ANALISALAPORAN KEUANGAN PT. RAY IBRAHIM Tbk
Neraca Perbandingan Per 31 Desember 2006 dan 2007 (dalam jutaan) Periode Pos-pos dalam Neraca Aktiva Lancar Kas Giro Surat-surat Barharga Piutang Persediaan Total aktiva lancar Aktiva Tetap Tanah Mesin Kenderaan Akum Penyusutan Total aktiva tetap Aktiva lainnya Total aktiva lainnya Total aktiva Utang lancar Utang bank Utang dagang Utang wesel Utang lainnya Total utang lancar Utang jangka panjang Utang bank 3 tahun Utang obligasi Utang hipotek Total utang jk. Panjang Ekuitas Modal setor Cadangan laba Total ekuitas Total passiva
Naik/turun
Tahun 2006
Tahun 2007
Rp
%
250 175 140 350 125 1.040
350 200 50 250 150 1.000
100 25 (90) (100) 25 40
40,0 14,3 (64,3) (28,6) 20,0 3,9
3.000 2.500 1.500 (400) 6.600
4.200 3.500 1.000 (450) 8.250
1.200 1.000 (500) 50 1.650
40,0 40,0 (33,3) 12,5 25,5
360 8.000
250 9.500
(90) 1.500
(25,0) 18,8
550 100 100 50 800
250 200 0 100 550
(300) 100 (100) 50 (250)
(54,6) 100 (100) 100 (31.3)
2.750 2.000 0 4.750
1.950 1.450 1.550 4.950
(800) (550) 1.550 (200)
(29,0) (27,5) 100 (0,4)
2.000 450 2.450 8.000
2.500 1.500 4.000 9.500
500 1.050 1.550 1.500
25,0 233 63,3 18,8
PT RAY IBRAHIM, Tbk Laporan Laba Rugi Perbandingan Per 31 Desember 2006 dan 2007 (dalam ribuan) Komponen Laporan Laba Rugi Total penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasi Biaya adm dan umum Biaya penjualan Biaya lainnya Total biaya operasi Laba kotor operasi Penyusutan Pendapatan bersih operasi Pendapatan lainnya EBIT Biaya bunga Bunga bank Bunga obligasi Total biaya bunga EBT Pajak 20% EAIT Earning per share
Tahun 2006
Tahun 2007
Naik (turun)
Dalam %
8.500.000 6.250.000 2.250.000
9.900.000 7.350.000 2.550.000
1.400.000 1.100.000 300.000
16,5 17,6 13,3
1.000.000 50.000 15.000 1.065.000 1.185.000 400.000 785.000 165.000 950.000
1.100.000 75.000 20.000 1.195.000 1.355.000 450.000 905.000 175.000 1.080.000
100.000 25.000 5.000 130.000 170.000 50.000 120.000 10.000 230.000
10,0 50,0 33,3 12,2 14,4 12,5 15,3 6,0 24,2
200.000 50.000 250.000 700.000 120.000 580.000
150.000 30.000 180.000 900.000 180.000 720.000
(50.000) (20.000) (70.000) 300.000 60.000 240.000
(25,0) (40,0) (28,0) 42,9 50 50
ANALISA BERDASRKAN POAC
PLANNING NERACA
Sisi aktiva lancar : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kas terjadi kenaikan sebesar Rp 100 atau sekitar 40 % yaitu peningkatan dari tahun 2006 sebesar Rp 250 menjadi Rp 350 pada tahun 2007. Rekening giro juga terjadi peningkatan sebesar Rp 25 atau sekitar 14,3% dari tahun 2006 sebesar Rp 175 menjadi Rp 200 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pembayaran lewat rekening giro dan setoran ke rekening tersebut. Terjadi penurunan pada surat-surat berharga sebesar Rp 90 atau sekitar 64,3 % dari tahun 2006 sebesar Rp 140 menjadi Rp 50 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pencairan dan penjualan surat-surat berharga yang dimiliki. Terjadi penurunan pada piutang sebesar Rp 100 atau sekitar 28,6 % dari tahun 2006 sebesar Rp 350 menjadi Rp 250 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pembayaran oleh debitur. Persediaan terjadi peningkatan sebesar Rp 25 atau sekitar 20 % dari tahun 2006 sebesar Rp 125 menjadi Rp 150 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan adanya pembelian sejumlah bahan baku dan sejumlah barang untuk diperdagangkan. Total aktiva lancar terjadi penurunan sebesar Rp 40 atau sekitar 3,9 % dari tahun 2006 sebesar Rp 1.040 menjadi Rp 1.000 pada tahun 2007.
Sisi aktiva tetap : 1. Terjadi peningkatan pada tanah sebesar Rp 1.200 atau sekitar 40 % dari tahun 2006 sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 4.200 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian tanah untuk keperluan perusahaan. 2. Terjadi peningkatan pada mesin sebesar Rp 1.000 atau sekitar 40 % dari tahun 2006 sebesar Rp 2.500 menjadi Rp 3.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian penambahan mesin baru. 3. Terjadi penurunan pada kendaraan sebesar Rp 500 atau sekitar 33,3 % dari tahun 2006 sebesar Rp 1.500 menjadi Rp 1.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penjualan terhadap kendaraan lama dan ada kendaraan yang umur ekonomisnya sudah berakhir. 4. Akumulasi penyusutan meningkat sebesar Rp 50 atau sekitar 12,5 % dari tahun 2006 sebesar Rp 400 menjadi Rp 450 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan penambahan aktiva tetap dari mesin. 5. Total aktiva tetap meningkat sebesar Rp 1.650 atau sekitar 25,5 % dari tahun 2006 sebesar Rp 6.600 menjadi Rp 8.250 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena penambahan aktiva tetap lebih besar dari yang dikeluarkan. 6. Total aktiva lain menurun sebesar Rp 110 atau sekitar 25 % dari tahun 2006 sebesar Rp 360 menjadi Rp 250 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan ada sebagian komponen aktiva lainnya sudah selesai seperti bangunan dalam proses.
7.
Total aktiva meningkat sebesar Rp 1.500 atau sekitar 18,8 % dari tahun 2006 sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 9.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah aktiva secara keseluruhan. Sisi passiva lancar :
1. Utang bank menurun sebesar Rp 300 atau sekitar 54,6 % dari tahun 2006 sebesar Rp 550 menjadi Rp 250 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pelunasan terhadap hutang bank yang sudah jatuh tempo. 2. Utang dagang meningkat sebesar Rp 100 atau sekitar 100 % dari tahun 2006 sebesar Rp 100 menjadi Rp 200 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan pembelian barang dagang secara kredit. 3. Utang wesel lunas atau menurun sebesar Rp 100 atau sekitar 100 % dari tahun 2006 sebesar Rp 100 menjadi Rp 0 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pelunasan terhadap utang tersebut. 4. Utang lainnya meningkat sebesar Rp 50 atau sekitar 100 % dari tahun 2006 sebesar Rp 50 menjadi Rp 100 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan utang seperti utang gaji dan utang pajak. 5. Total utang lancar menurun sebesar Rp 250 atau sekitar 31,1 % dari tahun 2006 sebesar Rp 800 menjadi Rp 550 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan adanya utang yang sudah jatuh tempo atau lunas lebih besar ketimbang memperoleh utang baru. Sisi utang jangka panjang : 1. Utang bank tiga tahun menurun sebesar Rp 800 atau sekitar 29 % dari tahun 2006 sebesar Rp 2.750 menjadi Rp 1.950 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena sebagian utang sudah lunas. 2. Utang obligasi menurun sebesar Rp 550 atau sekitar 27,5 % dari tahun 2006 sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 1.450 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya pelepasan obligasi (dijual). 3. Terjadi penambahan pada utang hipotek sebesar Rp 1.550 atau sekitar 100 % dari tahun 2006 sebesar Rp 0 menjadi Rp 1.550 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan utang hipotek dengan jaminan aktiva tetap perusahaan selama lima tahun. 4. Total utang jangka panjang menurun sebesar Rp 200 atau sekitar 4 % dari tahun 2006 sebesar Rp 4.750 menjadi Rp 4.950 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan utang jangka panjang lebih kecil ketimbang pelunasannya. Sisi ekuitas : 1. Modal setor meningkat sebesar Rp 500 atau sekitar 25 % dari tahun 2006 sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan modal dari penjualan saham. 2. Cadangan laba meningkat sebesar Rp 1.050 atau sekitar 23,3 % dari tahun 2006 sebesar Rp 450 menjadi Rp 1.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena jumlah cadangan dari tahun sebelumnya ditambah cadangan sekarang. 3. Total ekuitas meningkat sebesar Rp 1.550 atau sekitar 63,3 % dari tahun 2006 sebesar Rp 2.450 menjadi Rp 4.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena semua komponen ekuitas seperti modal setor dan cadangan laba meningkat. 4. Total passiva meningkat sebesar Rp 1.500 atau sekitar 18,8 % dari tahun 2006 sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 9.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena sebagian utang berkurang jumlahnya ketimbang bertambahnya ekuitas.
LABA RUGI 1. Penjualan meningkat Rp 1.400.000 atau sebesar 16,5% dari tahun 2006 sebesar Rp 8.500.000 menjadi Rp 9.900.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan barang yang dijual dan laku di pasaran. 2. Harga pokok penjualan meningkat Rp 1.100.000 atau sebesar 17,6% dari tahun 2006 sebesar Rp 6.250.000 menjadi Rp 7.350.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan seiring dengan meningkatnya penjualan. 3. Laba kotor meningkat Rp 300.000 atau sebesar 13,3% dari tahun 2006 sebasar Rp 2.250.000 menjadi Rp 2.250.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat. 4. Total biaya operasi meningkat Rp 130.000 atau sebesar 12,2% dari tahun 2006 sebesar Rp 1.065.000 menjadi Rp 1.195.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan biaya seperti biaya administrasi dan umum, biaya penjualan, dan biaya lainnya. 5. Laba kotor operasi meningkat Rp 170.000 atau sebesar 14,4% dari tahun 2006 sebesar Rp 1.185.000 menjadi Rp 1.355.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat. 6. Penyusutan meningkat Rp 50.000 atau sebesar 12,5% dari tahun 2006 sebesar Rp 400.000 menjadi Rp 450.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan aktiva tetap. 7. Pendapatan bersih operasi meningkat Rp 120.000 atau sebesar 15,3% dari tahun 2006 sebesar Rp 785.000 menjadi Rp 905.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan penjualan. 8. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) meningkat Rp 230.000 atau sebesar 27,1% dari tahun 2006 sebesar Rp 850.000 menjadi Rp 1.080.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat. 9. Total biaya bunga menurun Rp 250.000 atau sebesar 28% dari tahun 2006 sebesar Rp 250.000 menjadi Rp 180.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena jumlah utang bank yang berkurang (lunas). 10. Laba sebelum pajak (EBT) meningkat Rp 300.000 atau sebesar 50% dari tahun 2006 sebesar Rp 600.000 menjadi Rp 900.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan. 11. Laba sesudah bunga dan pajak (EAIT) meningkat Rp 240.000 atau sebesar 50% dari tahun 2006 sebesar Rp 480.000 menjadi Rp 720.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan.
ORGANIZING pada unit usaha ini struktur dari perusahaan telah ada dan juga ada beberapa departemen serta ketua atau manajer didalamnya, hal ini menunjukan bahwa perusahaan ini telah serius mengelola perusahaan dan hal ini nampak dari kas yang terus bertambah sebesar Rp 100 atau sekitar 40 % yaitu peningkatan dari tahun 2006 sebesar Rp 250 menjadi Rp 350 pada tahun 2007. Dan juga Pendapatan bersih operasi meningkat Rp 120.000 atau sebesar 15,3% dari tahun 2006 sebesar Rp 785.000 menjadi Rp 905.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan penjualan.
ACTUATING Kerjasama dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil yang baik bagi peruahaan ,bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu perusahaan hal ini tampak dari laba yag diperoleh dari tahun ketahun terus meningkat 300.000 atau sebesar 13,3% dari tahun 2006 sebasar Rp 2.250.000 menjadi Rp 2.250.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena penjualan yang meningkat.
CONTROLLING controlling yang efektif merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun administrative guna menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien. Meski semua mengalami trend yang positif tapi ada beberapa hal yang harus diwaspadai seperti pajak yang selalu naik dari 2006 580.000 dan 2007 720.000 artinya ini akan menjadi trend yang negtive apabila tidak diantisipasi dengan kenaikan yang signipikan dari penjualan