Tugas.doc

TUGAS : Salah satu kebijakan pemerintah yaitu pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin melalui program penanggulangan dampak penanganan subsidi energi bidang kesehatan ( PDPSE – BK ) tahun 2003 dikembangkan menjadi program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak bidang kesehatan ( PKPS – BBM Bidkes ) baik untuk pelayanan dasar Puskesmas dan jajarannya maupun rujukan di rumah sakit.

PEMAPARAN :

Keputusan Pemerintah tentang ( PKPS – BBM Bidkes ) merupakan hal yang sangat positif dan bijaksana mengingat kondisi saat ini dimana tingginya jumlah penduduk miskin sebagai dampak dari krisis moneter.

Biaya pemeliharaan kesehatan saat ini memang semakin mahal seiring dengan perkembangan penyakit yang semakin tinggi sehingga tidak semua orang mampu membiayai pemeliharaan kesehatannya sendiri dan kita perlu ketahui sakit dan musibah dapat datang secara tiba – tiba.

Namun kebijakan PKPS – BBM bidang kesehatan ini perlu adanya koordinasi sebaik mungkin mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah baik dalam hal tekhnis maupun administratif agar tidak terjadi kerancuan dalam hal pelaksanaannya sehingga masyarakat merasa puas dengan adanya kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

O L E H

SYARIFAH RUWAEDAH NIM :

TUGAS :

1. KUALITAS NAIK KUANTITAS TURUN KUALITAS NAIK

: Lahar, debu yang dikeluarkan gunung merapi menyuburkan tanah.

KUANTITAS TURUN

: Lahar, debu merusak pemukiman dan mengganggu kesehatan penduduk.

2. KUANTITAS TURUN KUALITAS NAIK Nyamuk : KUALITAS TURUN

: Menyebabkan berbagai Penyakit.

KUALITAS NAIK

: Produk anti nyamuk laris dipasaran.

3. KUALITAS TETAP, KUANTITAS TETAP Sawah Tadah Hujan KUALITAS TETAP

: Petani tetap mendapat hasil Panen

KUANTITAS TETAP

: Sawah tetap mendapat air dari hujan walau tak ada irigasi.

4. KUALITAS DAN KUANTITAS NAIK. Irigasi KUALITAS NAIK

: Petani dapat melakukan intensifikasi pada sawah dan dapat dilakukan beberapa panen.

KUANTITAS NAIK

: Sawah dapat diairi seluas – luasnya karena irigasi tersebut.

5. KUALITAS TURUN, KUANTITAS TURUN Perang KUALITAS TURUN

: Menimbulkan korban dan tewasnya manusia.

KUANTITAS TURUN

: Rusaknya pemukiman penduduk dan perekonomian tidak lancar

PENDAHULUAN

Fenomena anak jalanan sering diidentifikasi sebagai fenomena kota besar sebab mereka kebanyakan ditemukan di kota-kota besar. Di Jakarta ada sekitar 10 hingga 20 ribu anak jalanan yang tersebar dipelbagai pusat kegiatan ekonomi (Sumardi 1996), angka ini meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun mendatang (YKAI,1990,Martinus SB dan Ibrahim GJ,1995,Rinjani dan Kudrati,1994). Di Indonesia, berdasarkan penuturan Pimpinan Yayasan Amalia yang menangani pendidikan anak jalanan di Jakarta pusat, diperoleh keterangan bahwa 100 orang anak jalanan hampir semua pernah mengalami sodomi, hal ini menunjukkan bukti mengenai perilaku seksual anak jalanan sebenarnya sangat membahayakan dirinya karena sangat rentan terhadap tertularnya penyakit menular seksual. Faktor-faktor yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab tumbuhnya anak jalanan sangatlah kompleks. Menurut menteri Sosial penyebab utama tumbuhnya anak jalanan berkaitan dangan keadaan ekonomi, pecahnya keluarga, pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi, serta kurangnya fasilitas pendidikan.