Tugas Makalah.docx

  • Uploaded by: leejunki200800
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,969
  • Pages: 12
TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SUMBER AJARAN ISLAM KELOMPOK IV

ANGGOTA : 1. 2. 3. 4.

ARIO FITO KUSUMA HARZIL FARDHA MASRI MONIKA RAHMADHANI MUHAMMAD DAFFA

PEMBIMBING : HENDRA,S.PdI,M.A

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT,yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran,supaya manusia mampu memanfaatkanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.dengan segala upaya akal pikiran ini manusia dapat berikhtiar untuk mencapai hubungan baik sesamanya.kemudian salawat beserta salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang terakhir diturunkan kebumi untuk menyampaikan risalah nya sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia. Penulisan makalah ini menjadi suatu tugas bagi kami untuk menyelesaikan tugas makalah kajian maka kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami menulis makalah ini.pada kesempatan ini,kami tidak lupa pula menyampaikan rasa terima kasih dan rasa penghargaan yang sebesar besarnya kepada berbagai pihak terutama orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami.untk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut membimbing dan membantu kami dalam penyelesaian makalah ini: 1.Dosen pembimbing mata kuliah pendidikan agama islam 2.Teman teman yang telah membantu proses penulisan makalah Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan diridhai oleh Allah SWT.akhir kata,kami memohon ampunan kepada Allah SWT dan maaf yang sedalam dalamnya atas segala kekhilafan yang telah kami perbuat. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan memberkahi semua amal baik yang telah kita perbuat.Amin amin ya rabbal alamin.

PADANG,19 SEPTEMBER 2018

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR............................................................................

i

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ ......

1

A. Latar Belakang.................................................................................

1

B. Rumusan Masalah............................................................................

1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................

2

Bab II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... ......

3

A. Landasan Teori.................................................................................

3

1. Sunnah..............................................................................................

3

a).Pengertian Sunnah.................................................................

3

b).Kedudukan Sunnah......................................................... ......

3

c).Pembagian Sunnah.................................................................

4

d).Fungsi Sunnah.......................................................................

5

e).Peranan Sunnah.....................................................................

5

2. Ijtihad................................................................................................

5

a). Pengertian dan Kedudukan Ijtihad.....................................

5

b).Pembagian ijtihad...................................................................

6

c).Fungsi ijtihad dan Peranan....................................................

6

d).Ketentuan ijtihad.....................................................................

7

BAB III PENUTUP................................................................................................

8

A. Kesimpulan........................................................................................

8

B. Saran..................................................................................................

9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah Sunnah merupakan sumber ajaran agama islam yang kedua sesudah Al-Quran. Sunnah dan hadis adalah dua istilah yang berbeda dari segi bahasa tapi memiliki substansi yang sama. Dari segi bahasa sunnah berarti jalan yang biasa dilalui atau cara yang senantiasa dilakukan apakah cara itu sesuatu yang baik atau buruk. Sedangkan hadis menurut bahasa berarti khabar atau berita. Yang dimaksud disini adalah khabar atau berita tentang sunnah tersebut. Sunnah itu meliputi perbuatan dan sikap diamnya Nabi Muhammad SAW karena hadis merupakan pemberitaan, maka ia terkait dengan si pembawa berita baik segi kemampuan daya ingat , sifat atau perilakunya maupun proses atau penyampaian berita hadis itu sendiri. Ijtihad merupakan pemikiran para mujtahid yang berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menggali ajaran islam kemudian menetapkan hukumnya. Para muhtahid berusaha dan berikhtiar memahami kaidah – kaidah hukum yang bersifat umum, kemudian merumuskannya menjadi garis – garis hukum yang berlaku pada kasus tertentu.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dan kedudukan sunnah? 2. Apa saja pembagian sunnah ? 3. Bagaimanakah fungsi dan peranan sunnah ? 4. Apakah pengertian dan kedudukan ijtihad ? 5. Apa saja pembagian ijtihad ? 6. Bagaimanakah fungsi dan peranan ijtihad ?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan terdiri atas dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.: 1. Tujuan Umum Secara umum penulis menulis makalah tentang sunnah dan ijtihad untuk memenuhi tugas pendidikan agama islam yang diberikan oleh dosen.

2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulis yaitu untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang sunnah dan ijtihad. Selain itu penulis juga ingin lebih memahami segalanya yang berhubungan dengan sunnah dan ijtihad.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1) Sunnah a. Pengertian Sunnah Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sunnah adalah jalan yang biasa ditempuh, perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Sunnah menurut istilah dapat dilihat dari tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu hadis, ilmu fiqih dan ilmu ushul fiqh. Sunnah menurut para ahli hadis adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau sifat sebagai manusia biasa, akhlaknya baik sebelum maupun setelah beliau diangkat menjadi rasul. Sunnah menurut ahli fiqh adalah segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan yang berkaitan dengan hukum.

b. Kedudukan Sunnah Kedudukan sunnah dalam islam adalah sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Nabi Muhammad SAW meduduki derajat kedua setelah Al-Quran. Dasar agama yang pertama adalah Allah SWT yang kedua adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. Demikian itu karena sunnah nabawiyah adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi. Allah berfirman (Q.S An Najm : 3-4) Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

c. Pembagian Sunnah Berikut adalah pembagian sunnah dilihat dari berbagai segi 1). Dari Segi Bentuk Pertama, sunnah qauliyah yaitu ucapan Nabi Muhammad SAW yang didengar oleh sahabat baliau dan disampaikan kepada orang lain. Kedua, sunnah fi’liyah, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dilihat atau diketahui oleh sahabat, kemudian disampaikannya kepada orang lain dengan ucapannya. Ketiga, sunnah taqririyah, yaitu perbuatan seorang sahabat atau ucapannya dihadapan atau tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW, yang tidak ditanggapi atau dicegah oleh Nabi Muhammad SAW. Diamnya Nabi Muhammad SAW disampaikan sahabat kepada orang lain dengan ucapannya. 2). Dari Segi Kualitas a). Hadis Shahih Hadis shahih adalah hadis yang bersambung sanadnya, yang diriwatkan oleh rawi yang adil dan dhabith dari rawi yang lain adil dan dhabith sampai akhir sanad, dan hadis itu tidak janggal serta tidak mengandung cacat. b). Hadis Hasan Hadis hasan adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh rawi yang adil, yang rendah tingkat kekuatan daya hafalnya, bahasanya tidak rancu dan tidak bercacat. c). Hadis Dha’if Hadis dha’if adalah hafis – hadis shahih yang tidak memenuhi persyaratan hadis shahih dan hasan. 3). Dari Segi Jumlah Orang yang Meriwayatkan a). Hadis Mutawatir Hadis mutawatir adalah hadis yang disampaikan oleh banyak rawi yang tidak memungkinkan mereka sepakat untuk berdusta. b). Hadis Masyhur Hadis masyhur adalah hadis yang memiliki sanad terbatas yang lebih dari dua. Hadis masyhur tersebut ada yang berkualitas shahih dan ada yang berkualitas dha’if. c). Hadis Ahad Hadis ahad adalah hadis yang diterima dari Nabi Muhammad SAW secara orang perorangan samapi kepada rawinya yang terakhir. Hadis ini diterima secara berantai dari satu orang ke orang lainnya, begitu seterusnya.

d. Fungsi dan Peranan Sunnah Fungsi sunnah terhadap al-quran adalah sebagai berikut. 1).Fungsi taqrir, yaitu memperkokoh hukum yang sudah ditetapkan al-quran. 2).Fungsi tafsir, yaitu menafsirkan atau merinci ayat – ayat al-quran yang mengandung pengertian secara global. 3).Fungsi taqyid, yaitu memberikan batasa terhadap ayat – ayaut al-quran yang mengandung pengertian secara mutlak. 4).Fungsi istitna, yaitu memberikan penmgecualian terhadap pernyataan al-quran yang bersifat umum. 5).Fungsi musyi’ al-hukmu, yaitu membentuk atau menambahkan hukum yang tidak ditetapkan didalam Al-Quran.

2) Ijtihad a. Pengertian dan Kedudukan Ijtihad Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu dari kata jahada yang artinya bersungguh – sungguh. Sedangkan pengertian ijtihad adalah menurut istilah ialah menggunakan seluruh kemampuan berpikir dengan sungguh – sungguh untuk mengeluarkan atau untuk menetapkan hukum syara’ dengan jalan menetapkan hukum dari Al-Quran dan sunnah rasul SAW. Ijtihad merupakan pemikiran para mujtahid yang berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menggali ajaran islam kemudian menetapkan hukumnya. Para muhtahid berusaha dan berikhtiar memahami kaidah – kaidah hukum yang bersifat umum, kemudian merumuskannya menjadi garis – garis hukum yang berlaku pada kasus tertentu. Objek ijtihad adalah perbuatan secara eksplisit tidak terdapat pada al-quran dan sunnah, karena al-quran masih banyak mengandung arti yang umum, sehingga para ahli hukum menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut. Ijtihad dipandang sebagai aktivitas penelitian karena itu bersifat relatif dan menjadikannya sebagai sumber nilai yang bersifat dinamis.

b. Pembagian Ijtihad Dr. Ad dull bi sebagaimana dikatakan Dr. Wahbah membagi ijtihad kepada tiga macam : 1). Al ijtihatul bayani, yaitu menjelaskan hukum – hukum syari’ah dari nash – nash syar’i. 2). Al ijtihatul qiyasi, yaitu meletakkan hukum – hukum syari’ah untuk kejadian atau peristiwa yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah dengan jalan menggunakan qiyas atas apa yang terdapat dalam nas – nash hukum syar’i. 3). Al ijtihatul isthislahi, yaitu meletakkan hukum – hukum syar’i untuk kejadian/ peristiwa yang tidak terdapat dalam al-quran dan sunnah, menggunakan ar ra’yu yang disandarkan.

c. Fungsi dan Peranan Ijtihad Fungsi dan peranan ijtihad adalah sebagai berikut. 1). Menguji kebenaran hadis yang tidak sampai ketingkat hadis mutawattir seperti hadis ahad atau sebagai upaya memahami redaksi ayat atau hadis yang tidak tegas pengertiannya sehingga tidak langsung dapat dipahami. 2). Berfungsi untuk mengfembangkan prinsip – prinsip hukum yang terdapat dalam al-quran dan sunnah seperti dengan qiyas, istihsan dan maslahah mursalah. Hal ini penting karena ayat – ayat hadis hukum yang sangat terbatas jumlahnya itu menjawab berbagai permasalahan, dan terus berkembang dan bertambah dengan tidak terbats jumlahnya.

d.Ketentuan Ijtihad 1). Berpengetahuan luas tentang Al-Qur’an dan Ulumul-Qur’an (ilmu-ilmu Al-Qur’an) serta segala yang terkait, dalam intelektual maupun spiritual, cerdas dalam masalah hukum. 2). Memiliki ilmu yang cukup dalam mengenai ilmu hadist, terutama soal hukum dan menguasai sumber hukum, sejarah, maksud keterkaitan hadits itu dengan nas-nas Al-Qur’an. 3). Menguasai masalah-masalah atau materi dari pokok yang hukumnya telah sepakati oleh Ijma’ Sahabat dan ulama Salaf (dua generasi setelah para sahabat Rasulullah SAW). 4). Mempunyai wawasan luas tentang Qiyas dan dapat menggunakannya untuk Istimbath (menggali dan menarik kesimpulan) hukum. 5). Menguasai ilmu Ushuluddin (Dasar-dasar ilmu agama), Ilmu Manthiq (ilmu logika), Bahasa Arab dari segala unsur (Nahwu, Sharaf, Balaghah), dengan cukup sempurna. 6). Punya pengetahuan luas tentang Nasikh dan Mansukh (yang menghapus dan yang dihapus). Al-Qur’an plus Asbabun Nuzulnya (sebab-sebab turunnya Al-Qur’an) dan tartib turunnya ayat. 7). Mengetahui secara mendalam Asbabul Wurud (sebab-sebab turun) hadits, ilmu riwayat hadits, dan sejarah para perawi hadits, dan dapat membedakan berbagai macam hadits. 8). Menguasai kaidah-kaidah Ushul Fiqh (Dasar-dasar pemahaman hukum) yang akan di Istimbath-kan untuk menhasilkan hukum. 9). Berpengetahuan lengkap mengenai lima aliran pemikiran dan mempunyai pemahaman kesadaran yang menyeluruh atas realita masa kini, yakni mekanisme, ilmu dan teknologi, caracara kerja dari sistem politik dan ekonomi modern, serta kesadaran akan hubungan dan pengaruh mereka terhadap masyarakat budaya dan lingkungan. 10). Harus bersifat adil serta amanah dan taqwa, hidup dalam kesalehan dan kedisiplinan, serta mengenal manusia dan alam sekitarnya.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil diskusi yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sunnah menurut istilah dapat dilihat dari tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu hadis, ilmu fiqih dan ilmu ushul fiqh. Sunnah menurut para ahli hadis adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau sifat sebagai manusia biasa, akhlaknya baik sebelum maupun setelah beliau diangkat menjadi rasul. 2. Kedudukan sunnah dalam islam adalah sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Nabi Muhammad SAW menduduki derajat kedua setelah al-quran. Dasar agama yang pertama adalah Allah SWT yang kedua adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. 3. Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu dari kata jahada yang artinya bersungguh–sungguh. Sedangkan pengertian ijtihad adalah menurut istilah ialah menggunakan seluruh kemampuan berpikir dengan sungguh – sungguh untuk mengeluarkan atau untuk menetapkan hukum syara’ dengan jalan menetapkan hukum dari Al-Quran dan sunnah rasul SAW. 4. Ijtihad dapat dibagi atas Al ijtihatul bayani, yaitu menjelaskan hukum – hukum syari’ah dari nash – nash syar’i. Al ijtihatul qiyasi, yaitu meletakkan hukum – hukum syari’ah untuk kejadian atau peristiwa yang tidak terdapat dalam Al-Quran dan sunnah dengan jalan menggunakan qiyas atas apa yang terdapat dalam nas – nash hukum syar’i. Al ijtihatul isthislahi, yaitu meletakkan hukm – hukum syar’i untuk kejadian atau peristiwa yang tidak terdapat dalam Al-Quran dan sunnah, menggunakan ar ra’yu yang disandarkan.

B. Saran Berdasarkan hasil diskusi dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagi penulis diharapkan agar dapat lebih mengembangkan makalah ini dan dapat membagi ilmu yang telah didapat kepada orang lain. 2. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"

Yohan.docx
December 2019 1
Tugas Makalah.docx
December 2019 1