Tugas Bahasa Indonesia Literasi.docx

  • Uploaded by: Syafroni Erwanda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Bahasa Indonesia Literasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,005
  • Pages: 14
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA

Judul buku Pengarang Penerbit/tahun terbit Jenis buku Tebal buku

: Yuk Muhasabah : A Kang Mastur : Laksana, 2018 : Non Fiksi : 256 halaman

No.

Hari/Tanggal

Halaman/ Bab Yang Dibaca

Informasi Penting

Pertanyaan/ Tanggapan

1.

Jum’at 15 Februari 2019

BAB I 13-38

HIDUP TENTRAM SEBAGAI PEMENANG

Hidup bagi seorang pemenang ialah hidup yang tak tergadaikan. Seorang pemenang akan rela tersengat terik matahari untuk sebuah tujuan, ia pun rela kedinginan untuk mempertahankan cita-citanya.

A. Hakikat Seorang Pemenang  Seorang pemenang memiliki kebiasaan bertindak sesuai iman.  Pemenang selalu menyisihkan waktu berdoa, berjamaah, beramal, dan berbuat baik.  Seorang pemenang tidak akan pernah berpikir gagal.

Beberapa cara menghadapi masalah:     

Melatih kemampuan untuk memecahkan masalah. Tentukanlah tujuan. Mempersempit masalah. Mengelola emosi dan merawat kesehatan. Mengatasi masalah antar



2.

Kamis 21 Februari 2019

39-69

pribadi. Berpikir positif dan menciptakan peluang.

B. Ciri-Ciri Seorang Pemenang



 Jiwa seorang pemenang



tidak akan lari dari masalah. Ia justru berusaha menyelesaikannya dengan cepat dan tepat sesuai perhitungan.  Memiliki mental yang tidak sombong ketika sukses dan tidak putus asa ketika gagal.

 Menurut Dweck, seorang pemenang dapat menaikan tingkat permainannya pada saat yang tepat.  Rick Newman, penulis buku Rebounders; How Winners Pivot from Setback to Succes, menjelaskan secara rinci perihal sifat-sifat seorang pemenang. Seorang pemenang harus memiliki paling sedikit tujuh sifat penting, antara lain: 1) Sikap menerima kekalahan

>Setiap laga pasti bias kalah dan menang. Dua kenyataan tersebut tidak dapat ditolak.

Kenapa para pemenang harus keluar dari zona nyamannya? Anda pernah dengar kisah dibaik gerai makanan terkenal asal Kentucky Amerika Serikat? Bagaimana bisa ayam goreng yang terlihat sederhana kini sudah tersedia di berbagai negara?

2) Memilah emosi dan mengoptimalkan potensi >Sebagai manusia biasa, seorang pemenang juga akan bersedih ketika menerima kekalahan dan akan meluapkan kegembiraan ketika memenangkan pertandingan. Namun, ia tidak akan larut dalam keadaan tersebut. 3) Selalu bertindak >Walaupun menurut orang lain pekerjaanmu dipandang negative, maka janganlah bersedih. Beranjak dan bertindaklah sesuai harapan dan citacitamu. Sebagaimana entry poin tulisan Rio dan Ronny bahwa tidak ada satupun kesuksesan tanpa diawali kegagalan kecil yang semuanya mengajarkan manusia untuk bangkit. 4) Kadang-kadang mengubah tujuan >Jika yang diimpikan tak kunjung tercapai, maka segeralah mengubah arah dan tujuanmu. Siapa tahu ketika cita-citamu tidak tercapai dan seketika mengubah destiansi cita-cita hidupmu, kesuksesan malah berada di destinasi yang dicadangkan tersebut. 5) Selalu siap untuk segala sesuatu yang salah >Kamu mesti siap dengan segala sesuatu yang terjadi, baik dan buruk

3.

Minggu 24 Februari 2019

70-84

yang akan dating harus berani menerima resiko dari segala kemungkinan yang terjadi. 6) Keluar dari zona nyaman >Zona nyaman ialah kondisi yang dapat “Memanjakan” seseorang dalam suatu urusan. Untuk meraih sukses, maka keluarlah dari zona nyaman tersebut dan beralihlah ke zona tidak nyaman. Zona tidak nyaman dapat mengantarmu menuju gerbang yang dicitacitakan. 7) Sabar menjemput bola >Jika kamu tidak bisa belajar sabar atas segala kondisi, maka secara tak langsung kamu tidak akan mampu menerima kegagalan. Padahal kegagalan pasti ada setiap proses kehidupan. Contohnya saja Kolonel Sanders dalam menciptakan ayam krispi yang diberi nama KFC. KFC tidak aka nada jika Sanders menyerah pada penolakan yang ke-1009. Sanders terus menjemput bola kesuksesannya walaupun berkali-kali gagal. C. Tentram Sebagai Jalan Hidup  Jika seseorang sudah memiliki rasa tentram dalam jiwanya maka, segala cobaan dan derita yang dialami di dunia ini tidak akan berarti apaapa.

Mengapa orang lain terlihat hebat padahal kita hamper sama dengannya dalam banyak hal dan kita juga memiliki kesempatan dan kapasitas yang hampir sama

 Ketentraman berarti jiwa (nafs) yang bersumber dari karakter muthmainnah. Tiga karakter yang dimiliki oleh manusia antara lain: I. Al-ammarah bissu’ >Jiwa yang menjadi tumpukan sifat tercela II. Al-lawwamah >Jiwa yang telah melakukan perlawanan pada sifat tercela III. Muthmainnah >Jiwa yang telah mencapai tingkat kesucian, ketenangan, dan ketentraman sekaligus.  Seorang pemenang menjadikan ketentraman sebagai jalan hidup. AlQur’an menyebutkan jiwa yang telah mencapai puncak ketenangan (muthmainnah) tidak menggunakan qalb, tetapi kata nafs. Sebab, nafs mengandung makna “Totalitas manusia”. D. Melihat Kekurangan Sebagai Kelebihan  Sebagai makhluk biasa, sehebat apapun kita, pasti memiliki kelemahan. Anehnya, tidak sedikit orang yang memiliki keterbatasan fisik justru menjadi orang hebat dan sukses.  Para ilmuwan muslim yang memiliki keterbatasan pengelihatannya justru bisa menjadi ilmuwan yang hebat seperti:

sebagai manusia?

Abdullah bin Abbas, Qatadah, Abdullah bin Ummi Mahtum, AlA’masyi, dan Yazid bin Harun.  Contoh orang yang memiliki keterbatasan lainnya yang sukses yaitu Nick Vujicic, seorang motivator ulung dan pendiri organisasi nirlaba life without umbas. Dalam kondisinya yang cacat sejak lahir, tidak memiliki kedua tangan ia sering di bully oleh temantemannya. Namun, dengan semangat membara Nick tidak menyerah sehingga ia dikenal oleh seluruh dunia. Ia juga sempat dinominasikan sebagai Youth Australian of the Year Award tahun 2005. aka

Selasa 26 februari 2019

85-96

E. Menyiapkan Diri Sebagai Pemenang yang Tentram  Menyiapkan diri sebagai pemenang yang tentram memiliki esensi tentang penghargaan terhadap diri sendiri.  Jika kamu benar-benar ingin menghormati diri sendiri, kamu mesti menerima diri sendiri dan berusaha menjadi pribadi yang kamu impikan sesuai caramu. Adapun cara menyiapkan diri sebagai seorang pemenang yang memiliki rasa tentram adalah fengan melakukan intropeksi dan kontemplasi.





Apa yang akan terjadi jika kita tidak melakukan evaluasi terhadap diri kita? Jika kamu menginginkan menjadi seorang pemenang yang memiliki ketentraman, jadikanlah evaluasi diri sebagai landasan mengoptimalk an potensi diri.

F. Evaluasi Diri Sebagai Jembatan Kesuksesan  Dalam terminology islam, makna muhasabah ialah upaya seseorang melakukan evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan pada semua aspeknya dalam kehidupan yang telah dijalani.  Ada pepatah mengatakan “Sebelum mengubah orang lain, ubahlah dulu diri sendiri”. 5.

Kamis 28 Februari 2019

BAB II

98-115

PENTINGNYA INTROSPEKSI DIRI A. Tujuan dan Manfaat Introspeksi  Tujuan introspeksi ialah melakukan agenda pencernaan diri. Melakukan introspeksi tidak mudah dilakukan karena lita mesti melepaskan semua ‘baju’ kebesaran kita.  Manfaan yang dapat diperoleh secara fisik antara lain: >Badan akan terlihat sehat >Pikiran tenang >Kesehatan terjamin  Manfaat yang diperoleh secara psikis ialah: >Emosi akan terkendali dan jiwa akan selalu merasa tenang. B. Apakah Cita-Cita Sudah Terlaksana?

Jika kita tidak memiliki rasa tanggung jawab, bagaimana mungkin bisa mengatur orang lain?

 Jika kita melihat kisah sukses orang-orang hebat di dunia, tidak sedikit kesuksesan mereka bukan karena pendidikan atau gelar yang disandang. Misalnnya pendiri Facebook, Mark Zuckerberg atau pendiri Microsoft, Bill Gates. Mereka tidak sempat meyelesaikan kuliahnya di Universitas Harvard. Namun, berkat kegigihan dan penetapan tujuan hidup salah satu orang berpengaruh dan kaya raya di dunia.  Memiliki tujuan dan menentukan cita-cita merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah kesuksesan. Tidak memandang gelar maupun pendidikan, tetapi jika kamu tidak memiliki tujuan dan citacita berarti kamu telah menyerah dengan keadaan. Dalam hal ini introspeksi diri bisa digunakan untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan hidup dan cita-cita. 6.

Sabtu 2 Maret 2019

116-135

C. Melihat Keadaan Diri Sendiri dengan Jujur  Melihat keadaan diri dengan jujur berarti melepas seluruh ego yang dimiliki. Jika evaluasi diri yang kamu lakukan melibatkan orang lain kamu juga mesti jujur dan bersedia menerima umpan balik, brani dan

Apa saja langkah untuk mengatur pikiran dan tindakan yang hendak dilakukan dalam langkah menyusun perencanaan?

ikhlas menerima kritikan, saran, atau pendapat dari orang lain.  Jika memaksakan diri melakuan introspeksi diri tanpa menghadirkan kejujuran, maka kamu sudah mencederai diri sendiri. Bahkan terdapat hadits nabi Muhammad Saw. yang mengatakan “Katakanlah yang benar walau terasa pahit”  Melihat diri sendiri dengan jujur sama halnya dengan mengenal diri sendiri bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga mengetahui dan mengenal keadaan diri sendiri. D. Manajemen Introspeksi

7.

Minggu 3 Maret 2019

136-144

 Dengan menerapkan manajemen introspeksi diri, kita tidak akan terpengaruh akan anganangan. Melalui manajemen introspeksi diri, kita tidak akan terlena dengan kata, “Santai, nanti saja bisa dilakukan”. Dengan manajemen diri, kita benar-benar serius memikirkan segala hal yang telah terjadi dan apa yang hendak dicapai pada masa mendatang.  Untuk melakukan introspeksi setidaknya dapat melakukan dua hal berikut: >Merencanakan (To Plan) >Beraksi (To Act) E. Apa yang Harus Diperbaiki?  Untuk melakukan

Rasa galau akan berubah menjadi kesempatan emas jika bisa berpikir

introspeksi, kita mesti mengetahui apa yang benar-benar harus diprbaiki dalam hidup kita.  Mengenai apa yang harus diperbaiki, tentu kita sendiri yang paling mengetahuinya. Kita hanya perlu menyadari telah melakukan kesalahan apa dan memperbaikinya serta tidak akan mengulanginya lagi.

positif setiap saat.

F. Galau Sebagai Kesempatan Emas  Galau merupakan kesempatan emas yang dapat dikelola untuk megantarkan meraih kesuksesan hidup. Jika kamu galau, kamu tinggal menenangkan diri di tempat mana pun yang kamu sukai, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.  Untuk menyelesaikan kegalauan tersebut dan mengubahnya menjadi kesempatan emas ada beberapa langkah, antara lain: >Tarik napas yang dalam dan hembuskan perlahan lewat mulut >Ubah energy negatif menjadi energy positif sehingga kondisi fisik menjadi stabil. 8.

Senin 4 Maret 2019

BAB III 146-161

KONTEMPLASI MELEJITKAN POTENSI A. Memaknai Diri Sendiri  Kontemplasi merupakan konsep untuk memaknai

Jika kamu tidak mengetahui dirimu, bagaiman kamu bisa mengetahui segala sesuatu yang lain?

diri secara utuh. Dengan melakukan kontemplasi, kita akan menjadi makhluk yang berguna. Sebab, manusia yang telah diciptakan Allah Swt. tanpa perenungan bisa menjadi layaknya buih di lautan.  Memaknai diri sendiri bukan berarti menjadi pribadi yang semunya sendiri.

9.

Selasa 5 Maret 2019

161-196

B. Jika Tahu Diri Sendiri Akan Tahu Tuhannya  Karena itu, jika kita tidak mampu mengenali jati diri kita, mustahil Tuhan hadir dalam diri kita. Inilah inti dasar dari kontemplasi.  Menurut Iamam AlGhazali, pengetahuan tentang diri merupakan kunci pengetahuan tentang Tuhan. Ada 3 sifat yang ada pada diri manusia yaitu: >Sifat binatang >Sifat setan, dan >Sifat malaikat C. Menjernihkan Emosi dan Hati Nurani Beberapa belenggu yang mesti dibuang dan diperbaiki antara lain:  Prasangka negatif  Prinsip hidup  Pengalaman  Kepentingan dan prioritas  Sudut pandang  Pembanding  Wawasan

Jangan mudah terpengaruh oleh apapun dan sebaik mungkin untuk mengendalikan emosi dan hati nurani. Jika tidak bisa mengendalikan emosi maka, akan berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, gunakan lah akal pikiran yang diberikan Tuhan kepada kita untuk berpikir dahulu sebelum bertindak.

D. Menggunakan Akal dan Intuisi  Akal merupakan perhiasan kehidupan bagi manusia. Akal menjadi keistimewaan yang Allah Swt. sematkan pada setiap menusia. Sepadan dengan besarnya akal yang dimiliki seseorang, sebesar itulah kedudukannya di tengah masyarakat.  Dengan menggunakan akal dan intuisi, kita lebih mengenali beberapa hal berikut yang akan kita dapatkan: >Melejitkan potensi diri, >Membangun kepercayaan diri, >Menjadi pribadi yang berintegrasi, >Konsisten, >Kompetitif, dan >Tidak mudah diremehkan orang lain. E. Menuju Pribadi yang Lebih Baik Lagi Hal yang perlu dilakukan dengan bersandar pada kebiasaan-kebiasaan positif berikut:  Pertama, tidak berbohong dan berkata jujur atau apa adanya  Kedua, tidak mudah membuat janji  Ketiga, tepat waktu 10.

Kamis 7 Maret 2019

BAB IV 198-224

BERKOMITMEN DAN KONSISTEN A. Berkomitmen dan konsisten pada diri

Apa itu istiqamah? Dan bagaimana cara penerapannya?

11.

Jum’at 8 Maret 2019

225-250

sendiri  Untuk menerapkan kedisiplinan, Andrew Ho seorang motivator dan pengusaha sukses membagi tips untuk menerapkan kedisiplinan sebagai berikut: >Memikirkan apa yang sebenarnya kamu inginkan. >Luangkan sedikit waktu untuk orang-orang yang kamu sayangi di sela kesibukan setiap hari. >Latihan berolahraga. >Membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menerapkan pola makan yang baik. >Beribadah sesuai waktu yang telah ditetapkan. >Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.  Bebrapa hal yang dapat menjadikan pijakan agar bisa konsisten meraih sukses, diantaranya: >Pertama, mulailah konsisten dari hal yang terkecil. >Kedua, nilai tindakanmu sekecil apapun. >Ketiga, lakukan pengawasan terhadap diri. B. Berprasangka Baik Berprasangka yang baik kepada orang lain salah satunya ditunjukkan dengan tidak mudah menuduh orang lain yang tidak sepaham dengan kita sebagai orang yang melenceng. Curiga boleh, tetapi jangan pernah menuduh.

Menjadi seorang pemenang ialah mampu menjaga konsisten, komitmen, dan merahasiakan harapan serta tujuan hidupnya, mengapa demikian?

C. Jangan Pernah Malas Rasa malas bisa jadi berasal dari dalam diri seseorang atau bisa juga berasal dari luar. Orang yang lebih suka bermalasmalasan lebih memilih hidup dengan imajinasi tinggi tetapi tidak mewujudkan imajinasi tersebut. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghalau rasa malas, antara lain: 1. Konsisten dengan pilihan dan tujuan hidup yang jelas. 2. Mengorbankan semangat dalam setiap proses kehidupan yang dijalani.

Related Documents


More Documents from "nurhaqqi"