Tugas Ppt Kelompok 5 K3 ( Armel,dhea,cia,loren,teten,jesi).pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ppt Kelompok 5 K3 ( Armel,dhea,cia,loren,teten,jesi).pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,246
  • Pages: 13
R E S I K O D A N H A Z A R D K 3 PA D A PA S I E N D A N P E R AWAT D A L A M P E M B E R I A N A S U H A N K E P E R AWATA N

KELOMPOK 5 A R M E L I AT I CIA D H E A P E R M ATA S A R I I S K A N D A R LOREN T E T E N I A D I YA N T I JESI

DEFINISI BAHAYA ATAU HAZARD • Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian .sesuatu disebut sebagai sumber bahaya hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negative • Dan bahayaa juga dapat di artikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian.Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang,maka suatu kejadian tidak akan terjadi.

BEBERAPA HAL YANG TERDAPAT DALAM RISIKO DAN HAZARD K3 ADALAH

• Prinsip dan keselamatan pasien • Pengaruh factor lingkungan dan manusia pada keselamatan pasien • Cara untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan menggunakan metode peningkatan kualitas • Evidence base practice untuk peningkatan keselamatan pasien

• Dan budaya apa saja yang ada dalam lingkungan kerja perawat dalam peningkatan keselamatan pasien.

1) PRINSIP DAN KESELAMATAN PASIEN • Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang seharus nya diambil.Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko pasien. Berikut adalah tujuh prinsip menuju keselamatan pasien: 1.

Kesadaran(awareness) tentang nilai keselamatan pasien

2.

Komitmen memberikan pelayanan kesehatan berorientasi patient safety

3.

Kemampuan mengidetifikasi factor risiko penyebab insiden terkait patient safety

4.

Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety

5.

Kemampuan berkomunikasi yang efektif penyebab incident terkait patient safety

6.

Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyebab insiden terkait patient safety

7.

Kemampuan memamfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk

8.

mencegah kejadian berulang.

dengan pasien tentang factor risiko

2) PENGARUH FACTOR LINGKUNGAN DAN MANUSIA PADA KESELAMATAN PASIEN

• Lingkungan fisik rumah sakit yaitu ukuran rumah sakit dan status akreditasi sakit juga merupakan factor yang mempengaruhi penerapan budaya pasien.Rumah sakit kecil mencetak frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien lebih tinggi di banding RS besar ,serta memiliki persepsi tinggi mengenai keselamatan pasien .Rumah sakit besar biasa nya selalu menghadapi tantangan yang datang terutama untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih berkualitas ,akibat biroksasi yang ada.

3) CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS. • Peraturan menteri kesehatan tentang keselamatan pasien ,pasal 6 mewajibkan setiap rumah sakit membentuk tim keselamatan pasien rumah sakit (TKPRS) • Tugas TPKRS adalah : 1. Mengembangkan program keselamatan pasien rumah sakit sesuai dengan kekhususan rumah sakit

2. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien.

3) CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS.  Model Prinsip yang Mendasari untuk Peningkatan Peningkatan terdiri dari pengembangan pengetahuandan menerapkan pengetahuan. Hampir semua model perbaikan terdiri dari fase pertanyaan siklus PDSA yang dijelaskan oleh Deming. Siklus PDSA diatas dimulai dengan rencana dan berakhir dengan tindakan. Tahap studi ini dirancang untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru

3) CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS.  Metode Peningkatan Kualitas 1. Pengembangan Praketik Klinis : Clinical practice improvement (CPI) Metodologi CPI digunakan oleh para tenaga medis untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan. metode dilakukan melalui pemeriksaan rinci dari proses dan hasil dalam pelayanan klinis.

Keberhasilan proyek CPI tergantung pada tim yang terdiri dari masing-masing lima

tahap berikut. 

Fase Proyek



Fase diagnose



Fase Intervensi



Fase hasil dan implementasi



Fase Perbaikan dan Melanjutkan

3) CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS.  Metode Peningkatan Kualitas 2. Root cause analysis - Analisa Akar Penyebab Banyak rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan menggunakan proses yang disebut analisis akar penyebab (RCA) untuk menentukan penyebab dari kesalahan medis. RCA digunakan setelah insiden terjadi untuk mengungkap penyebab utama.

RCA adalah proses tertentu yang bertujuan untuk mengeksplore faktor yang mungkin terjadi terkait dengan kecelakaan dan mempertanyakan apa yang terjadi, mengapa terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi lagi. Pekerja medis perlu mendapatkan pelatihan terkait metode ini sebagaimana halnya dengan metode CPI.

3) CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENINGKATAN KUALITAS.  Metode Peningkatan Kualitas 3. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) • FMEA adalah sebuah pendekatan yang berusaha untuk menemukan dan mengidentifikasi kemungkinan kegagalan dalam sistem dan menerapkan strategi untuk mencegah kegagalan dari terjadi. FMEA biasanya berupa komponen untuk peningkatan kualitas yang lebih besar yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dan melibatkan proses tiga langkah:

1. Penilaian Risiko a) identifikasi kerusakan-melibatkan pertimbangan bukti dan proses hasil pertanyaan terkait bahaya. b) analisis sistem-meliputi diagram proses pelayanan keseluruhan yang ada dan menilai setiap potensi risikobyang terkait bahaya. Dalam langkah ini FMEA dilakukan c) karakterisasi Risiko 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi.Pengetahuan dan Kemampuan Dasar

4) EVIDENCE BASED PRACTICE UNTUK PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN  EBP menjadi sangat penting akhir –akhir ini karena isu patient centered care yang semakin banyak di gunakan didunia kesehatan dan keperawatan Proses keperawatan yang dimiliki oleh perawat dan juga petugas kesehatan lainnya dititkberatkan dan berfokus hanya pada pasien dan semua keputusan yang berhubungan dengan kesehatan dan perawatan pasien hanya di letakkan di tangan pasien.Artinya,pasien memiliki hak penuh untuk menentukan nasib perawatan keseshatan nya sendiri berdasarkan hasil diskusi dengan tenaga kesehatan yang professional  Tujuan dari EBP adalah tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ,meningkatakan pelayanan yang selalu mendahulukan keselamatan pasien dan pada akhirnya membantu untuk menurunkan hospital costs.  EBP sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan untuk memanfaatkan atau menggunakan evidence atau bukti(research and quality improvement),decision making dan nursing expertise untuk membimbing dalam pemberian asuhan keperawatan atau pelayanan yang holistic kepada pasien

5) BUDAYA DALAM LINGKUP KERJA PERAWAT DALAM PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN • Menurut blegen (2006) dalam Hamdani (2007) ,budaya keselamatan pasien adalah persepsi yang di bagikan diantara anggota organisasi ditujukan untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun cidera akibat intervensi • Menurut Bird (2005) dalam hamdani (2007) budaya bagi keselamatan pasien antara lain : 1. Organisasi lebih tau jika ada kesalahan yang akan terjadi atau jika kesalahan telah terjadi 2. Meningkatnya laporan kejadian yang di buat dan belajar dari kesalahan yang terjadi akan berpotensi menurunnya kejadian sama yang berulang kembali dan keparahan dari keselamatan pasien. 3. Kesadaran akan keselamatan pasien, yaitu bekerja untuk mencegah error dan melaporkan jika ada kesalahan 4. Berkurang nya perawat yang merasa tertekan ,bersalah ,malu karena kesalahan yang telah di perbuat. 5. Berkurang nya turn over pasien ,karena pasien yang mengalami incident umumnya akan mengalami perpanjangan hari perawatan dan pengobatan yang di berikan lebih dari pengobatan yang seharus nya di terima pasien

KESIMPULAN • Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian .sesuatu disebut sebagai sumber bahaya hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negative • Bahaya di artikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian.Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang,maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Beberapa hal yang terdapat dalam risiko dan hazard k3 adalah

1.

prinsip dan keselamatan pasie

2.

pengaruh factor lingkungan dan manusia pada keselamatan pasien

3.

cara untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan menggunakan metode peningkatan kualitas

4.

evidence base practice untuk peningkatan keselamatan pasien

5.

Dan budaya apa saja yang ada dalam lingkungan kerja perawat dalam peningkatan keselamatan pasien.

Related Documents