Tugas Mk Analisis Biaya Modal Dan Modal Kerja Inaf

  • Uploaded by: onky reza
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Mk Analisis Biaya Modal Dan Modal Kerja Inaf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,215
  • Pages: 13
PROFIL PERUSAHAAN Perusahaan

: PT Indofarma (Persero), Tbk.

Bidang Usaha

: Industri farmasi dan kesehatan

Pembentukan Perusahaan: 2 Januari 1996

KANTOR PUSAT: Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi - 17530 Telp: 021-8832 3971 Fax: 021-8832 3972/73 Email: [email protected] Web: www.indofarma.co.id

Visi Perusahaan Menjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Misi Perusahaan •

Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat.



Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi.



Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.

PRODUK DAN LAYANAN •

Obat Generik Berlogo (OGB)



Suplemen Kesehatan



Mesin Farmasi

Sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, PT Indofarma (Persero),Tbk. telah melayani masyarakat dengan penyediaan obat-obatan bermutu selama hampir sembilan dasawarsa. Cikal bakal perusahaan farmasi yang saat ini menjadi salah satu pilar penunjang sistem kesehatan nasional ini adalah Pabrik Obat Manggarai yang didirikan pada 1918 oleh Pemerintah kolonial Belanda. Pada awal pendiriannya, dengan fasilitas yang terbatas, pabrik yang masih berada di lingkungan Rumah Sakit Pusat ini hanya memproduksi beberapa

jenis salep dan kasa pembalut. Pengembangan pertama menjadi Pabrik Obat

Manggarai yang memproduksi obat-obatan berupa tablet dan injeksi dilakukan pada 1931. Pada 1942, perusahaan diambil alih oleh Pemerintah pendudukan Jepang dan dikelola di bawah manajemen Takeda. Kemudian, dinasionalisasi pada 1950, kepada Departemen

Kesehatan

Republik

Indonesia.

Pada

pengelolaan

diserahkan

1979, mengemban

tugas

memproduksi obat-obat esensial untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan masih di bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 1981, dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan, Pemerintah meningkatkan status perusahaan menjadi Perusahaan umum Indonesia Farma - disingkat Perum Indofarma.

ANALISIS HUBUNGAN STRUKTUR MODAL DENGAN NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS

Grafik diatas tersebut menunjukkan hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan PT. Indofarma, Tbk dari tahun 2004 hingga tahun 2008. Untuk menciptakan kelangsungan hidup jangka panjang dari perusahaan,perusahaan harus menghindari penggunaan hutang. Grafik diatas menunjukan adanya hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Ketika perusahaan membutuhkan lebih banyak modal untuk investasi, maka pilihan pertama adalah menggunakan sumber dana internal (internal financing) berupa laba ditahan. Akan tetapi apabila internal financing tidak mencukupi maka perusahaan akan menggunakan external financing berupa hutang terlebih dahulu ataupun kemudian penerbitan saham baru selaku alternatif terakhir.Secara konsep rata – rata harga saham dapat menunjukkan nilai dari perusahaan. Jika harga saham dari suatu perusahaan tinggi, maka nilai dari perusahaan tersebut juga tinggi sehingga pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang rendah.

Dari tahun 2004 hingga tahun 2008 penggunaan hutang untuk pendanaan dalam perusahaan cenderung tidak stabil, hal ini dapat dilihat pada kurva diatas, terjadi pergolakan yang cukup drastis antara tahun 2005 hingga 2007, harga saham penutupan pun mengalami hal yang sama.Harga saham penutupan ditahun 2004 adalah senilai Rp 170 dan DER sejumlah 125%. Sedangkan di tahun 2005 harga saham PT. Indofarma,Tbk senilai Rp 115 dan DER sejumlah 95,6%. Kemudian pada tahun 2006 harga penutupan saham mengalami penurunan sebesar 15%. Akan tetapi pada tahun 2006 merupakan kinerja terbaik perusahaan,hal ini dapat dilihat pada kenaikan harga saham penutupan pada tahun 2007 sebesar 105% yang merupakan kondisi harga saham tertinggi untuk periode 2004-2008.

DER dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan.Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk deviden). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban hutang. Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tentunya juga berpengaruh pada daya tarik saham yang ditawarkan di pasar modal. Semakin baik kinerja perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi,tentunya hal ini menarik bagi investor karena saham tersebut memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. Jika permintaan investor terhadap saham perusahaan tersebut cukup besar, hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan harga saham. Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan bahwa DER juga mempengaruhi harga saham perusahaan.Dapat kita lihat pada tahun 2006 PT .Indofarma,Tbk menunjukan kinerja yang baik. Sehingga peningkatan harga saham terjadi pada tahun 2007, akan tetapi peningkatan ini tidak disertai dengan penurunan nilai hutang perusahaan.Hal ini menyebabkan pada tahun 2008 para pemegang saham banyak yang melepas kepemilikannya dan terjadi penurunan harga saham yang sangat signifikan.

ANALISIS MODAL KERJA I. Modal Kerja Net Working Capital

= Aktiva lancar – Hutang Lancar

Net Operating Working Capital = (Kas + persediaan + piutang Dagang ) – ( pembayaran yang di tunda +

NWC N OWC

2004 128.796.960. 071 1.904.784.80 6

2005 143.433.525. 112 4.810.332.33 9

2006 183.828.954.6 84 81.082.715.89 8

Utang Dagang )

2007 2008 213.009.763. 210.408.362. 186 071 179.611.171. 338

157.299.889. 720

Manajemen modal kerja bertujuan untuk mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar sedemikian rupa sehingga jumlah Net Working Capital (NWC) yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. NWC / modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Selama aktiva lancar melebihi jumlah hutang lancar maka perusahaan memiliki jumlah modal kerja bersih tertentu, dimana jumlah ini sangat ditentukan oleh jenis usaha perusahaan. Dalam penggunaan NWC, jika semakin besar kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya pada saat jatuh tempo. Hal ini berarti bahwa. Aktiva lancar merupakan sumbersumber penerimaan kas dan hutang lancar adalah sumber-sumber pengeluaran kas.

Dari jumlah NWC PT Indofarma,Tbk seperti yang tertera dalam tabel diatas,terjadi penurunan pada tahun 2008.Ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan modal kerja bersih. Sedangkan dari tahun 2004 sampai 2007 cenderung terjadi peningkatan.Semakin kecil jumlah NWC yang dimiliki maka semakin besar resiko yang dihadapi perusahaan karena jika semakin besar NWC maka semakin likuid keadaan perusahan tersebut. Kondisi yang sama juga terjadi pada NOWC PT Indofarma,Tbk.Dari tahun ketahun NOWC yang dimiliki semakin menurun. NOWC merupakan aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar yang tidak dikenakan bunga dan seringkali terdiri dari kas dan sekuritas, piutang dan persediaan, dikurang hutang dagang dan kewajiban akrual. NOWC digunakan untuk melihat bagaimana hutang lancar digunakan untuk, membiayai aktiva lancar. Faktor penting yang cukup mempengaruhi adalah jumlah pembelanjaan jangka pendek yang terbatas. NOWC PT Indofarma,Tbk mengalami penurunan dari tahun ke tahun.Hal ini menunjukkan semakin menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan modal kerja untuk kegiatan operasi yang dimiliki dari tahun ke tahun pun semakin sedikit. Hal ini dapat berpengaruh pada profitabilitas perusahaan, karena semakin sedikit modal kerja operasi yang dimiliki semakin terbatas pula kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya. Secara garis besar, dengan melihat kondisi NWC maupun NOWC PT Indofarma,Tbk yang dari tahun ke tahun membaik,meskipun terjadi sedikit penurunan di periode 2008.Dimana hal ini mengartikan bahwa jumlah aktiva lancar yang dimiliki pada tahun 2008 ternyata tidak cukup besar untuk menutup hutang lancarnya, maka dapat dikatakan PT Indofarma,Tbk berada pada tingkat keamanan (margin or safety) yang kurang memuaskan. Hal ini tentu harus mendapat perhatian yang lebih oleh managemen perusahaan PT Indofarma,Tbk sebab bila perusahaan tidak dapat mempertahankan ”tingkat modal kerja yang memuaskan” , maka akan ada kemungkinan

perusahaan dapat berada dalam keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajibankewajiban yang sudah jatuh tempo), dan bahkan mugkin terpaksa harus dilikuidasi (bangkrut).

II.Cash Conversion Cycle

CCC

2004 24,8

2005 54,7

2006 6,4

2007 31

2008 56

CCC (Cash Convertion Cycle) dari suatu perusahaan merupakan jangka waktu yang diperlukan sejak perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli bahan-bahan mentah sampai dengan pengumpulan hasil penjualan barang jadi yang dibuat dengan bahan mentah tersebut.Semakin singkat siklus konversi kas maka hal ini akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Pada Siklus konversi kas di PT Indofarma,Tbk dari tahun ke tahun semakin panjang, hal ini menyebabkan jumlah kas yang dimiliki semakin sedikit yang dapat digunakan untuk modal kerja perusahaan, sehingga semakin tinggi pendanaan eksternal dan semakin besar biaya yang dibutuhkan. Siklus konversi kas dapat dipersingkat dengan cara: 1. Mengurangi periode persediaan dengan memproses dan menjual barang secara lebih cepat. 2. Mengurangi periode penerimaan piutang dan mempercepat penagihan 3. Memperpanjang periode penangguhan hutang dengan memperlambat pembayarannya.

K E S I M P U LA N

NWC / modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar.Dari hasil NWC tersebut dapat diketahui bahwa aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tidak mampu menutupi hutang lancar yang dimiliki. Kondisi yang sama juga terjadi pada NOWC PT Indofarma,Tbk.Dari tahun ketahun NOWC yang dimiliki semakin menurun.Hasil ini menunjukkan semakin menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan modal kerja untuk kegiatan operasi yang dimiliki dari tahun ke tahun pun semakin sedikit.

CCC (Cash Convertion Cycle) dari suatu perusahaan merupakan jangka waktu yang diperlukan sejak perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli bahan-bahan mentah sampai dengan pengumpulan hasil penjualan barang jadi yang dibuat dengan bahan mentah tersebut. Semakin singkat siklus konversi kas maka hal ini akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan.Siklus konversi kas di PT Indofarma,Tbk dari tahun ke tahun semakin panjang,hal ini menyebabkan jumlah kas yang dimiliki semakin sedikit yang dapat digunakan untuk modal kerja perusahaan, sehingga semakin tinggi pendanaan eksternal dan semakin besar biaya yang dibutuhkan.

Net Operating Working Capital

2004 = Operating CA – Operating CL = (Kas + Investasi + Piutang Dagang) – (Accrual + Hutang Dagang) = (57.589.272.489 + 12.279.582.121 + 101.742.510.158) - ( 20.875.561.823 + 152.640.587.751) = 171.611.364.768 – 173.516.149.574 = - 1.904.784.806

2005

= Operating CA – Operating CL = (Kas + Investasi + Piutang Dagang) – (Accrual + Hutang Dagang) = (24.833.462.002 + 10.080.563.536 + 143.687.266.623) - (12.292.418.523 + 171.119.205.977) = 178.601.292.161 – 183.411.624.500 = - 4.810.332.339 2006

= Operating CA – Operating CL = (Kas + Investasi + Piutang Dagang) – (Accrual + Hutang Dagang) = (90.873.073.338 + 8.385.081.403 + 152.106.248.640) - (22.471.242.604 + 309.975.876.675) = 251.364.403.381 – 332.447.119.279 = - 81.082.715.898

2007

= Operating CA – Operating CL = (Kas + Investasi + Piutang Dagang) – (Accrual + Hutang Dagang) = (361.265.502.897 + 2.336.000.000 + 239.299.293.411) - (33.278.295.685 + 390.011.329.285) = 602.900.796.308 – 423.289.624.970 = 179.611.171.338

2008

= Operating CA – Operating CL = (Kas + Investasi + Piutang Dagang) – (Accrual + Hutang Dagang) = (263.287.772.466 + 25.000.000 + 206.252.902.924) - (34.173.446.590 +278.092.339.080) = 469.565.675.390 – 312.265.785.670 = 157.299.889.720

Data Harga Saham PT Indofarma,Tbk

Date 12/1/20 08 11/3/20 08 10/6/20 08 9/1/200 8 8/1/200 8 7/1/200 8 6/2/200 8 5/2/200 8 4/1/200 8 3/3/200 8 2/1/200 8 1/2/200 8 12/3/20 07 11/1/20 07 10/1/20 07 9/3/200

Open

High

Low

Close

Adj Close

53

57

50

50

Volume 184,30 0

60

66

50

52

70,000

52

80

100

50

56

330,800

56

90

115

80

90

115,600

90

130

135

90

95

43,000

95

150

150

110

130

21,000

130

145

152

130

140

77,100

140

159

170

143

161

29,200

161

122

170

120

160

327,600

160

172

175

126

135

111,300

135

180

185

162

175

166,100

175

210

215

140

180

180

205

220

200

205

200

210

178

206

215 200

225 230

195 200

200 215

562,000 1,404,3 00 1,565,0 00 1,474,1 00 3,123,3

50

205 206 200 215

7 8/1/200 7 7/2/200 7 6/4/200 7 5/1/200 7 4/2/200 7 3/1/200 7

2/1/200 7 1/2/200 7 12/1/20 06 11/1/20 06 10/2/20 06 9/1/200 6 8/1/200 6 7/3/200 6 6/1/200 6 5/1/200 6 4/3/200 6 3/1/200 6 2/1/200 6 1/2/200 6 12/1/20 05 11/1/20 05 10/3/20

00 4,560,0 00 12,715, 200 24,125, 800 4,825,4 00 1,270,7 00 6,690,3 00

240

245

160

210

210

265

290

225

245

191

320

185

260

150

193

149

190

153

160

147

148

141

162

133

157

133

156

127

140

95

164

93

133

90

100

90

100

95

105

90

95

100

105

90

100

100

110

95

105

14,596, 700 41,668, 500 1,225,1 00 1,140,4 00 1,028,6 00 1,014,1 00

100

105

90

95

496,000

95

105

110

100

105

105

115

120

105

110

110

135

105

115

115

120

105

110

110

125

110

115

110

115

105

110

110

120

105

110

115

125

110

115

115 120

120 125

95 110

115 115

767,900 1,569,4 00 7,681,7 00 3,564,1 00 1,555,8 00 1,009,7 00 1,245,9 00 701,10 0 1,189,0 00 460,400

245 260 190 148 157

140 133 100 95 100 105

110 115 110 115 110 110 115 115 115

05 9/1/200 5 8/1/200 5 7/1/200 5 6/1/200 5 5/2/200 5 4/1/200 5 3/1/200 5 2/1/200 5 1/3/200 5 12/1/20 04 11/1/20 04 10/1/20 04 9/1/200 4 8/2/200 4 7/1/200 4 6/1/200 4 5/3/200 4 4/1/200 4 3/1/200 4 2/2/200 4 1/1/200 4

100

140

95

125

135

135

80

105

115

150

110

140

130

135

110

115

125

140

125

130

160

165

120

125

175

180

155

160

160

185

155

175

165

185

155

165

150

175

130

170

110

150

105

150

100

120

100

110

75

110

70

105

75

85

70

75

75

80

70

75

95

95

70

70

160

160

95

100

7,609,6 00 2,716,1 00 4,379,9 00 1,960,0 00 1,259,5 00 3,354,6 00 9,924,9 00 11,247, 600 16,803, 500 12,868, 500 13,998, 200 7,729,4 00 10,719, 100 4,686,8 00 2,682,2 00 2,383,1 00 1,971,4 00

160

160

160

160

0

160

175

180

155

160

160

180

185

175

175

170

190

170

180

848,300 1,684,8 00 3,870,5 00

125 105 140 115 130 125 160 175 165 170 150 110 105 75 75 70 100

175 180

Related Documents

Analisis Modal Kerja
December 2019 12
Modal Kerja
April 2020 41
Modal Kerja
June 2020 46
Biaya Modal (coc)
June 2020 13
Modal
June 2020 37

More Documents from "Oghie Setiadi"