TUGAS Ekonomi Pangan Gizi
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERMINTAAN PANGAN
DISUSUN OLEH I GUSTI AYU MAS A. I KADEK YOGI M. IDA AYU SASMITA DEWI IDA FITRIANINGSIH ISMAN JAYADI KARMILA UTAMI
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN GIZI 2009
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Terhadap Permintaan Pangan “ menyampaikan rasa terima kasih kami kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini Semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan alternative baru bagi kelangsungan hidup kita di masa yang akan datang.
Mataram,
April 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar
………………………………………………………….
Daftar Isi
………………………………………………………….
Pendahuluan
…………………………………………………………..
Pembahasan 1. Pengertian Pendapatan 2. Pengertian Permintaan 3. Hubungan Pendapatan Terhadap Permintaan Pangan Penutup
……………………………………………………………..
Daftar Pustaka
……………..………………………………………………..
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Kegiatan-kegiatan peningkatan produksi pangan akan membantu usaha memperluas kesempatan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di samping itu kegiatan-kegiatan peningkatan produksi pangan juga akan membantu meningkatkan pendapatan nasional, khususnya yang diterima oleh para petani, dengan demikian membantu pemerataannya. Meskipun pendapatan per jiwa selama lima belas tahun terakhir terus meningkat, sebagian besar dari pendapatan tersebut tetap digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kecuali itu peningkatan produksi pangan akan berarti pula memperluas kesempatan bagi rakyat banyak untuk memperoleh pangan pada tingkat harga yang terjangkau. Keberhasilan peningkatan produksi pangan yang berasal dari hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan akan sangat membantu usaha memperbaiki gizi rakyat. Perbaikan gizi rakyat akan sangat membantu usaha-usaha peningkatan kesehatan rakyat. Perbaikan gizi rakyat selanjutnya juga akan sangat membantu peningkatan kecerdasan rakyat. Sebagaimana diketahui peningkatan kecerdasan rakyat melalui pendidikan akan lebih tinggi hasilgunanya apabila disertai dengan peningkatan gizi rakyat, terlebih-lebih karena sebagian besar dari penduduk Indonesia yang tergolong berpendapatan rendah terdiri atas petani. Untuk menjaga agar dengan peningkatan produksi pangan para petani juga dapat memperoleh peningkatan pendapatan, maka perlu sekali adanya usahausaha yang dapat menjamin agar harga yang terjangkau oleh rakyat banyak juga cukup wajar bagi para petani produsen serta sekaligus mendorong penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan. b. Tujuan Tujuan Umum
: Mendeskripsikan tentang Hubungan antara Pendapatan dengan Permintaan Pangan
Tujuan Khusus
:
Mendeskripsikan tentang Pendapatan Mendeskripsikan tentang Permintaan Mendeskripsikan tentang Hubungan antara Pendapatn dengan Permintaan Pangan
PEMBAHASAN a. Pengertian Pendapatan . Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu seseorang belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri. Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu : 1. Menurut ilmu ekonomi 2. Menurut ilmu akuntansi ad. 1. Menurut ilmu ekonomi Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang. ad. 2. Menurut ilmu akuntansi Banyak konsep pendapatan didifinisikan dari berbagai literatur akuntansi dan teori akuntansi. Namun pada dasarnya konsep pendapatan dapat ditelusuri dari dua sudut pandang, yaitu : a. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. Pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow adalah Revenue is an inflow of assets in the form of cash, receivables of other property for customer or client, which results from sales of merchandises or rendering of services, or from investment for instance, interest may be carned on bonds or saving deposit. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow. Vernon Kam menyatakan Revenue is the gross increase in the value ofasset and capital and that the increase eventually pertain to cash. For the
primary operations of the business, the cash inflow is created mainly by the production and sale of the output of the firm. Kam berpendapat, bahwa pendapatan adalah kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal, dan biasanya kenaikan tersebut berwujud aliran kas masuk ke unit usaha. Aliran kas masuk ini terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan output perusahaan. Konsep dasar pendapatan pada dasarnya adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu. The basic concept of revenue is that it is a flow process the creation of goods and services by an enterprises during specific internal of time. Konsep pendapatan sering dilihat melalui pengaruhnya terhadap ekuitas pemilik. Berbagai definisi yang timbul sering merupakan kombinasi konsep-konsep tersebut. b. Pengertian Permintaan Permintaan adalah Jumlah yang diminta atau jumlah yang dikehendaki dan mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.selain itu ada juga yang beranggapan bahwa permintaan adalah hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang tersebut di pasar dengan mengasumsikan faktor2 lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Contoh : siswa SMU Terbuka membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan disepakati harga sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan kemampuannya, maka siswa tersebut membeli 4 buah buku tulis. Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan perseorangan. Jika dalam satu sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli 100 orang dengan jumlah yang dibeli 500 buah, merupakan contoh permintaan pasar. Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam: a. Permintaan absolut (absolut demand). Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli. b. Permintaan efektif (effective demand) Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
Permintaan pangan adalah jumlah pangan yang ingin diminta oleh konsumen pada berbagai tingkatan harga selama periode waktu tertentu. Fungsi permintaan pangan adalah permintaan pangan yang dinyatakan dalam hubungan matematika dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor utama yang mempengaruhi permintaan pangan rumah tangga adalah pendapatan rumahtangga, harga komoditas yang bersangkutan, dan harga komoditas lain yang terkait, serta variabel demografi. Kurva Permintaan Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi harga barang dengan jumlah yang diminta dengan asumsi ceteris paribus. Untuk barang normal, semakin tinggi harga pasar suatu barang maka semakin sedikit jumlah yang barang diminta. Dengan demikian kurva permintaan barang ber-slope negatif.
Kurva Permintaan Hukum permintaan dengan slope yang menurun (the Law of Downward-Sloping Demand): Ketika harga komoditas di pasar meningkat maka pembeli cenderung mengurangi jumlah pembeliannya sebaliknya semakin menurun harga komoditas maka pembeli cenderung menambah jumlah pembeliannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. a. Harga barang itu sendiri b. Harga barang lain (barang pengganti dan penggenap) c. Citarasa
d. Pendapatan e. Jumlah penduduk f. Kemudahan kredit g. Musim a. Harga barang itu sendiri Ceteris Paribus, semakin tinggi harga barang, semakin kurang kuantiti barang yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga sesuatu barang semakin banyak kuantiti barang yang diminta b. Harga barang lain Terdapat dua jenis barang yang berkaitan iaitu barang pengganti dan barang pelengkap. Barang pengganti Barang yang mempunyai fungsi yang sama dan mudah diganti antara satu sama lain dalam penggunaan untuk mendapat kepuasan yang hampir sama. Sebagai contoh: Getah asli dan getah tiruan. Andaikan harga getah asli adalah sama dengan getah tiruan. Apabila harga getah asli meningkat maka pengguna akan mengurangkan pembelian getah asli dan membeli getah tiruan walaupun harga getah tiruan tidak berubah.. Apabila harga getah asli meningkat pengguna kurang meminta getah asli dan lebih meminta getah tiruan (di mana harga getah tiruan tidak berubah) Kurva permintaan getah tiruan akan berubah ke kanan. Sebaliknya, apabila harga getah asli menurun, ini menyebabkan pengguna lebih meminta getah asli dan kurang meminta getah tiruan, kurva permintaan getah tiruan berpindah kekiri. Barang pelengkap Barang penggenab ialah barang yang perlu digunakan bersama-sama / serentak. Jika tiada satu barang, barang yang satu lagi tidak berfungsi. Contohnya kamera dan film, Apabila harga kamera turun, kuantiti diminta terhadap kamera akan naik. Ini akan meyebabkan permintaan terhadap filem akan meningkat juga (harga film tidak berubah) kurvapermintaan filem bergerak ke kanan, begitu pula sebaliknya. c.
Citarasa
Pilihan Konsumen terhadap suatu produk terutama yang berkaitan dengan pangan sagat dipengaruhi oleh iklan-iklan yang ada di media. Sekiranya perubahan citarasa konsumen menyebabkan jumlah barang yang diminta bertambah pada setiap tingkat harga asal, kurva permintaan akan beralih ke kanan. Keadaan sebaliknya dimana kurvapermintaan akan beralih ke kiri jika citarasa pengguna terhadap sesuatu barang berkurang. d. Pendapatan Perubahan pendapatan pengguna boleh mempengaruhi permintaan pengguna ke atas barang-barang dan perkhidmatan dalam 3 kategori: i. Barang biasa Apabila pendapatan meningkat, permintaan terhadap barang biasa bertambah. Keluk permintaan berpindah ke kanan. Ini kerana pada tingkat harga yang sama, semakin banyak kuantiti barang yang mampu dibeli. Sedangkan apabila pendapatan berkurang, kurva permintaan akan beralih ke kiri. Ini kerana pada tingkat harga yang sama, semakin sedikit kuantiti yang diminta ii. Barang inferior Barang
bawahan
mempunyai
hubungan
negatif
antara
tingkat
pendapatan dengan kuantiti barang yang diminta . Bila pendapatan pengguna meningkat, permintaan barang bawahan akan menurun dan keluk permintaannya berpindah ke kiri. Contohnya beras hancur iii. Barang Mesti Barang yang diperlukan oleh pengguna dan permintaan terhadap barang ini tidak dipengaruhi oleh perubahan dalam tingkat pendapatan. Kuantiti barang diminta tetap sama walaupun tingkat pendapatan pengguna berubah. Contoh barang mesti ialah gula, garam dan beras. e. Jumlah Penduduk Semakin banyak jumlah penduduk di sesebuah negara semakin banyaklah permintaan terhadap barang dipasaran . g. Kemudahan kredit Sekiranya terdapat kemudahan untuk mendapatkan kredit dari bank-bank maka permintaan barang dipasaran akan meningkat h.
Musim Pada musim hujan, permintaan terhadap baju hujan bertambah.
d. Hubungan antara Pendapatan Dengan Permintaan Pangan Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang ingin diminta oleh konsumen pada berbagai tingkatan harga selama periode waktu tertentu. Fungsi permintaan dapat dinyatakan
dalam
hubungan
matematika
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya. Melalui fungsi permintaan dapat diketahui hubungan antara variabel
tidak
bebas
(dependent
variabel)
dengan
variabel-variabel
bebas
(independent variabel). Secara matematis fungsi permintaan dapat dituliskan : Fungsi permintaan Marshallian terhadap dua barang X dan Y dapat dinyatakan dalam bentuk matematik sebagai berikut : Dx = f(Px, Py, I) di mana : Dx = jumlah barang X yang diminta Px = harga barang X Py = harga barang Y I = pendapatan Dalam Rahardja dan Manurung (1999) disebutkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang antara lain, yaitu: 1. Harga dari barang atau jasa itu sendiri 2. Tingkat pendapatan per kapita rumah tangga 3. Harga dari barang atau jasa lain yang terkait 4. Selera (cita rasa) 5. Jumlah penduduk Menurut Deaton dan Muellbauer (1999) bahwa rumahtangga berbeda dalam jumlah anggota rumahtangga, komposisi umur, tingkat pendidikan dan karakteristik yang lain yang menyebabkan perbedaan dalam pengeluaran rumahtangga. Dengan perbedaan karakteristik rumahtangga ini permintaan makanan tidak hanya ditentukan oleh harga dan total pengeluaran, tetapi juga oleh berbagai karakteristik rumahtangga tersebut. Dalam penelitan Engel terhadap petani, disebutkan bahwa rumahtangga yang mempunyai jumlah anggota rumahtangga yang lebih banyak mempunyai pengeluaran untuk makanan lebih banyak daripada rumahtangga dengan jumlah anggota rumahtangga lebih kecil dengan golongan pendapatan yang sama. Elastisitas permintaan dibedakan tiga jenis, yaitu: (i) elastisitas permintaan terhadap harga sendiri, (ii) elastisitas permintaan terhadap pendapatan, dan (iii)
elastisitas permintaan terhadap harga barang lain atau elastisitas silang. Elastisitas permintaan terhadap harga sendiri digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas permintaan dipresentasikan dalam bentuk koefisien elastisitas yang didefinisikan sebagai suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas secara absolut berkisar antara nol dan tak terhingga.Elastisitas nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta. Elastisitas nol disebut juga tidak elastis sempurna. Koefisien elastisitas permintaan bernilai tak terhingga apabila pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada. Koefisien elastisitas yang tak terhingga ini disebut elastis sempurna. Elastisitas lainnya yang dianggap sempurna adalah elastisitas dengan nilai sama dengan satu, yang disebut elastisitas uniter, dimana perubahan harga akan selalu sama dengan perubahan permintaan. Suatu permintaan bersifat tidak elastis apabila koefisien elastisitas permintaannya berada diantara nol dan satu. Hal ini berarti prosentase perubahan harga lebih besar daripada prosentase perubahan jumlah barang yang diminta. Sedangkan permintaan yang bersifat elastis terjadi apabila permintaan mengalami perubahan dengan prosentase yang melebihi prosentase perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas permintaan yang bersifat elastis adalah lebih besar dari satu. Pengaruh pendapatan terhadap permintaan diukur dengan Income elasticity of Demand. Atau elastisitas permintaan terhadap pendapatan. Dalam Rahardja dan Manurung (1999) disebutkan bahwa Elastisitas pendapatan mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen. Untuk barang-barang normal, kenaikan pendapatan konsumen dapat menyebabkan kenaikan permintaan. Terdapat hubungan yang searah antara perubahan pendapatan dengan perubahan jumlah barang yang diminta, sehingga nilai koefisien elastisitas pendapatan untuk barang-barang normal adalah positif. Pada barang-barang inferior, terjadi pengurangan permintaan apabila pendapatan meningkat, sehingga nilai koefisiennya adalah negatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Permintaan adalah Jumlah yang diminta atau jumlah yang dikehendaki dan mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.selain itu ada juga yang beranggapan bahwa permintaan adalah hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang tersebut di pasar dengan mengasumsikan faktor2 lainnya dianggap tetap Pengaruh pendapatan terhadap permintaan diukur dengan Income elasticity of Demand. Atau elastisitas permintaan terhadap pendapatan. b. Saran Di dalam suatu Rumah Tangga perlu adanya keahlian didalam mengatur keuangan rumah tangganya agar dengan pendapatan yang dimilikinya dapat memenuhi permintaan barang-barang yang memang diperlukan sehari-hari yang salah satunya adalah pangan
DAFTAR PUSTAKA
Atik Fitri Rahmawati, Jossy P. Moei. 2005. Estimasi Fungsi permintaan pangan dalam analisa divertifikasi pangan untuk menurunkan permintaan. Depok : UI Press Sudaryanto, T. dan Sayuti, R.”Analisa Permintaan Bahan Pangan dengan Pendekatan Persamaan sistem”, Ekonomi dan Keuangan Indonesia, 1990, 38(2). http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/(8)%20soca-nyka%20ilahm-sinagapangsa%20pengeluaran(1).pdf. Diakses pada tanggal 23 April 2009