Tugas Interfacing

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Interfacing as PDF for free.

More details

  • Words: 742
  • Pages: 5
TUGAS MATA KULIAH INTERFACING TEKNIK KOMPUTER 2007-2008

OLEH : MAYKODRA TRIYONO 13071281

1.

Pengertian ADC

ADC adalah kepanjangan dari Analog to Digital Converter yang artinya Pengubah dari analog ke digital. Suatu piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal - sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. Atau dapat pula disimpulkan ADC ini dapat merubah nilai suatu masukan yang berupa tegangan listrik dalam voltase atau sinyal analog lainnya menjadi keluaran berupa nilai digital. Dalam penggunanaanya ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan dari rangkaian pengkondisian sinyal, resolusi, ketepatan dan waktu konversinya. Dalam sistem digital ADC ini berupa rangkaian yang dapat merubah suatu masukan yang berupa tegangan dalam satuan voltage, kemudian ADC ini mengubahnya menjadi nilai digital yang berupa nilai biner. Dapat dilihat dari LED yang menyala dari 8 bit yang telah ada jika salah satu LED menyala dihitung satu sehingga besarnya keluaran dari suatu tegangan dapat dihitung melalui konversi bilangan.

Fungsi ADC Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah data analog menjadi data digital yang nantinya akan masuk ke suatu komponen digital yaitu mikrokontroller AT89S51. 2.

Akuator Aktuator Sebuah perangkat elektromekanis yang menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan longitudinal atau rotary dorong untuk kerja mekanik. Hal ini sering akhir (beban) dari sebuah perangkat servosystem.

3.

Jenis-jenis DAC a. DAC - Resistor Berbobot (Weighted Resistor DAC) Prinsip dasar dari rangkaian ini adalah rangkaian penjumlah (summing circuit) yang dibentuk dengan menggunakan Operasional Amplifier. Rangkaian diatas memenuhi rumus :

Rf   Vout = − Vref.   R + 2R + 4R + 8R  b. DAC - Pasangan R-2R (R-2R DAC) Prinsip dasar dari rangkaian ini dibentuk karena mengatasi hambatan besar resistor yang terjadi bila jumlah bit rangkaian bertambah. Rangkaian ini hanya menggunakan dua nilai resistor. Sama seperti rangkaian diatas, prinsip dasar rangkaian ini menggunakan rangkaian penjumlah langsung (Direct summing circuit) yang dibentuk dengan menggunakan Operasional Amplifier. Rangkaian diatas memenuhi rumus :  Rf  Vout =  + 1.(Vref).(Rasio_Pembagi)  R1 

4.

Prinsip kerja ADC ADC adalah proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital. Proses pengubahan terjadi pada konverter/pengubah yang dikenal dengan analog to digital converter. Proses pengubahan ini dikenal juga dengan nama sistem akusisi data. Terdapat empat macam ADC yang memenuhi standar industri, yaitu integrating, tracking converter, successive approximation dan flash/paralel. Keempat jenis ADC tersebut mewakili beberapa macam pertimbangan diantaranya resolusi, kecepatan konversi dan biaya. Menurut cara pengkonversiannya, ADC dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis yaitu :

5.

Jenis-jenis ADC dan fungsinya 1.Tipe Integrating Tipe Integrating menawarkan resolusi tertinggi dengan biaya terendah. ADC tipe ini tidak dibutuhkan rangkaian sample hold. Tipe ini memiliki kelemahan yaitu waktu konversi yang agak lama, biasanya beberapa milidetik. 2.Tipe Tracking Tipe tracking menggunakan prinsip up down counter (pencacah naik dan turun). Binary counter (pencacah biner) akan mendapat masukan clock secara kontinyu dan hitungan akan bertambah atau berkurang tergantung pada kontrol dari pencacah apakah sedang naik (up counter) atau sedang turun (down counter). ADC tipe ini tidak menguntungkan jika dipakai pada sistem yang memerlukan waktu konversi masukan keluaran singkat, sekalipun pada bagian masukan pada tipe ini tidak memerlukan rangkaian sample hold. ADC tipe ini sangat tergantung pada kecepatan clock pencacah, semakin tinggi nilai clock yang digunakan, maka proses konversi akan semakin singkat. 3.Tipe flash / paralel Tipe ini dapat menunjukkan konversi secara lengkap pada kecepatan 100 MHz dengan rangkaian kerja yang sederhana. Sederetan tahanan mengatur masukan inverting dari tiap-tiap konverter menuju tegangan yang lebih tinggi dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan Vin, dengan full scale range, komparator dengan bias dibawah Vin akan mempunyai keluaran rendah. Keluaran komparator ini tidak dalam bentuk biner murni. Suatu dekoder dibutuhkan untuk membentuk suatu keluaran yang biner. Beberapa komparator berkecepatan tinggi, dengan waktu tunda (delay) kurang dari 6 ns banyak digunakan, karena itu dihasilkan kecepatan konversi yang sangat tinggi. Jumlah komparator yang dibutuhkan untuk suatu konversi n bit adalah 2^n – 1. 4.Tipe successive approximation Tipe successive approximation merupakan suatu konverter yang paling sering ditemui dalam desain perangkat keras yang menggunakan ADC. Tipe ini memiliki kecepatan konversi yang cukup tinggi, meskipun dari segi harga relatif mahal. Prinsip kerja konverter tipe ini adalah, dengan membangkitkan pertanyaan-pertanyaan yang pada intinya berupa tebakan nilai digital terhadap nilai tegangan analog yang dikonversikan. Apabila resolusi ADC tipe ini adalah 2^n maka diperlukan maksimal n kali tebakan (Tirtamihardja, 1996).

6.

Jenis-jenis aktuator

1.

Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah. sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang. Aktuator tenaga hidrolik. torsi yang besar konstruksinya sukar. Aktuator tenaga pneumatik. sukar dikendalikan Aktuator Lainnya : piezoelectric,magnetic,ultra sound, SMA

2. 3. 4.

Related Documents