TUGAS-TUGAS (2) DARI MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN DOSEN : Hj. Tuti Warliah, Dra., M.Si.
oleh :
Mariano Nathanael, S.Si. NIM : 41154035080175
ANGKATAN KE-27 PROGRAM PEMBENTUKAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PPKM) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS LANGLANGBUANA 2008 1
DAFTAR ISI 1. Daftar Isi 2. Membandingkan
Tujuan
Pendidikan
Nasional
2 3
menurut 2 buah Undang-Undang (No. 2/89 dan No. 20/03) 3. Membandingkan
Tujuan-tujuan
Pendidikan
5
menurut Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2006 (KTSP) 4. Syarat-syarat
seorang
pengertiannya 5. Fungsi-fungsi pengelolaan
pemimpin pendidikan
dan
7
menurut
9
Luther M. Gullick dan menurut Henry Fayol
MEMBANDINGKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL MENURUT 2 UNDANG-UNDANG (No. 2/89 dan No 20/03) Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU SISDIKNAS no. 2 Tahun 1989 2
BAB II Pasal 4 Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang
Maha
Esa
dan
berbudi
pekerti
luhur,
memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 BAB II Pasal 3 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
KOMENTAR
DARI
MARIANO
N.
(Mahasiswa
AKTA
IV
UNLA
ANGKATAN ke-27) Perhatikan
tabel
berikut
yang
menunjukkan
aspek-aspek
yang
diharapkan
dari
warganegara Indonesia yang wajib mengikuti sistem pendidikan nasional ini :
UU SISDIKNAS no. 2 Tahun 1989
UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur kesehatan jasmani dan rohani memiliki pengetahuan dan keterampilan kepribadian yang mantap mandiri rasa tanggung jawab kemasyarakatan
Yang Maha Esa berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif mandiri menjadi warga negara yang
dan kebangsaan
demokratis serta bertanggung jawab
Dari tabel perbandingan di atas, kita bisa melihat bahwa tujuan Pendidikan nasional tidak banyak berubah, tetapi ada dua kelebihan dari tujuan Pendidikan Nasional yang 3
ada di UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dibandingkan yang ada di UU SISDIKNAS No. 2 Tahun 1989, yaitu : kreatif dan demokratis. Kreatif artinya penuntutan agar bangsa Indonesia dapat berpikir berbeda dengan bebas tanpa
diikat
oleh
aturan-aturan
tetapi
dengan
tetap
dapat
mempertanggungjawabkannya dengan benar. Kreatif dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda yang belum pernah ada, hal-hal ini akan mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi pelopor dari sesuatu di dunia ini, mendorong bangsa Indonesi menjadi penemu sesuatu yang baru akhirnya dapat mengharumkan nama bangsa. Daya kreativitas ini kurang tampak pada UU SISDIKNAS No. 2 Tahun 1989. Demokratis artinya mau menghargai orang lain, dapat menerima perbedaan meskipun bertolak belakang. Hal ini mengarahkan bangsa Indonesia untuk tidak memaksakan sesuatu ide atau keinginan kepada orang lain, tetapi terlebih kepada mengarahkan dan membimbing
tanpa
merebut
kebebasan
orang
tersebut.
Pengembangan
sikap
demokratis akan memunculkan aspek-aspek positif dari diri setiap orang, seperti rasa percaya diri, rasa menghormati satu sama lain, kebebasan untuk berekspresi dan hal-hal ini akan membawa bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang dihormati oleh negara lain. Demikianlah dua aspek yang diperjelas dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 tentu dengan tujuan yang mulia demi kejayaan Bangsa Indonesia tercinta ini.
PERBANDINGAN TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT KURIKULUM 1994 DAN KURIKULUM 2006 (KTSP) Jika dibandingkan mengenai tujuan dari kurikulum, maka sebenarnya kurikulum 1994 dan kurikulum 2006 adalah sama saja, hanya berbeda penyebutannya. Demikian tabel perbandingannya : KURIKULUM 1994 Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Institusional Tujuan Kurikuler Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus
KURIKULUM 2006 (KTSP) Tujuan Pendidikan Nasional Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 4
Di bawah ini akan diberikan contoh tujuan-tujuan tersebut untuk mata pelajaran Fisika SMA yang diambil dari pokok bahasan yang sama, yaitu pokok bahasan fluida statis untuk materi Hukum Archimedes; KURIKULUM 1994 Tujuan Pendidikan Nasional :
KURIKULUM 2006 (KTSP) Tujuan Pendidikan Nasional :
Pendidikan Nasional bertujuan
Pendidikan Nasional berfungsi
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan kemampuan dan
mengembangkan manusia Indonesia
membentuk watak serta peradaban
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
bangsa yang bermartabat dalam
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
rangka mencerdaskan kehidupan
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
bangsa, bertujuan untuk
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
berkembangnya potensi peserta didik
kesehatan jasmani dan rohani,
agar menjadi manusia yang beriman
kepribadian yang mantap dan mandiri
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
serta rasa tanggung jawab
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
kemasyarakatan dan kebangsaan.
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
Tujuan Institusional
demokratis serta bertanggung jawab. Kompetensi Lulusan : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar, fluida, kekekalan energi, elastisitas,
Tujuan Kurikuler :
impuls, dan momentum. Standar Kompetensi :
Siswa memahami sifat-sifat zat, hukum-
Siswa dapat menerapkan konsep dan
hukum, dan penerapannya melalui
prinsip mekanika klasik sistem kontinu
percobaan, diskusi dan penalaran Tujuan Instruksional Umum :
dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam
Tujuan Instruksional Khusus : –
Menurunkan Hukum Archimedes
kehidupan sehari-hari Indikator : •
Siswa dapat menjelaskan dan 5
secara teoritis menggunakan
memformulasikan hukum-hukum
pengertian tekanan hidrostatik
dasar fluida statik yang salah satunya
sehingga diperoleh besar gaya ke
adalah Hukum Archimedes. •
atas –
Siswa dapat menerapkan hukum-
Mendiskusikan syarat-syarat
hukum dasar fluida statik yang salah
mengapung, tenggelam dan
satunay adalah Hukum Archimedes
melayang dengan menerapkan
pada masalah fisika sehari-hari.
asas Archimedes –
Mendiskusikan penerapan hukum Arcimedes dalam teknologi misalnya : kapal laut. Galangan kapal, balon udara dan hidrometer
SYARAT-SYARAT SEORANG PEMIMPIN BESERTA PENGERTIANNYA 1. Rendah hati dan sederhana Seorang pemimpin harus rendah hati, artinya harus mau turun ke bawah. Seorang pemimpin yang tinggi hati hanya akan memerintah bawahannya saja tanpa mau membantu ataupun mengarahkan bawahannya. Rendah hati akan membuat seorang pemimpin mau mendengarkan bawahannya dan memperhatikan bawahannya, menjadi dekat dengan bawahannya, mau bergaul dan menjadi sahabat dari bawahannya, maka seorang bawahan yang memiliki pemimpin yang rendah hati akan memberi respek dan penghormatan yang muncul dari dasar hatinya yang paling dalam tanpa ada mentalitas ”yes men” atau “ABS”. Semua akan dikerjakan bawahan dengan senang hati dan tulus. Seorang
pemimpin
harus
sederhana,
artinya
pemimpin
tidak
menonjolkan
kemewahan di hadapan bawahannya, meskipun gajinya jauh lebih besar dari
6
bawahannya.
Maka
bawahanpun
melihat
pemimpinnya
tidak
menghambur-
hamburkan uangnya yang ada sehingga dapat memberi contoh yang baik. 2. Suka menolong Seorang pemimpin harus suka menolong, artinya mau untuk menolong bawahannya dengan tulus tanpa ada maksud mencari untung maupun hormat. Mau melihat dan mendengar kesulitan bawahannya lalu menolong mereka dengan tulus adalah kunci untuk mendapatkan respek dari bawahan. 3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi Seorang pemimpin harus sabar dan memiliki kestabilah emosi artinya tidak cepat gusar, tidak cepat marah, tidak cepat kecewa, tidak cepat percaya pada suatu informasi, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Seorang pemimpin haruslah dapat proaktif, artinya dapat memikirkan tindakannya secara matang lebih dulu baru bertindak. Hal ini membutuhkan manajemen emosi sehingga setiap tindakan maupun ucapannya telah melalui pemikiran yang matang dan dapat dipertanggungjawabkannya dengan baik.
4. Percaya pada diri sendiri Seorang pemimpin harus percaya pada dirinya sendiri supaya tidak muncul sikap plin-plan, lambat dalam mengambil keputusan dan berani mengambil resiko dengan pertimbangan yang matang. Pemimpin ini tau apa yang harus dilakukannya, kapan melakukannya, kapan berhenti untuk melakukan dan kapan tidak melakukan. Ada alasan-alasan yang jelas dibalik semua keputusannya. Maka organisasi yang dipimpinnya akan berjalan dengan arah yang tegas dan bukannya tidak menentu. 5. Jujur, adil dan dapat dipercaya Kejujuran adalah salah satu kualifikasi utama untuk dapat dipercayai. Hal ini menuntuk keberanian untuk terbuka kepada bawahan dalam lingkup tertentu. Jangan sampai seorang pemimpin membohongi bawahannya, jika sekali saja terungkap kebohongan pemimpin, maka akan sulit untuk meraih kembali kepercayaan bawahan.
7
Keadilan juga akan membuat pemimpin akan dipercayai bawahannya. Bawahannya tidak akan ragu untuk mempercayakan masalahnya kepada atasannya karena atasannya adil dan bijak dalam mengambil keputusan. Tegas jika diperlukan dalam menegakkan peraturan tetapi lembut dalam menangani suatu permasalahan. 6. Punya keahlian dalam jabatan Tentu saja pemimpin harus memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh bawahannya. Jika saja bawahannya lebih dari pemimpin dalam keahlian yang dituntun perusahaan itu, maka bisa jadi bawahan akan menganggap remeh atasannya.
Untuk
itu
seorang
pemimpin
dituntut
untuk
terus
belajar
dan
mengembangkan diri sehingga mempunyai nilai lebih di mata bawahannya.
FUNGSI-FUNGSI PENGELOLAAN PENDIDIKAN MENURUT LUTHER M. GULLICK & HENRY FAYOL PENDAHULUAN A. ARTI MANAJEMEN Dalam bahasa Inggris : to manage (kata kerja) yang berarti control dan management (kata benda) yang berarti : 1. Pengelolaan, Pengendalian, Penangan an. 2. Perlakuan
secara
trampil
untuk menangani sesuatu berupa Skillful
treatment 3. Gabungan dari dua pengertian diatas yaitu : yang berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga, atau suatu bentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia : manajemen diartikan dengan berbagai macam : 1. Lembaga
Administrasi
Negara,
manajemen
diartikan
dengan
istilah
kepemimpinan. 8
2. Angkatan Darat, manajemen diartikan dengan istilah pembinaan. 3. Universitas Indonesia, manajemen diartikan dengan istilah ketatalaksanaan. 4. Universitas Gajahmada dan Universitas Pajajaran, manajemen diartikan dengan istilah pengurusan Dalam Webster’s New Coolegiate Dictionary : manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali “managgio” dari kata “managgiare” yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin “manus” yang berarti tangan. Dalam kamus diatas kata “manage” diberi arti : 1) to direct and control (membimbing dan mengawasi). 2) to treat with care (memperlakukan dengan sekasama) 3) to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan / persoalan- persoalan. 4) to achieve one’s purpuse (mencapai tujuan tertentu). Pengertian-pengertian
tersebut
mendukung
kesepakatan
anggapan
bahwa
manajemen itu dipandang sebagai Ilmu dan Seni. Manajemen sebagai Ilmu artinya manajemen memenuhi kreteria ilmu dan metode keilmuan yang menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip dan teknik pengelolaan.
Sebagai
lmu
pengetahuan
manajemen
memiliki
cirri-ciri
ilmu
pengetahuan yaitu : Tersusun secara sistematis atau teratur. Dapat dipelajari dan diajarkan Menggunakan metode-metode ilmiah. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu. Dapat dijadikan teori. Obyektif dan Rasional Manajemen sebagai Seni,
kemampuan pengelolaan sesuatu itu merupakan seni
menciptakan atau biasa disebut kreatifitas (daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu), dan merupakan keterampilan seseorang (kemahiran yang diperoleh dari pengalaman). Dalam bukunya “Principles of Management” George R Terry membedakan seni dan ilmu dalam manajemen sebagai berikut : SENI Kemajuan diperoleh praktek.
dengan
ILMU Kemajuan diperoleh dengan Ilmu. Pembuktian
Perasaan
Ramalan
Terkaan
Menentukan 9
Menggambarkan
Ukuran-ukuran.
Pendapat-pendapat B. PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT BEBERAPA TOKOH 1. Jhon D. Millet “Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal group to achieve a desired goal”. (Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelom-pok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan). 2. Elmore Petersons and E. Grosvenor Plowman “Management may be defined as a technique by means of which the porpuses and objective of particular human group are deter-mined, classifed and effectuated”. (Manajemen dapat diberi difinisi sebagai suatu teknik dengan teknik mana maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu ditetapkan, diklasifikasikan dan dilaksanakan). 3. Ordway Tead “Management is the process and agency which direct and guides the operations of an organization in the realizing of established aims”. (Manajemen
adalah
proses
dan
perangkat
yang
mengarahkan
serta
membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan). 4. Ralph C. Davis “Management is the function of the executive leadership any-where” (Manajemen adalah fungsi dari pada setiap pimpinan eksekutif dimanapun). 5. Jhon F. Me “Management is the art of securing maximum result whith minimum of efforts so as to secure maximum prosperity and happiness for both employer and employ and give the public the best possible service”. (Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha minimal demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi 10
pimpinan maupun
para
pekerja
serta
memberikan
pelayanan
yang
sebaik
mungkin
kepada masyarakat). 6. S. Kimball and D.S Kimball Jr. “Management embraces all duties and functions that pertain to the initiation of an enterprise, its financing establishment of all major policies, the provision of all necessary equipment, the outlining of the general form of organizations and selection of the principle officers”. (Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi pe- nyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan pejabat-pejabat terasnya). 7. George R. Terry “Management is distinct process consisting of planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in each both science and art and follow in order to accomplish predetermined objectives”. (Manajemen
adalah
proses
yang
khas
yang
terdiri
dari
tindakan-tindakan
planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula). 8. Jhon M. Pfiffner “Management is concerned with the direction of these individuals and functions to achieve ends previously determined”
(Manajemen bertalian dengan pembimbingan orang-
orang dan fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya). 9. Dwight Waldo “Management
is
t he
action
intended
to
achieve
rational
coopration
in
an
administrative 11
system”. (Manajemen adalah tindakan yang ditujukan untuk memperoleh kerjasama yang rasional dalam suatu system administrasi. 10. Harold Koontz and Cyril O’Donnell “Management is getting things done through other people”. Manajemen adalah pekerjaan bersama-sama orang lain). Kesimpulan yang dapat ditarik dari kesamaan-kesamaan yang terdapat dalam pelbagai macam definisi diatas : a)
Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia dan tidak terhadap sesuatu usaha satu orang tertentu.
b)
Dalam pengertian
manajemen
selalu
terkandung
adanya
sesuatu
tujuan
tertentu yang akan dicapai oleh kelompok yang bersangkutan. Kegunaan pengertian yang cukup tentang manajemen bagi setiap orang yang berada dalam suatu organisasi : Bagian semua untuk mengetahui organisasi dimana mereka berkarya dengan baik Bagi mereka yang menduduki jabatan manajer untuk mengetahui peranan, tanggung jawab dan tugasnya dalam organisasi. Bagi yang berkedudukan sebagai bawahan untuk memahami peranan atasannya, karena setiap atasan juga sekaligus berperan sebagai bawahan. Bahkan bagi orang diluar organisasi pun perlu mengenali manajemen suatu organisasi karena mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi yang bersangkutan.
MANAJEMEN MENURUT LUTHER M. GULLICK Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sitem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman di katakana baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
12
Luther Gullick di kenal dengan POSDCORB yang merupakan inisial dari fungsi-fugsi manajemen: 1. Planning ( Perencanaan ) 2. Organizing ( Pengorganisasian ) 3. Staffing ( Pengadaan Tenaga Kerja ) 4. Directing ( Pengarahan, Pembimbingan ) 5. Coordinating ( Pengkoordinasian ) 6. Reporting (Pelaporan) 7. Budgeting ( Pembuatan Anggaran) Mari kita melihat satu demi satu dari fungsi-fungsi manajemen tersebut yang dikemukakan oleh Gullick 1. PLANNING (PERENCANAAN) Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa, Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara fungsi manajemen yang ada, dimana dalam setiap kegiatan yang bersifat manajerial yang mendukung usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari manajemen yang lain. Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa. Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut : a. Menjelaskan berbagai masalah. b. Menentukan prioritas masalah c. Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan d. Mengkaji hambatan dan kendala e. Menyusun rencana kerja operasioanal Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang 2. Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan. 3. Mengarahkan perhatian pada tujuan. 4 Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan. 13
5. Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi. 6.Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu, usaha dan dana. Adapun proses perencanaan tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Analisa situasi b. Penetapan masalah c .Pemecahan masalah d Pembahasan untuk menetapkan rencana e. Pelaksanaan rencana f. Pengawasan dan perbaikan g. Penilaian akhir 2. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN) Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa. Pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnya merupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas pokoknya. 3. STAFFING (PENGADAAN TENAGA KERJA) Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihan sekelompok orang
yang
mengerjakan
sesuatu
tugas,
dan
memelihara
kondisi
kerja
yang
menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staff metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: "presupervisory programs", "middle management programs" dan "executive development programs". Istilah Staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyrill O’Donnel sedang Assembling resources dikemukakan oleh William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. 14
Organizing
dan
Staffing
merupakan
dua
fungsi
manajemen
yang
sangat
erat
hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.
4. DIRECTING (PENGARAHAN ATAU BIMBINGAN) Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusan dan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum. Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannya dengan fungsi ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi dan komunikasi. Bimbingan adalah bantuan pribadi yang diberikan untuk mengembangkan ketrampilan bawahan serta meningkatkan cara kerja mereka ini merupakan kegiatan yang sama sekali praktis dan hanya menyangkut sehari-hari. Faktor utama adalah membantu karyawan menemukan pemecahan atas masalah pekerjaan yang ada saat ini, dengan pekerjaan sehari-harinya. Jadi peran pembimbing bukanlah memberikan nasehat secara pasif melainkan bertindak sebagai mitra dan katalisator atasan dan bawahan. Kegiatan membimbing sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja / kualitas hasil yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan meningkatkan hasil. 5. KOORDINATING (PENGKOORDINASIAN) Yang
dimaksudkan
dengan
pengkoordinasian
adalah
kegiatan-kegiatan
untuk
mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi. Mengenai koordinasi ada beda pandang antara beberapa sarjana. Di satu pihak ada yang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang lain, menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua, keberhasilan koordinasi sepenuhnya
tergantung
pada
keberhasilan
atau
efektivitas
dart
fungsi-fungsi
perercanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Koordinasi adalah Kewajiban yang penting untuk menghubungkan bermacam-macam kegiatan dari pekerjaan. Koordinasi membantu untuk memaksimalkan hasil-hasil yang 15
dicapai suatu kelompok dengan jalan mengusahakan adanya suatu keseimbangan pada aktivitas-aktivitas komponen pelaksana program dimana dianjurkan partisipasi kelompok pada taraf permulaan perencanaan dan ditekankan setiap anggota menerima tujuan kelompok. 6. REPORTING (PELAPORAN) Yang dimaksud dengan pelaporan adalah fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer. 7. BUDGETING (PEMBUATAN ANGGARAN) Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan adanya tiga tujuan anggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi anggaran berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu: fungsi kontrol, fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.
MANAJEMEN MENURUT HENRY FAYOL Henry Fayol (1841-1925) yang lahir di Prancis, adalah seorang insinyur pertambangan dari National of Mines di St Etienne, dan tahun 1888 menjabat director Community Four Chambault Company. Suatu saat perusahaan tersebut hampir saja gulung tikar akan tetapi lantas beliau bekerja keras sehingga luar biasa sehingga perusahaan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu gabungan perusahaan batu bara dan baja dengan kondisi finansial yang tinggi. Henry Fayol akhirnya menjadi seorang industrialis di Perancis dan mengemukakan teoriteori dan administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks. Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen 16
yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan : a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi. b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi. c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal. d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan. e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik. f.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi : 1) Perencanaan
(planning)
berupa
penentuan
langkah-langkah
yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 2) Pengorganisasian (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana. 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya. 5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya. Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu : 1) Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan
organisasi,
yang
rendah
lebih
membutuhkan
keterampilan
dan
kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
17
2) Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam tanpa guru. 3) Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain. 4) Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu : a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan. b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain. c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang. d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi. e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja. f.
Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination
of
Individual
interest
to
general
interes),
yaitu
kepentingan
perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan. g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha. h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi. 18
i.
Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
j.
Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya. l.
Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan. n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis. Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan “Unity of Command”.
19