ANALISA WANPRESTASI YANG TERJADI DI PROYEK Debitur : Kontraktor Kreditur : Owner Berdasarkan informasi yang didapat, terjadi Wanprestasi di proyek Geothermal, Medan, Sumatera Utara. Wanpretasi ini mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja kepada dua orang anak kecil yang terjatuh ke dalam kolam penampungan air pengeboran hingga tewas. Hal ini dikarenakan pihak kontraktor memasang rambu-rambu peringatan dan pagar pengaman yang dibuat dari bahan bambu yang tidak sesuai dengan dokumen RK3K . Setelah kejadian itu, proyek tersebut diberikan sanksi berupa pembehentian sementara. Penyelesaian yang harus dilakukan pada kasus ini adalah pihak kontraktor harus memberikan uang ganti rugi kepada pihak keluarga korban dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, dan kontraktor harus segera memasang rambu-rambu peringatan dan pagar pengaman di sekitar lokasi sesuai dengan yang diatur didalam dokumen kontrak dan mengutamakan keselematan kerja yang ada didalam proyek. Kontraktor selaku yang mengerjakan proyek ini juga harus menaati peraturan sesuai yang tertera pada dokumen kontrak yang telah disetujui apabila proyek tersebut kembali dikerjakan. Menurut pasal 1233 KUH Perdata buku ketiga tentang perikatan, pweikatan lahir karena “Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang”. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterikatan menimbulkan perjanjian. Dan menurut pasal 1234, perikatan ditujukan “untuk memberikan sesuatu, untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu”. Karena perjanjian dibuat oleh dua pihak atau lebih, menurut pasal 1257 yang berisi “semua syarat harus dipenuhi dengan cara yang dikehendaki dan dimaksudkan oleh pihak pihak yang bersangkutan” maka semua syarat dalam perjanjian harus dipenuhi berdasarkan apa yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak