Tti Jadi

  • Uploaded by: Apriastuti Puspitasari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tti Jadi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,748
  • Pages: 13
TUGAS TEMPERATUR, TEKANAN, DAN ILUMINASI LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN LINGKUNGAN Pertambangan Oil and Gas Offshore, Riau

Disusun Oleh Apriastuti Puspitasari, 0706272585 Devani Ersa Siregar, 0706272805 Karina Larasati, 0706273291 Nilam Winanda, 0706273543 Putri Wulandari, 0706273745 Swastika Ayu H., 0706165785 Yunita Karmilasari, 0706274363

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, 2009

I. Uraian Kasus Sebuah perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi yang berlokasi di pinggir pantai timur pulau Sumatera mempunyai beberapa pekerja yang bekerja di bawah terik matahari. Pekerja tersebut umumnya adalah petugas inspeksi dan pencatat indikator pada mesin-mesin produksi. II. Uraian Pekerjaan Petugas inspeksi di perusahaan ini adalah laki-laki. Petugas inspeksi tersebut sudah lama bekerja di perusahaan tersebut sekitar 8 tahun. Petugas inspeksi melakukan pekerjaannya selama 8 jam per hari, tetapi mereka terpajan panas hanya pada saat melakukan inspeksi dan pencatatan saja. Inspeksi dilakukan setiap jam dan lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali inspeksi adalah 30 menit. Sisa waktu setiap kali inspeksi digunakan untuk beristirahat di control room. Istirahat siang hari dilakukan selama 1 jam seperti perusahaan lainnya. Pakaian kerja yang digunakan adalah coverall yang berwarna biru muda. Pekerjaan yang dilakukan adalah menginspeksi dan mencatat berbagai indikator di mesinmesin produksi, pipa gas, dan tower. III. Karakteristik Pekerja Banyak pekerja offshore sekitar di atas 20 tahun dan beberapa instalasi usia rata-rata tenaga kerjanya adalah 40 tahunan. Efek dari usia pada kemampuan individual untuk bekerja pada kondisi offshore dan kerentanannya akan stres pada lingkungan pekerjaan tersebut telah diperiksa, dan data Norwegian menunjukkan bahwa pekerja yang sakit meningkat seiring peningkatan usia (Bjerkeboek et al., 2001). Meskipun data eksperimen terbatas, pembuktian terkini menunjukkan bahwa heat tolerance berkurang pada individu yang sudah tua (Robinson, 1963; Leithead and Lind, 1964; Lind et al., 1970). Mereka memulai berkeringat lebih lama dibandingkan individu yang lebih muda. Mereka membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan temperatur tubuh mereka ke level 1

normal. Orang yang lebih tua bereaksi dengan aliran darah periferal yang tinggi, namun kapasitas maksimal mereka kemungkinan lebih rendah. Pada satu studi, ditemukan bahwa 70% dari seluruh individu yang menderita heat stroke di atas usia 60 tahun (Minard and Copman, 1963). IV. Gambaran Lingkungan Sebuah perusahaan X bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi. Perusahaan ini bersama-sama sebuah perusahaan konstruksi X menyelesaikan perluasan besar sarana lepas pantai untuk meningkatkan pasokan gas pada pembangkit listrik PLN, di Riau. Kontrak ini meliputi perancangan, fabrikasi dan pemasangan tiga struktur kepala sumur berkaki-satu (monopod) dan saluran pipa lepas pantai sepanjang 80 km. Pekerjaan ini juga mencakup modifikasi sumur lama. Ladang ini terletak 50 km timur laut Riau. Saluran pipa gas impor bawah laut sepanjang 49 km digunakan untuk memindahkan gas bumi dari anjungan lepas pantai dan berlanjut ke saluran pipa ekspor bawah laut sepanjang 12,3 km. V. Tahap-Tahap Pelaksanaan Pengukuran Suhu Lingkungan a. Persiapan 1. Titik sampling/pengukuran 2. Siapkan Alat Ukur  Pastikan bahwa alat ukur berfungsi dan dalam kondisi baik.  Lakukan kalibrasi internal dengan alat kalibrasi yg tersedia.  Tutup termometer suhu basah dengan kain katun. Lakukan setup untuk mengatur beberapa indikator pengukuran.  Bahasa  Satuan  Tanggal, bulan, tahun : 10 Oktober 2009  Jam, menit, detik : 09 : 45 : 43  Heat index, Humidity index  Logging rate : 30 menit 2

 Basahi dengan aquadest tunggu selama ± 10 menit, hingga bagian katun basah oleh aquadets.  Pasang WBGT pada alat penyangga (tripod). b. Eksekusi (Pelaksanaan Pengukuran) 1. Letakkan alat pada lokasi sampling karena kondisi pekerja yang dominan saat inspeksi adalah berdiri saat bekerja, maka letak alat pada lokasi sampling 3 ½ feet ( 100-110 cm dari permukaan lantai kerja). 2. Aktifkan alat tanpa logging untuk adaptasi kira-kira 10 menit. 3. Aktifkan logging rate dan tinggalkan area sampling, jangan biarkan ada pekerja yang berada minimal 3 meter dari lokasi alat tempat sampling dilakukan

karena panas tubuh seseorang dapat

mempengaruhi pengukuran panas lingkungan. 4. Jika selesai, non-aktifkan logging data dan data siap diproses atau dicetak. VI. Hasil Pengukuran Lingkungan a. Pengukuran heat Pengukuran heat pada lingkungan menggunakan alat Questemp 340 dengan 3 sensor, yaitu globe termometer (Tg), Wet termometer (Tnwb), dan dry termometer (Ta). Pengukuran dilakukan tanggal 10 Oktober 2009 pada pukul 09.45 WIB dan dilakukan di area kerja terbuka (outdoor) dengan lama pengukuran selama 55 menit, yaitu 10 menit untuk persiapan, 15 menit untuk adaptasi alat, dan 30 menit untuk pengukuran heat (logging data). Dari data yang dilampirkan, dapat dihitung WBGT selama 30 menit pengukuran

heat, yaitu WBGT outdoor tertinggi sebesar 32,10C.

Pengukuran indeks WBGT dapat dilakukan secara kontinyu (selama 8 jam kerja) atau hanya pada waktu-waktu paparan tertentu. Pengukuran seharusnya dilakukan dengan periode waktu minimal 60 menit. Sedangkan untuk pajanan yang terputus-putus minimal selama 120 menit 3

(OSHA). Rata-rata hasil pengukuran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Sehingga dengan menggunakan data yang terlampir didapatkan hasil WBGT outdoor average = 30,526670C. b. Pengukuran Humidity Pengukuran kelembaban dilakukan di area kerja (outdoor) bersamaan pengukuran temperatur. Kelembaban yang diukur adalah tingkat kelembaban relatif (RH) yang mempengaruhi respon tubuh terhadap suhu lingkungan. Dari data yang dilampirkan, dapat diketahui bahwa Relative Humidity adalah 61 %. Sedangkan environmental temperatur yang didapat hasilnya dari WBGT outdoor = 32,1 oC = 89,78 oF sehingga bila dilihat dari tabel di bawah ini (dengan menggunakan pendekatan yaitu relative humidity sebesar 60 % dan enviromental temperatur sebesar 90 oF), dapat disimpulkan bahwa heat index-nya adalah sebesar 100 oF. Hal ini sesuai dengan hasil yang didapat dari

4

pengukuran di lapangan menggunakan Questemp 340 yaitu sebesar 37 oC = 98,6 oF, mendekati 100 oF. Dari tabel di atas dan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang ada bahwa apparent temperatur, yaitu 100 oF. Menurut tabel di bawah ini, hasil tersebut menginterpretasikan bahwa risiko yang dialami oleh pekerja inspeksi dan pencatat indikator adalah kemungkinan terkena heat cramps or heat exhaustion.

VII. Hasil Pengukuran Kalori dan Beban Kerja Pengukuran kalori dan beban kerja pada pekerja inspeksi didasarkan pada pekerjaan yang ia jalani selama di offshore, yaitu melakukan pekerjaan selama 8 jam. Inspeksi dilakukan setiap jam dan lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali inspeksi adalah 30 menit. Sisa waktu setiap kali inspeksi digunakan untuk beristirahat di control room. Istirahat siang hari dilakukan selama 1 jam seperti perusahaan lainnya. Pengukuran didasari dengan melihat tabel di bawah ini, mengenai estimasi besar energi pada pekerjaan dengan analisis task. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik pekerjaan dari para pekerja inspeksi, yaitu : a. Saat inspeksi :  Walking : 2,0-3,0 kcal/min (worst case : 3,0 kcal/min).  Handwork light: 0.4 kcal/min. b. Saat istrahat :  Sitting : 0.3 kcal/min. c. Basal metabolism : 1.0 kcal/min. 5

Inspeksi dilakukan setiap jam dengan durasi inspeksi 30 menit dan waktu istirahat 30 menit. Maka Work/Rest Regimen dari pekerja inspeksi adalah 50%-50%. Estimasi panas metabolik (kalori) dilakukan dengan menggunakan tabel NIOSH : Task Analysis

Kcal/min

Kcal/jam

2,0-3,0  worst case = 3,0

3 x 30 = 90

Sitting

0,3

0,3 x 30 = 9

Handwork light

0,4

0,4 x 30 = 12

1

1 x 60 = 60

Walking

Basal metabolism TOTAL KALORI

171 kcal/jam

6

Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah jam kerja perhari adalah 8 jam dengan durasi inspeksi 30 menit dan waktu istirahat 30 menit didapatkan total kalori pekerja inspeksi per-jamnya adalah 171 kilokalori.

Perhitungan jumlah kalori pekerja inspeksi perhari kemudian dibandingkan dengan tabel estimasi di atas, didapatkan bahwa pekerja tersebut pekerjaannya “moderate work”.

7

Pekerja di pertambangan minyak ini telah teraklimatisasi. Workrest regimen-nya adalah 50% work dan 50% rest setiap jam dengan beban kerja moderate. Jadi, batas WBGT yang diizinkan adalah 29,5oC. Selama masa pengukuran temperatur yang kami lakukan, WBGT outdoor rata-rata yang terukur adalah 30,526670C. VIII. Evaluasi Hasil Pengukuran Setelah melakukan pengukuran yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2009, maka evaluasi yang didapatkan adalah pekerja inspeksi dan pencatat indikator pada mesin produksi terpapar panas diluar batas yang ditetapkan oleh OSHA. Hal ini berdasarkan hasil WBGT outdoor rata-rata yang terukur di lapangan adalah 30,526670C. Sedangkan batas yang ditetapkan adalah 29,5oC. Pakaian yang dipakai pekerja adalah coverall (woven material) biru muda senilai 0oC tambahan untuk WBGT. Pakaian tersebut cukup cocok karena berwarna terang dan mudah menyerap keringat, sehingga tidak meningkatkan panas pada tubuh pekerja. IX. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Sebuah perusahaan X yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi ini memiliki WBGT outdoor average sebesar 30,526670C atau 86,936oF. Dari data yang dilampirkan, dapat diketahui bahwa Relative Humidity sebesar 61 %. Sedangkan environmental temperature yang didapat hasilnya dari WBGT outdoor adalah 32,1 oC atau 89,78 oF, sehingga bila dilihat dari tabel Heat Index dapat ditemukan Heat Index-nya sebesar 100 oF. Hal ini sesuai dengan hasil yang didapat dari pengukuran di lapangan, yaitu sebesar 37 oC atau 98,6 oF, mendekati 100 oF. Total kalori yang dikeluarkan pekerja inspeksi perjamnya adalah 171 kilokalori. Apabila dibandingkan dengan tabel estimasi energi metabolisme beberapa tipe aktivitas, maka didapatkan hasil bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh petugas inspeksi dan pencatat indikator pada mesin-mesin 8

produksi tergolong moderate work. Apabila membandingkannya dengan tabel work load, pekerjaan ini memiliki kriteria work-rest regimen adalah 50% work dan 50% rest sehingga batas WBGT yang diizinkan adalah 29,5oC. Namun, selama masa pengukuran temperatur yang kami lakukan, WBGT outdoor rata-rata yang terukur adalah 30,526670C. Jadi, pekerja inspeksi dan pencatat indikator pada mesin produksi terpapar panas di luar batas yang ditetapkan. b. Saran Melihat evaluasi di atas bahwa petugas inspeksi dan pencatat indikator pada mesin produksi di perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi X produksi terpapar panas diluar batas yang ditetapkan. Oleh karena itu, kelompok kami merekomendasikan beberapa hal, yaitu : 1. Modify the work : Work-rest regimen pekerja seharusnya 75% work dan 25% rest each hour sehingga pajanan panas pada pekerja tidak melewati nilai ambang batas yang diperbolehkan oleh TLVACGIH yaitu 31oC. 2. Modify the enviroment : Sediakan tenda untuk mengurangi pajanan panas secara langsung Enviroment monitoring secara regular untuk memantau adanya peningkatan suhu di lingkungan yang dapat membahayakan pekerja. 3. Personal control Penyediaan PPE, yaitu memakai pakaian lengan panjang, topi, sunscreen, dan sunglasses Personal heat monitoring pada pekerja dengan mengukur denyut nadi dan suhu tubuh pekerja menggunakan personal heat measurement

9

Penyediaan air minum yang juga mengandung elektrolit yang cukup untuk mencegah kemungkinan adanya heat cramp akibat tingginya kelembaban dan suhu lingkungan.

10

Daftar Pustaka Plog, Barbara A. 2002, Fundamentals of Industrial Hygiene, 5th .ed., National Safety Council. USA American Conference Government Industrial Hygiene. 2008, Threshold Limit Value. USA National Institute of Occupational and Safety and Health. Estimation of metabolic rate.

11

LAMPIRAN Gambar 1. Dua petugas sedang melakukan inspeksi bersama

Gambar 1 Gambar 2. Seorang petugas melakukan pencatatan indikator alat produksi

Gambar 2 Gambar 3. Rig offshore di pantai timur Riau

Gambar 3 12

Related Documents

Tti Jadi
June 2020 23
Final-tti-program.docx
November 2019 6
Tti Holy Land Ad
April 2020 8
Tti 2008 Topline
November 2019 2

More Documents from ""

Paper Ok
June 2020 6
Tti Jadi
June 2020 23
Kerangka Teori.docx
November 2019 20
Hikmah Rpp.docx
December 2019 10