KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Manajemen Proyek jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta. Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi. 2. Bapak Eka Faisal Nurhidayatullah, S.T., M.T., selaku dosen wali. 3. Bapak Cahyo Setyo Nugroho, S.T., M.T dosen mata kuliah Manajemen Proyek. 4. Semua pihak yang telah membantu selama praktikum dan penyusunan laporan ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. 5. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak senantiasa diharapkan untuk peningkatan berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta,
Februari 2019
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1 DAFTAR ISI ................................................................................................... 2 BAB I ............................................................................................................... 3 BAB II .............................................................................................................. 5 BAB III ............................................................................................................. 10
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai bangunan terwujud. Upaya pengembangan ide rumah tempat tinggal berjalan terus sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dari waktu ke waktu terciptalah suatu bentuk dari suatu rancangan yang berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan karena luas areal tanah, lokasi tanah dan juga tidak terlepas daya tarik perencananya. Untuk mendirikan suatu bangunan rumah tempat tinggal, maka perlu terlebih dahulu mengetahui lokasi dan luas tanah. Selain dari lokasi dan luas tanah, letak ruang di dalam rumah dan konstruksi bangunannya juga merupakan hal yang penting untuk diketahui di dalam mendirikan bangunan yang sehat dan nyaman. Banyak faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan proyek konstruksi salah satunya adalah ketersediaan dana untuk membiatai pelaksanaan proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi akan sulit terwujud apabila tidak tersedia cukup dana untuk membiayai. Sebaliknya, suatu proyek konstruksi berjalan lancer apabila dana yang dibutuhi terpenuhi. Untuk mendapatkan suatu bangunan yang ekonomis baik dari segi konstruksi biaya sudah pasti dibutuhkan suatu perencanaan suatu bangunan gedung dan penerapannya secara ekonomis baik dari segi konstruksi dan biaya. Perencanaan suatu bangunan gedung dan penerapan secara ekonomis tentu harus disesuaikan dengan kondisi setempat, tingkat keperluannya serta kemampuan pelaksanaanya. Dalam penulisan tugas mata kuliah Manajemen Proyek penulis mengambil proyek pembangunan rumah tinggal di wilayah kota Yogyakarta Jalan Parangtritis. Struktur bangunan gedung terdiri dari berbagai komponen yang merangkai menjadi satu kesatuan yang kaku, yang bertujuan untuk mendukung seluruh beban yang berkerja. Struktur bangunan gedung harus memenuhi persyaratan keselamatan dan kelayakan serta SNI konstruksi bangunan gedung, yang dibuktikan dengan analisis struktur sesuai ketentuan.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH: 1. Apa nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan tersebut? 2. Apa nama perusahaan yang membangun proyek tersebut? 3. Bagaimana Susunan struktur organisasinya? 4. Apa saja wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil? 5. Apa saja tiap-tiap jenis kontrak konstruksi?
1.3 TUJUAN: 1. Mengetahui nama pekerjaan proyek. 2. Mengetahui perusahaan yang membangun proyek tersebut. 3. Mengetahui susunan struktur organisasi. 4. Mengetahui wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil. 5. Mengetahui tiap-tiap jenis kontrak konstruksi.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nama dan Lokasi Proyek Proyek ini adalah pembangunan rumah tinggal 3 lantai yang berlokasi di Jalan Parangtritis, Yogyakarta.
(a)
5
(b)
Gambar 2.1 (a) Lokasi Pembangunan Proyek Sumber: Google Maps (b) Perencanaan Pembangunan Proyek Rumah Tinggal 3 Lantai
6
2.2 Nama Perusahaan Perusahaan yang menangani proyek ini adalah PT. Sindotech Utama.
Gambar 2.3 Logo dan Perusahaan PT. Sindotech Utama
7
2.3 Struktur Organisasi PT. Sindotech Utama Owner/Pemilik: Satya Santosa
Perencana: Utopia
Principal Architect: Egina Tri Prasetyo, ST Architect In Charge: Dwita Permatasari, S.Ars
Structure Engineer: Dhian Marhaendri, ST., MT M. Ibnu Budi S, S.Pd.
Structure In Charge: M. Ibnu Budi S, S.Pd.
2.4 Tanggung Jawab dan Wewenang Struktur Organisasi 1. Owner/Pemilik Tanggung Jawab: Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek. Mengadakan kegiatan administrasi. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi (MK). Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. Wewenang: Membuat surat perintah kerja (SPK) Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
8
2.5 Tiap-tiap jenis kontrak konstruksi
Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract) Dalam menggunakan kontrak jenis ini, kontraktor hanya menentukan harga satuan pekerjaan. Kontraktor perlu memperhitungkan semua biaya yang mungkin dikeluarkan pada item penawarannya, seperti biaya overhead dan keuntungan. Jenis kontrak ini digunakan jika kuantitas aktual masing-masing item pekerjaan sulit untuk diestimasi secara akurat sebelum proyek dimulai. Untuk menentukan kuantitas pekerjaan yang sesungguhnya, dilakukan pengukuran (opname) bersama pemilik dan kontraktor terhadap kuantitas terpasang. Kelemahan dari penggunaan kontrak jenis ini, yaitu pemilik tidak dapat mengetahui secara pasti biaya aktual proyek hingga proyek itu selesai.
Kontrak Biaya Plus Jasa (Cost Plus Fee Contract) Pada kontrak jenis ini, kontraktor akan menerima pembayaran atas pengeluarannya, ditambah dengan biaya untuk overhead dan keuntungan. Besarnya biaya overhead dan keuntungan, umumnya didasarkan atas persentase biaya yang dikeluarkan kontraktor.Kontrak jenis ini umumnya digunakan jika biaya aktual dari proyek belum bisa diestimasi secara akurat, karena perencanaan belum selesai, proyek tidak dapat digambarkan secara akurat, proyek harus diselesaikan dalam waktu singkat, sementara rencana dan spesifikasi belum dapat diselesaikan. Kekurangan dari kontrak jenis ini, yaitu pemilik tidak dapat mengetahui biaya aktual proyek yang akan dilaksanakan.
Kontrak Biaya Menyeluruh (Lump Sum Contract) Kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan rancangan biaya tertentu. Jika terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (tambah atau kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut. Kontrak ini dapat diterapkan jika perencanaan benar-benar telah selesi, sehingga kontraktor dapat melakukan estimasi kuantitas secara akurat. Pemilik dengan anggaran terbatas akan memilih jenis kontrak ini, karena merupakan satu-satunya jenis kontrak yang memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
9
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan Adapun faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi Strategi Organisasi Skala Organisasi Teknologi Lingkungan
3.2 SARAN Setelah membaca makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “Struktur Organisasi
10
LAMPIRAN DOKUMENTASI FOTO
Gambar Proses Pembangunan Kolam Renang
11
Gambar Proses Pembangunan Rumah Tinggal 3 Lantai
Gambar Denah Rumah
12