Tugas Keren

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Keren as PDF for free.

More details

  • Words: 964
  • Pages: 6
PENDAHULUAN Budidaya laut merupakan salah satu usaha perikanan dengan cara pengembangan sumber-dayanya dalam area terbatas baik di alam terbuka maupun tertutup. Tempat untuk budidaya laut, demikian pula untuk air tawar, harus mempunyai fasilitas alami tertentu, terutama persediaan air yang sangat cukup, dengan suhu, salinitas dan kesuburan yang sesuai (BARDACH et al. 1972 ). Dalam hal ini penting diperhatikan pula bahwa pengusaha budidaya menjalankan pengawasan melalui pemilikan, hak sewa menyewa atau cara lain untuk menjalankan pengawasan. Di Laut sistem demikian menimbulkan masalah, karena orang masih mempunyai pandangan bahwa laut adalah milik kita bersama. Sementara itu masalah penyediaan air bagi budidaya laut tidak sulit dan bahkan tidak ada. Hal ini tentunya berbeda dengan budidaya air tawar dan air payau yang dalam banyak hal harus memperhatikan tersedianya sumber air seperti sungai, danau, atau pasang surut yang mengatur secara alami keluar-masuknya air dari laut. Namun pertama-tama sangat diperlukan adalah kualitas air yang cocok bagi kehidupan normal yang dibudidaya. HICKLING ( 1962 ) menyebutkan misalnya bahwa dalam kolam ikan, air yang bersifat netral atau basa nampak lebih produktif daripada air bersifat asam. Air laut normal selalu bersifat basa dan kondisi demikian diperlukan bagi kehidupan biota laut. Faktor-faktor lain yang mensifati kualitas air laut antaranya adalah salinitas, suhu dan kandungan oksigen. Dalam era pembangunan Indonesia sekarang ini, idustri berkembang dengan pesat sementara penduduk pun bertambah dengan pesat pula. Perkembangan industri telah membawa kita ke kehidupan yang lebih baik daripada di masa-masa silam. Sementara itu pertambahan penduduk memberikan persediaan tenaga kerja yang melimpah. Namun dibalik itu dampak negatif sudah mulai terasa di beberapa sektor kegiatan, diantaranya adalah budidaya laut. Industri di darat maupun di pantai telah menghasilkan limbah yang tak terkendalikan sehingga menghasilkan pencemaran air yang sebagian terbawa ke laut. Demikian pula pertambahan penduduk telah pula menimbulkan pemukiman-pemukiman yang tak sehat, baik di kota maupun di pantai. Dari kegiatan penduduk yang demikian dihasilkan pula limbah rumah tangga yang ikut mencemari laut melalui sungai-sungai atau langsung. Dari keadaan di atas maka persyaratan kualitas air untuk budidaya laut ataupun budidaya air tawar yang dimasa silam tidak melibatkan banyak parameter, sekarang harus dimasukkan pula berbagai jenis bahan pencemar sebagai pertimbangan. Makalah ini disajikan untuk memberikan gambaran tentang kualitas air laut yang diperlukan untuk suatu usaha budidaya laut, agar nantinya tidak timbul masalah yang menghambat usaha budidaya laut dan mempengaruhi mutu hasil yang dikehendaki.

PEMBAHASAN

Suhu variabel lingkungan penting untuk organisme akuatik rentang toleransi serta suhu optimum kultur berbeda untuk setiap jenis / spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan peningkatan suhu peningkatan aktivitas metabolisme ikan penurunan gas (oksigen) terlarut efek pada proses reproduksi ikan ekstrim: kematian kultur Hubungan Suhu Dengan Kandungan Oksigen Terlarut (DO)

suhu air 0°C 5°C 10°C 15°C 20°C 25°C 30°C

kandungan oksigen terlarut 14,18 ppm 12,34 ppm 10,92 ppm 9,79 ppm 8,88 ppm 8,12 ppm 7,48 ppm

Kisaran optimal suhu (umum) : 2832°C konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat tubuh/jam Pada suhu rendah (<25°C) konsumsi oksigen meningkat; 3,2 mg/g berat tubuh/jam Hubungan suhu dengan Ph

derajat keasaman air pH = -log (H)+ ukuran konsentrasi ion Hidrogen (mol per Liter) menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan Catatan. Air (H2O) berasosiasi sempurna –ion H+dan OH-berimbang pH air murni = 7 Semakin tinggi konsentrasi ion H+ konsentrasi ion OH-rendah pH <7 pH asam Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme CO2 + H2O H2CO3H++ HCO32H++ CO32Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi reaksi bergerak ke kanan

pelepasan ion H+ pH air turun (cenderung asam) Penurunan / penggunaan CO2 dalam fotosintesis oleh fitoplankton pH air naik (cenderung basa) pH rendah (keasaman tinggi) penurunan oksigen terlarut konsumsi oksigen menurun peningkatan aktivitas pernapasan penurunan selera makan Rentang toleransi pH : 6.5 –9.0 pH optimal: 7.0 –8.5 Fotosintesis (siang hari) menggunakan CO2 Respirasi (siang –malam) menghasilkan CO2 CO2 terlarut tinggi pada malam hari (pH cenderung rendah)

Hubungan antara pH air dan kehidupan hewan (ikan) budidaya Ph Air

0.5 5 –6.5 6.5 – 9.0 >9.0

Kondisi tubuh Air bersifattoksik Pertumbuhan ikan terhambat; pengaruhpada ketahanantubuh Pertumbuhan optimal Pertumbuhan ikan terhambat

Air laut umumnya bersifat alkalis (pH > 7) karena bergaram pH air tambak : • tanah dasar • konsentrasi CO2terlarut Pengapuran dapat dilakukan untuk meningkatkan level pH yang terlalu rendah Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO) • •

Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas tersebut sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan salinitas. Setiap kenaikan 100 m dpl, tekanan atmosfer menurun 8-9 mmHg, dan kelarutan gas menurun 1,4 %.

• •

Kelarutan oksigen di medium cair menurun seiring dengan naiknya suhu dan banyaknya mineral yang terlihat di medium tersebut

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh: 1.Suhu air 2.Tekanan atmosfir 3.Kandungan garam-garam terlarut 4.Kualitas pakan 5.Aktivitas biologi perairan (Reid & Wood,1976 dalamKoestawa,1989). Oksigen dalam perairan berasal dari difusi O2dari atmosfer serta aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton maupun tanaman lainnya. Kebutuhan oksigen pada ikan bergantung : Kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu Kebutuhan konsumtif ~ metabolisme tubuh ikan Fungsi oksigen: 1.Peranan dalam pembakaran bahan bakarnya (makanan) 2.Untuk dapat melakukan aktivitas (berenang, reproduksi, pertumbuhan) Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan : •

Aktivitas ikan



Konversi pakan



Laju pertumbuhan

Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun pertumbuhan menurun (tidak optimal) Rentang tingkat DO optimal: ≥5 ppm Rentang tingkat DO untuk pemeliharaan intensif: 5-8 ppm HUBUNGAN SALINITAS DENGAN SUHU Semakin tinggi suhu maka salinitas akan meningkat seiring peningkatan kenaikan suhu. Konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut. Konsentrasi garamgaram dalam air laut jumlahnya relatif sama Beberapa jenis ikan memiliki kisaran toleransi salinitas yang luas (bandeng, kakap, nila, mujair) • Pengubahan salinitas air • penggantian air • penambahan air tawar

peningkatan salinitas di pengaruhi oleh : • suhu • intensitas cahaya yang masuk • kedalaman

Tugas oseanografi

PENGARUH SUHU TERHADAP PARAMETER KIMIA

OLEH : Nama : IRFAN ALWI Nim

: L211 08 005

Prodi : MSP Kelas : Ganjil

Related Documents

Tugas Keren
June 2020 7
Keren
May 2020 7
Trabajo Lengua Keren
June 2020 8
Difteri: Bwk Keren
December 2019 10
T-424-keren
July 2020 3
T-990-keren
July 2020 1