C Mobile Marketplace Nomor 1 di Asia Tenggara", Shopee yang berada di bawah naungan CEO, Chris Feng, pria lulusan terbaik dari Universitas Nasional Singapura yang memungkinkan para penggunanya membeli atau menjual barang melalui aplikasi yang tersedia di platform iOS dan Android.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian E-commerce dan sejarah perusahaan shopee? 2. Bagaimana pengaruh E-commerce dilihat dari analisis SWOT? 3. Mengapa Shopee menjadi E-commerce paling banyak diakses? 4. Bagaimana cara Shopee menghadapi pasar bisnis online 2018?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian e-commerce dan sejarah perusahaan shopee. 2. Untuk mengetahui pengaruh E-commerce dilihat dari analisis SWOT. 3. Untuk mengetahui Shopee merupakan situs E-commerce paling banyak diakses 4. Untuk mengetahui cara Shopee menghadapi pasar bisnis online 2018

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian E-commerce Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau ecommerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, ecommerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

Sejarah Shopee Shopee merupakan perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan Garena (berubah nama menjadi SEA Group), perusahaan internet di Asia Tenggara. Menjalankan bisnis C2C mobile marketplace, Shopee resmi diperkenalkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan negara Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Mengusung visi "Menjadi C2C Mobile Marketplace Nomor 1 di Asia Tenggara", Shopee yang berada di bawah naungan CEO, Chris Feng, pria lulusan terbaik dari Universitas Nasional Singapura yang memungkinkan para penggunanya membeli atau menjual barang melalui aplikasi yang tersedia di platform iOS dan Android. Shopee Indonesia adalah salah satu pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Garena (berubah nama menjadi SEA Group). Bisnis C2C (customer to customer) mobile

marketplace yang diusung Shopee memungkinkan kehadirannya dapat dengan mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk di Indonesia. Shopee Indonesia resmi diperkenalkan di Indonesia pada Desember 2015 di bawah naungan PT Shopee International Indonesia. Sejak peluncurannya, Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan hingga Oktober 2017 aplikasinya sudah didownload oleh lebih dari 43 juta pengguna. Menawarkan one stop mobile experience, Shopee menyediakan fitur live chat yang memudahkan para penjual dan pembeli untuk saling berinteraksi dengan mudah dan cepat.

B. Pengaruh E-commerce dilihat dari analisis SWOT pada Perusahaan Shopee Shopee merupakan salah satu aplikasi marketplace online yang mulai masuk Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015. Shopee memiliki guna untuk jual beli yang dilakukan melalui ponsel agar lebih mudah dan cepat. Shopee juga sama dengan e-commerce lainnya yang dimana Shopee banyak sekali menawarkan berbagai macam produk-produk seperti produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Di dalam Shopee sangat banyak sekali fitur-fitur yang disediakan untuk memudahkan pengguna melakukan transaksi, tidak hanya fitur tetapi Shopee juga banyak sekali menawarkan program seperti promosi gratis ongkir (ongkos kirim). Program atau promosi gratis ongkir menyebabkan Shopee banyak sekali dikunjungi oleh para pengguna aplikasi e-commerce khususnya untuk belanja online dikarenakan program tersebut sangatlah diminati dan meringankan biaya pembelanjaan oleh pembeli. Dengan cara untuk mendapatkan program gratis ongkir sangat mudah cukup dengan mengikuti syarat-syarat yang diberikan oleh pihak Shopee ataupun dari pihak toko online shop yang bekerja sama dengan Shopee sendiri. Shopee merupakan salah satu e-commerce yang cukup populer digunakan. Sejak meluncur resmi pada Desember 2015 di Indonesia, Shopee telah menghadirkan layanan free ongkir sebagai taktik untuk bersaing dengan beberapa kompetitor lokal seperti Tokopedia, BukaLapak, elevenia, dan MatahariMall. Setiap harinya, Shopee rata-rata melayani lebih dari 250.000 transaksi, dengan sekitar 100.000 di antaranya berasal dari Indonesia. Di tanah air sendiri, mereka telah berhasil menjangkau 515 kota dan menggaet ribuan pengguna aktif. Pada tanggal 9 November 2017, marketplace jual beli online Shopee telah meresmikan kehadiran Shopee Mall sebagai direktori belanja terbaru di dalam platform mobile e-commerce mereka.shopee mall ini berhasil

diimplementasikan dan dapat membuat pengunjung yakin keaslian produknya.Shopee bisa bertahan karena strategi marketing yang baik, dan populer dikalangan remaja khususnya wanita. dan berhasilnya layanan yang diberikan meliputi garansi barang selama tujuh hari, flash sales, dan pengiriman gratis sama penerapan shopee mall.

Analisis SWOT 2.1. Stenght (Kekuatan) a. Respon Website yang cepat b. Adanya fitur chat yang digunakan pembeli untuk bertanya ke penjual/seller yang telah disediakan oleh shopee c. Menggunakan aplikasi Shopee dapat menghemat waktu karena tidak perlu keluar untuk mencari barang yang diinginkan d. Banyaknya kategori yang disediakan e. Adanya pengiriman gratis tanpa ongkos kirim f. Tampilannya simple dan menarik 2.2. Weekness (Kelemahan) a. Terkadang situs sulit di akses atau bahkan lambat pada jam-jam tertentu b. Hanya bisa menjangkau kota dan masyarakat yang memiliki akses internet c. Semakin jauh tempat pengiriman barang semakin jauh ongkos kirim 2.3. Opportunity (Peluang) a. Meningkatkan fitur pada shopee agar lebih menarik pembeli b. Peluang online shop akan meningkat tiap tahunnya c. Mengupdate software agar tidak kalah saing dengan kompetitor d. Aplikasi Shopee mudah diakses 2.4. Thread (Ancaman) a. Banyak aplikasi serupa yang mengatasnamakan Shopee b. Pencurian data oleh orang yang tidak bertanggung jawab c. Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain d. Persaingan harga dengan aplikasi serupa e. Persaingan secara global dengan aplikasi serupa

C. Shopee menjadi E-commerce paling banyak diunduh Pemain e-commerce asal Singapura ini menempati urutan kelima sebagai top 5 e-commerce di Indonesia. Shopee dikunjungi oleh lebih dari 34,5 juta pengunjung tiap bulannya. Meskipun tidak berada dalam urutan pertama toko online terpopuler, aplikasi belanja Shopee justru menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh masyarakat baik di app store maupun play store. Kini Shopee punya 29 ribu pengikut Twitter, 712 pengikut Instagram, dan 9 juta pengikut di Facebook. Tidak mau kalah, e-commerce yang dipimpin Chris Feng ini memiliki 1.129 karyawan di Indonesia. Bahkan, Presiden Sea Nick Nash dalam wawancara dengan Tech in Asia mengatakan bahwa dari gross merchandise value (GMV/pendapatan kotor) Shopee sebesar US$ 389 juta per September 2017, sepertiganya disumbang dari penjualan fashion. Dalam laporan berjudul Perilaku Belanja Online di Indonesia itu, 65% pengguna e-commerce didominasi perempuan, sedangkan 35%-nya laki-laki. Di lihat dari usia, 50% dari mereka berusia 25-34 tahun alias generasi millennials. Sebanyak 31% adalah Generasi Z (15-24 tahun), dan 2% kelompok usia 35 tahun ke atas. Riset itu juga mengungkapkan, Shopee menjadi e-commerce yang paling tinggi awareness-nya dengan skor 81, disusul Lazada dengan skor 80, dan Tokopedia 78. “Shopee juga menjadi yang tertinggi dari segi awareness karena memang ia sedang gencar-gencarnya beriklan di media massa. Awareness yang tinggi membuat trafik kunjungan

pun

meninggi,”

terang

Felix

Sugianto, Business

Development

Director Snapcart Asia Pasifik. Felix melanjutkan, adapun media yang banyak digunakan oleh e-commerce dalam menjalin komunikasi saat ini masih didominasi melalui televisi 24,5%, kemudian informasi dari keluarga dan teman sebesar 24,3%, iklan di media sosial 21%, dan situs online lainnya 15,1%.

D. Cara Shopee menghadapi pasar bisnis online 2018 Shopee menjadi salah satu e-commerce yang paling populer dan laku di kalangan netizen. Bahkan sepanjang tahun 2017, berdasarkan riset iPrice, Shopee dinilai memiliki pertumbuhan konsisten dan berhasil menyalip pesaingnya dalam kategori search interest. Diungkapkan oleh Rezki Yanuar Brand Manajer Shopee pada Minggu (4/2/2018). Bahwa strategi mereka sebenarnya simple dengan mendengarkan konsumen dari semua sisi baik seller maupun buyer. dengan adanya kampus Shopee, program ini

menjadi program edukasi ke para seller Indonesia untuk berjualan online dan mereka berkeliling ke 30 kota tahun ini. Bahkan kota yang dituju Kampus Shopee hingga menjangkau Papua, setelah sebelumnya hanya menjangkau 13 kota di tahun 2017. Menurut Rezki, program ini akan menjadi program andalan untuk menjaring seller yang belum melek teknologi namun berpotensi dan jumlahnya sangat besar. Tahun lalu shopee mendapatkan 30 ribu seller dari 13 kota. Semakin banyak penjual online maka pertumbuhan Shopee pun makin positif. Apalagi ini bersamaan dengan program Gratis Ongkir yang membuat pengiriman barang makin merata, cepat, sekaligus menambah kenyamanan pembeli. Program gratis ongkir masih ada di tahun 2018 karena shoppe sudah berkomitmen dan program Gratis Ongkir

yang begitu kuat. Dua program andalan

Shopee yaitu Kampus Shoope dan Gratis Ongkir ini adalah andalah Shopee menghadapi pasar e-commerce di tahun 2018. Shopee akan semakin aktif dari sisi aplikasi online. Dari sisi teknologi shopee ingin memberikan pengalaman terbaik dan mudah. Shopee fokus di apps dimana sudah semua orang menggunakan HP lalu ditambah program menarik. Diprediksikan inovasi ini akan makin menguntungkan posisi Shopee di dunia e-commerce.

BAB III KESIMPULAN

Teknologi telah berkembang pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk bisnis. Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi dan informasi telah berjalan sedemikian rupa, sehingga kondisi pada saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan beberapa waktu yang lalu. Pemanfaatan teknologi tersebut telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih dan mudah diperoleh, dan melalui hubungan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dapat digunakan untuk bahan melakukan langkah bisnis selanjutnya, pihak-pihak yang terkait dalam transaksi tidak perlu bertemu face to face. E-commerce merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan antara dua pihak atau lebih, terjadi adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi yang menggunakan internet sebagai media utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut. Di satu sisi, internet memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis yang dapat memungkinkan adanya transaksi secara global. Namun, di sisi lain internet juga tidak terlepas dari adanya kelemahan terutama dalam tindak kejahatan atau kecurangan komputer dan internet. Untuk itu dibutuhkan sistem keamanan yang dapat memberikan jaminan bagi perusahaan yang menjalankan e-commerce. Adanya hukum siber (cyberlaw) akan membantu pelaku bisnis dan auditor untuk melaksanakan tugasnya. Cyberlaw memberikan rambu-rambu bagi para pengguna internet.

DAFTAR PUSTAKA

Feindt, S., Jeffcoate, J., & Chappell, C. (2002). Identifying Success Factors for Rapid Growth

in SME E-COmmerce. Small Basiness Economic, 51-52. Hallikainen, H., & Laukkanen, T. (2018). National Culture and Consumers Trust in ECommerce. International Journal of Information Management, 97-98. Putera, A. D. (2017, 12 14). Ini Alasan E-Commerce di India Lebih Berkembang Ketimbang Indonesia. Dipetik 9 20, 2018, dari Kompas.com: https://ekonomi.kompas.com suiryuk. (2012, 10 17). Pengertian E-Commerce. Dipetik 9 18, 2018, dari wordpress.com: https://suiryuk.wordpress.com Terzia, N. (2012). The Impact of E-Commerce On International Trade and Employment. Review Jurnal, 1-9. Yapar, B. K., Bayrakdar, S., & Yapar, M. (2015). The Role of Taxation Problems on the Development of E-Commerce. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 642-643.

More Documents from "Muhammad Rohim"